Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98824 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sastia T.
"Perselingkuhan dalam kehidupan perkawinan semakin lama semakin marak. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, ditemukan bahwa perbandingan suami yang berselingkuh dua kali lipat dari jumlah istri yang selingkuh (Schwartz & Livers, 1998). Perselingkuhan sendiri diartikan oleh Subotnik (2005) sebagai tidak setia, melanggar sumpah atau komitmen bersama. Meskipun ia tidak membatasi perselingkuhan pada perkawinan namun karena adanya ikatan hukum (Malik, 2001) sehingga pelanggaran komitmen pada perselingkuhan dalam perkawinan lebih terlihat jelas.
Pada zaman modern ini sebagian besar kehidupan perkawinan didasari oleh rasa cinta antar kedua individu (Dreitzel, 1972; Regan, 2003). Sternberg (1998) mengemukakan bahwa dalam perasaan cinta terdapat tiga elemen; passion, intimacy, dan commitment. Melihat hal tersebut, seharusnya seorang suami yang mencintai istrinya tidak melakukan perselingkuhan karena dalam cintanya ada elemen komitmen. Pertanyaan yang kemudian timbul adalah bagaimana sehingga para suami tersebut, yang mengatakan masih mencintai istri mereka, akhirnya mengambil keputusan untuk berselingkuh? Bagaimanakah gambaran pengambilan keputusan untuk berselingkuh pada suami yang mengaku mencintai istrinya?
Penelitian ini dilakukan melalui wawancara terhadap dua orang partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan mengapa para suami tersebut berselingkuh karena mereka menganggap selingkuh merupakan alternatif solusi masalah mereka yang memiliki nilai positif terbanyak. Selain itu, ada keyakinan bahwa mereka begitu ahli menyembunyikan perselingkuhan tersebut sehingga istri mereka tidak akan tahu.

More and more married people are interested in committing infidelity recently. Researches found out that the number of husbands who committed infidelity are two times bigger than the number of wives who did it (Scwartz & Livers, 1998) Infidelity is defined by Subotnik (2005) as unfaithfulness, breaking the vows and commitments. Although he does not limit his definition about it only in a marriage but because a marriage is also a legal relationship (Malik 2001), the effect of committing infidelity in a marriage life can be seen more clearly.
In this modern era, most marriage life is based on the love between the two individuals (Dreitzal, 1972, Regan, 2003). Sternberg (1998) states than there are three elements in love; passion, intimacy, and commitment. Hence, a husband who loves his wife should not commit infidelity because of his commitment to his wife. The question is, how those husbands, who love their wife, finally decide to go to another woman? How is their thinking process which leads them to finally commit infidelity although they say they love their wife?
This research is done by interviewing two participants. The result of it shows that the reason these husbands commit infidelity is because they think that it is an alternative solution to their problems which has the most advantage. They also believe that they can hide it so well that their wife will not find out."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Sendra Medio Oktobela
"Pacaran adalah sebuah sarana untuk mendapatkan pasangan yang tepat dan meniti jalan kearah pernikahan (Dusek, 1996). Pacaran memiliki berbagai macam permasalahan. Permasalahan yang timbul itulah yang dapat menyebabkan terjadinya perselingkuhan. Disamping itu penyebabnya dapat berbagai macam, dimulai dari rasa penasaran, ketidakpuasan, hingga ketertarikan seksual dan emosional (Subotnik & Harris, 2005). Wanita masih berpikir bahwa monogami adalah jalan yang terbaik untuk berhubungan (Vaughan, 2003), namun masih saja ada beberapa wanita yang memilih menjadi teman selingkuh.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat proses pengambilan keputusan pada wanita yang mempertahankan statusnya sebagai teman selingkuh dengan pendekatan teori interdependence. Teori interdependence dapat memprediksikan bagaimana hubungan perselingkuhan ke depan yang merupakan efek dari perselingkuhan yang dilakukan sekarang. Dengan memperhatikan reward, cost, comparison level, comparison level alternatives, dan investasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa masing-masing subjek mempunyai dinamika interdependence yang berbeda-beda, karena pemahaman mengenai dimensi yang terdapat dalam interdependence diinterpretasikan secara subjektif. Hal utama yang membuat teman selingkuh wanita bertahan adalah karena adanya unsur cinta. Terdapat beberapa hal yang tidak bisa dijelaskan dengan teori interdependence seperti tingkat kualitas dari reward dan cost serta hubungan antara kepribadian dan preferensi reward dan cost.

The purpose of dating is to find a right mate or a couple to be taken for marriage (Dusek, 1996). The problem in dating is very complex and this can lead to an affair. Affair occurs when people fell curious, dissatisfy, or fell a physical and emotional attraction to other people (Subotnik & Harris, 2005). Although woman still believe that monogamy is the best way in making a romantic relationship (Vaughan, 2003), there are still several woman who commit infidelity.
The purpose of this research is to explain the process of decision making in woman who keep the infidel relationship and their status as an affair partner by using the interdependence theory approach. Interdependence theory is able to predict the future of the current infidelity relationship. The dimensions of interdependence theory are reward, cost, comparison level, comparison level alternatives, and investment.
The result of study indicated that each sample has a different interdependence dynamic due to subjective interpretation of the interdependence dimensions. The main reason for woman to keep their status as an affair partner is love. There are several things that can?t be explained using the interdependence theory, such as the quality of reward and cost, and also the connection between personality and preference for reward and cost.
"
2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Cinthyadevi Erviantini
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengambilan keputusan pada istri untuk mempertahankan pernikahan setelah perselingkuhan suami. Sudut pandang yang akan digunakan dalam mengulas hal ini adalah dengan menggunakan teori interdependence. Teori interdependence memiliki lima komponen yaitu reward, cost, comparison level, comparison level alternative, dan investasi.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menggunakan tiga orang subjek penelitian yang memiliki suami yang pernah terlibat perselingkuhan. Dari penelitian ini diketahui bahwa ketiga subjek menilai bahwa perselingkuhan yang dilakukan suami sebagai sesuatu yang menyakitkan. Alasan utama ketiga subjek dalam mempertahankan pernikahan adalah karena cinta terutama dari anak dan uang. Reward yang didapatkan oleh ketiga subjek memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan cost yang mereka dapatkan. Ketiga subjek memiliki kesamaan dimana outcome yang diterima melebihi comparison level yang dimiliki subjek sehingga menimbulkan kepuasan akan pernikahan. Ketiganya menganggap perceraian akan memberikan dampak buruk bagi mereka. Ditambah lagi mereka telah menanamkan investasi yang cukup banyak dalam hubungan tersebut sehingga menguatkan keputusan untuk mempertahankan pernikahan.

This research tries to examine decision making process in wives who keep their marriages after their partner?s affair by using interdependence theory approach. The dimensions of interdependence theory are reward, cost, comparison level, comparison level alternatives, and investment.
This study use qualitative method. Responses from three participants whose husband had experienced in infidelity showed that the main reasons to keep their marriage are love especially from their children, and money. Rewards that they received exceed costs yield the positive outcome of their marriage. All the participants felt satisfaction during their marriage because outcome that they got from their marriage exceed their expectations or their comparison level. They perceived that they have poor alternative for this problem. The only alternative that currently available is divorce but this alternative can give severe impact for their life. It makes them decide to remain in their relationship. In addition, they have invested many things in their marriage. Investment that they have done strengthen their commitment to their marriage.
"
2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Arras Shafara
"[Di era modern ini, terbukanya kesempatan bagi perempuan untuk mengembangkan dirinya semakin terbuk. Saat ini banyak perempuan yang memperhatikan tingkat pendidikannya demi memiliki karier yang baik di dalam dunia pekerjaan. Peningkatan karier perempuan diiringi juga dengan peningkatan penghasilan membuat perempuan memiliki peran lebih dalam memenuhi kebutuhan ekonomi di dalam keluarga. Fenomena tersebut kemudian memunculkan istilah alpha wife. Skripsi ini memberikan gambaran mengenai dinamika relasi suami istri dan pengambilan keputusan pada keluarga alpha wife. Di Indonesia, alpha wife tidak hanya memiliki penghasilan lebih besar dari suami, hal tersebut juga mempengaruhi relasi kekuasaan di dalam keluarga. Namun, hubungan di antara keduanya masih tetap dipengaruhi oleh nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

In this modern era, opening up opportunities for women to develop themselves increasingly exposed. Today women are paying attention to level of education in order to have a good career in the world of work. Career advancement of women followed by an increase in income makes women have a larger role to fulfill the economic needs of the family. The phenomenon then led to the term alpha wife. This thesis provides an overview of the dynamics of husband and wife’s relationship and decision making in alpha wife family. In Indonesia, alpha wife not only who earns more than her husband but it also affects the power relations within family. However, the relationship between husband and wife still influenced by the values and norms in society.
, In this modern era, opening up opportunities for women to develop themselves increasingly exposed. Today women are paying attention to level of education in order to have a good career in the world of work. Career advancement of women followed by an increase in income makes women have a larger role to fulfill the economic needs of the family. The phenomenon then led to the term alpha wife. This thesis provides an overview of the dynamics of husband and wife’s relationship and decision making in alpha wife family. In Indonesia, alpha wife not only who earns more than her husband but it also affects the power relations within family. However, the relationship between husband and wife still influenced by the values and norms in society.
]
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2014
S61293
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Trisna
"ABSTRAK
Hubungan interpersonal merupakan hal yang penting dalam menjalani
kehidupan, karena sebagian besar perjalanan hidup kita terbentuk berdasarkan
adanya keijasama dengan orang lain. Ketika telah mencapai tahap dewasa muda,
seseorang memiliki tugas penting yaitu mengembangkan intimate relationship
melalui pacaran. Dalam menjalani hubungan pacaran terkadang timbul
ketidakcocokan dan ketidakpuasan baik terhadap hubungan itu sendiri maupun
terhadap pasangan. Jika masalah sulit teratasi, maka alternatif cara untuk
mengatasinya adalah dengan mengakhiri hubungan. Salah satu masalah yang
menyebabkan putusnya hubungan dengan pasangan adalah perselingkuhan.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran pengambilan keputusan untuk
mengakhiri hubungan pacaran pada wanita dewasa muda yang pasangannya
berselingkuh.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data
dilakukan melalui metode wawancara dan didukung oleh metode observasi.
Pertanyaan-pertanyaan yang digunakan dalam pedoman wawancara mengacu
pada teori tahapan pengambilan keputusan untuk mengakhiri hubungan yang
diungkapkan oleh Loren Lee. Wawancara dan observasi ini dilakukan pada lima
orang subyek berusia 20-25 tahun dengan lama hubungan pacaran di atas enam
bulan, dan memiliki intensitas pertemuan minimal tiga kali dalam satu minggu.
Subyek juga telah mengakhiri hubungan dengan pasangan yang berselingkuh.
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tahapan yang diungkapkan
oleh Loren Lee tidak dengan mudah diterapkan secara utuh dalam mengambil
keputusan, khususnya dalam kasus pengakhiran hubungan karena perselingkuhan.
Lima tahapan yang diungkapkan oleh Loren Lee adalah discovery of
dissatisfaction, exposure, negotiation, resolution, dan transformation. Tiga orang
subyek telah melewati lima tahap secara berurutan dan memutuskan hubungan
dengan pasangan dengan membicarakannya berdua. Namun, dua orang subyek
tidak secara keseluruhan melalui lima tahap tersebut. Tahapan yang terlewat
adalah tahap negotiation, dimana kedua subyek tersebut tidak mendiskusikan
kelanjutan hubungan pacaran dengan pasangan. Satu subyek memutuskan melalui
pesan singkat (sms), dan satu subyek lain putus dalam keadaan tidak jelas. Untuk penelitian selanjutnya peneliti menyarankan agar dilakukan
wawancara terhadap pihak yang berselingkuh; wawancara terhadap subyek
dengan karakteristik yang bervariasi; dan menggunakan subyek yang lebih
banyak. Bagi wanita yang pernah mengalami perselingkuhan, untuk menghindari
kejadian perselingkuhan di masa datang hendaknya sejak awal mengembangkan
komunikasi dan keterbukaan dengan pasangan. Ini ditujukan untuk mengetahui
ketidakpuasan dan masalah sejak dini."
2002
S3175
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moerika M.
"Keputusan untuk menikah pada dasarnya merupakan keputusan yang sulit, kompleks dan penuh pertimbangan sehingga tidak mudah bagi individu untuk melakukannya. Sulitnya seorang individu untuk memutuskan menikah tentu merupakan hal yang tidak mudah dilakukan. Hal tersebut bertambah kompleks bila menghadapi kenyataan dimana pasangan tersebut berbeda keyakinan. Ada beberapa pilihan solusi yang dapat diambil yaitu, salah satu dari pasangan tersebut mengubah keyakinannya mengikuti keyakinan pasangannya yang lain (konversi agama). Pilihan untuk berpindah keyakinan, tentu memerlukan pertimbangan yang besar dalam pengambilan keputusan bagi individu tersebut. Hal itu dikarenakan selain melakukan pengambilan keputusan untuk menikah, individu tersebut juga melakukan pengambilan keputusan untuk melakukan konversi agama sesuai keyakinan pasangan untuk menikah.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran proses pengambilan keputusan pada individu yang telah memasuki tahap dewasa muda yang melakukan konversi agama karena pernikahan dan melihat faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan tersebut.. Penelitian ini menggunakan teori pengambilan keputusan Janiss dan Mann (1977) yang terdiri dari penilaian terhadap masalah, mencari alternatif pilihan membuat komitmen dan mempersiapkan diri menghadapi umpan balik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif.
Metode kualitatif dianggap tepat dalam penelitian ini dikarenakan peneliti ingin mendapatkan gambaran yang mendalam tentang proses pengambilan keputusan melakukan konversi agama menurut individu yang menjadi partisipan dalam penelitian ini. Partisipan dalam penelitian ini adalah individu dalam tahap perkembangan dewasa muda, karena dalam tahap ini individu memiliki kebutuhan akan adanya intimasi (pernikahan). Partisipan berada pada rentang usia 20-40 tahun. Terdapat tiga orang yang dijadikan partisipan dalam penelitian ini. Dan ketiganya telah melakukan konversi agama. Dalam tahapan pengambilan keputusan yang mereka lakukan, mereka tidak melewati tahap kedua dari teori Janiss dan Mann, yaitu mempertimbangkan alternatif. Faktor yang paling mempengaruhi secara dominan adalah faktor lingkungan.

It is normal when people is faced by choices in their lives. Every choices their facing need solution, so they can choose one of the best option. The process of finding the solution are decision making. Decision making itself are normal things that people do. The decision making can be applied for simple things or a more complex thing. One of the complex things that need a decision making is a decision for getting married. Married is a relationship between a man and a woman that are socially admit, and it?s consist a sexual relationship, child care, and a diversity role between man and wife. Marriage is a bond between a man and a woman, not only physically but spiritually. In marriage, an individual relationship are legalized by a social institutional.
A decision for getting married basically are a difficult and complex decision, and it?s not easy for doing it. Because in marriage people are tend to commit with someone in a long term relationship. Being married become more difficult when they?re facing the facts that their couple are having a different religion view with them. There are few option that can be a solution for the problem. One of it are changing the religion. It?s more complicated decision, because the person not only have to make a decision for getting married, but also has to change the religion for marital reason.
This research are purposed to have the potrayal of the process of the decision making that young adulthood commence for marital reason. This potrayal include the dominant factor that influence the process. The research based from the theory of Janiss and Mann (1977) that consist the stages of the decision making process that include identifying the problem, searching for an alternative, making a commitment, and prepare for feedback. The method that used for this research is qualitative type.
This method are used for having a deep potrayal from the subject that become a participant of the research. The participant of the research are young adulthood between 20-40 year. There are three subject that used for this research. And all of them are already do the changing religion view for marital reason.In this research, the participants didn?t do the second step of decision making process, searching for an alternative. The dominant factor for the decision is circumstances."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deby Novita Sari
"ABSTRAK
Sebagai metode kontrasepsi, Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) reversibel (seperti IUD dan Implan) mempunyai keunggulan dibandingkan short term method dan MKJP permanen. Namun, data Survei Demogrfi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukkan penurunan penggunaan MKJP reversibel dalam jangka waktu 30 tahun (1987-2017). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persetujuan suami dan pengambilan keputusan bersama antara suami istri terhadap penggunaan MKJP reversibel istri. Data SDKI 2017 digunakan dengan unit analisis wanita berstatus kawin yang sedang menggunakan kontrasepsi modern. Dengan menggunakan regresi logistik multinomial, penelitian ini menemukan bahwa persetujuan suami berpengaruh positif terhadap penggunaan MKJP reversibel baik jika dibandingkan dengan short term method maupun MKJP permanen, meskipun pengaruh persetujuan suami terhadap peningkatan penggunaan MKJP reversibel (relatif terhadap short term method) tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Pengambilan keputusan bersama berpengaruh positif terhadap penggunaan MKJP reversibel dibandingkan short term method. Sedangkan jika dibandingkan dengan MKJP permanen, pengambilan keputusan bersama memberikan pengaruh negatif terhadap penggunaan MKJP reversibel.

ABSTRACT
As a contraceptive, Long Acting and Reversible Contraception (LARC), such as IUDs and Implants, has many advantages compared to short term method and Long Acting and Permanent Method (LAPM). Despite these advantages, the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) data shows a decrease in the use of the LARC over a period of 30 years (1987-2017). This study aims to investigate the effect of husband's approval and joint decision making between husband and wife on the wife's use of LARC. Data from IDHS 2017 is used with currently married women who are using modern contraceptive methods serves as unit analysis. Using multinomial logistic regression, this study found that husband's approval had a positive effect on the use of LARC both compared to the short term method and LAPM, although husband's approval did not have a significant effect on the use of LARC (relative to the short term method). Joint decision making has a positive effect on the use of LARC compared to the short term method. Whereas when compared with LAPM, joint decision making has a negative effect on the use of LARC."
2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Syamsi
Jakarta: Bina Aksara, 1989
658.4 IBN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Titin Marlinah
"ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya tindakan keperawatan untuk
menurunkan kecemasan suami yang merawat istrinya dengan kanker serviks. Tindakan
keperawatan ini disusun dalam satu “Paket Tegar” yang meliputi terapi informasi, terapi
imaginary dan terapi musik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas Paket
Tegar terhadap tingkat kecemasan suami yang merawat istrinya dengan kanker serviks.
Penelitian ini melibatkan 61 suami sebagai responden yang terbagi dalam dua kelompok.
Masing-masing kelompok penelitian terdiri dari 34 responden yang istrinya dirawat di
rumah sakit Cipto Mangunkususmo Jakarta dan 27 responden, istrinya dirawat di rumah
sakit kanker Dharmais Jakarta yang didiagnosis kanker serviks dan memenuhi kriteria
inklusi. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen dengan rancangan pre and
post test whith control group. Intervensi “Paket Tegar” diberikan selama 60 menit
dengan tiga kegiatan yaitu terapi informasi, Terapi imaginary pemandangan alam dan
terapi musik. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna
tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan Paket Tegar pada kelompok
intervensi (P < 0,001) serta adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol
dan kelompok intervensi. Selanjutnya disimpulkan, hasil penelitian ini mengindikasikan
pentingnya memberikan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien khususnya suami
yang secara langsung terlibat dalam pemberian perawatan terhadap pasien yang
memiliki kebutuhan yang berbeda dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup
pasien dengan kanker serviks.

ABSTRACT
This study was proposed in relationnto the importance of nursing interventions in
reducing the husbands’ anxiety while taking care of their wives with cervical cancer.
This nursing interventions are packed into a ‘Tegar Package’that includes information,
guided imaginary and musical therapy. The aim of this study was to identify the
effectivness of ‘Tegar Package’ in reducing anxieties of husbands who taking care of
wives with cervical cancer. Sixty one respondens participated in this study. The
respondens were devided into two groups. Each groups consisted of 34 respondens from
Cipto Mangunkusumo Hospital and 27 respondens from Dharmais Cancer Hospital. This
research use a quacy axperimental method using pre and post test with a control group.
The intervenstion was applied within 60. The results showed that there was a significant
difference of the level of anxiety before and after intervenstions in the intervention
group (p<0,001) and there are a significant difference of the level of anxiety between
control and interventions group. This study suggested the importance of involvement of
spouse (husband) in nursing interventions in order to enhance the quality of life of
patients with cervical cancer."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fadly Muhammad
"ABSTRAK
Kesusastraan Melayu Tionghoa merupakan bagian dari khazanah sastra di Indonesia yang mulai tumbuh pada abad ke-19 hingga abad ke-20. Dalam kurun waktu itu banyak persoalan yang diangkat ke dalam hasil karya sastra tersebut. Persoalan cinta, alam, dan masalah-masalah sosial-politik menjadi tema garapan penulis kala itu. Salah seorang penulis yang menggarap tema percintaan dan sosial adalah Liem Khing Hoo. Salah satu karya dia yang membahas cinta adalah Berjuang melalui novel ini, dia menyoroti problem perselingkuhan dalam rumah tangga. Makalah ini membahas tema perselingkuhan yang terdapat dalam novel Berjuang. Dengan pendekatan intrinsik tema tersebut akan dikaji melalui telaah terhadap unsur-unsur intrinsik. Dari kajian itu disimpulkan bahwa perselingkuhan dapat menghancurkan keutuhan rumah tangga. Akan tetapi, berkat kesabaran dan kasih sayang akhirnya kehancuran itu tidak terjadi. kata kunci : Melayu Tionghoa; unsur intrinsik; perselingkuhan.

ABSTRACT
Chinese Malay Literature is part of the literary treasures in Indonesia that began to grow in the 19th century until the 20th century. During that time many issues were raised into the literary work. The issues of love, nature, and socio political issues became the theme of the writer 39 s work at that time. One of the writers who worked on the theme of romance and social is Liem Khing Hoo. One of his works that discusses love is Fighting through this novel, he highlights the problem of infidelity in the household. This paper discusses the themes of infidelity contained in the Fighting novel. With the intrinsic approach of the theme will be studied through a study of intrinsic elements. From the study it was concluded that infidelity can destroy the unity of the household. However, thanks to patience and compassion ultimately the destruction did not happen. Keywords Chinese Malay intrinsic element affair."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>