Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159294 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mastiur Pharmata
"Skripsi ini membahas mengenai sistem nilai budaya dan ajaran seks yang terkandung dalam Serat Nitimani. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan menggunakan teori Kerangka Sistem Nilai Budaya oleh Kluckhohn.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa ajaran seks dalam Serat Nitimani terbukti mengandung sistem nilai budaya Jawa yang berlandaskan pada nilai religiusitas. Pada akhirnya dapat dilihat bahwa Serat Nitimani mengandung ajaran atau pedoman moral, nilai, dan kaidah bagi orang Jawa mengenai bagaimana cara melakukan hubungan seks yang benar dan tepat, karena hal tersebut berhubungan dengan inti ajaran kebatinan Jawa yaitu sangkan paraning dumadi dan manunggaling kawula Gusti.

This undergraduate thesis discuss about cultural value system and sex guidance as reflected in Serat Nitimani. This research used the descriptive analyzes method based on Kluckhohn?s cultural value system outline theory.
This research will result a conclusion that sex guidance inside the Serat Nitimani has proven that it contains Javanese cultural value system which based on the religiosity. At the end of the research, we can see that Serat Nitimani contains of lessons and guidance of morality, value, and principals for the Javanese about how to do sex correct and properly because it relates to the Javanese main spirituality guidance; sangkanparaning dumadi and manunggaling kawula gusti."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S11397
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Mas Adipati Arya Sugondo
"Buku ini berisi uraian pengetahuan dalam percintaan khususnya untuk para wanita dalam menciptakan kepuasan dan kesempurnaannya."
Soerakarta: Albert Rusche, 1919
BKL.0584-PW 113
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Brata Kesawa
"Buku ini berisi ajaran bagaimana tata cara bersanggama yang baik, yang diharapkan dapat memperoleh keturunan/anak, yaitu: 1. asal mula adanya tata cara sanggama; 2. sarana bersanggama bagi pria; 3. sarana bersanggama bagi wanita; 4. bacaan mantra dalam bersanggama; 5. halangan bersanggama dan penanggulangannya. 6. perawatan tubuh; 7. terbentuknya benih yang baik; 8. mantra dalam bersanggama, seperti asmarasabda, asmara cipta; asmara wanita; asmara bontra."
Kediri: Tan Khoen Swie, 1929
BKL.0245-PW 78
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Isni Nur Aini
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S2805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Risdiani
"Pendidikan seks di Belanda telah diberikan kepada anak-anak sejak usia dini melalui berbagai jenis media sebagai sarana pembelajaran untuk memfasilitasi rasa keingintahuan anak-anak di Belanda. Tujuan utama penelitian kualitatif ini adalah untuk memaparkan diksi dan gaya bahasa yang digunakan dalam buku cerita bergambar berjudul Het ei van mama, Allereerste infoboek - Seksuele voorlichting dan artikel pada laman internet Rutgers WPF. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa diksi yang terdapat pada media-media tersebut seperti denotasi, konotasi dan gaya bahasa digunakan untuk memberikan nuansa dan penekanan tertentu dalam memberikan informasi kepada anak-anak. Gaya bahasa yang digunakan memiliki kecenderungan terhadap gaya bahasa yang memiliki karakteristik mudah dipahami oleh anak-anak seperti gaya bahasa personifikasi, metafora dan eufemisme. Tidak semua jenis gaya bahasa dapat digunakan dalam media pembelajaran untuk anak-anak.

Sex education in Dutch society was taught from their early time of the children's lifetime through medias to facilitate the infants curiousity. This is a qualitative descriptive study which aims to describe the dictions and style of language in the children graphic books entitled Het ei van mama, Allereerste infoboek - Seksuele voorlichting and an online article on Rutgers WPF. The analysis shows that diction that used on the media such as denotation, conotation and style gave a specific nuance. The style used a language with the characteristic that reasonably understandable for children such as personifications, metaphor and euphemism. Not all of language style that could be implemented for infants learning.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mardiyanti
"Pendidikan seks kepada anak usia sekolah merupakan pendidikan yang berisi pemahaman akan perubahan organ seksual yang akan terjadi pada diri anak, mendidik anak agar menjaga kebersihan organ seksualnya, mendidik anak secara bertahap tentang perilaku seks anak, serta bagaimana anak melindungi dirinya dari eksploitasi atau pelecehan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sejauh mana tingkat pengtahuan orangtua tentang pendidikan seks pada anak usia sekolah (6-12 tahun). Sampel yang di gunakan adalah warga RW 10 Kelurahan Cipinang Besar Selatan Jakarta Timur, sebanyak 30 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang meliputi data demografi, pertanyaan tipe satu dengan skala Likert, dan pertanyaan tipe dua dengan skala rating.
Desain yang digunakan adalah deskriptif sederhana. Hasil data demografi menunjukkan sebagian besar responden berusia 33-37 tahun (46%), berpendidikan SMA (50%), dan berjenis kelamin wanita (80%). Analisa data tingkat pengetahuan diperoleh dari penilaian setiap jawaban responden pada pertanyaan tipe satu dengan memberikan nilai 5 untuk jawaban yang sangat benar dan I untuk tiap jawaban yang salah. Kami membagi hasil nilai menjadi 3 kategori yaitu kategori tingkat pengetahuan rendah dengan nilai 1,0-2,3, kategori tingkat pengetahuan sedang dengan nilai 2,4-3,6, dan kategori tingkat pengetahuan tinggi dengan nilai 3,7-5.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden tinggi sebanyak 53%, sedang sebanyak 47%, dan rendah tidak ada (0%). Berdasarkan rumus mean didapat rata-rata tingkat pengetahuan responden 3,7186, yang berarti rata-rata responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu responden memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi tentang pendidikan seks pada anak usia sekolah (6-12 tahun) dan peneliti merekomendasikan perlunya dilakukan penelitian lebih Ianjut tentang hubungan antara tingkat pengetahuan orang tua dengan tingkat pendidikan, tentang hubungan kebudayaan dengan tingkat ketabuan, dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan orang tua tentang pendidikan seks pada anak usia sekolah (6-12 tahun)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5129
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Rachmawati
"Pendidikan seks adalah pendidikan jenis kelamin, yakni bagaimana mendidik anak menjadi normal, baik laki-laki atau perempuan, tidak menjadi homoseksual, lesbi, atau banci, tidak ada gangguan orientasi seksual (Hawari, 1999). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi persepsi orang tua terhadap pentingnya pendidikan seks pada anak usia remaja. Penelitian ini dilakukan di kelurahan Paseban pada tanggal 19 - 29 November 2001 denganjumlah responden 30 orang. Desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif sederhana. Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik simple random sampiing. Alat pengumpul data yang digunakan pada penelitian ini adalah, kuesioner yang terdiri dari 15 buah pertanyaan dan disusun berdasarkan variabel yang terkait, yaitu persepsi dan pendidikan seks. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan tes tendensi semral, prosentase dan standar deviasi. Setelah diuji dengan mean dan standar deviasi diperoleh bahwa 80% respondcn memiliki persepsi positif terhadap pentingnya pendidikan seks pada anak usia remaja dengan nilai rata-rata 49.3 dan standar deviasi 5.48."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5034
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Sukarta
"Ibu perlu mengajarkan tentang seks kepada anak remajanya, karena remaja kurang memahami tentang seks secara baik dan benar. Ketidaktahuan remaja tentang seks berdampak pada bentuk penyimpangan perilaku seks seperti perkosaan, seks bebas, kehamilan yang tidak dikehendaki, PMS dan berbagai masalah lainnya. Idealnya orang tualah yang memberikan pendidikan dan pengajaran tentang seks kepada anak remajanya, ibu lebih dekat dan tahu kebutuhan anaknya dibanding ayah.
Penelitian untuk mengetahui gambaran faktor - faktor yang berhubungan dengan sikap ibu terhadap pendidikan seks remaja di Kecamatan Lamuru Kabupaten Bone Propinsi Sulawesi-Selatan tahun 2003. Metode penelitian crass sectional penelitian dilaksanakan pada 5 desa dari 12 desa yang diambil secara multi stage sampling. Subyek penelitian ini sebanyak 170 orang ibu - ibu yang memiliki anak remaja berusia 10 - 24 tahun.
Tujuan penelitian adalah ingin mengetahui bagaimana gambaran faktor - faktor yang berhubungan dengan sikap ibu terhadap pendidikan seks remaja di Kecamatan Lamuru Kabupaten Bane Propinsi Sulawesi - Selatan tahun 2003.
Hasil penelitian diperoleh bahwa ibu - ibu yang berpartisipasi berumur antara 27 - 60 tahun dengan umur rata-rata 37 tahun, tingkat pendidikan terbanyak SD, (55.9 %) pengetahuan tentang pendidikan seks remaja katagori baik (71.8 %). Responden yang bekerja (44.1 %), tingkat penghasilan tinggi (20.6%), yang taat ibadah (50 %). Jumlah remaja kecil (1 - 2 orang), (82.9 %) dan yang memperoleh informasi tentang seks (78.8 %), pendidikan suami responden terbanyak pendidikan rendah SLTP ke bawah (65.3 %) Ibu - ibu yang bersikap setuju terhadap pendidikan seks remaja 57.1 %. Faktor dominan berhubungan dengan sikap ibu tehadap pendidikan seks remaja adalah pengetahuan nilaEi p= 0.0001 dan OR 4.5207.
Semua pihak yang menaruh perhatian terhadap masalah - masalah pendidikan seks remaja perlu berkolaborasi dalam pemberian pendidikan seks kepada remaja dengan melibatkan orang tua secara aktif.

It is a common perception that mothers have to talk about sexuality matters to their adolescents, as adolescents are mostly lack of knowledge on that sensitive issue. The situation of the lack of knowledge and information on sexuality is sometimes leads to a deviation on sexual behavior, such as sexual abusing, raping, free-sex, unwanted pregnancy, contracted to STD, and other problems related to it In an ideal world, the parent is the most person who should provide sex education and other things related to sexuality matters to their teenagers, in this case, usually the mother is closer and more understand with their children's needs, than the father.
The study wants to explore on factors related to mother's attitude on sexual education for adolescent, with a cross-sectional as the method. The study is carried out in 5 villages among 12 existing villages at Kecamatan Larnuru. The subject of the study is 170 mothers who have adolescent age 10 to 24 years old.
The purpose of the study is to find out the factors related to ,mother's attitude on sexual education for adolescent in Kecamatan Lamuru Kabupafen Bone at South Sulawesi in year 2003.
The result of the study described that mothers who involved with the study has an age range between 27 to 60 years old, with an average on 37 years old. Their level of education is mostly primary school (55.9%), and their level of knowledge on sexual education has category as a good knowledge on sexual education (71.8%). Respondents who are working mother is about 44d%, having have high. salary is around 20.6%, and considering to have high regards on religious is about 50%. They are mostly (82,9%) having only I to 2 adolescents; there are 78.8% of respondents - who exposed to information on sexuality. The most common on husband's education is junior high school and lower (65.3%). Respondents who agree on sex education for adolescent is about 57.1%. The most dominant factor related to mother's attitude on sexual education the mother's knowledge on sex education, with p-value is 0.0001 and the OR is 4.5207.
Based en the findings, it is suggested that for all person or institution concerned to the problems related to sex education for adolescent, they have to be have collaboration with each other in order to construct the approach on giving the sex education for adolescent, and with an active involvement of the parents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12762
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imanda Kartika Putri
"Di masyarakat terdapat banyak kasus perilaku seksual berisiko remaja, pelecehan seksual pada anak, dan akses informasi tak terbatas yang membuat anak-anak berisiko mendapatkan informasi yang salah mengenai seksualitas. Pendidikan seks untuk anak merupakan salah satu faktor yang penting untuk mencegah halhal tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian pendidikan seks oleh orang tua siswa madrasah ibtidaiyah Depok tahun 2012. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2012 di wilayah Sawangan Utara, Depok. Penelitian ini menggunakan studi cross sectional dengan populasi orang tua siswa kelas 4,5, dan 6 MI Hayatul Islamiyah Depok. Data didapat dalam bentuk data primer dari pengisian kuesioner responden.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan antara perilaku pemberian pendidikan seks untuk anak oleh orang tua dengan pengetahuan, sikap, dan keterpaparan sumber informasi, dan tidak ada hubungan yang signifkan antara ada hubungan signifikan antara perilaku pemberian pendidikan seks untuk anak oleh orang tua dengan tingkat pendidikan, tingkat ekonomi, dan pengalaman pendidikan seks yang pernah diterima orang tua pada masa kanak-kanak.

In Society, there are many cases about highly risk adolescents sexual behavior, sexual child abuse, and unlimited information accessibility for children with high risk of getting wrong information about sexuality. Sex education for children is one of important factors to prevent those things.
The purpose of this study was to find out factors related to behavior of sex education by parents of Madrasah Ibtidaiyah Hayatul Islamiyah Depok students. This study took place in Depok from May until June 2012. The population of this cross sectional study was the parents of MI Hayatul Islamiyah Depok grade 4,5, and 6 with primer data by questionnaire.
The result of this study is that there is a correlation between behavior of sex education for children by parents with parents knowledge, attitude, and information accessibility, and there is no correlation between behaviour of sex education for children by parents with parents education status, economy status, and their experience of getting sex education during childhood.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan naskah yang berisi piwulang yang berkenaan dengan pendidikan seks yang dikaitkan dengan mistis Islam. Keseluruhan ada 32 bab. Asal koleksi naskah milik R. Tanojo."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.10-KT 17
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>