Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128135 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ing Ing
"Secara garis besar kegiatan, operasional suatu bank adalah mengelola uang/ dana masyarakat yang tentunya mengandung risiko bawaan yang besar. Selain itu, jenis transaksi maupun prosedur perbankan juga mengalami perubahan yang cepat dan dinamis. Karakteristik operasional perbankan yang memiliki risiko tinggi seperti ini membutuhkan pengawasan dari pihak pemeriksa internal yang independen, yaitu internal auditor bank yang lebih dikenal dengan nama Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Bank.
SKAI berperan, sebagai pihak independen dalam melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan operasional bank. Dengan melakukan peran pengawasan, konsultasi dan katalisator, SKAI diharapkan dapat menjadi partner perusahaan yang akan membantu pencapaian tujuan organisasi perusahaan secara keseluruhan. Manajemen PT. Bank X Tbk menginginkan SKAI untuk berganti peran dari watch dog dan consultant menjadi strategic busmess partner bagi unit bisnis.
Berdasarkan analisa penulis, SKAI PT. Bank X Tbk masih berada pada tahapan peranan sebagai cansultant. Auditee masih merasa SKAI PT Bank X Tbk sebagai consultant bagi mereka dan belum sebagai strategic business partner seperti visi dan misi manajemen PT. Bank X Tbk. Peningkatan signifikan yang dirasakan oleh auditee adalah pada interaksi dan komunikasi yang berhasil dijalin selama kegiatan audit lapangan dilakukan. Untuk melakukan perubahan peranan adalah tidak mudah dan butuh keijasama dari banyak pihak, dan tidak dapat dilakukan dalam jangka waktu yang singkat dan dengan melakukan pengembangan internal secara total.
Dalam melaksanakan peranan tersebut, SKAI menjalankan suatu prosedur dan metodologi kerja yang dikenal dengan, manajemen resiko. Manajemen risiko adalah serangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha bank. Pada tahun 2002, Committee of Sponsoring Organlzation (COSO) mulai memperkenalkan konsep baru Enterprise Risk Management (ERM) yang menjadi kerangka kerja dari manajemen risiko. COSO ERM mengemukakan 8 komponen pengendalian risiko yang harus diterapkan oleh perusahaan agar dapat mengelola risiko secara efektif dan efisien.
Dalam kaitannya dengan penerapan manajemen risiko berdasarkan kerangka COSO ERM, SKAI PT Bank X Tbk dapat dikatakan sudah cukup mendukung PT Bank X Tbk dalam mengelola risikonya. Akan tetapi masih ada beberapa kelemahan dan keterbatasan dalam usaha penerapan manajemen risiko. Salah satunya adalah karena SKAI PT Bank X Tbk belum secara penuh menerapkan komponen COSO ERM dalam menerapkan manajemen risiko.
Karya akhir ini menganalisa sejauh mana peran yang dijalankan SKAI sebagai pihak internal yang independen dalam PT. Bank X Tbk. Selain itu juga akan dianalisa sejauh mana penerapan manajemen risiko berdasarkan, kerangka COSO ERM pada PT Bank X Tbk. Analisa dan pembahasan dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26078
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Damar Wisnu Djati
"Tesis ini membahas perubahan paradigma auditor internal, dan bagaimana perubahan paradigma tersebut berperan dalam proses manajemen risiko pada salah satu perusahaan BUMN di Indonesia. Auditor internal merupakan unsur penting dalam entitas. Auditor internal memiliki peran untuk memberikan nilai tambah bagi entitas, dengan melakukan peran selain melakukan fungsi audit. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis deskriptif dengan menggunakan metode observasi dan wawancara dengan beberapa narasumber. Maupun dengan menyebarkan kuesioner kepada individu-individu yang menjadi subjek penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa auditor internal telah mengalami perluasan peran dalam entitas, dan telah meninggalkan peran penjaga. Tetapi disisi lain auditor internal masih belum berperan secara penuh dalam manajemen risiko, terdapat beberapa peran yang dapat dilakukan tetapi tidak dilakukan oleh auditor internal.

The focus of this study is the paradigm change of internal auditor, and how the changing play a role in the risk management process on one state-owned company in Indonesia. Internal auditor is an element that essential in a entity. Internal auditor role is to give an adding value, by doing function other than audit role. The research was conducted using a descriptive approach through observation and interviews with some parties. Questionnaire also were given to individual that becomes subject in this research. The results indicate that the obeserved internal auditor has expand it role in the entity, and leaving the role of a watchdog. But on the other hand the internal auditor is still not fully participate in the risk management, there are some roles that can be done but not done by the internal auditor."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Anindita
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27002
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purna Senjaya
"Adanya Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.S/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 telah diwajibkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral untuk menerapkan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum. Dengan menerapkan manajemen risiko maka akan memperoleh kegunaan yang salah satunya adalah penyempurnaan tata kelola bank. Dengan penerapan manajemen risiko diharapkan bank-bank memiliki kesadaran terhadap risiko (risk awareness) yang menjadi modal utarna dalam pengembangan budaya risiko (risk culture) dan dapat mencegah kemungkinan terjadinya fraud yang selama ini melibatkan banyak pcngurus bank.
Dari PBI tersebut juga dicantumkan bahwa Internal Audit menjadi salah satu fungsi yang ikut dalam memantau proses dari manajemen risiko. Dan Komite Audit yang merupakan bagian dari tata kelola perusahaan berperan untuk mengawasi kinerja dari Internal Audit itu sendiri. Dengan diterapkannya PBI tersebut ditambah dengan semakin maraknya fraud yang teljadi belakangan ini menjadi dasar keinginan penulis untuk mengetahui perananan internal audit/SKAI dan komite audit dahlm rnengawasi penerapan manajemen risiko dan pencegahan fraud pada Bank non devisa.
Penulis menggunakan metode studi kasus yang dilakukan dengan mengamati aspekĀ­ aspek tertentu dari laporan hasil pemeriksaan SKAI ataupun risalah-risalah rapat Komite Audit. Sedangkan metode penelitian yang dipergunakan adaJah secara analisis deskriptif komparatit: yaitu penulis akan menjelaskan secara sistematis tentang seluruh kondisi bank yang berhubungan dengan penman satuan kexja audit internal dan komite audit independen dalam mengawasi penerapan manajemen risiko dan pencegahan fraud sebagai media penilaian. Objek dari studi kasus ini adalah Bank XYZ yang merupakan salah satu Bank Non Devisa yang sedang berkembang pesat dan mendapatkan penghargaan "Predikat Bank Non Devisa terefisien ke-5 dari Harian Bisnis Indonesia p-ada tallUn 2007 dan penghargaan dati majalah Infobank sebagai bank dengan "Predikat Sangat Baik" di tahun yang sarna.
Hasil dari analisa studi kasus secara umum diketahui bahwa peranan SKAl cukup efektif dalam mendukung pengawasan proses manajernen risiko dan pencegahan fraud. Namun keberadaan dari Komite Audit belurn dlrasakan cukup cfektif dalarn proses manajemen risiko dan pencegahan fraud.

Under Bank Indonesia Regulation (PBI) No.518/PBJ/2003 dated 19 May 2003, Bank Indonesia as the Central Bank, banks are obligated to apply Risk Managements for General Banks. By applying risk management, several benefits will be gained, one of which is improvement of bank management system. By applying risk management. banks are expected to possess awareness of risks (risk awareness) which is the main asset in developing risk culture and able to prevent the possibility of fraud which has all this time involved many bank managements.
PBI also contains the item that Audit is one of the functions that also monitors the process of risk management. And the Audit Committee which constitutes company management system p)ays the role of supervising Intema1 Audit performance. With the application PBl, plus the increasing number of fraud that occurs lately, this encourages the writer to know about the role of internal audit/SK.Al and tbe audit committee in supervising the application of risk management and the prevention of fraud in non foreign exchange Banks.
The writer uses the special study method which is done by observing certain aspects of the SKAI audit results or the minutes of Audit Committee report. While the research methodology used is the comparative descriptive analysis, that is the writer is going to explain systematically the entire condition of the bank connected with the roJe of the internal audit and independent audit committee work units in supervising risk management application and fraud prevention as the media of evaluation. The object of this case study is Bank XYZ which constitutes one of the Non Foreign Exchange Bank which is deve[oping fast and obtains the commendation of being the 5th most efficient Non Foreign Exchange Bank from Bisnis Indonesia daily in 2007 and the commendation from Infobank magazine as an "Excellent Bank" in the same year.
In general, the study case analysis results indicate that the role of SK../\.l is quite effective in supporting risk management supervision and prevention of fraud. However, the role of the Audit Committee is not quite effective yet in risk management and prevention of fraud.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T33511
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Sovia Lolita A.
"ABSTRAK
Bank sebagai lembaga intermediasi keuangan senantiasa dihadapkan pada risiko dalam menjalankan kegiatan nya. Resiko yang mungkin terjadi dapat menimbulkan kerugian pada bagi bank jika tidak dideteksi serta tidak dikelola semestinya. Penerapan manajemen risiko dapat memberikan manfaat bagi perbankan, yaitu dapat meningkatkan
shareholder value, memberikan gambaran kepada pengelola Bank mengenai kemungkinan kerugian Bank dimasa datang dll. Salah satu fungsi yang dapat turut memantau proses risk management adalah
Internal Audit. Peran Internal Audit sangatlah penting, terutama untuk industri perbankan yang menyadari bahwa pengawasan dan pengendalian adalah termasuk kunci dari keberhasilan sebuah industri perbankan. BNI sebagai salah satu bank terbesar yang memiliki banyak cabang merupakan subjek dari Peraturan Bank Indonesia mengenai
Penerapan Manajemen Risiko Secara Konsolidasi Bagi Bank Yang Melakukan Pengendalian Terhadap Perusahaan Anak. BNI menyadari bahwa diperlukannya konsultan internal yang kompeten dalam mengevaluasi pengelolaan risiko-risiko tersebut. Riset yang dilakukan penulis berusaha untuk mempelajari peranan Internal Audit dalam
Risk Management pada BNI. Penelitian atas peranan Internal Audit dilakukan melalui riset lapangan pada Divisi Internal Audit selaku pihak yang diberi wewenang oleh BNI untuk menjawab berbagai pertanyaan dan melayani seluruh keperluan Penulis dalam rangka penulisan Karya Akhir ini. Disamping itu, riset juga dilakukan secara informal pada Divisi Manajemen Risiko. Analisa mengenai peranan Internal Audit dalam Risk Management pada BNI dilakukan dengan berbagai cara-cara sebagai berikut: (1) menganalisa peran internal audit BNI , (2) menganalisa kesesuaian pelaksanaan Risk Management BNI dengan
ketentuan BI dalam perusahaan, (3) ,mengevaluasi peranan Internal Audit dalam Risk Management (4) membandingkan kesesuaian antara praktek Internal Audit dengan elemen-elemen yang terdapat dalam COSO untuk melihat keefektifan dari Internal Audit. Hasil analisa yang diperoleh penulis bahwa pelaksanan risk management sudah sesuai dengan ketentuan BI. Penurunan NPL yang drastis dan pendapatan bunga yang meningkat membuktikan bahwa pengelolaan risiko berjalan dengan baik dan hal ini juga tidak terlepas dari keefektifan peranan Internal Audit dalam Risk Management tersebut. Hal ini juga membuktikan bahwa Internal Audit sudah benar-benar dilibatkan dalam
pengawasan risk management. Sementara untuk pengendalian intern yang merupakan penunjang keefektifan Internal Audit , internal control yang dimiliki sudah cukup baik kecuali dalam hal pengawasan etika. BNI belum memiliki lembaga pengawas yang independen. Komite Audit sebagai pihak independen dapat dilibatkan dalam pelaksanaan
pengawasan etika tersebut. "
2008
T 24512
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arwina Karmudiandri
"Bank sebagai lembaga intermediasi keuangan senantiasa dihadapkan pada risiko - risiko dalam menjalankan kegiatannya. Risiko yang mungkin terjadi dapat menimbulkan kerugian bagi bank jika tidak dideteksi dan tidak dikelola dengan semestinya. Penerapan manajemen risiko dapat memberikan manfaat bagi perbankan, yaitu dapat meningkatkan shareholder value, memberikan gambaran kepada pengelola Bank mengenai
kemungkinan kerugian Bank dimasa yang akan datang.
Salah satu fungsi yang dapat turut memantau proses risk management adalah Internal Audit. Peran Internal Audit sangatlah penting, terutama untuk industri perbankan yang menyadari bahwa pengawasan dan pengendalian adalah termasuk kunci dari keberhasilan sebuah industri perbankan. PT Bank XXX (Persero) Tbk sebagai salah satu bank terbesar yang memiliki banyak cabang merupakan subjek dari Peraturan Bank Indonesia mengenai Penerapan Manajemen Risiko Secara Konsolidasi Bagi Bank Yang Melakukan Pengendalian Terhadap Perusahaan Anak. PT Bank XXX (Persero) Tbk menyadari bahwa diperlukannya konsuitan internal yang kompeten dalam mempelajari peranan
Internal Audit dalam Risk Management pada PT Bank XXX (Persero) Tbk.
Penelitian atas peranan Internal Audit dilakukan melalui riset lapangan pada Divisi Internal Audit selaku pihak yang diberi wewenang oleh PT Bank XXX (Persero) Tbk untuk menjawab berbagai pertanyaan dan melayani seluruh keperluan Penulis dalam rangka penulisan Karya Akhir ini. Disamping itu, riset juga dilakukan secara informal pada Divisi Manajemen Risiko.
Analisa mengenai peranan Internal Audit dalam Risk Management pada PT Bank XXX (Persero) Tbk dilakukan dengan berbagai cara, sebagai berikut: (1) menganalisa peran Internal Audit PT Bank XXX (Persero) Tbk, (2) Mengevaluasi peranan Internal Audit dalam Risk Management, (3) membandingkan kesesuaian antara praktek Internal Audit dengan elemen - elemen yang terdapat dalam COSO untuk melihat keefektifan dari Internal Audit.
Hasil analisa yang diperoleh penulis bahwa pelaksanaan Risk Management sudah sesuai dengan ketentuan BI. Penurunan NPL yang drastis membuktikan bahwa pengelolaan risiko berjalan dengan baik dan hal ini juga tidak telepas dari keefektifan peranan Internal Audit dalam Risk Management tersebut. Hal ini juga membuktikan bahwa Internal Audit sudah benar - benar dilibatkan dalam pengawasan Risk Management.
Sementara untuk pengendalian intern yang merupakan penunjang keefektifan Internal Audit, internal control yang dimiliki sudah cukup baik."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26991
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Moeller, Robert R.
New Jersey: John Wiley & Sons, 2007
658.155 Moe c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Suhardianti
"Manajemen Audit merupakan salah satu bentuk pemeriksaan yang dilakukan oleh pemeriksa intern (internal audit) , disamping finansial audit. Dalam BUMN/D fungsi internal audit dalam perusahaan dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI), yang mana keberadaannya diharuskan oleh pemerintah (PP No.3 tahun 1983).Agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, dalam pelaksanaannya SPI diawasi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Adapun fungsi dibentuknya SPI dalam perusahaan adalah untuk membantu pimpinan perusahaan mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara ekonomis, efisien dan efektif. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk melihat efektif/tidaknya pelaksanaan manajemen audit yang dilakukan oleh SPI, khususnya terhadap fungsi personalia. Penilaian in! didasarkan dari sudut pandang BPKP, yaitu sejauh mana SPI telah mematuhi peraturan-peraturan yang digariskan dalam melaksanakan pemeriksaan tersebut. Agar dapat memperoleh gambaran penulis setelah yang lebih jelas mengenai pelaksanaan tersebut, melakukan studi lapangan pada PT . (Persero) II X" , memahami teori yang mendasarinya melalui studi literature Pengamatan yang dilakukan penulis meliputi semua tahaptahap pelaksanaan manajemen audit yan~ lazim, yaitu mulai dari tahap perencanaan pemeriksaan sampai dengan t~hap pelaporan pemeriksaan. Agar dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai mutu pelaksanaan manajemen audit yang dilakukan oleh SPI PT (Persero) "X", pengamatan yang dilakukan tidak berhenti sampai pada tahap pelaporan saja tetapi dilanjutkan lebih jauh dengan melihat tindak lanjut yang dilakukan manajemen atas saran tindak yang diberikan sebagai hasil dari pemeriksaan yang dilakukan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis, dalam pelaksanaannya SPI PT (Persero) "X" dipandang cukup efektif dalam menjalankan fungsi internal audit, khususnya dalam melaksanakan manajemen audit. Dalam arti SPI PT (Persero) "X" secar~ relatif telah mematuhi peraturan dan ketentuan serta prosedur yang diwariskan, baik peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah maupun yang ditetapkan oleh perusahaan itu sendiri. Untuk lebih dapat meningkatkan hasil pemeriksaan, dan agar SPI benar-benar .dapat membantu manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan, dibutuhkan peran sert. semua pihak baik pihak manajemen maupun pihak pemeriksa."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18479
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azam Prakoso
"Manajemen risiko operasional penting dilakukan untuk memberikan peringatan terkait munculnya risiko. Manajemen risiko operasional yang dilakukan saat ini belum terintegrasi dengan baik antar divisi di perusahaan. Risiko operasional yang signifikan saat ini di lokasi tambang Kalimantan Selatan ialah risiko produktivitas yang berkaitan dengan minimnya ketersediaan bahan bakar dan risiko proses berkaitan dengan material jalanan yang buruk dan kondisi cuaca. Penanganan risiko yang dilakukan ialah mengupayakan pengadaan tangki bahan bakar yang lebih besar dan penyediaan alat. Peran manajemen risiko operasional saat ini belum maksimal yang disebabkan oleh minimnya kesadaran risk owner untuk melakukan manajemen risiko.
Terdapat pendekatan manajemen risiko yakni COSO Enterprise Risk Management yang menekankan bahwa risiko harus dikelola oleh seluruh pihak di perusahaan dan harus sesuai dengan tujuan perusahaan yang hendak ingin dicapai Dengan menggunakan pendekatan COSO Enterprise Risk Management, terdapat beberapa elemen yang belum terlaksana dengan baik yakni internal environment dimana masih rendahnya komitmen dari risk owner untuk mengelola risiko. Komponen control activities dan monitoring juga belum dilakukan dengan baik karena rendahnya proses dokumentasi dari penanganan risiko serta pengawasan yang kurang efektif.

Operational risk management is necessary to provide a warning related to the emergence of risk. Operational risk management these day do not well integrated among all divison in the company. Significabt operational risks that present at the mine site in South Kalimantan is productivity risk associated with the lack of availability of the fuel and material risks associated with the poor road and weather condition. Mitigation risks undertaken is seeking procurement of larger fuel tank and adding tools. The role of operational risk management is currently not maximized due to lack of awareness from risk owner to perform risk management.
There is a risk management approach, the COSO Enterprise Risk Managemet which emphasizes that the risks should be managed by the whole company and must be in accordance with the company?s goals are going to be achieved. Based on the COSO Enterprise Risk Management approach, there are some element that have not done well that is low commitment from the owner to manage the risk. Also control and monitoring activities have not done well because of poor documentation process related to risk mitigation and ineffective monitoring.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44914
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktariadie Rahmadhian Munajat
"Tingkat persaingan yang semakin ketat dalam industri perbankan Indonesia memaksa bank untuk memiliki tingkat kinerja yang optimal dari efisiensi dan efektivitas usahanya. Bank Rakyat Indonesia sebagai Bank pemerintah harus terus berusaha meningkatkan kinerja menjadi Iebih baik agar dapat menjalankan fungsinya sebagai agen pembangunan nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Rakyat Indonesia sejak tahun 1995 mulai menggunakan management audit sebagai instrumen pencapaian strategi pengendalian dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas aktivitas perbankan pada Bank Rakyat Indonesia melalui Satuan Pengawas lnternnya. Kebijakan dan prosedur management audit yang diterapkan oleh Bank Rakyat Indonesia sudah cukup memadai dalam mengungkap kelemahan - kelemahan pada aktivitas perbankannya. Akan tetapi tanpa adanya kerjasama yang baik antara auditor dan pihak auditee maka hasil yang dicapai dari pelaksanaan management audit tersebut tidak dapat mencapai hasil yang optimal, oleh karenanya Satuan Pengawas Intern BRI harus terus meyakinkan auditee bahwa management audit dilaksanakan bukan untuk menghukum dan mencari kesalahan auditee akan tetapi tujuan utama dari management audit itu sendiri justru untuk meningkatkan efisiensi den efektivitas kinerja auditee dengan mencarikan solusi dan saran perbaikan yang tepat bagi permasalahan yang dihadapi oleh auditee."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19117
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>