Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3305 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Sinergi Pustaka Indonesia, 2009
910SINP020
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Beby Sintia Dewi Banteng
"Fenomena yang berkembang di masyarakat Provinsi Gorontalo sekarang ini, menjadi alasan untuk meneliti tentang apa sebenarnya persepsi masyarakat terhadap program unggulan yang sedang dilakukan oleh pemerintah Provinsi Gorontalo. Fenomena tersebut adalah adanya anggapan masyarakat terhadap belum maksimalnya program unggulan Provinsi Gorontalo menaikkan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat, serta pada tingkat pelayanan. Fenomena lainnya secara positif memandang pembangunan Provinsi Gorontalo lewat Program Unggulan membawa dampak baik dan peningkatan kesejahteraan serta pelayanan.
Karena itu penelitian ini bertujuan untuk melihat apa persepsi masyarakat terhadap program unggulan Provinsi Gorontalo yang terdiri dari program peningkatan sumber daya manusia (SDM), agropolitan dan etalase perikanan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Dengan pengumpulan data lewat cara : kuisioner pada masyarakat dan wawancara berpedoman atau focus discusion kepada Pemerintah Daerah, DPRD dan LSM.
Berdasarkan hasil penelitian, ternyata tidak terdapat perbedaan persepsi dan pengetahuan terhadap program unggulan Provinsi Gorontalo pada masyarakat perkotaan dan perdesaan. Secara umum persepsi masyarakat terhadap program unggulan ini sangat bagus, karena 107 responden dari 201 responden atau 53,2% menyatakan dengan adanya program unggulan ini etos kerja masyarakat Provinsi Gorontalo meningkat dan 53 responden atau 26,4 % menyatakan etos kerja masyarakat jadi lebih baik. Namun di sisi lain pemahaman masyarakat terhadap konsep program unggulan masih sangat dangkal.
Jika program ini akan terus dilakukan, maka sosialisasi program harus lebih mendalam pada tingkat konsep dan pencapaian ukuran/standar keberhasilan dan target program jangka pendek, menengah dan jangka panjang perlu disesuaikan antara masyarakat dan pemerintah, agar bisa mengakomodir kepentingan semua pihak, dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Provinsi Gorontalo.
Daftar Pustaka : 35 (1978-2003)

There were growing perception in some part of Gorontalo communities that current leading programs of Gorontalo government did not live up to its expectation. The communities perceived that the prosperity and income of the people of Gorontalo were still in the lower side. In contrast, some other communities thought that these programs gave benefit and increase the service and wealthy.
The aim of this study is to clear up that conflicting perception on those leading programs, which were developing human resource, agropolitan and fishery.
The study used qualitative and quantitative methods. Data collected using questioner to the communities, government officials, staffs of non-government organization and the local legislative representatives.
The study found that in our samples, there was no different perception and understanding to the Government program between urban and rural communities. Most of the people perceived that the program was in excellent shape. Half of them stated that the program could increase the mood of the people. One fourth of them said that community spirit became better. However, while the people understood on the program as the Gorontalo brand, the substances underlying the concept were not understood.
The study recommends that to sustain the program, socialization of concept must be carried out. People should understand the concepts. Standard achievement should be clearly spelled for the short term, the middle term and the long-term period.
Bibliography: 35 (1978-2003)
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin Suaib
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui perubahan tingkat
kemiskinan dan ketimpangan serta mendeskripsikan kondlsi
kemiskinan di Provinsi Gorontalo pada tahun 2006, membandingkan
perubahan tingkat kesejahteraan kelompok penduduk termiskin
dengan kelompok penduduk yang memiliki tingkat kesejahteraan Iebih
tinggi, serta mengidentifikasi faktor-faktor determinan kemiskinan dan
tingkat pengaruhnya terhadap kemiskinan rumah tangga di Provinsi
Gorontalo. Identifikasi faktor determinan kemiskinan diharapkan dapat
menjadi salah satu referensi dalarn pengambilan kebijakan
pembangunan serta pengentasan kemiskinan yang leblh terarah dan
mencapal sasaran secara tepat.
Data yang digunakan dalam penelitian Inl adalah data Susenas
Kor Provinsi Gorontalo Tahun 2002, 2005, 2006, dan data Podes
SE2006 Provlnsi Gorontalo yang dikumpulkan oleh BPS. Analisis data
menggunakan Index Foster-Greer-Thorbecke (FGT), Koefisien Gini
dan Kurva Lorenz, Growth Incidence Curve, dan Metode Logit.
Pengolahan data dilakukan dengan bantuan software Stata SE 8.2 for
Windows dan Ewews S Enterprise Edition.
Hasil pendugaan model Iogistlk kemiskinan rumah tangga di
perdesaan menunjukkan bahwa faktor determinan kemiskinan terdiri
dari jarak ke ibukota kabupaten/kota, fasiiitas jalan raYa, kerawanan
terhadap bencana alam, akses terhadap Iembaga pendidikan
keterampilan, kerawanan terhadap perkelahian massal, jumlah
anggota keluarga, rasio ketergantungan, usia kepala rumah tangga
(KRT), angka partisipasi angkatan kerja, jenis pekerjaan KRT (petani
informal, buruh tani informal, dan pembantu rumah tangga), akses
terhadap kredit usaha, karakteristik perumahan, keluhan kesehatan,
pendidikan (pendidikan KRT, rasio anggota rumah tangga (ART)
dewasa Iulusan SMP atau lebih rendah, Angka Partisipasi SD, dan
Angka Partisipasi SMP), serta fasilitas buang air besar. Sedangkan
pada pendugaan model Iogistik kemiskinan rumah tangga di perkotaan
menunjukkan faktor determinan kemiskinan yang Iebih sedikit yakni
jarak ke ibukota kabupaten/kota, akses terhadap pelayanan
kesehatan, akses terhadap lembaga pendidikan keterampilan, jumiah
anggota keluarga, rasio ketergantungan, jenis kelamin KRT, angka
partisipasi angkatan keija, jenis pekerjaan KRT (petani informal,
sektor perikanan, dan pedagang informal), karakteristik perumahan
(berdinding bambu atau luas Iantai per ART kurang dari 8 mz), dan
pendidikan KRT."
2008
T33626
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Local legislation program program is a mapping for the shake and priority scale for establishing local regulation implemented through needs analysis activity local law apparatus. In the explanation of article 15/2004 on legislation establishment migh be seen that program of local regulation establishment is an Instrument of Local Legislation Establishment Planning, that is sistematically arranged and integrated and it is arranged in the framework of realizing Local law Development which is syncronizes to National law. Local legislation program becomes the foundation in carying governance out whether it is for Local house of Representatives or Local Government in making a public policy. The making of Local Legislation migh be implemented if there's : change on Central Government Policy,earthquake and in emergency and change on level of community needs. Of current observation result, Province of Gorontalo in estabisishing Local Rewgualtion is mor based on current needs and umprogrammed and waits for one another between related stakeholder, moreover, Local legislation isn't estabilished yet is still a new program. Therefore, Consultation Assistance in Local Legislation Program Arrangement in Province of Gorontalo is still badly needed in order to support the Implementation of Middle and Long term Development Program."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abdul Kadir Baga
"Masalah pokok yang ingin dibahas oleh tesis ini adalah tentang penerapan kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah di Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, tema desentralisasi dan otonomi daerah telah cenderung mendominasi wacana di bidang kehidupan ketatanegaraan Republik Indonesia. Gejala ini bisa dibaca sebagai kebangkitan kesadaran masyarakat akan makna reformasi di bidang pemerintahan terhadap masa depan kehidupan bangsa.
Otonomi daerah adalah kebijakan desentralisasi pemerintahan pasca orde baru yang paling Iuas tingkat penerimaannya. Respons seluruh lapisan masyarakat terhadap kebijakan ini pada dasarnya bersifat positif. Namun tetap diakui bahwa terdapat berbagai sorotan terhadap kebijakan ini antara lain yang menyangkut komitmen pemerintah pusat, kinerja pemerintah daerah dan berbagai faktor yang berkenaan dengan cara implementasinya.
Sehubungan dengan itu, menarik untuk dikaji, bagaimana perkembangan penerapan desentralisasi itu, faktor-faktor apa saja sebetulnya yang mendorong negara kita menerapkan prinsip desentralisasi. Apakah karena pemerintahan sentralistis dimasa lampau telah menerapkan sistem politik otoriter? Memang sistem politik orde baru telah menuai banyak ketidakpuasan yang perlahan dihawatirkan akan menimbulkan proses disintegrasi bangsa. Ketidakpuasan daerah yang pada awalnya hanya dilakukan secara terselubung, belakangan telah ditunjukkan secara terbuka.
Pertanyaannya adalah apakah kebijakan desentralisasi itu sebuah pilihan atau keterpaksaan? lalu apa implikasi keberlanjutan kebijakan ini? Jika ini sebuah pilihan maka ia berpijak pada teori yang mana, dampak apa saja yang kemudian muncul dalam implementasi selama beberapa tahun ini, serta hal apa saja yang diprediksi akan muncul atas penerapan kebijakan ini. Perkembangan ini penting ditelusuri, mengingat sebagaimana disebutkan diatas bahwa tema desentralisasi dan otonomi daerah di Indonesia merupakan topik yang tidak pemah berhenti dibicarakan orang sebagai konsekwensi pergeseran paradigma pemerintahan.
Sebagaimana diketahul format kebijakan politik yang menyangkut desentralisasi dan otonomi daerah dalam konstitusi diatur dalam pasal 18 UUD 1945. Kemudian pada tataran konsepsi kenegaraan prinsip ini diatur dalam Undang Undang No. 32 Tahun 2004 (yang sebelumnya Undang Undang No. 22 Tahun 1999) tentang Pemerintahan daerah.
Tahun 1999 merupakan titik balik penting sejarah desentralisasi di Indonesia. Islam waktu yang cukup lama, orde baru telah menggiring pemerintah Indonesia menjadi agen utama pembangunan nasional. "Pembangunan" dimasa lampau dijadikan sebagai landasan nilai yang menjadi acuan dari semua kebijakan pemerintahan, sementara "GBHN dan Repelita"."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T14530
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadel Muhammad
Yogjakarta: Gadjah Mada University Press, 2007
320.8 FAD k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"The success of agricultural production in agro-industry development, such as in the agropolitan, region Gorontalo Province needs support of the irrigation infrastructure that can ensure the continuty and high production and the application of appropriate irrigation methods. By a full - scale test is expected to produce different models of irrigation system for non-paddy (sprinkler and furrow irrigation) which are effective and efficient and can be accepted by farmers. Sprinkler irrigation a method of providing irrigation water by spraying water into the air and dropped in some plants as rain fall, while the furrow irrigation, principally in the form of small streams flow through the beds of canal between the crop's line. Water will seep into the ground and spread laterally down the area between the groove. From the results of this study sprinkler irrigation per planting period is less than 50%. The result of this research is expected capable to increase farmer's income especially if supported by farmer participation in irrigation management as well as on going support and guidance from local government and stake holders. "
JUIRIGA
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sabira Ridha Rifani
"Vaksinasi COVID-19 merupakan salah satu alternatif untuk mencegah penyebaran COVID-19. Provinsi Gorontalo merupakan wilayah dengan cakupan vaksinasi COVID-19 yang rendah pada remaja, sehingga perlu dikaji tingkat pengetahuan, sikap, dan keinginan remaja untuk membantu memaksimalkan program vaksinasi COVID-19 di kalangan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dengan keinginan remaja terhadap vaksinasi COVID-19 di Provinsi Gorontalo. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan metode convenience sampling digunakan dengan melibatkan 444 remaja di Provinsi Gorontalo. Hasil uji chi-square menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara Usia, masalah keuangan, status kesehatan, status COVID-19, status penyakit kronis, riwayat anggota keluarga atau teman yang pernah terinfeksi COVID-19, didiagnosis penyakit kongenital, status pekerjaan orangtua, sumber informasi tentang vaksin COVID-19, tingkat pengetahuan dan sikap dengan keinginan remaja terhadap vaksinasi COVID-19. Analisis regresi logistik menunjukkan variabel dominan yaitu sikap positif terhadap keinginan remaja untuk vaksin COVID-19, yaitu dengan nilai p = < 0,001 dan aOR = 9,643 (95% CI = 4,850 – 19,171). Secara keseluruhan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan keinginan remaja terhadap vaksinasi COVID-19 di Provinsi Gorontalo. Pemerintah perlu membuat kebijakan khusus mengenai vaksin COVID-19 terhadap remaja, guna meningkatkan cakupan vaksinasi COVID-19.

Vaccination against COVID-19 is an alternative to prevent the spread of COVID- 19. Gorontalo Province is an area with low COVID-19 vaccination coverage for adolescents, so it is necessary to study the level of knowledge, attitudes, and willingness of adolescents to help maximize the COVID-19 vaccination program among adolescents. This study aims to identify the relationship between the level of knowledge and attitudes with adolescents' willingenss for COVID-19 vaccination in Gorontalo Province. This study used a cross-sectional design and the convenience sampling method involved 444 adolescents in Gorontalo Province. The results of the chi-square test showed that there was a significant relationship between age, financial problems, health status, COVID-19 status, chronic disease status, history of family members or friends who had been infected with COVID- 19, diagnosed with congenital diseases, parents' employment status, sources of information. about the COVID-19 vaccine, the level of knowledge and attitudes of adolescents towards the COVID-19 vaccination. Logistic regression analysis showed that the dominant variable was a positive attitude towards adolescents' willingness for the COVID-19 vaccine, with p value = < 0.001 and aOR = = 9,643 (95% CI = 4,850 – 19,171). Overall, there is a relationship between the level of knowledge and attitudes with the willingness of adolescents towards COVID-19 vaccination in Gorontatol Province. The government needs to make a special policy regarding the COVID-19 vaccine for adolescents, in order to increase the coverage of the COVID-19 vaccination."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas ndonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nangoy, Elyzabeth
"Pemberian ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi usia 0-6 bulan tanpa diberi makanan dan minuman lainnya kecuali vitamin, dan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Suwawa Kab. Bone Bolango tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 5-12 bulan dengan jumlah sampel 100 responden.
Dari hasil penelitian diperoleh proporsi perilaku pemberian ASI eksklusif hanya sebesar 23%. Dari 10 variabel terdapat 7 variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif yaitu pendidikan, pekerjaan, umur, pengetahuan, perilaku ASI segera, dukungan petugas kesehatan dan dukungan suami dan keluarga. Pendidikan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap pemberian ASI Eksklusif dimana ibu yang berpendidikan tinggi memiliki peluang 11 kali untuk bisa memberikan ASI Eksklusif dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan rendah. Oleh karena upaya peningkatan promosi kesehatan berupa penyuluhan dan konseling tentang ASI Eksklusif sangat penting untuk dilakukan.

Granting exclusive breast feeding is giving breas feeding to a baby age 0-6 months without food and other drinks except vitamins, and medications. This research aims to know the factors related to the behavior of exclusive breast feeding in Clinic Suwawa Kab. Bone Bolango by 2013. Type of this research is quantitative research with cross sectional design research. The sample in this research is the mother who has a baby age 5-12 months with a total sample of 100 respondents.
Research results obtained in proportion to exclusive breast feeding only 23 %. Of the 10 variables there are 7 variables that have a meaningful relationship with exclusive breast feeding behavior, it is education, occupation, age, knowledge, behavior of breast milk immediately, suport health workers and support of the husband and family. Education is the most influential factor of exclusive breast feeding in which highly educated mothers have opportunities 11 times to get it.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>