Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155032 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Handoyo Prihatanto
"Pengaruh ekonomi global yang menimbulkan tekanan dan persaingan, membawa implikasi terhadap dinamika hukum ketatanegaraan yang terjadi di banyak negara, khususnya di Indonesia. Teori-teori tentang konstitusi maupun perundang- undangan diupayakan sedemikian rupa untuk menjawab tantangan kebutuhan masing-masing negara dalam menjawab relasi antara negara dan sitem ekonomi global. Perubahan yang terjadi terhadap negara tersebutlah yang memberi tugas bagi hukum tata negara pada khususnya untuk memberikan kepadanya bentuk dan ketertiban.
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 1 Tahun 2007 tentang Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2000 Tentang Penetapan Perpu Nomor 1 Tahun 2000 Tentang Kawasan Perdaganan Bebas dan Pelabuhan Bebas Menjadi Undang-Undang, telah disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menjadi Undang-Undang, dan telah diundangkan menjadi UU Nomor 44 Tahun 2007. Keberadaan Perpu tersebut menarik untuk dikaji karena dalam Perpu Nomor 1 Tahun 2007 terjadi pengalihan kewenangan dalam menentukan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas dari yang sebelumnya menggunakan undang-undang yang merupakan domain DPR menjadi dengan Peraturan Pemerintah yang merupaan kewenangan Presiden. Tesis ini secara lebih khusus mengkaji setidaknya dua hal pokok dari Perpu Nomor 1 Tahun 2007, yakni dari sisi politik hukum dan penggunaan asas hal ikhwal kegentingan yang memaksa."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
T25998
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Handoyo Prihatanto
"Pengaruh ekonomi global yang menimbulkan tekanan dan persaingan, membawa implikasi terhadap dinamika hukum ketatanegaraan yang teijadi di banyak negara, khususnya di Indonesia. Teori-teori tentang konstitusi maupun perundangundangan diupayakan sedemikian rupa untuk menjawab tantangan kebutuhan masing-masing negara dalam menjawab relasi antara negara dan sitem ekonomi global. Perubahan yang teijadi terhadap negara tersebutlah yang memberi tugas bagi hukum tata negara pada khususnya untuk memberikan kepadanya bentuk dan ketertiban. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 1 Tahun 2007 tentang Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2000 Tentang Penetapan Perpu Nomor 1 Tahun 2000 Tentang Kawasan Perdaganan Bebas dan Pelabuhan Bebas Menjadi Undang-Undang, telah disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menjadi Undang-Undang, dan telah diundangkan menjadi UU Nomor 44 Tahun 2007. Keberadaan Perpu tersebut menarik untuk dikaji karena dalam Perpu Nomor 1 Tahun 2007 terjadi pengalihan kewenangan dalam menentukan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas dari yang sebelumnya menggunakan undang-undang yang merupakan domain DPR menjadi dengan Peraturan Pemerintah yang merupaan kewenangan Presiden. Tesis ini secara lebih khusus mengkaji setidaknya dua hal pokok dari Perpu Nomor 1 Tahun 2007, yakni dari sisi politik hukum dan penggunaan asas hal ikhwal kegentingan yang memaksa."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
T37287
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Yuliani
"Penelitian ini bertujuan melakukan pendalaman dan penganalisisan mengenai kewenangan presiden dalam pembentukan perpu dan bagaimana kriteria Kegentingan yang Memaksa dalam pembentukan Perpu. Kriteria Kegentingan yang Memaksa dalam pembentukan Perpu semestinya diatur dengan jelas dalam suatu peraturan perundang-undangan, agar terwujud suatu mekanisme kontrol dalam pembentukan Perpu yang sesuai dengan kebutuhan. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif yaitu metode yang menggunakan norma hukum tertulis sebagai dasar penelitian. Penelitian ini diarahkan pada upaya mengkaji hukum positif terkait Kegentingan yang Memaksa dalam pembentukan Perpu.
Hasil penelitian menunjukkan kewenangan Presiden terlalu luas dalam menafsirkan hal ihwal Kegentingan yang Memaksa karena murni hanya bersandar pada subyektivitas Presiden semata. Hal ini merupakan suatu permasalahan dalam sebuah negara hukum, sehingga permasalahan ini sebaiknya harus segera diselesaikan dengan mengatur kriteria hal ihwal Kegentingan yang Memaksa dalam peraturan perundang-undangan, yang akan menjadi pijakan dalam pembentukan Perpu dan juga menjadi pijakan bagi DPR dalam mempertimbangkan persetujuan Perpu.

The study analyses of the authority of the president in The Government Regulation in Lieu of Law issuance and describes the define of an emergency situation. The criteria of an emergency situasion in The Government Regulation in Lieu of Law issuance should be well regulated in order to present a control mechanism in issuing The Government Regulation in lieu of Law.
The study uses a qualitative research method for generate descriptive-analytical result.
The result of the study defines that the authority of the president is too spacious and subjective in interpreting the emergency situasion which becomes problems in rule of law. These problems can be solved by regulating the criteria of an emergency situasion in issuing The Government Regulation in lieu of Law.
"
Universitas Indonesia, 2016
T44801
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parwoto Wignjosumarto
Jakarta: SIP Law Firm, 2023
344.01 PAR k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
"Buku ini berisi peraturan-peraturan pemerintah pengganti undang-undang tahun 1959 tentang pajak."
Djakarta: Jajayan Prapanca, [19--?]
K 336.2 IND p
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Sonya Adrince
"ABSTRAK
Mengantisipasi peningkatan penerimaan pajak sebagai sumber dana bagi
APBN, Direktorat Jenderal Pajak mengupayakan perbaikan di berbagai aspek,
salah satunya dengan menempuh reformasi perpajakan. Reformasi Perpajakan
khususnya Reformasi Peraturan dan Kebijakan Perpajakan dalam tubuh Direktorat
Jenderal Pajak memberikan dampak pada tuntutan kesetaraan antara Wajib Pajak
dan Fiskus serta tuntutan pemberian fasilitas perpajakan seperti pengampunan
pajak bagi Wajib Pajak. Pengampunan Pajak sebenarnya bukan hal baru di
Indonesia, pengalaman pertama pengampunan pajak terjadi melalui Penetapan
Presiden RI Nomor 5 Tahun 1964 tentang Peraturan Pengampunan Pajak dan
kedua pada tahun 1984 dengan Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1984
tentang Pengampunan Pajak. Tetapi sejarah mencatat program pengampunan
pajak tersebut tidak efektif karena adanya keenganan Wajib Pajak dan tidak
tertatanya sistem administrasi perpajakan. Belajar dari pengalaman dan tuntutan
keuangan negara, sudah sewajarnya pengampunan pajak diberlakukan dan
penetapan pada tingkatan Undang-undang. Di dalam Undang-Undang No 28
Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Undang-undang No 6 Tahun 1983 Tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP) terdapat ketentuan Pasal
37A, dikenal dengan Kebijakan Sunset Policy, yang memberikan ruang kepada
Wajib Pajak untuk memperoleh fasilitas pegampunan pajak. Hal yang perlu
dicermati adalah pada aspek substansi Kebijakan Sunset Policy itu sendiri sebagai
perangkat hukum yang diharapkan memberi jaminan keadilan dan kepastian
hukum yang seimbang antara wewenang Negara dalam melaksanakan
pemungutan pajak, termasuk penerapan sanksi dengan perlindungan hukum
terhadap hak-hak Wajib Pajak. Suatu kebijakan pajak dikatakan baik bila secara
teknis dapat diimplementasikan melalui peraturan perundang-undangan yang
praktis atau melalui prosedur administrasi yang efisien. Adapun filosofi dari
Kebijakan Sunset Policy adalah bahwa Pemerintah memasukan satu pasal baru,
yaitu Pasal 37A dalam UU KUP untuk memberikan kesempatan kepada Wajib
Pajak yang hingga saat ini belum memenuhi kewajiban perpajakannya secara
benar agar secara sukarela melaporkan atau membetulkan surat pemberitahuan
tahunan pajak penghasilan secara benar, jelas, dan lengkap dengan menjamin
pengurangan/penghapusan sanksi atas bunga keterlambatan pelunasan pajak
tidak/belum sepenuhnya dibayar. Kebijakan Sunset Policy merupakan hasil
kompromi antara kepentingan Direktorat Jenderal Pajak untuk memperluas base
data Wajib Pajak dalam rangka mengamankan target penerimaan Negara dengan
kepentingan Wajib Pajak yang menginginkan tax amnesty dan kesetaraan antara
Wajib Pajak dan aparat pajak."
2009
T37201
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>