Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113410 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lukmanul Hakim
"Nanoteknologi telah menjadi harapan dan tumpuan masyarakat dunia untuk menunjang teknologi masa depan. Material nanopartikel biasanya menunjukkan sifat elektrik, optik, magnetik dan kimia yang sangat unik yang tidak diperoleh pada material bulknya. Terutama besi oksida dan ferrite memperlihatkan sifat yang sangat menarik karena kepentingan teknologinya dalam nanoteknologi pada pasar informasi, agen kontras MRI, dan ferrofluida. Akan tetapi nanopartikel memiliki kecenderungan untuk saling beragregasi. Sehingga diperlukan senyawa tertentu untuk melapisinya. Dalam penelitian ini, nanopartikel besi oksida disintesis menggunakan asam oleat dan asam laurat sebagai molekul pelapis. Pembuatan nanopartikel besi oksida menggunakan metode dekomposisi termal dengan prekursor besi(III) asetilasetonat, Fe(acac)3. Garam Fe(III) terlebih dahulu direduksi oleh alkohol menjadi Fe(II) yang kemudian diikuti dengan dekomposisi pada suhu tinggi. Asam oleat dan asam laurat bertindak sebagai molekul pelapis (capping reagent) yang berfungsi untuk melapisi permukaan nanopartikel dan mencegah agregasi nanopartikel besi oksida. Spektra fourier transform infrared (FTIR) menunjukkan bahwa molekul asam oleat teradsorbsi pada permukaan nanopartikel magnetite. Analisis dengan scanning electron microscopy (SEM) menggambarkan asam oleat melapisi partikel dengan isolasi dan memiliki dispersibilitas yang baik. Pengukuran dengan particle size analyzer menghasilkan nanopartikel besi oksida dengan ukuran 23.3 nm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30374
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Wahyuni
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T39848
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqri`Ah Kalim
"Sampel nanopartikel coupled magnetite Fe3O4/ZnO dengan tiga variasi rasio molar disintesis dengan metode sol gel. Karakterisasi sampel dilakukan dengan menggunakan Field Emission Scanning Electron Microscope (FESEM), X-ray Diffraction (XRD), Electron Dispersive X-Ray (EDX), spektroskopi UV-Vis dan Vibrating Sample Magnetometer (VSM). Pengujian aktivitas fotokalitik dilakukan dengan mengamati degradasi larutan methylene blue (MB) sebagai model polutan organik di bawah penyinaran cahaya UV. Hasil analisis FESEM menunjukkan sampel nanopartikel coupled memiliki morfologi sferis. Hasil kurva XRD menunjukkan peningkatan intensitas seiring dengan meningkatnya rasio molar ZnO dalam nanopartikel coupled Fe3O4/ZnO. Keberadaan atom Fe, O dan Zn pada sampel nanopartikel coupled dikonfirmasi oleh spektrum EDX. Aktivitas fotokalitik yang paling baik ditunjukkan oleh sampel nanopartikel coupled rasio molar 1:5 dengan dosis sebanyak 20 mg/L pada kondisi pH 13. Nanopartikel Fe3O4 dan nanopartikel coupled Fe3O4/ZnO menunjukkan sifat feromagnetik yang memungkinkan sampel untuk dipisahkan secara magnetik dari dye methylene blue.

Nanoparticle coupled magnetite Fe3O4/ZnO with various molar ratio has been syntesized using sol gel method. Characterization using Field Emission Scannig Electron Microscope (FESEM), X-Ray Diffraction (XRD), Electron Dispersive X-ray (EDX), UV-Vis Diffuse Reflectance and Vibrating Sampel Magnetometer (VSM) were conducted to identify morphology, structure, composition, optical and magnetic properties of nanoparticle coupled Fe3O4/ZnO. Photocatalytic activity studied by observing methylene blue (MB) degradation under UV light irradiation. FESEM shows Fe3O4/ZnO has spherical shape. XRD result shows ZnO phase intensity in nanoparticle coupled increase as ZnO molar ratio increase. The peaks corresponding to Fe, O and Zn atom were observed using EDX spectra. Maximum degradation of methylene blue was showed by 20 mg/L nanoparticle coupled with molar ratio 1:5 at pH 13. VSM result shows Fe3O4 and nanoparticle coupled samples exhibit ferromagnetic behavior. Therefore, samples can easily seperate from methylene blue using external magnetic."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57813
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriana Fedreka Pujiastuti
2007
T39849
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentius Hamdani
"Penggunaan nanopartikel ZnO telah banyak berkembang dalam berbagai bidang ilmu dan aplikasi, termasuk dalam aplikasi pelabelan sel. Emisi cahaya dari nanopartikel ZnO dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi sel-sel biologis yang diteliti. Metode presipitasi kimia basah dilakukan untuk sintesis nanopartikel dan dilanjutkan dengan proses enkapsulasi dengan silikon oksida untuk menjaga kestabilan nanopartikel di dalam air sehingga dapat digunakan untuk aplikasi pelabelan sel. Masalah lain timbul dari mudahnya nanopartikel ZnO membentuk aglomerat pada saat proses enkapsulasi yang menyebabkan core-shell ZnO@SiO2 yang terbentuk tidak dapat mewakili satu atau beberapa nanopartikel ZnO. Dengan memberikan variasi temperatur presipitasi, ukuran nanopartikel ZnO dapat dikontrol dan dengan penambahan surfactant F127 dapat mencegah terjadinya aglomerasi.
Hasil penelitian menunjukkan ukuran partikel terkecil terdapat pada temperatur presipitasi 25°C yaitu sebesar 3,49 nm dengan energi celah pita yang terbesar yaitu 3,12 eV. Sedangkan ukuran partikel terbesar terdapat pada temperatur presipitasi 65°C yaitu sebesar 13,06 nm dengan energi celah pita yang terkecil yaitu 3,08 eV. Dilihat dari besar energi celah pita yang diperoleh, core-shell memiliki potensi untuk digunakan pada aplikasi pelabelan sel.

ZnO nanoparticles have been used for many applications, including in cell labeling application. Its light emission can be used to determine and identify biology cells. Wet chemical precipitation method has been successfully done to synthesize the nanoparticle and it was subsequently continued by encapsulating with silica to keep ZnO stabilized in water to be properly used in cell labeling application. Varying precipitation temperatures has been performed to control the nanoparticle size and the addition of F127 surface active agent was carried out to prevent the agglomeration.
The results showed the smallest nanoparticle (3.49 nm) was obtained from the process with temperature of 25°C, with the highest band gap energy, 3.12 eV. On the other hand, the largest nanoparticle (13.16 nm) was obtained from synthesis at temperature of 65°C, with the lowest band gap energy, 3.08 eV. These levels of band gap energy are potentially suitable for cell labeling application.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44324
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faradilla Avionita
"Studi penentuan distribusi ukuran nanopartikel Pt menggunakan teknik kronoamperometri dengan potensial 0,516 V dilakukan dengan mengamati arus transien yang muncul pada reaksi elektrokatalitik oksidasi N2H4 15 mM dalam phosphate buffer solution (PBS) 50 mM yang dikatalisis oleh nanopartikel Pt pada permukaan mikroelektroda. Arus transien yang dihasilkan memiliki korelasi dengan ukuran nanopartikel Pt. Penentuan distribusi ukuran nanopartikel Pt dengan teknik kronoamperometri akan dibandingkan dengan hasil TEM. Hasil TEM menunjukkan bahwa kisaran ukuran nanopartikel Pt dengan variasi konsentrasi NaBH4 60, 90, 120, 150 mM masing-masing sebesar 5,29 ; 5,03 ; 4,68 dan 4,25 nm. Rata-rata ukuran nanopartikel Pt dengan NaBH4 60, 90,120, 150 mM menggunakan teknik kronoamperometri dengan mikroelektroda Au masing-masing sebesar 5,51 ; 5,22 ; 4,80 ; 4,51 nm. Rata-rata ukuran nanopartikel Pt dengan NaBH4 60, 90, 120, 150 mM menggunakan mikroelektroda HBDD masing-masing sebesar 5,42 ; 5,20 ; 4,76 ; 4,44 nm. Sedangkan dengan mikroelektroda OBDD masing-masing sebesar 5,40 ; 5,11 ; 4,72 ; 4,35 nm. Batas minimum arus transien yang dideteksi oleh mikroelektroda Au, HBDD, dan OBDD masing-masing 7, 3, 1 nA.

Study of determining size distribution of Pt nanoparticles using a chronoamperometry technique with potential 0.516 V has been done by observe the transient currents that appear on the electrocatalytic oxidation reaction of N2H4 in 15 mM phosphate buffer solution (PBS) 50 mM catalyzed by Pt nanoparticles on the surface of the microelectrode. Determination of the size distribution of Pt nanoparticles with chronoamperometry techniques will be compared with the results of TEM. TEM results showed that Pt nanoparticles with NaBH4 60, 90, 120, 150 mM respectively 5.29; 5.03; 4.68 and 4.25 nm. The average size in diameter of Pt nanoparticles with NaBH4 60, 90, 120, 150 mM using Au microelectrode by chronoamperometry technique respectively at 5.51; 5.22; 4.80; 4.51 nm with a range of transien current of 7-20 nA. While HBDD showed more sensitive results than Au because it can detect the transien current of 3 nA. The average size in diameter of Pt nanoparticles with NaBH4 60, 90.120, 150 mM using HBDD by chronoamperometry technique respectively at 5,42 ; 5,20 ; 4,76 ; 4,44 nm. While the OBDD microelectrode respectively at 5,40 ; 5,11 ; 4,72 ; 4,35 nm. Minimum transient currents is detected by Au, HBDD, and OBDD microelectrode respectively at 7, 3, 1 nA."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Richard Owen Tanadi
"Nanopartikel perak (NP Ag) banyak digunakan juga sebagai agen antibakterial untuk peralatan rumah tangga, pelapis, sensor, kosmetik. Meningkatnya permintaan produk yang mengdanung nanopartikel dalam fasilitas produksi, limbah, dan pengolahan air memudahkan pemaparan nanopartikel pada lingkungan dan mempengaruhi pertumbuhan dari tanaman. Pada penelitian ini NP Ag disintesis dengan mereduksi perak nitrat (AgNO3) dengan variasi kombinasi natrium sitrat dan asam tanat untuk mengetahui bagaimana pengaruhnya terhadap ukuran NP Ag yang dihasilkan. Sintesis NP Ag dilakukan dengan mengontrol konsentrasi asam tanat dari 0,025 mM; 0,25 mM; dan 5 mM, sehingga ukuran NP Ag meningkat dari 15,49 ± 4,41 nm; 27,26 ± 4,097 nm; dan 46,86 ± 7,36 nm. Variasi konsentrasi yang digunakan adalah 6-8 mg/L, 13-16 mg/L, 21-24 mg/L. Instrumentasi yang digunakan adalah spektrofotometer UV−Vis , transmission electron microscope (TEM), atomic absobtion spectrophotometer (AAS), dan x-ray diffraction (XRD). Pengaruh NP Ag terhadap perkecambahan, pertumbuhan dan kdanungan H2O2 dari kecambah biji jagung dan kacang merah diukur. Pada kecambah jagung variasi NP Ag 27 nm 21-24 mg/L menunjukan hasil yang paling baik semua parameter, dan hasil terendahnya pada NP Ag 50 nm 21-24 mg/L. Pada kacang merah Variasi NP Ag 15 nm 13-16 mg/L hasil yang paling tinggi pada semua parameter, dan hasil terendahnya pada NP Ag 50 nm 21-24 mg/L.

Silver nanoparticles (Ag NPs) are widely used as antibacterial agents for household appliances, coatings, sensors, cosmetics. The increasing demand for products containing nanoparticles in production, sewage, and water treatment facilities facilitates the exposure of nanoparticles to the environment and affects the growth of plants. In this study, Ag NPs were synthesized by reducing AgNO3 with various combinations of sodium citrate and tannic acid to determine how it affects the size of the resulting Ag NPs. Synthesis of Ag NPs was carried out by controlling the concentration of tannic acid from 0.025 mM; 0.25mM; and 5 mM, so that the size of the Ag NPs increased from 15.49 ± 4.41 nm; 27.26 ± 4.097 nm; and 46.86 ± 7.36 nm. Various concentrations used were 6-8 mg/L, 13-16 mg/L, 21-24 mg/L. The instrumentation used is a UV-Vis spectrophotometer, transmission electron microscope (TEM), atomic absorption spectrophotometer (AAS), and x-ray diffraction (XRD). The effect of Ag NPs on germination, growth and H2O2 content of corn and kidney bean sprouts was measured. In corn sprouts the 27 nm Ag NP 21-24 mg/L showed the best results for all parameters, and the lowest results were on the 50 nm Ag NP 21-24 mg/L. Red bean Variation 15 nm Ag NP 13-16 mg/L the highest results for all parameters, and the lowest results at 50 nm Ag NP 21-24 mg/L. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristiari Pangestuningsih
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ukuran dan unsur yang terkandung dalam
nanopartikel CeO2 dan ZnO, serta mengetahui kemampuan nanopartikel tersebut
dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme (bakteri, khamir dan kapang).
Pengujian pada nanopartikel CeO2 dan ZnO meliputi uji metalografi untuk
obervasi nanopartikel dengan metode Difraksi Sinar-X (XRD), Scanning Electron
Microscope (SEM) dan Energy Dispersive X-Ray Analysis (EDAX). Hasil
pengujian dengan XRD menunjukkan bahwa distibusi ukuran butir tiap volume
nanopartikel CeO2 berkisar (32,607--82,049) nm dan untuk ZnO berkisar
(32,778?48,935) nm. Hasil SEM pada perbesaran 500x dan 1000x
menunjukkan ukuran butir nanopartikel CeO2 dan ZnO yang sebenarnya. Hasil
EDAX menunjukkan bahwa nanopartikel CeO2 mengandung unsur Cerium (Ce)
sebesar 78,24%, sedangkan ZnO mengandung unsur Zinc (Zn) sebesar 93,32%.
Selanjutnya CeO2 dan ZnO diuji kemampuannya untuk menghambat
pertumbuhan bakteri Escherichia coli UICC B-15 dengan jumlah sel berkisar
(1,62 ? 2,65) x 10 10 sel/ml, khamir Rhodotorula mucilaginosa UICC Y-18 dengan
jumlah sel berkisar (3,42 ? 6,6) x 10 10 sel/ml dan kapang Aspergillus awamori
UICC dengan jumlah sel berkisar (4,6 ? 6,2) x 10 7 sel/ml menggunakan well
method (metode sumur). Aktivitas penghambatan oleh nanopartikel pada
pertumbuhan mikroorganisme diketahui melalui pengukuran zona bening. Hasil
pengujian menunjukkan bahwa untuk konsentrasi nanopartikel CeO2 0,01%,
0,1%, 0,5% dan 1% tidak dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme uji.
Nanopartikel ZnO 0,01% tidak dapat menghambat pertumbuhan semua
mikroorganisme uji, ZnO 0,1% dapat menghambat pertumbuhan R. mucilaginosa
dan A. awamori, tetapi tidak untuk E. coli, ZnO 0,5% dapat menghambat
pertumbuhan E. coli, R. mucilaginosa dan A. awamori dan ZnO 1% dapat
menghambat semua mikroorganisme uji. Penelitian ini menunjukkan bahwa
nanopartikel ZnO berpotensi untuk menghambat pertumbuhan bakteri, khamir
dan kapang."
2007
T21308
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Montja, D.A.
"Metode kopresipitasi telah digunakan dalam penelitian ini untuk menghasilkan nanopartikel ZnO didop Mg dari reagent magnesium sulfat heptahidrat, MgSO4.7H2O, dan seng sulfat heptahidrat, ZnSO4.7H2O. Nanopartikel Zn1-xMgxO (x = 0,03, 0,06, 0,10, and 0, 20) dikarakterisasi dengan X-Ray Diffraction (XRD), Energy Dispersive X-Ray (EDX), UV-Visible (UV-Vis) spectroscopy, Fourier Transform Infrared spectroscopy (FTIR), dan Electron Spin Resonance (ESR). Semua sampel mengandung unsur Mg dengan konsentrasi maksimum mencapai 30 at. %, seperti yang ditunjukkan oleh hasil analisis EDX. Fase tunggal ZnO dengan struktur kristal heksagonal (wurtzite) diperoleh untuk semua konsentrasi dopan, yang menunjukkan substitusi Mg ke dalam ZnO.
Sampel dalam penelitian ini memiliki rentang ukuran partikel rata-rata 30-40 nm. Nilai-nilai parameter kisi yang dihasilkan tidak berubah secara signifikan dibandingkan dengan ZnO tanpa dopan. Spektrum serapan inframerah juga menegaskan substitusi Mg dengan mode vibrasi di sekitar bilangan gelombang 908 cm-1 dan 1388 cm-1. Semua sampel menunjukkan nilai reflektansi yang relatif besar pada panjang gelombang 400-800 nm, sedangkan nilai reflektansi yang kecil dalam rentang panjang gelombang 200-350 nm. Peningkatan celah pita energi dengan meningkatnya konsentrasi Mg dikaitkan dengan perubahan level energi dalam pita konduksi dan valensi pada ZnO (Burstein-Moss efek). Nilai g-value mengindikasikan keberadaan Mg dalam struktur wurtzite ZnO dan perubahan intensitas sinyal ESR juga dapat mengkonfirmasi keberadaan Mg dalam struktur wurtzite ZnO.

Coprecipitation method has been used in this study to produce Mg-doped ZnO nanoparticles of magnesium sulfate heptahydrate, MgSO4.7H2O, and zinc sulfate heptahydrate, ZnSO4.7H2O. The synthesized Zn1-xMgxO-NPs were characterized by X-ray diffraction (XRD) analysis, energy dispersive x-ray (EDX) spectroscopy, UV-Visible spectroscopy, infrared absorption spectroscopy (FTIR) and electron spin resonance (ESR). All samples contained elements of Mg with a maximum concentration reaches 30 at. %, as demonstrated by the results of EDX analysis. Single phase ZnO with hexagonal crystal structure (wurtzite) are obtained for all the dopant concentration, which suggested the substitution of Mg into ZnO.
The sample in this study had an average particle size ranging in 30-40 nm. The resulting lattice parameter values did not change significantly with respect to Mg dopant concentration. Infrared absorption spectra also confirmed the substitution of Mg with vibrational modes around wave number of 908 cm-1 and 1388 cm-1. All samples showed a relatively large value of reflectance at a wavelength of 400-800 nm (visible region), whereas a small value of the reflectance in the wavelength range 200-350 nm (UV region). Enhancement of energy band gap with increasing concentration of Mg is associated with changes in energy levels in the conduction band and valence band on ZnO (Burstein-Moss effect). ESR spectra yield g values indicating the presence of Mg in the ZnO wurtzite structure and changes in the intensity of the ESR signal can also confirm the presence of Mg in the ZnO wurtzite structure.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1994
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silaen, Tambun
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T39840
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>