Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171825 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Satria Adhitama
"Direktorat Jenderal Bea dan Cukai merupakan suatu instansi yang berada di bawah naungan Departemen Keuangan yang melaksanakan tugas pokok dan fungsi Departemen Keuangan di bidang kepabeanan dan cukai. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 68/PMK.01/2007 tanggal 27 Juni 2007 tentang Organisasi dan Tata Laksana Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dibentuklah Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai. Tujuan dibentuknya Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai atau yang disingkat KPU BC adalah untuk memperbaiki citra dan kinerja Bea dan Cukai.
Berkaitan dengan hal di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan citra Bea dan Cukai sebelum dan sesudah dibentuknya Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai.
Dalam penelitian ini konsep yang digunakan adalah jenis-jenis citra yang dikemukakan oleh Frank Jefkins yang terdiri dari bayangan (mirror image), citra yang berlaku (current image), citra yang diinginkan (wish image), citra instansi (corporate image), dan citra majemuk (multiple image). Konsep lain yang digunakan adalah konsep citra yang di-down load dari www.pertamina.com dimana citra merupakan akumulasi dari lima citra unsur-unsurnya yaitu citra produk/pelayanan, citra sumber daya manusia, citra budaya, citra sistem, dan citra kinerja.
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivime dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan strategi penelitian yang digunakan adalah social construcktivism. Metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam kepada para stakeholders baik internal maupun eksternal.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka terlihat bahwa citra bayangan (mirror image) yang terbentuk terhadap Bea dan Cukai sebelum dibentuknya KPU BC dapat dikatakan negatif dan tidak menguntungkan baik dari segi pelayanan yang diberikan, sumber daya manusia, budaya, sistem, dan kinerja. Namun dengan dibentuknya KPU BC sudah mulai berangsur membaik. Sedangkan citra yang berlaku (current image) yang terbentuk terhadap instansi bea dan cukai sangatlah beragam dan bervariasi baik sesudah maupun sebelum dibentuknya KPU BC baik dari sisi pelayanan, sumber daya manusia, budaya, sistem, dan kinerja. Selain itu citra yang diinginkan (wish image) masih jauh dari harapan dan tidak dapat terpenuhi. Citra perusahaan (corporate image) merupakan akumulasi dari kelima unsur citra tersebut. Dikarenakan citra yang terbentuk sangatlah beragam dan bervariasi antara stakeholders internal maupun eksternal terhadap instansi bea dan cukai baik sebelum maupun sesudah dibentuknya KPU BC maka terbentuklah citra majemuk (multiple image).
Kesimpulan dari penelitian ini, dengan dibentuknya KPU BC ternyata belum banyak membawa perubahan citra untuk instansi bea dan cukai. Oleh karena itu selain dilakukan pengawasan yang berkesinambungan maka perlu dibentuk divisi khusus yang menangani masalah kehumasan.
Directorate General of Customs and Excise is a unit of Finance Departemen which does main task and function of Finance Departemen specially about customs and excise. Based on The Rule of Finance Ministry Number: 68/PMK.01/2007 date June 27th, 2007 about Organisasi dan Tata Laksana Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Primary Customs Office was established. Primary Customs Office or KPU BC is to improve image and work of Customs and Excise.
This research is to describe the image of Customs and Excise before and after Primary Customs Office was established.
In this research, the concepts which are used are kinds of image which is explained by Frank Jefkin. The images are mirror, current, wish, corporate, and multiple image. The other concept which is used is image concept from www.pertamina.com. Image is the acumulation of five factors of image such as image of product/service, image of human resources, image of corporate culture, image of system, and image of work performance.
This research uses constructism paradigm with qualitative approach. Yet the research strategy is used in this research is social constructivism. The method of data finding was done by in depth interview to several intern and extern stakeholders.
Based on the data analysis, it can be seen that the mirror image of Customs and Excise before Primary Customs Office was established was negative and disadvantage seen from service, human resources, culture, system, and work side. But by Primary Customs Office, the image of Customs and Excise strats better and better. Yet current image of Customs and Excise is vary before and after Primary Customs Office established from service, human resources, culture, system, and work performance side. Beside that, the wish image is far and unfulfilled from the hope of the Directorate General of Customs and Excise. The corporate image is the acumulation of the five factors of image such as image of product/service, image of human resources, image of corporate culture, image of system, and image of work performance. Because the image of Customs and Excise before and after KPU BC which is shaped in the mind of internal and external stakeholdersis so vary so the multiple image has been shaped.
The conclution of the research, KPU BC does not bring the changes of image of Customs and Excise yet. So, beside of watching continously, it is needed to establish a new division which handles public relations problems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"masalah perbatasan dapat di ibaratkan sebagai sebuah pendulum, yang suatu ketika mencuat ke permukaan, dan suatu ketika tersimpan secara terselubung sambil menanti untuk mencualt kembali ke permukaan di kemudian hari ...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sardy S.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Tisna Palwani Bondan
"Peneiitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meneliti persepsi pelanggan terhadap produk dan pelayanan serta dampaknya terhadap citra Asuransi Jasindo Takaful. Citra perusahaan yang balk menurut Laurence L Steinmets menjadi daya saing daiam jangka menengah dan jangka panjang.
Penelititan ini dilakukan terhadap 109 pelanggan Asuransi Jasindo Takaful dengan cara menyebarkan kuesioner dengan menggunakan skala liken dan analisa regresi dengan tingkat kepercayaan 95 % sebagai alat analisa datanya. Model yang digunakan daiam penelitian didasarkan pada model Russell Abratt yang telah dikembangkan oleh Alfred Tumbuan. I-lasiI penelitian menunjukkan bahwa persepsi pelanggan terhadap prouuk dan pelayanan mempengaruhi citra Asuransi Jasindo Takaful.

The purpose of this research is to accurately measure the insurance customer perception of products & services of Asuransi Jasindo Takaful. Company's Image according to Laurence L Steinmets, become a competitiveness factor in middle and long term perspective.
This research is conducted by distributing Questioners to 109 insurance customers of Asuransi Jasindo Takaful, by using Likert scale & regression analysis with Level of Significant 95 % as a means (tools) to analyse the data. Method which used in this research [is] based on Russel Abratt method which have been developed by Alfred Tumbuan. The result of this research indicates that the perception of insurance customer to services and products provided by Jasindo Takaful, influence the image of Jasindo Takaful.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20670
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Buono
"Pada paper ini, dilakukan pemilihan feature dari citra RGB (Red-Green-Blue) untuk memprediksi tingkat kemanisan buah belimbing yang dicirikan dengan kandungan TPT (Total Padat Terlarut). Dari feature terpilih, dilakukan transformasi komponen utama satu dimensi (1D-PCA) dan dua dimensi (2D-PCA) untuk mereduksi dimensi citra. Kemudian dilanjutkan dengan proses pengenalan tingkat kemanisan yang dalam paper ini dikelompokkan menjadi tiga, yaitu manis, sedang, dan asam. Nilai batas tiap kelompok didasarkan pada bentuk histogram nilai TPT. Dari 300 citra buah belimbing diperoleh hasil bahwa secara akurasi, teknik 1D-PCA maupun 2D-PCA memberikan hasil yang relatif sama. Namun dari segi kecepatan, 2D-PCA jauh lebih cepat dibanding 1D-PCA, khususnya pada bagian pembentukan sumbu. Model hubungan tingkat kemanisan sebagai fungsi dari nilai RGB memberikan tingkat determinasi terbesarnya 69.9%. Percobaan menunjukkan bahwa 1D-PCA maupun 2D-PCA mampu menerangkan sekitar 95% model hubungan tersebut yang dikembangkan pada ruang asal. Teknik PCA digabungkan dengan jarak Euclidean untuk pengenalan mampu mengenali buah kelompok manis dengan akurasi 100%. Sedangkan untuk kelompok asam dan sedang teknik yang dilakukan gagal melakukan pengenalan dengan baik"
Depok: [Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia;IPB. Departemen Ilmu Komputer;IPB. Departemen Ilmu Komputer, IPB. Departemen Ilmu Komputer], 2009
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aniati Murni Arymurthy
Bandung: UI-Press, 2005
PGB 0374
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Hendriadi
"Sebagai institusi pendidikan yang tergolong tua di Indonesia, sekolah BPK Penabur telah melakukan manajemen pemasaran yang memadai termasuk di dalamnya manajemen atas merek. Identitas merek sebagai bagian dari manajemen atas merek memegang peranan penting dalam mengkomunikasikan identitas suatu organisasi dan produk yang dipasarkan. Identitas merek yang dikomunikasikan kemudian dipersepsikan oleh masyarakat dalam bentuk citra merek. Kongruensi antara identitas suatu merek dan citranya mempengaruhi loyalitas dan tingkat kepuasan konsumen.
Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis kesenjangan persepsi antara identitas merek dan citra merek BPK Penabur pada jemaat Gereja Kristen Indonesia di Jakarta. Dari hasil penelitian tidak didapatkan kesenjangan yang mencolok antara identitas merek dan citra merek pada Sekolah BPK Penabur Jakarta pada jemaat GKI Jakarta.

As one of well established educational institutions, BPK Penabur has done an adequate marketing management programs including the brand management. Brand identity as an integral part of brand management plays an important role to communicate the company and the product to consumers. Brand identity projected to them is then perceived and captured as brand image. Congruency between brand identity and brand image influences consumers? loyalty and satisfaction.
This research aims to analyze the perception gap between those two concepts among GKI?s members in Jakarta. The data showed that there was no major gap between brand identity and brand image of BPK Penabur among the church members."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25772
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Angelika Rosma
"Konstelasi perpolitikan Indonesia secara signifikan mengalami perubahan besar pads Era Reformasi 1998. Jatuhnya Era Orde Baru-yang ditandai dengan "turunnya" Soeharto, membawa perubahan-perubahan drastis dalam berbagai bidang, khususnya bidang politik, hukum, dan pers. Dalam bidang politik, kebebasan yang ada dalam era ini telah mengakibatkan eufhoria politik yang terindikasi dani banyaknya partai-partai yang mengikuti Pemilu 1999. Bak cendawan di musim hujan, tercatat ada 48 partai yang mengikuti pemilu pertama di Era Reformasi ini, setelah sebelumnya tercatat Iebih dad 150 partai berdiri di era ini, namun tidak lolos verifikasi KPU untuk mengikuti pemilu.
Dalam Era Reformasi ini, Partai Keadilan (PK) berdiri. Partai yang dimotori oleh para pemuda itu berdiri pada pada tanggal 9 Agustus 1998. Partai ini pertama kali diketuai oleh DR. Ir. Nur Mahmudi Ismail, MSc. PK di deklarasikan di Mesjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta. PK adalah partai pertama yang berasaskan Islam. (Sebagai catatan, yang dimaksud dengan Partai Islam pertama adalah PK merupakan partai Islam pertarna yang berdiri di Era Reformasi 1998.)
Dalam perkembangannya, PK kemudian berubah menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PKS dideklarasikaa 20 April 2003 di Silang Monas, Jakarta. Perubahan ini dikarenakan PK saat itu terkena tuntutan perubahan akibat terhadang ketentuanUU Pernilu tentang ET (Electoral Treshold). Dimana UU ini mensyaratkan peroleh suara sebanyak 2 % untuk dapat mengikuti Pemilu 2004. Saat itu, perolehan suara PK hanya berkisar 1,3% atau 1,4 juta pemilih.
Banyak analisis mengatakan faktor citra positif sebagai pemicu lonjakan kekuasaan tersebut. PKS yang kesohor dengan jargon "Bersih dan Peduli" ini mampu mendobrak tembok faktor ketokohan yang acapkali menjadi pertimbangan utama pilihan politik warga negeri ini. Tak cukup sampai pemilu legislatif itu, PKS juga sukses mengantarkan Presiden-nya (Hidayat Nur Wahid) menjadi Ketua MPR serta memberi kontribusi bagi keberhasilan SBY-JK tampil sebagi RI-1 dan RI-2.
Adanya perubahan PKS dart Par/at Gurem-meminjam istilah pars tahun 1999, menjadi salah satu Partai Pemenang Pemilu 2004 dengan nomor urut 6 (no 6 untuk urutan perolehan suara dan no 7 untuk urutan jumlah kursi DPR) tentulah membawa konsekuensi yang tersendiri. Kepercayaan yang dititipkan Konstituennya adalah sesuatu yang harus dibuktikan PKS dalam perjalanan kinerja politiknya. Secara konkrit, ada Citra "Bersih dan Peduli"' yang sebaiknya PKS jaga untuk tetap mendapatkan kepercayaan konstituennya. Di samping itu citra itu, penelitian ini juga mencoba melihat 2 citra PKS lainnya, yaitu Partai Dakwah dan Profesional. Pertanyaannya adalah; apakah the miror image yang ditampilkan PKS sama dengan the current image yang dirasakan oleh Konstituennya.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pertama, Citra yang ditampilkan oleh PKS (the miror image) sejalan dengan citra PKS yang dirasakan oleh konstituennya (the current image). Kedua, Positioning PKS di mata konstituennya.
Penelitian ini memakai teori Frank Jefkins tentang the miror image (citra yang di tampilkan) dark hubungannya dengan the current image (citra yang di rasakan). Selain teori tersebut, Positioning Citra PKS di Mata Konstituen-nya ini memakai pendekatan teori marketing, brand association, yaitu dengan mengukur asosiasi-asosiasi yang terdapat dalam Citra PKS itu sendiri. Asosiasi-asosiasi tersebut adalah Atribut Produk, Citra Positif Aleg PKS, Aksi-aksi Politik, Kemanusiaan, dan Sosial PKS, Profil Karakteristik Pengurus PKS, "Produk Khusus" PKS yaitu Citra Partai Dakwah, dan terakhir Produk yang Talc Serwujud ; yaitu persepsi nilai kualitas PKS; Profesionalisme. Semua pengukuran ini ada dalam tiga variabel: Citra Bersih dan Peduli, Citra Partai Dakwah dan Citra Partai yang Profesional.
Pendekatan metode pengukuran penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan kuisioner. Wilayah penelitian ini di ambit di Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Jumlah keseluruhan kuisioner yang masuk dan data yang di olah berjumlah 100 konstituen. Serdasarkan dart jawaban kuisioner 100 konstitnen tersebut, maka di dapatkan basil 3 cluster berikut dengan profit demografinya, yaitu Kelompok Konstituen Loyal (26 %), Kelompok Konstituen Kritis (KK sebesar 11 %), dan Kelompok Konstituen Maderat (KM sebesar 63 %).
Kesimpulan analisa data yang di dapatkan memperlihatkan adanya penerimaan citra yang masih cukup signifikan, yaitu 89 % (persentase ini di ambil berdasarkan gabungan 2 cluster). Namun, jika di kaji lebih dalam, mayoritas terbesar berada pada KM (63 %), yaitu konstituen moderat yang berarti memiliki nilai median, atau rats-rata. Implikasi praktis atas nilai median tersebut adalah adanya tingkat kepercayaan konstituen yang menurun terhadap citra PKS."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22401
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aniati Murni Arymurthy
"Makalah ini membahas dua pilihan penerapan struktur basis data citra pada sistem pencarian citra berbasis isi. Pendekatan pertama menggunakan folder untuk menyimpan berkas citra dan Java object serialization untuk menyimpan data citra. Pendekatan kedua menggunakan basis data Data Base Management System MySQL untuk menyimpan berkas dan data citra. Kedua pendekatan dibahas dari aspek penerapan struktur basis data untuk tujuan pengembangan sistem pencarian citra berbasis isi yang efisien. Data yang tidak terstruktur dan proses clustering data lebih mudah ditangani dengan struktur basis data dari pendekatan pertama. Data yang jumlahnya besar dan terstruktur serta proses indexing lebih mudah ditangani dengan struktur basis data dari pendekatan kedua. Sistem pencarian citra berbasis isi lebih banyak melakukan kueri jenis select dibandingkan dengan insert dan update data, dalam hal ini kedua pendekatan dapat memenuhinya dengan baik. Secara umum, pendekatan kedua dianggap memberikan dukungan yang baik dalam penyimpanan dan manipulasi data, serta dapat mengurangi upaya dan waktu yang dibutuhkan pada pengembangan sistem."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sardy S.
"Pada penelitian ini akan diterapkan sistim visi komputer terhadap contoh maket pemandangan suatu daerah, yang terdiri dari beberapa jenis kelas pola, misalnya tanaman, air, perumahan, dan sebagainya. Data citra pemandangan tersebut direkam oleh suatu sistim akuisisi memakai kamera video CCD-warna yang mengandung informasi digital dalam tiga kanal spektrum elektromagnetik.
Yang akan diselidiki adalah bagaimana jenis-jenis pola tersebut dapat diklasifikasikan oleh suatu sistim perangkat komputer cerdas berbantuan jaringan syaraf tiruan dan logika fuzzy, sehingga hasilnya dapat tervisualisasi ''serta memberikan unjuk- kerja klasifikasi yang cukup .memadai dibandingkan dengan metode-metode yang telah lazim digunakan, seperti multiple density slicing, nearest neighbor, dan maximum likelihood.
Aspek penelitian.ini adalah bahwa kalau sistim tersebut berhasil, maka baik metode maupum perangkat yang dibuat dapat dikembangkan untuk teknik penginderaan jauh, aplikasi medis, kontrol kualitas dengan.pemeriksaan oleh mesin komputer, dsb.
Unjuk kerja metode klasifikasi dinyatakan oleh prosentasi kebenaran pada-suatu tabel yang menyatakan distribusi pengkategorian obyek ke dalam kelas yang telah ditentukan sebelumnya. Pengecekkannya langsung dilakukan dengan maket yang dibuat, sehingga beberapa pengamatan lapangan dari berbagai sudut pandang serta ketinggian dapat diatur sebaik-baiknya guna melengkapi hasil-hasil percobaan. Disamping itu hasil klasifikasi yang bertipe peta tematik disertai legends yang sesuai, dapat ditampilkan atau divisualisasikan pada layar monitor SVGA.

In this research, it is applied a computer vision system to an image which is consisting of several objects patterns. from an artificial maquette scene which had been taken by a color CCD camera. Due to object's responses in several electromagnetic waves are different to each other, then the 'recorded image can be splitted into three different color channels, i.e. blue, green, and red.
The research will investigate how to classify the above patterns. by using' an. intelligent computer system such as neural networks and fuzzy logic in order to obtain a reasonable performance compared with the available conventional classification system such as multiple density slicing, nearest. neighbor, and maximum likelihood.
The aspect of research is that the designed method -if successful- may be developed-to be applied to remote sensing technology, medical application, quality control by machine inspection, etc.
The classification performance is represented by percentage of correct on a truth table, which is reflected the distribution of object's category to a predetermined category. The direct observation can easily be done on the available maquette, so the several looking angles and height can be arranged to accomplish the experimental results. Beside it, the classification results will be represented on a thematic map with suitable legends to be visualized on a SVGA color monitor.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
LP1997 12
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>