Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191787 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ana Asmara Jannati
"Pengetahuan dan perilaku merupakan interaksi dari berbagai faktor. Pengetahuan dapat diperoleh baik dari pendidikan, maupun dari informasi lingkungan sekitar dan media. Pengetahuan orangtua yang berbeda satu sama lain menimbulkan perilaku yang berbeda dalam menghadapi demam anak. Karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan perilaku orangtua dalam pemberian antipiretik kepada anak sebelum pergi mencari pertolongan di pelayanan kesehatan. Tujuan: Mengetahui gambaran pengetahuan dan perilaku orangtua dalam pemberian antipiretik pada anak sebelum berobat berdasarkan tingkat pendidikan yang dapat dipakai sebagai masukan untuk upaya rasionalisasi penggunaan antipiretik pada anak. Metode: Penelitian dilakukan secara deskriptif yakni dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diisi langsung oleh reponden. Data dari kuesioner tersebut kemudian diolah dengan menggunakan SPSS ver. 16.0. Hasil dan kesimpulan: Sebagian besar orangtua tidak mengetahui kandungan/zat aktif, efek samping, dan tidak menghitung dosis antipiretik yang mereka berikan kepada anak. Penggunaan antipiretik sebagai tindakan pertama saat anak demam dilakukan oleh sebagian besar orangtua. Perilaku orangtua tersebut sebagian besar dilakukan oleh orangtua dengan tingkat pendidikan menengah diikuti dengan tingkat pendidikan tinggi dan terakhir oleh orangtua dengan tingkat pendidikan rendah.

Knowledge and behavior are resulted from several factors interacted to each other. Knowledge can be gained either from education, information from others, or the media. Differences of parents’ knowledge in handling febrile children result in the differences of parents’ behavior in handling them. Therefore, this research is conducted to know about parents’ knowledge and behavior in giving antipyretics to children before taking them to health care. Objective: Being knowledgeable about parents’ knowledge and behavior in giving antipyretics to children before taking them to health care related to the parents’ level of education that can be used as an effort to rationalize the use of antipyretics in children. Methods: This study is a descriptive study by using questionnaire answered by the respondents without any interventions. Data gained are handled by SPSS Ver. 16.0. Result and Conclusion: Most of the parents use antipyretics as soon as they find their children get fever, but most of them do not know about the active ingredients, side effects, and the proper dose of antipyretics that they give to their children. That parents’ behavior does by most of parents who is in middle level education followed by those who is in high education level and low education level."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Uyun Mufaza
"Pengetahuan dan Perilaku orangtua dalam pemberian antipiretik pada anak sangat mencerminkan bagaimana dalam tatalaksana sehari-hari Pemberian antipiretik pada anak dengan demam, sering dilakukan sendiri oleh orang tuanya. Walaupun masih ada yang memberikannya dengan indikasi dan cara yang kurang tepat. Semua jenis antipiretik mempunyai efek samping oleh sebab itu, perlu diberikan informasi yang jelas tentang cara penggunaannya pada merekaTujuan: penelituan ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan perilaku orangtua dalam pemberian antipiretik pada anak sebelum berobat berdasarkan tingkat sosio-ekonomi, yang dapat dipakai sebagai masukan untuk upaya rasionalisasi penggunaan antipiretik pada anak. Metode: Penelitian deskriptif ini dengan desain cross sectional yang dilakukan pada orangtua pasien yang datang ke Poliklinik Umum Ilmu Kesehatan Anak, RS.Cipto Mangunkusumo, Jakarta pada Mei 2009. Hasil: Pada penelitian ini ditemukan masih banyak juga indikasi pemberian antipiretik cenderung berlebihan bahkan diberikan pada suhu tubuh yang masih normal. Responden dengan tingkat sosio-ekonomi rendah menengah dan tinggi juga memperlihatkan persentase yang sama dalam penggunaan antipiritek dalam kehidupan sehari-hari. Antipiritek yang sering digunakan adalah asetaminofen. Sumber informasi penggunaan antipiretik terbanyak dari dokter. Kesimpulan: Frekuensi penggunaan antipiretik sudah benar dan dosis yangdiberikan juga sudah mengikuti dosis takar obat. Antipiretik yang sering digunakan adalah asetaminofen karena mudah didapat dan harga murah. Penggunaan antipiritek terutama didapat dari informasi tenaga medis maka diharapkan tenaga medis yang memberikan pelayanan primer memberikan informasi dengan tepat.

Fever has been a problem since long time age. It often causes a phobia to parents so that they often give antipyretic to febrile children without knowing the cause of the fever. Parents knowledge behavior also tape part in the giving of antipyretic to febrile children. There are still many parents who give antipyretics without knowing proper indication. Therefore, information about antipyretics needs to be given to them. Objective : This study is aimed to give the description about parents knowledge and behaviour in giving antipyretics to febrile children based on parents socio-economy level in order to rasionalize the giving of antipyretics to febrile children. Method : This study is a descriptive study whose design is cross sectional done by giving questionaire to parents whose children are patients at general polyclinic in pediatric health care department cipto mangunkusumo hospital in june 2009. Results : This study reveals that there aise still many parents who give antipyretic improperly. Responden who is in middle and high socio-economy level shows the same percentage in the use of antipyretics. The most common antipyretics used by parents is asetaminophen and most parents get the information about antipyretics from their doctors. Conclusion : The most common antipyretics used by parents is asetaminophen because it’s cheap and available everywhere most parents get the information about antipyretics from their doctors so the doctor expected to give the right information about antipyretics to the parents."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Baitil Atiq
"Demam merupakan manifestasi klinis yang sering muncul pada berbagai kondisi sebagai respon inflamasi. Pada anak, demam merupakan salah satu hal yang menjadi sumber kecemasan orangtua. Kecemasan tersebut diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan orangtua mengenai demam yang akhirnya memicu orangtua untuk melakukan tindakan yang cenderung berlebihan untuk mengatasi demam pada anak, salah satunya dengan memberi antipiretik sebelum berobat ke dokter. Pada orangtua, pekerjaan merupakan lingkungan yang cukup berpengaruh dalam perilakunya sehari-hari. Karena itu penelitian ini dilakukan untuk membantu upaya edukasi orangtua mengenai penggunaan antipiretik.
Tujuan: untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan perilaku orangtua dalam pemberian antipiretik pada anak sebelum berobat berdasarkan pekerjaan orangtua.
Metode: Penelitian merupakan penelitian deskriptif dengan metode seksi silang menggunakan kuesioner terancang. Sampel diperoleh dengan metode consecutive sampling.
Hasil dan kesimpulan: tidak terdapat perbedaan gambaran pengetahuan dan perilaku orangtua mengenai pemberian antipiretik pada anak sebelum berobat pada orangtua dengan jenis pekerjaan yang berbeda, sebagian besar orangtua dari setiap jenis pekerjaan memberikan antipiretik pada anak sebelum berobat.

Fever is a common clinical manifestation for many conditions resulting from inflammatory response. When it comes to children, fever is one of many reasons of parents? anxiety. The anxiety is mostly developed due to the parents? lack of knowledge about fever and results in overreacting to treat the fever, by giving the child antipyretics before seeing the family physician. For adults, including the parents, occupation is one of the most influential environment for their knowledge and behavior. Therefore, the objective of this study is assisting parental education program regarding the use of antipyretics.
Objective: to know the parental knowledge and behavior in giving antipyretics to the children before having medical advice based on parents? occupations.
Methods: This research is a descriptive study , questionnaires filled by patients? parents who came to Poliklinik Umum Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM during May 2009.
Result and Conclusion: There is no differences of parental knowledge and behavior in giving antipyretics to children between parents with various occupations. Most of the parents give antipyretics to their children before having medical advice.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Luthfi Prasetyo
"[Demam merupakan suatu reaksi fisiologis yang menandakan gejala penyakit yang sering dikeluhkan orangtua atas kondisi anaknya. Peningkatan suhu anak seringkali menyebabkan rasa gelisah tidak tenang pada orang tua sehingga memicu orang tua untuk memberikan antipiretik yang tidak sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor sosiodemografi dengan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku ibu tentang pemberian antipiretik pada anak. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang menggunakan data primer berupa pengisian kuesioner dan data sekunder dari penelitian utama berjudul ?Longitudinal study on the effect of multiple micro-nutrient supplementation on haemoglobin level of 8 to 22 month old Indonesian children?.
Hasil penelitian adalah 76,8% tergolong ke tingkat pengetahuan cukup, 70,5% tergolong ke dalam sikap yang buruk/tidak sesuai, dan 96,8% tergolong ke dalam perilaku yang baik/sesuai. Dari uji hipotesis Chi-Square, diketahui bahwa terdapat hubungan bermakna (p<0.05) antara tingkat pendidikan (p= 0,043) dan status ekonomi (p=0,016) dengan tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian antipiretik. Tidak terdapat hubungan bermakna antara usia, pekerjaan ibu, bentuk keluarga dengan tingkat pengetahuan ibu. Tidak terdapat hubungan bermakna pula antara usia, pekerjaan ibu, tingkat pendidikan, status ekonomi, bentuk keluarga dengan sikap dan perilaku ibu tentang pemberian antipiretik (p>0.05).;Fever is a physiological sign of disease that is often complained by parents when it happens to their children. This elevation of body temperature causes parents to worry, leading them to give their children unsuitable antipyretics. This research aims to seek for the relation between sociodemographic factors with mothers‟ knowledge, attitude and behavior regarding administration of antipyretics in children. Thisis a cross-sectional research that uses primary data taken from questionnaire filling and secondary data from the main research titled ?Longitudinal study on the effect of multiple micro-nutrient supplementation on haemoglobin level of 8 to 22 month old Indonesian children.? The result shows that 76,8% of subjects is categorized average in terms of knowledge, 70.5% of subjects is categorized poor in terms of attitude, and 96,8% of subjects is categorized as good in terms of behavior. Chi-square test results in p<0,05 for the relation between mothers‟ knowledge with education (p = 0,043) and economic status (p = 0,016), which means there is a statistically relevant relation between mothers‟ knowledge and the two variables. The test also results in p>0,05 for the analysis of the relation between age, occupation and family structure with mothers‟ knowledge; as well as the relation between age, occupation, education, economic status and family structure with mothers‟ attitude and behavior regarding antipyretic administration. This result means that there is no statistically relevant relation between the respective variables with mothers‟ knowledge, attitude, and behavior., Fever is a physiological sign of disease that is often complained by parents when it happens to their children. This elevation of body temperature causes parents to worry, leading them to give their children unsuitable antipyretics. This research aims to seek for the relation between sociodemographic factors with mothers‟ knowledge, attitude and behavior regarding administration of antipyretics in children. Thisis a cross-sectional research that uses primary data taken from questionnaire filling and secondary data from the main research titled “Longitudinal study on the effect of multiple micro-nutrient supplementation on haemoglobin level of 8 to 22 month old Indonesian children.” The result shows that 76,8% of subjects is categorized average in terms of knowledge, 70.5% of subjects is categorized poor in terms of attitude, and 96,8% of subjects is categorized as good in terms of behavior. Chi-square test results in p<0,05 for the relation between mothers‟ knowledge with education (p = 0,043) and economic status (p = 0,016), which means there is a statistically relevant relation between mothers‟ knowledge and the two variables. The test also results in p>0,05 for the analysis of the relation between age, occupation and family structure with mothers‟ knowledge; as well as the relation between age, occupation, education, economic status and family structure with mothers‟ attitude and behavior regarding antipyretic administration. This result means that there is no statistically relevant relation between the respective variables with mothers‟ knowledge, attitude, and behavior.]"
[, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia], 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Yuni Murti Widayanti
"Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kebiasaan mendongeng orangtua dengan perilaku negatif pada anak usia prasekolah. Lokasi penelitian dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta, penentuan subjek yang ditentukan secara purposive dengan kriteria orangtua yang mempunyai anak berusia prasekolah (5 tahun), dan orangtua yang mempunyai kebiasaan mendongeng kepada anaknya. Teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner pada 30 keluarga, objek penelitian adalah kebiasaan mendongeng orangtua dan perilaku negatif anak prasekolah. Penghitungan menggunakan program product moment dari SPS Sutrisnohadi dengan hasil nilai rxy 0,487 dengan p 0,018 dan koefisien determinasi 0,299. Hasil tersebut dapat dimaknai bahwa sumbangan kebiasaan mendongeng yang dilakukan orangtua terhadap perilaku negatif anak prasekolah cukup berarti. Artinya, anak mempunyai kecenderungan berperilaku negatif dengan kebiasaan mendongeng yang dilakukan orangtua dapat mencegah perilaku negatif anak prasekolah . Berdasarkan hasil penelitian, direkomendasikan kepada Kementerian Sosial RI, melalui Direktorat Kesejahteraan Anak, untuk meningkatkan program penguatan keluarga (peran orangtua melalui kebiasaan mendongeng) dalam rangka membentuk anak sebagai potensi generasi mendatang dapat menjadi sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas serta mempunyai kecerdasan moral yang baik"
Yogyakarta: B2P3KS, 2016
300 JPKS
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dhian Luluh Rohmawati
"ABSTRAK
Perilaku berpacaran remaja sekarang sudah mengarah kepada perilaku seks
pranikah. Pengetahuan orang tua dan peran dalam memberikan pendidikan seks
yang diperlukan untuk mengurangi masalah perilaku seks pranikah pada remaja.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana dan teknik triangulasi
dengan tujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan orang tua
mengenai perilaku berpacaran yang dilakukan anak remajanya dan perannya
dalam memberikan pendidikan seks. Sampel pada penelitian ini berjumlah 96
orang tua yang memiliki anak usia remaja yang berpacaran di Desa Kepuhrejo
Provinsi Jawa Timur. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan orang tua mengenai perilaku
berpacaran pada anak remajanya dan peran dalam memberikan pendidikan seks
secara umum masih kurang. Saran bagi penelitian selanjutnya adalah
menggunakan desain penelitian deskripsi komparatif atau deskripsi korelatif
sehingga hasil penelitian dapat lebih berkembang dan bervariasi.

ABSTRACT
Currently, the dating behavior of adolescent leads to premarital sex behavior. In
that case, proper knowledge and role of parents are needed to decrease the
number of premarital sex possibilities in adolescent children. This research used a
simple descriptive design and triangulation technique which has purpose to identify the
parents level of knowledge about sexual behaviour of their adolescent children and their
role in sex education. The number of sample were 96 parents who have adolescent
children in Desa Kepuhrejo, East Java. Sampling technique used was random sampling
and used proportion experiment analysis. The result showed that the parents?
knowledge about sexual behavior of adolescent children and their role in providing sex
education was still at low level. Recommendation for next research is using different
design such us comparative descriptive or colerative descriptive in order to the result of
research more complex and variation."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43108
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ece Yurika Wulandari
"Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak pada balita di Indonesia. Tingginya tingkat kejadian pneumonia pada balita dapat berhubungan dengan rendahnya pengetahuan, sikap serta perilaku orangtua terhadap pneumonia dan pencegahannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku orangtua balita tentang pneumonia. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional. Data diambil dari wawancara berdasarkan kuesioner terhadap orangtua pasien balita berusia 9 bulan - 5 tahun tahun di RSCM Kiara tahun 2015. Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi Square atau Fisher. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional. Data diambil dari wawancara berdasarkan kuesioner terhadap orangtua pasien balita berusia 9 bulan - 5 tahun tahun di RSCM Kiara tahun 2015. Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi Square atau Fisher. Dari 96 subjek didapatkan 51 orang (53,1%) memiliki kategori pengetahuan cukup baik, 74 orang (77,1%) memiliki sikap positif, dan 49 orang (51%) berperilaku baik terhadap pencegahan pneumonia. Tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan perilaku orangtua tentang pneumonia (p= 0,712). Hubungan tidak bermakna juga didapatkan antara sikap dengan perilaku orangtua (p=0,649). Lebih dari setengah subjek memiliki pengetahuan dan perilaku yang baik, sedangkan tiga perempat subjek memiliki sikap postitif tentang pneumonia. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku orangtua tentang pneumonia.

Pneumonia is one of the most leading causes of death among under 5 children in Indonesia. The high incidence of pneumonia among under 5 children might be related to parents low level of knowledge, attitude, and behavior regarding pneumonia and its prevention.. This study was a cross-sectional study. Data was collected from parents of children aged 9 months - 5 years, using guided questionnaire, in RSCM Kiara during September 2015. The data was analyzed by Chi Square or Fisher test. There were 96 subjects recruited and 51 subjects (53,1 %) had fair knowledge, 74 subjects (77,1 %) had positive attitude, and 49 subjects (51 %) had good behavior regarding pneumonia. There were no significant associations between the level of knowledge toward parents’ behavior (p = 0,712), nor between the level of attitude toward parents’ behavior (p = 0,649) regarding pneumonia. Based on the research, more than a half of the subjects had good knowledge and behavior, while three quarters of the subjects had positive attitude regarding pneumonia. There were no significant associations between knowledge and attitude toward parents’ behavior regarding pneumonia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aan Kurniawan
"ABSTRAK
Infeksi dengue merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Kementrian Kesehatan RI melaporkan terdapat 71.668 laporan kasus demam berdarah dengue dan 641 kasus meninggal karena demam berdarah pada tahun 2014. Demam berdarah dapat dicegah, salah satunya dengan mengontrol transmisi vektor dengue. Efektifitas pencegahan dengue ditentukan oleh kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mencegah perkembangbiakan nyamuk dengue. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor sosiodemografis usia, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan orangtua dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku mereka terkait transmisi dan pencegahan dengue pada anak. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang menggunakan data primer yang diperoleh dari kuisioner yang diisi oleh subjek penelitian. Hasil penelitian didapatkan sebagai berikut: 51,7 orang tua berpengetahuan cukup baik, 96,3 bersikap baik, dan 63,2 berperilaku cukup baik. Pendidikan memiliki korelasi yang signifikan dengan pengetahuan orang tua terkait transmisi dan pencegahan dengue p= 0,05 . Sebaliknya usia, pekerjaan, dan penghasilan tidak memiliki hubungan signifikan p > 0,05 . Dapat disimpulkan bahwa hanya faktor pendidikan memiliki hubungan bermakna dengan pengetahuan subjek terkait transmisi dan pencegahan infeksi dengue pada anak. Diperlukan studi lanjutan dengan subjek dari provinsi lain agar hasil penelitian dapat diekstrapolasi pada populasi Jakarta dan juga diseminasi mengenai infeksi dengue yang lebih giat oleh pemerintah kepada masyarakat.

ABSTRACT
Dengue infection is a major health problem in Indonesia. The Ministry of Health of Indonesia reported 71,668 cases of dengue hemorrhagic fever and the resulting 641 deaths in 2014. Dengue fever can be prevented by taking preventive control measure to prevent transmission of dengue infection via its vector. The effectiveness of dengue prevention depends on community awareness and participation in eradicating or reducing breading site for mosquitos. This research aims to investigate the correlation between parents rsquo sociodemographic factors age, education, occupation, and income and their knowledge, attitude, and practice regarding dengue transmission and prevention in children. This is a cross sectional research using primary data taken from questionnaires filled by the respondents. The results were as follows 53 of parents have sufficient knowledge, 96 display good attitude, and 63.2 exhibit good practice regarding dengue transmission and prevention. Education has a significant correlation with parents rsquo knowledge regarding transmission and prevention p 0.05 , whereas age, occupation, and income do not have significant correlation p 0.05 . In conclusion, only education has a significant correlation with the subject rsquo s knowledge regarding dengue transmission and prevention. Futher study with greater subjects from every province in order to extrapolate the data into Jakarta rsquo s population and also more frequent dissemination of dengue infection from the government to the public are needed."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Ika Hapsari
"Di Indonesia diare masih merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada balita dengan insidensi mencapai 6.7%. Tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku orangtua tentang diare mungkin berhubungan dengan angka kejadian diare pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku, serta mengetahui hubungan antara ketiga variable.
Penelitian potong lintang dengan menggunakan data primer berdasarkan wawancara kuesioner dilakukan di RSCM Kiara pada bulan September 2015 terhadap 102 subjek. Analisis statistik dilakukan dengan metode Chi square atau Fischer. Ditemukan sebanyak 101 subjek (99%) memiliki tingkat pengetahuan baik, 55 subjek ( 53.9%) memiliki sikap positif, dan 55 subjek (53.9%) memiliki perilaku baik tentang diare.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan hampir seluruh orangtua memiliki tingkat pengetahuan yang baik namun hampir setengah orangtua masih memiliki sikap dan perilaku yang kurang. Ditemukan hubungan yang tidak bermakna antara tingkat pengetahuan dengan sikap (p = 0.353) dan antara pengetahuan dengan perilaku orangtua tentang diare. (p=0.29).

In Indonesia, diarrhea is still considered as the main cause of child?s death with numbers of incidence reaching 6.7%. Parental knowledge, attitude, and behavior towards diarrhea is probably associated with the rise of diarrhea incidence in child. This study aims to explore the parental knowledge, attitude, and behavior, also the association between the three variable.
A cross sectional study was conducted in RSCM ? Kiara on September 2015 in 102 subjects. Chi-square / fischer hypothesis testingwass used to conduct bivariate analysis. Among 102 subjects, 101 subjects (99%) had good knowledge , 55 subjects (53.9%) had positive attitudes, and 55 subjects (53.9%) had good behavior regarding childhood diarrhea.
This study confirms that almost all of the parents had a good knowledge, yet almost half of them still had unfavourable attitude and behavior. There was no significant association between parental knowledge towards behaviour (p = 0.353) nor between parental attitudes towards behavior regarding childhood diarrhea (p = 0.29).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pandu Caesaria Lestari
"Latar belakang
Kemampuan meminta (mand) dan menyebut (tact) adalah kemampuan yang perlu ditingkatkan pada awal terapi verbal behavior pada anak autisme. Metode telehealth oleh orangtua dapat memberikan terapi dini. Tujuan penelitian untuk melihat efektivitas pelatihan yang dilakukan orangtua terhadap peningkatan kemampuan komunikasi awal anak GSA dalam meminta (mand) dan menyebut (tact).
Metode
Uji klinis acak terkontrol terhadap anak autisme berusia 2-5 tahun. Penilaian kemampuan anak menggunakan instrumen verbal behavior milestones assessment and placement program. Orangtua kelompok perlakuan mendapat modul video pelatihan dan bimbingan dari terapis, sebelum memulai terapi selama 3 bulan pada anak. Penilaian kemampuan ulang dilakukan pada kedua kelompok di akhir periode.
Hasil
Terdapat 40 subyek yang masuk ke dalam level 1 VBMAPP. Skor VB MAPP sesudah pemberian intervensi meningkat dari 13,83 menjadi 24,43. Peningkatan median skor mand 1 menjadi 2 dan median skor tact 1 menjadi 3 (p<0,001). Perbandingan peningkatan median skor mand antara kedua kelompok menunjukkan hasil bermakna (p=0,003). Kenaikan proporsi skor mand dan tact tampak lebih tinggi pada kelompok perlakuan.
Simpulan
Pelatihan mand dan tact oleh orangtua pada anak autisme dengan menggunakan metode telehealth efektif dalam meningkatkan kemampuan anak meminta, dan bermakna secara klinis dalam meningkatkan kemampuan anak menyebut. Metode telehealth dapat diterima oleh orangtua.

Background
Mand and tact is a skill in verbal behavior therapy that needs to be improved initially. The telehealth method are helpful for those in rural area. This study aim was to assess effectiveness of telehealth mand and tact training by parents on increasing the child’s mand and tact skill.
Methods
A randomized controlled clinical trial of 2-5 years old children with ASD. Assessment of children's milestones using verbal behavior milestones assessment and placement program. Parents in the intervention group received video modelling and guidance from a therapist before giving therapy for 3 months. Re-assessment was done in both groups at the end of the period.
Results
A total of 40 subjects with ASD in level 1 VBMAPP meet criteria. A significant increase in the VB MAPP score after the intervention, namely 13.83 to 24.43. Mand median score increased from 1 to 2, and the tact, 1 to 3 with p<0.001. Comparison of the increase in the median mand score between the two groups showed significant results (p = 0.003). The increase in the proportion of mand and tact scores was higher in intervention group.
Conclusion
Telehealth mand and tact training by parents for children with ASD effective in improving mand, and clinically meaningful in improving tact. The telehealth method can be accepted by parents.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>