Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166127 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Citra Parameswari
"Saat ini teknologi maju yang baru masih berkembang pesat di banyak area. Sudah banyak permainan dan aplikasi yang canggih dibandingkan 20 tahun yang lalu. Setiap hari muncul jenis aplikasi baru, contohnya gambar 3D. Gambar 3D mungkin bukan hal baru. Hampir 20 tahun yang lalu di Indonesia kita pernah menonton film kartun yang ditayangkan di televisi dengan menggunakan kacamata yang terbuat dari plastik. Saat ini gambar 3D juga digunakan di Imax Keong Mas, Taman Mini Indonesia Indah.
Teater gambar 3D dapat dikembangkan dengan menggunakan teknologi virtual reality (VR). Pengalaman melihat gambar dengan kacamata yang membuat nyata dan mendekati kenyataan, memungkinkan gambar menembus kacamata.
Pada Tugas Akhir kami sudah menulis dan membuat implementasi lingkungan virtual reality pada aplikasi bersepeda. Implementasi ini dilakukan dengan memanfaatkan peralatan virtual reality yang dimiliki oleh Depatemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Aplikasi virtual reality yang dibuat menggunakan software komputer grafik 3 dimensi, yaitu 3D Gamestudio. Software tersebut biasa digunakan untuk game dan virtual reality. Penulisan tugas akhir ini skripnya sudah dikembangkan dengan memanfaatkan peralatan virtual reality.
Implementasi lingkungan VR (pohon, rumah, rumput, dan sebagainya) yang telah dibuat dengan 3D Gamestudio dan dilihat menggunakan kacamata wireless 3D EDimensional, dilakukan survei kecil kepada sepuluh orang pengguna yang mencoba menggunakan aplikasi tersebut. Pengguna cukup puas dengan aplikasi tersebut dengan hasil tanggapan rata-rata 3,55 dari skala 5. Dari survei diketahui bahwa 3D Gamestudio kurang dikenal tetapi bermanfaat untuk membuat aplikasi VR.

Presently the new advancement in technology kept driving more development in many areas. There are many sophisticated games and applications exist compared within 20 years ago. Everyday new kinds of application appear, for example 3D images. A 3D image is not completely new. As almost 20 years ago in Indonesia we have watched on a cartoon movie that was presented on television using a plastic google. Currently 3D image has been also used at Imax Keong Mas, Taman Mini Indonesia Indah.
The theater of 3D images can be developed using virtual reality (VR) technology. Experience the view of images with google which makes it real and close to reality, enabling to penetrate the google.
In this Final Project we have written and created virtual reality environment implementation on a biking at VR application. This implementation is done using virtual reality devices that is owned by Department of Electrical Engineering, Faculty of Engineering University of Indonesia.
Virtual reality application has been created using 3D graphic computer software, which is 3D Gamestudio. The software is usually for game and virtual reality. This final project the process of writing the script has been developed other applications by using virtual reality devices.
The environment (trees, houses, grass, etc) implementation of VR has been created using 3D Gamestudio and viewing by 3D E-Dimensional wireless google. A small survey for ten users has been conducted to test the application. The users have been satisfied with the creation application with the average result respond of 3.55 for the scale of 5. From the survey has been found that 3D Gamestudio is not well known but it has benefits the creation of VR application."
2008
S48444
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Aji Apriana
"Triclustering merupakan salah satu metode data mining yang juga merupakan pengembangan dari metode biclustering dan clustering. Metode tersebut mengelompokkan set data berupa matriks tiga dimensi (gen, kondisi, dan waktu) menjadi kelompok-kelompok submatriks yang memiliki kesamaan satu sama lain. Salah satu algoritma dari analisis triclustering adalah Extended Dimension Iterative Signature Algorithm (EDISA). Algoritma ini mempertimbangkan jarak Pearson antara tiap gen dan kondisi terhadap vektor rata-rata sebagai ukuran kemiripan. Proses pertama dari EDISA adalah langkah preprocessing yaitu menghapus gen yang memiliki nilai ekspresi gen yang berbeda sangat signifikan dengan nilai ekspresi gen lainnya. Lalu langkah selanjutnya yaitu memilih sebanyak s sampel gen dengan cara memilih satu gen secara random untuk menjadi seed gen, lalu mencari sebanyak s-1 gen yang memiliki jarak Pearson terdekat dengan seed gen tersebut. Tahap berikutnya membuat vektor bobot gen dan kondisi, lalu memasangkannya dengan sampel gen yang telah terpilih, kemudian menghitung vektor rata-ratanya. Proses selanjutnya yaitu proses iterasi di mana setiap gen dan kondisi yang memiliki jarak Pearson terhadap vektor rata-rata di atas ambang batas tertentu (TG dan TG, keduanya merupakan ukuran seberapa baik keselarasan suatu gen dan kondisi terhadap rata-rata kandidat tricluster) harus dihapus karena dianggap tidak memiliki kemiripan yang cukup dengan anggota tricluster lain pada setiap iterasinya. Proses selanjutnya adalah postprocessing yang bertujuan untuk menggabungkan tricluster yang memiliki kemiripan untuk dijadikan tricluster yang lebih besar dan dijadikan sebagai kumpulan tricluster final. Algoritma ini diterapkan pada data ekspresi gen penyakit paru-paru. Penerapan algoritma tersebut menggunakan beberapa skenario dengan nilai Tg dan TG yang berbeda. Hasil dari penerapan pada data ekspresi gen penyakit paru-paru diperoleh bahwa semakin besar nilai TG, maka jumlah gen yang dapat masuk ke dalam tricluster makin banyak, dan semakin besar nilai TG, maka jumlah kondisi yang dapat masuk ke dalam tricluster juga makin banyak. Selain itu, dilakukan evaluasi dari tricluster menggunakan nilai Tricluster Diffusion Score (TD Score) untuk mencari skenario terbaik. Didapat bahwa skenario terbaik merupakan skenario dengan nilai Tg=0,3 dan nilai TG=0,2. Melalui algoritma ini dapat dideteksi gen-gen yang dapat membedakan karakteristik pasien yang berpenyakit paru-paru dan pasien yang sehat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Budi Mulyawan
"Metode Resistivity Tiga Dimensi digunakan untuk memetakan model ruang berbentuk kotak berisi udara berdimensi 1m?1m?1m pada kedalaman 0,5m. Penelitian ini merupakan simulasi dengan menggunakan data sintetik dan data lapangan. Akusisi data dilakukan memakai alat DC Resistivity single-channel dengan konfigurasi elektrode pole-pole menggunakan metode crossdiagonal survey. Grid yang digunakan berukuran 9?9 dengan jarak terkecil antar elektrode 0,5m. Hasilnya menunjukkan bahwa metode ini lebih akurat dalam menentukan posisi dan dimensi objek tiga dimensi dibandingkan dengan metode dua dimensi.

Three-Dimensional Resistivity Method has been applied to map block shape model with dimension of 1m?1m?1m and 0.5m depth. This research is a simulation using synthetic and field data. Data acquisition was done using DC Resistivity single-channel tool with pole-pole array using cross diagonal survey method. Grid size that was used is 9?9 with electrode spacing 0.5m. The result shows that this method is more accurate in determining position and dimension for three dimensional object model than two-dimensional method."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S28878
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Haekal Habibie
"Metode Resistivity 3-D digunakan untuk mencitrakan adanya keberadaan rongga bawah tanah di daerah Kemiri Muka Depok. Dengan adanya pencitraan resistivity secara 3-D diharapkan rongga bawah tanah tersebut dapat termodelkan dengan jelas. Hal ini berhubungan dengan keselamatan jiwa penduduk daerah sekitar rongga bawah tanah. Akusisi data dilakukan dengan memakai alat DC Resistivity multichannel elektroda dengan konfigurasi Dipole-dipole. Daerah pengukuran berukuran 25,6 in X 20,8 in di atas daerah yang di duga terdapat rongga bawah tanah. Hasilnya diketahui bahwa pada daerah tersebut terdapat rongga bawah tanah di sebelah utara dan selatan daerah penelitian.

A method of 3-D Resistivity is used for imaging a cavity in Kemiri Muka, Depok. Hopefully with 3-D imaging resistivity, the cavity could be modeled clearly. It is depend on human safety that lived around the cavity. Data acquisition have been done with use multichannel electrode DC Resistivity by Dipole-dipole configuration. A measuring area is 25,6 m X 20,8 m above the area is estimated has the cavity. As a result, the area is known has a cavity in north and south region of research."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29419
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Rosa
"ABSTRAK
Studi ini merupakan kajian awal teknik dosimetri yang diajukan untuk tujuan jaminan kualitas prosedur angiografi rotasi 3 dimensi (3DRA), yakni Rotational Angiography Dose Index (RADI). Metode ini mengakomodasi penggunaan dosimeter standar 10 cm untuk Cone-Beam Computed Tomography (CBCT) di 3DRA dengan berkas yang dikolimasi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan fantom CTDI kepala dan dosimeter bilik ionisasi Radcal pada pesawat 3DRA Siemens Artis Zee. Metode yang diusulkan dalam studi ini, yakni RADI, diaplikasikan dengan variasi mode preset, lebar berkas, dan posisi dosimeter. Sebagai hasil dari penelitian ini, posisi dosimeter yang optimum untuk penentuan estimasi dosis adalah posisi Plus dan teknik dosimetri RADI dapat ditetapkan untuk jaminan kualitas. Hasil penelitian ini juga memberikan informasi faktor koreksi antara RADI dan teknik dosimetri CBDI sebesar 0.81.

ABSTRACT
This study serves as a preliminary study of proposed dosimetry techniques for quality control of 3-dimensional rotation angiography (3DRA) procedures, namely Rotational Angiography Dose Index (RADI). This method accommodates the use of a standard 10 cm dosimeter for Cone-Beam Computed Tomography (CBCT) in 3DRA with a collimated beam. The study was performed using head CTDI phantom and Radcal ionization chamber dosimeter on 3DRA feature of Siemens Artis Zee. The proposed RADI method was applied with varied preset modes, beam width, and dosimeter position. As a result of this study, the optimum dosimeter position for determining dose estimation is the Plus position, and RADI techniques can be recommended for dosimetry as part of quality assurance procedure. The study also provide information on the correction factor between RADI and CBDI dosimetry technique to be 0.81 ± 0.02."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Dzikrul Fikri
"Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika yang dapat diaplikasikan pada berbagai bidang untuk menggambarkan kondisi batuan di bawah permukaan. Dalam menggambarkan kondisi batuan di bawah permukaan, dapat dilakukan pemodelan gravitasi tiga dimensi menggunakan sejumlah prisma segiempat yang disusun hingga membentuk geometri batuan bawah permukaan. Akurasi dan efisiensi dari model gravitasi dipengaruhi oleh pemilihan metode penentuan medan gravitasi prisma segiempat. Terdapat empat metode yang umum digunakan, yaitu metode Sorokin, Plouff, Okabe, dan Nagy. Untuk memperoleh model dengan akurasi terbaik, diperlukan pembandingan antar metode menggunakan aplikasi pemodelan tiga dimensi. Web merupakan platform yang dapat digunakan dimana saja, kapan saja, dan tidak memerlukan spesifikasi perangkat yang tinggi sehingga dapat digunakan untuk membuat aplikasi pemodelan tiga dimensi. Penelitian ini menggunakan aplikasi pemodelan tiga dimensi berbasis web untuk membandingkan respon medan gravitasi dari sesar, lakolit, dike, dan sill menggunakan metode Sorokin, Plouff, Okabe, dan Nagy secara kualitatif. Berdasarkan peta respon gravitasi yang diperoleh, metode Sorokin merupakan metode dengan resolusi tinggi, data medan gravitasi yang lengkap di setiap titik pengukuran, dan pengaruh jumlah prisma segiempat terhadap peta respon gravitasi yang terlihat dengan sangat jelas.

The gravity method is one of the geophysical methods that can be applied to various fields to describe the subsurface condition. In describing the subsurface condition, three-dimensional gravity modeling can be carried out using several rectangular prisms arranged to form a subsurface rock geometry. The accuracy and efficiency of the gravity model are affected by the selection of the method of determining the rectangular prism's gravitational field. There are four methods that is commonly used, namely the Sorokin, Plouff, Okabe, and Nagy methods. To get the most accurate model, comparing the methods using three-dimensional modeling applications is needed. The web is a platform that can be used anywhere, anytime, and does not require high device specifications so that it can be used to create three-dimensional modeling applications. This study uses a web-based three-dimensional modeling application to compare the gravitational field responses of faults, laccoliths, dikes, and sills using the Sorokin, Plouff, Okabe, and Nagy methods qualitatively. Based on the gravity response map obtained, the Sorokin method is a method with high resolution, complete gravity field data at each measurement point, and the effect of the number of rectangular prisms on the gravity response map is very clearly visible."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herbert, Charles W.
Australia: Cengange Learning, 2011
005.13 HER i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Marta Sari
"

Analisis triclustering merupakan pengembangan dari analisis clustering dan analisis biclustering. Tujuan dari analisis triclustering yaitu mengelompokkan data tiga dimensi secara simultan atau bersamaan. Data tiga dimensi tersebut dapat berupa observasi, atribut, dan konteks. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam analisis triclustering, yaitu pendekatan berdasarkan pattern contohnya, adalah metode Timesvector. Metode Timesvector bertujuan untuk mengelompokkan matriks data yang menunjukkan pola yang sama atau berbeda pada data tiga dimensi. Metode Timesvector memiliki langkah kerja yang dimulai dengan mereduksi matriks data tiga dimensi menjadi matriks data dua dimensi untuk mengurangi kompleksitas dalam pengelompokkan. Pada metode ini akan digunakan algoritma Spherical K-means dalam pengelompokkannya. Tahap selanjutnya, yaitu mengidentifikasi pola dari cluster yang dihasilkan pada Spherical K-means. Pola yang dimaksud terdiri dari tiga jenis, yaitu DEP (Differentially Expressed Pattern), ODEP (One Differentially Expressed Pattern), dan SEP (Similarly Expressed Pattern). Penerapan dari metode Timesvector dilakukan pada data ekspresi gen yaitu data tumor otak yang dilakukan dalam 6 skenario. Masing-masing skenario menggunakan banyak cluster yang sama tetapi nilai threshold yang berbeda-beda. Hasil dari ke enam skenario akan divalidasi menggunakan nilai coverage dan nilai tricluster diffusion (TD). Hasil penerapan metode timesvector menunjukkan bahwa dengan menggunakan threshold sebesar 1,5 memberikan hasil yang paling optimal karena memiliki nilai coverage yang tinggi sebesar 57% dan nilai TD yang rendah sebesar 2,95594E-06. Nilai coverage yang tinggi menunjukkan kemampuan metode dalam mengekstrak data dan nilai TD yang rendah menunjukkan bahwa tricluster yang dihasilkan memiliki volume yang besar dan koherensi yang tinggi. Berdasarkan pola yang dihasilkan menggunakan skenario yang optimal diperoleh sebanyak 49 ODEP cluster dengan pasien ke-empat selalu memiliki pola ekspresi yang berbeda dibandingkan dengan pasien lainya.  Hal ini dapat digunakan oleh ahli medis untuk melakukan tindakan selanjutnya terhadap pasien tumor otak.

 


Triclustering analysis is the development of clustering analysis and biclustering analysis. The purpose of triclustering analysis is to group three-dimensional data simultaneously or simultaneously. The three-dimensional data can be in the form of observations, attributes, and context. One of the approaches used in triclustering analysis, namely an approach based on a pattern, for example, is the Timesvector method. Timesvector method aims to group data matrices that show the same or different patterns in three-dimensional data. The Timesvector method has a work step that starts with reducing the three-dimensional data matrix to a two-dimensional data matrix to reduce complexity in a grouping. In this method, the Spherical K-means algorithm will be used in grouping it. The next step is to identify the pattern of the clusters generated in the Spherical K-means. The pattern referred to consists of three types, namely DEP (Differentially Expressed Pattern), ODEP (One Differentially Expressed Pattern), and SEP (Similar Expressed Pattern). The application of the Timesvector method was carried out on gene expression data, namely brain tumor data carried out in 6 scenarios. Each scenario uses the same many clusters but different threshold values. The results of the six scenarios will be validated using the coverage value and the tricluster diffusion (TD) value. The results of applying the timesvector method show that using a threshold of 1.5 gives the most optimal results because it has a high coverage value of 57% and a low TD value of 2.95594E-06. A high coverage value indicates the method's ability to extract data and a low TD value indicates that the resulting tricluster has a large volume and high coherence. Based on the pattern generated using the optimal scenario, there were 49 ODEP clusters with the fourth patient always having a different expression pattern compared to other patients. This can be used by medical experts to perform further action on brain tumor patients.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronny Amir
"Dalam tugas akhir ini dibahas mengenai bagaimana memperagakan obyek dimensi 3 ke dalam layar komputer. ObyeK yang di ambil adalah obyek yang telah diketahui model matematiknya. Dalam hal ini diambil beberapa bentuK Konikoida sebagai obyek peraga."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S27222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chevy Iskandar
"Dalam beberapa tahun terakhir, pembahasan mengenai inversi 3-dimensi (3-D) untuk pemodelan data magnetotelurik menjadi pembahasan yang menarik untuk dibahas oleh para ilmuwan geofisika. Hal ini disebabkan hasil pengolahan data lapangan yang dikorelasikan dengan data geologi dan geokimia masih terdapat ambiguitas dalam interpretasi hasil inversi 2-dimensi (2-D) dibandingkan hasil pemodelan dengan inversi 3-D. Salah satu faktor penyebabnya adalah bumi yang memiliki model tiga dimensi, maka model 2-D terkadang kurang bisa digunakan untuk menjelaskan kondisi bumi yang kompleks secara 3-D. Untuk mempermudah pemahaman lebih lanjut mengenai hal tersebut, dilakukan pembuatan model sintetik 3-D dengan menggunakan software WinGlink dan MT3DFor-X. Model sintetik 3-D dibentuk dari model yang sederhana untuk melihat pengaruh efek anomali 3-D bawah permukaan, sampai dengan model yang kompleks yaitu sistem geotermal. Model sintetik yang dibuat kemudian diinversi 2-D dan 3-D dan dibandingkan hasilnya. Pemodelan dengan inversi 2-D dan 3-D secara berturut-turut dilakukan dengan menggunakan software WinGlink dan MT3DInv-X. Hasil dari kedua inversi tersebut kemudian diinterpretasi yang selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan dalam pemilihan inversi yang digunakan dalam pengolahan data magnetotellurik ataupun sebagai bahan pertimbangan saat pengambilan data magnetotelurik di lapangan. Selain itu, variasi ukuran grid terhadap pemodelan 3-D dibahas juga pada penelitian ini, sehingga nantinya dapat digunakan juga sebagai acuan dalam pemodelan data 3-D dengan menggunakan data lapangan.

In few recent years, the discussion about 3-dimensional (3-D) inversion for magnetotelluric (MT) data modeling has become the interesting topic for geophysicists. It is caused by the the ambiguity of 2-D inversion result compared with 3-D inversion result of field data processing when it is correlated with geological and geochemistry data. One of the contributing factor is that the Earth is in 3-D shape, so the 2-D model often less describes the complex 3-D Earth model. For further understanding about this topic, a synthetic 3-D model was made using WinGLink and MT3Dfor-X software. 3-D synthetic model is formed from the simple one, to see the effect of the 3-D subsurface anomali towards both inversion results, to the complex one such as geothermal system. The synthetic model is then inversed in 2-D and 3-D approaches to compare the result. 2-D inversion model is conducted using WinGLink and 3-D inversion model is conducted using MT3Dinv-X. Both results can be used as reference of choosing which inversion process is used for modeling magnetotelluric data and can be used to consider the field survey design. Furthermore, the number of grid variation in 3-D modeling is also discussed in this work as the consideration of 3-D modeling of field data."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52956
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>