Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86802 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Berni Nirwani
"Mini market merupakan tempat pertemuan antara hasil industri dengan konsumennya secara langsung. Pertumbuhan mini market di Kelurahan Pejuang tertinggi di Kota Bekasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik lokasi dan konsumen mini market di Kelurahan Pejuang. Dengan metode deskriptif dan analisis peta, serta pendekatan behavior geography. Hasilnya menunjukan, berdasarkan jenisnya, waralaba memiliki lokasi yang beragam (terdapat di kelas jalan utama hingga jalan lokal, sedangkan mini market jenis mandiri, lokasinya cenderung berada pada kelas jalan utama. Sebagian besar lokasi mini market berada di jalan utama dengan berbagai variasi luas. Berdasarkan banyaknya, konsumen terbesar berada di jalan kolektor. Karakteristik konsumen menunjukkan, jarak tempuh yang disukai 300 m ? 500 m, asal dari perumahan sekitar dan waktu kedatangan tidak menentu.

Mini market is a place where base on industry produce meet consumer directly. The mini market growth in Pejuang village is the highest in Bekasi city. The purpose of this research is to describe the characteristic of the mini market location and their consumer in Pejuang village, by using the descriptive analysis and map analysis, base on behavior geography approach. This research shows that franchise mini market have various location characteristics, in every road classes, whilst, mandiri mini market mostly located on main road. Mini markets on main road have variation of width. Most consumers are shopping in mini markets located on collector roads. Those consumers are likely to go not further than 300 ? 500 m outside their house and they come to mini market irregular."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S34138
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Imron Rosyadi
"Tesis ini untuk mengkaji bagaimana Perilaku Memilih, dan faktor-faktor apakah yang mempengaruhi perilaku pemilih di Kelurahan Pejuang Kecamatan Medan Satria Kota Bekasi pada Pemilu 2004. Secara khusus penelitian ini juga ingin menjawab kecenderungan seseorang untuk memberikan pilihan atau suaranya pada partai politik Ada beberapa alasan yang menjadi latar belakang peneliti untuk mengambil sampel atau daerah penelitian di Kelurahan Pejuang, Panama, telah terjadi pergeseran perilaku memilih dalam masyarakat di daerah tersebut dalam menentukan atau memilih partai politik. Kedua bahwa perilaku memilih yang berdasarkan ikatan ideologi, agama atau etnis mengalami peningkatan perolehan suara, seperti PKS dan PDS yang berbasiskan gerakan keagamaan, juga partai politik yang berbasiskan nasionalisme seperti Partai Demokrat sebagai partai yang bare mendapatkan suara yang cukup signifikan. Ketiga, bahwa secara geografis Kelurahan Pejuang merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan pusat kegiatan nasional di Jakarta, sehingga perilaku memilih di daerah ini dapat dipengaruhi oleh apa yang terjadi di Jakarta.
Untuk menjawab permasalahan tersebut peneliti menggunakan teori perilaku memilih (Voting Behavior), adapun metode penelitian yang gunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian (deskriptif analitis), tehnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini melalui penarikan sampel acak ( Random sampling) pengolahan dan analisa data menggunakan tehnik analisa kuantatif dengan disajikan melalui tabel frekwensi dan tabulasi data.
Ada beberapa kesimpulan yang dapat yang ditarik dalam penelitian ini, yaitu : faktor yang sangat berpengaruh terhadap perilaku memilih di Kelurahan Pejuang adalah identifikasi partai berdasarkan ikatan ideologi dan agama. Pilihan kepartaian seseorang dengan tingkat pendidikan dan pendapatan rendah cenderung untuk memilih partai politik berdasarkan identifikasi partai yang dilandasi sentimen keagamaan dan kharisma kandidat serta relatif tetap atau tidak berubah dalam memilih salah satu partai politik. Dan pilihan kepartaian seseorang dengan tingkat pendidikan tinggi dan berpenghasilan tinggi cenderung untuk mendukung partai politik yang mengedepankan isu-isu yang sesuai dengan harapan mereka, melihat kemampuan dan moralitas kandidat.

This thesis aim to discuss how and what various factors influencing voters' behavior in Kelurahan Pejuang Kecamatan Medan Satria, Bekasi City during 2004 election. In particular this research also aims to answer the personal tendency to vote for certain political party. There are several background reasons why the writer takes samples or research area in Kelurahan Pejuang. First, shifting of voting behavior has taken place in the society of the related area in voting for certain political party. Second, voting behavior which based on ideology, religion or ethnicity ties increased its voting result, such as in PKS and PDS which have religious background, as well as nationalistic based party such as Partai Demokrat as a new party with significant vote result. Third, geographically Kelurahan Pejuang has a direct border with Jakarta as a center of national activities, and hence the voters' behavior in this area can influenced what happened in Jakarta.
To answer the problem posed previously, the writer used voting behavior theory, where the research method used in this research was descriptive analysis. Random sampling technique is being used in this research and analyze by quantitative technique to be presented in the form of frequency and data tabulation table.
There are conclusions taken from this research: party identification based on ideology and religion ties became the most influencing factor to voting behavior in Kelurahan Pejuang. One's choice of political party with low level of education and income tend to be political parties based on religious sentiment and candidate charisma as party identification which relatively stable. On the other hand, one's choice of political party with high level of education and income tend to be political parties which represent issues of their interest and Look at the candidate's capability and morality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T14021
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ema Destari
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26690
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Sri Wahyuningsih
"Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) adalah penyakit terbanyak di Puskesmas Pejuang tahun 2012, dengan Insiden Rate 9,58%. Particulate Matter 10 (PM10) merupakan salah satu faktor resiko penyebab ISPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PM10 udara rumah tinggal terhadap kejadian ISPA Balita. Metode penelitian cross sectional. Populasinya seluruh balita di kecamatan Medan Satria, sampelnya 130 balita. Hasil pengukuran didapatkan kadar rata-rata PM10 udara rumah tinggal sebesar 72μg/m3 dan terdapat 88 balita (67,7%) mengalami ISPA. Disimpulkan bahwa kadar PM10 yang tidak memenuhi syarat berpeluang 11,33 kali lebih besar terkena ISPA dibandingkan dengan kadar PM10 yang memenuhi syarat.
Acute Respiratory Infections (ARI) the first from ten ranks of most diseases in district Medan Satria in 2012, with Incidence Rate 9.58%. Particulate Matter 10 (PM10) is one of their risk factors of Acute Respiratory Infections. This research aims to know the effects of PM10 of Residential Air on respiratory events in toddlers. This research method using cross sectional. The population is the entire toddler in district Medan Satria, the sample are 130 toddlers. Measurement results obtained average PM10 levels air House of 72 μg/m3 and there are 88 toddlers experiencing respiratory. It was concluded that PM10 levels are not eligible have the opportunity to be a cause of respiratory infection in toddler by 11,33 times compared with PM10 in homes that meet the requirements."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Febi Susanti
"Pemanfaatan pelayanan proram UKGM dipengaruhi oleh perilaku ibu dan pengelolaan program oleh Puskesmas. Karies masih termasuk dalam sepuluh penyakit terbesar dan cakupan pembinaan kesehatan gigi di masyarakat masih rendah yaitu 19,6 %. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan program UKGM oleh ibu yang memiliki anak usia 2 sampai 5 tahun di Posyandu Kecamatan Medan Satria Kota Bekasi. Penelitian ini adalah penelitian sekuensial eksplanatori (mixed methods) dengan desain cross sectional dan jumlah sampel 400 responden. Untuk menggali lebih mendalam permasalahan rendahnya pemanfaatan program UKGM, penelitian ini dilengkapi dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam kepada manajemen puskesmas dan diskusi kelompok terarah kepada kader posyandu mengenai permasalahan yang ada.
Berdasarkan hasil penelitian kuantitatif, pekerjaan, dukungan keluarga dan kebutuhan perawatan gigi dan mulut anak merupakan variabel yang berhubungan dengan pemanfaatan program UKGM di posyandu. Sedangkan sikap, dukungan keluarga dan kebutuhan perawatan gigi dan mulut anak merupakan variabel paling signifikan dalam pemanfaatan program UKGM di posyandu. Berbeda dengan hasil pendekatan kualitatif yang memperlihatkan bahwa justru fasilitas yang lebih mempengaruhi pemanfaatan program UKGM. Selain itu monitoring dan evaluasi belum dilakukan secara rutin. Rekomendasi pada penelitian ini adalah diharapkan untuk melengkapi fasilitas terutama alat peraga penyuluhan dan alat periksa gigi (diagnostic set), memberikan pelatihan UKGM pada kader posyandu serta melakukan monitoring setiap bulan dan evaluasi setiap tiga bulan sekali.

The utilization of UKGM program is influenced by maternal behavior and program management by the Puskesmas. Caries is still among the top ten diseases and the scope of dental health development in the community is still low at 19.6%. The purpose of this study was to determine the factors that influence the utilization of the UKGM program by mothers who have children aged 2 to 5 years at Posyandu, Medan Satria District, Bekasi City. This research is an explanatory sequential study (mixed methods) with a cross sectional design and a sample of 400 respondents. To find out more about the problem of the low utilization of the UKGM program, this study was supplemented by a qualitative approach through in-depth interviews with puskesmas management and focus group discussions on posyandu workers regarding existing problems.
Based on the results of quantitative research, work, family support and dental and oral care needs of children were variables related to the utilization of the UKGM program at the posyandu. Whereas attitudes, family support and children's dental and oral care needs were the most significant variables in the utilization of the UKGM program at the posyandu. It is different from the results of a qualitative approach that shows that it is precisely the facilities that influence the utilization of the UKGM program. In addition, monitoring and evaluation have not been carried out routinely. Recommendations in this study are expected to complement facilities, especially counseling teaching aids and dental kits (diagnostic set), provide UKGM training to posyandu workers and conduct monitoring every month and evaluation every three months.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Fauziah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran tingkat stres dan strategi koping
pada lansia yang tinggal di rumah di RW 02 Kelurahan Medan Satria Kota
Bekasi. Jenis penelitian adalah deskriptif. Sampel berjumlah 65 lansia berumur 60
tahun atau lebih. Pengambilan sampel dengan cara total sampling. Hasil
penelitian menunjukkan tingkat stres lansia termasuk kategori tidak stres (55,4%)
dan stres ringan (43,1%). Frekuensi penggunaan strategi koping pada lansia
termasuk kategori sering. Jumlah lansia perempuan, lansia dengan tingkat
pendidikan tidak sekolah dan lansia yang memiliki pasangan memiliki tingkat
stres dalam kategori stres rendah lebih banyak. Strategi problem focused coping
lebih sering digunakan oleh lansia perempuan dan lansia dengan tingkat
pendidikan sekolah. Strategi emotion focused coping lebih sering digunakan oleh
lansia perempuan dan lansia dengan status perkawinan menikah. Stres dan strategi
koping erat hubungannya dengan lansia yang memiliki perubahan hidup secara
kompleks maka perawat perlu melakukan berbagai intervensi untuk meningkatkan
kesehatan dan kualitas hidup lansia.

Abstract
The purpose of this research was to describe levels of stress and strategies coping
on the elderly living at home in RW 02 Sub Medan Satria Kota Bekasi. This
research used descriptive design. Sample of 65 elderly aged 60 years or more.
Sampling with a total sampling area on the elderly in RW 02 Sub Medan Satria
Kota Bekasi. Analysis of results of research include analysis univariat. The result
showed 43,1% elderly were stress and 55,4% were not. Respondents used coping
strategies frequently. Women, uneducated and married elderly had low stress
level more than men, educated and single elderly. Problem focused coping
strategies were used more frequently by women and educated elderly. Emotion
focused coping strategies were used more frequently by women and married
elderly. In regarding of stress and strategies coping have a relationship with
elderly which has complex change in life style, so that nurse of community and
related instances require the intervention in order to improve health and quality
life style of elderly."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43478
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggia Lazuardiah
"Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri pada Kecamatan Medan Satria dan Rawalumbu Kota Bekasi. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan permasalahan penelitian yang telah   diajukan pada bab pertama yaitu terkait pengaruh Self-efficacy terhadap keinginan meningkatkan kinerja guru Sekolah Menengah Kejuruan di kecamatan Medan Satria dan Rawalumbu yang dimediasi oleh kepuasan kerja. Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif positivism, yaitu pendekatan penelitian yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan penelitian dengam metode Path Analysis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: Self-efficacy berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja guru sekolah menengah kejuruan di kecamatan medan satria dan rawalumbu. Artinya semakin tinggi tingkat Self-efficacy maka semakin tinggi tingkat kepuasan kerja yang dirasakan oleh guru. Sebaliknya, semakin rendah tingkat Self-efficacy guru maka semakin rendah tingkat kepuasan kerja yang dirasakan oleh guru. Kepuasan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja guru sekolah menengah kejuruan di kecamatan medan satria dan rawalumbu. Artinya semakin tinggi tingkat kepuasan kerja guru maka semakin tinggi tingkat kinerja guru. Self-efficacy berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja guru sekolah menengah kejuruan di kecamatan medan satria dan rawalumbu. Artinya semakin tinggi tingkat Self-efficacy guru maka semakin tinggi tingkat kinerja guru. Kepuasan kerja memediasi secara parsial pengaruh Self-efficacy terhadap kinerja guru sekolah menengah kejuruan di kecamatan medan satria dan rawalumbu. Artinya pengaruh Self-efficacy terhadap kinerja guru sebagian dapat naik bila kepuasan kerja naik atau pengaruh Self-efficacy terhadap kinerja guru sebagian akan naik bila kepuasan kerja naik.

This research was conducted at the State Vocational School in Medan Satria and Rawalumbu Districts, Bekasi City. This study aims to answer the research problem formulation that has been proposed in the first chapter, which is related to Self-efficacy towards improving the performance of Vocational High School teachers in Medan Satria and Rawalumbu sub-districts which are mediated by job satisfaction. The approach to be used in this study is a quantitative approach to positivism, the research approach used to find answers to research questions Path Analysis Methods. Based on the research findings, it can be concluded as follows: Self-efficacy has a significant positive effect on job satisfaction of Vocational High School teachers in the Medan satria and Rawalumbu sub-districts. The higher the level of Self-efficacy, the higher the level of work felt by the teacher. Brain, the lower the teacher's Self-efficacy level, the lower the level of job satisfaction felt by the teacher. Job satisfaction has a significant positive effect on the performance of vocational high school teachers in medan satria sub-district and rawalumbu. Increase teacher's work height. Self-efficacy has a significant positive effect on the performance of vocational high school teachers in medan satria sub-district and rawalumbu. The higher the teacher's Self-efficacy level, the higher the teacher's performance level. Job satisfaction mediates the partial performance of self-efficacy on the performance of vocational high school teachers in Medan Satria sub-district and Rawalumbu. The Effect of Self-efficacy on Performance, Self-efficacy on Teacher Performance Will Increase When Working Up."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
T51778
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifah Syafriyani
"

Makanan jajanan merupakan sumber pemenuhan gizi bagi anak-anak di sekolah. Akan tetapi, makanan jajanan khususnya yang dijual di Sekolah Dasar tidak selalu aman, dan juga rentan terkontaminasi Escherichia coli. Oleh karena itu, dilakukan penelitian ini untuk mengetahui hubungan higiene sanitasi makanan jajanan anak Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Medan Satria dan Jati Asih, Kota Bekasi dengan kontaminasi E.coli pada makanan jajanan. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 16,4% (10 sampel) makanan jajanan positif terkontaminasi E.coli. Berdasarkan pengujian chi square terdapat hubungan yang bermakna antara variabel higiene sanitasi bahan makanan (OR=6,150), higiene sanitasi peralatan (OR=10,571), higiene sanitasi makanan jajanan (OR= 19,688) dan kondisi sarana penjaja (OR=19,688) terhadap terjadinya kontaminasi E.coli pada makanan jajanan anak SD di Kec. Medan Satria dan Jati Asih. Dari hasil uji regresi logistik, didapatkan bahwa variabel paling dominan terhadap kontaminasi E.coli adalah kondisi sarana penjaja bersama dengan higiene sanitasi peralatan. Sehingga, perlu dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya kontaminasi E.coli melalui penyuluhan, pelatihan, dan pembinaan higiene sanitasi makanan kepada penjamah makanan, penyediaan fasilitas sanitasi, dan program pemantauan kualitas makanan melalui inspeksi higiene sanitasi dan pengujian mikrobiologi makanan.


Snack is a source of nutrition for children in school. However, special snack foods sold in elementary schools are not always safe, and are also susceptible to contamination with Escherichia coli. Therefore, this study was conducted to understand the relationship of primary school children's snacks sanitation in Medan Satria and Jati Asih Subdistricts, Bekasi City with E.coli contamination in snacks. The results showed that 16.4% (10 samples) snack were contaminated with E. coli. Based on the chi square test, there was significant association between hygiene sanitation of raw materials (OR = 6,150),hygiene sanitation of equipment (OR = 10,571), snack food hygienesanitation (OR = 19,688) and vendor’s facility (OR = 19,688) withE.coli contamination on snacks for elementary school children in the district Medan Satria and Jati Asih, Bekasi. The most dominant variable obtainedE. coli contamination is a vendor's facility along with hygienesanitation of equipment. Therefore, it is necessary to prevent E. coli contamination through counseling, training, and fostering food sanitation hygiene for food handlers, provision of sanitation facilities, and food quality improvement programs through sanitation hygiene monitoring and food microbiology testing.

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Maysarah
"Penyediaan akses air bersih yang memadai saat ini menjadi tantangan berat bagi Pemerintah Kota Bekasi. Berdasarkan data dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patriot dan PDAM Bekasi Tahun 2018, kedua PDAM ini baru mampu melayani 21,76 % wilayah Kota Bekasi. Masih terbatasnya cakupan layanan penyediaan air bersih menyebabkan masyarakat masih menggunakan air tanah diantaranya melalui sumur gali atau sumur bor. Hal ini sangat rentan terhadap pencemaran air tanah yang salah satunya ditandai dengan adanya kontaminasi fekal. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat pencemaran dan sebaran fekal pada air tanah serta mengkaji faktor-faktor seperti data sosio-ekonomi, kejadian turunnya hujan 24 jam sebelum pengambilan sampel air, jenis sumur, dan jarak antara sumur dan tangki septik yang berisiko menyebabkan kontaminasi fekal pada air tanah di Kota Bekasi dengan lokasi studi yakni Kelurahan Jatiluhur, Kelurahan Sumur Batu, dan Kelurahan Jatirangga. Sebanyak 255 sampel air dari berbagai jenis sumur diambil pada musim hujan. Pengujian kualitas air tanah dilakukan dengan parameter pH, suhu, total coliform, dan E. coli. Pengujian total coliform dan E. coli dilakukan dengan menggunakan IDEXX Colilert-18 dimana konsentrasi E. coli dihitung menggunakan metode Most Probable Number (MPN). Hasil pengujian menunjukkan bahwa kadar pH rata-rata yaitu 5,5; suhu rata-rata sebesar 28,8°C; konsentrasi rata-rata Total Coliform yakni 868,9 MPN/100 mL dan konsentrasi E. coli rata-rata sebesar 276,5 MPN/100 mL. Hasil penelitian menunjukkan 60% sumber air tanah pada 3 (tiga) kelurahan terkontaminasi E. coli dimana 24% diantaranya memiliki konsentrasi E. coli melebihi 100 MPN/100 mL. Selain itu, terdapat terdapat perbedaan kontaminasi E. coli yang signifikan pada ketiga kelurahan dari hasil uji Kruskal-Wallis. Berdasarkan uji statistik, diketahui bahwa jenis sumur seperti sumur gali dan jarak antara sumur dan tangki septik yang berjarak <5 meter dan 5-10 meter secara signifikan mempengaruhi kontaminasi E. coli di air tanah.

Provision access to adequate clean water is currently a serious challenge for the Bekasi City Government. Based on data from Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patriot dan PDAM Bekasi in 2018, both of them are only able to serve 21,76%. The limited scope of clean water supply services causes the community to still use groundwater from dug wells or boreholes. This is very susceptible to groundwater pollution, one of which is characterized by fecal contamination. This study aims to identify the level of fecal pollution and distribution in groundwater and assess factors such as socio-economic data, rainfall events 24 hours before water sampling, types of wells, and the distance between wells and septic tanks that are risk of fecal contamination in groundwater in Bekasi City with the study locations are Jatiluhur, Sumur Batu, and Jatirangga Urban Village. A total of 255 water samples from various types of wells were taken during the rainy season. Groundwater quality testing is carried out with parameters pH, temperature, total coliform, and E. coli. Testing for total coliform and E. coli was carried out using IDEXX Colilert-18 where the concentration of E. coli was calculated using the Most Probable Number (MPN) method. The test results show that the average pH level is 5.5; average temperature of 28.8 ° C; the average concentration of Total Coliform was 868.9 MPN / 100 mL and the average concentration of E. coli was 276.5 MPN / 100 mL. The results showed 60% of groundwater sources in 3 (three) villages were contaminated with E. coli where 24% of them had E. coli concentrations exceeding 100 MPN / 100 mL. In addition, there are significant differences in E. coli contamination in the three villages based on Kruskal-Wallis test result. Based on statistical tests, it is known that the type of wells such as dug wells and the distance between the well and the septic tank which are <5 meters and 5-10 meters significantly influence E. coli contamination in groundwater."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>