Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84524 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adryanta
"Sejak saat pertama kali ditemukan sampai sekarang, kaca sudah mengalami kemajuan yang pesat. Kaca tidak lagi hanya berfungsi untuk hiasan, tetapi menjadi sebuah benda yang memiliki fungsi sendiri, seperti pot dan vas. Perkembangan kaca menjadi sangat cepat sejak ditemukan cara-cara baru dalam membuatnya. Dengan menambahkan unsur-unsur kimia tertentu, kaca bias memiliki sifat sesuai dengan kebutuhannya. Kaca tidak hanya menjadi lebih variatif, melainkan juga menjadi lebih kuat dan solid.
Dengan perkembangan tersebut, kaca mulai digunakan sebagai elemen pengisi bangunan, seperti dinding kaca. Tangga kaca dan lantai kaca juga mulai dipakai pada zaman sekarang, walaupun anggapan masyarakat mengenai kaca masih tidak berubah. Kaca masih dianggap sebuah material yang getas dan mudah pecah.
Dengan perkembangan teknologi, kaca bisa menjadi material yang cukup kuat untuk menjadi struktur dalam bangunan, dengan tetap mempertahankan sifat-sifat estetika kaca tersebut.

Since glass discovered, it already has a very fast development progress. Glass is not used just for decoration, but it became the subject itself, such as pot or vase. The development of glass goes more advance since the new way of producing glass were invented. By adding a certain chemicals, the characteristics of glass can be changed. It will become more varies, solid, and even stronger.
By that reason, glass nowadays is used in a building as walls, floors, and stairs. Even so, people?s opinion about glass is still the same. It still has the image as a very weak material, easy to break and crush.
With advance technology, glass can be strong enough to be used as structures, while it still has the aesthetic characteristics.
"
2008
S48422
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Margareta Amelia Miranti
"Kaca patri merupakan suatu bentuk seni. Lebih dari itu, kaca patri ada\ah seni yang merupakan hasil perancangan dan juga unsur arsitektural Sebagai unsur arsitekturai sehamsnya kaca patri, yang merupakan satu-satunya bentuk seni melukis melalui cahaya, akan mampu meningkatkan kualitas ruang di dalam bangunan tempatnya diletakkan. Namun, mengapa sepertinya kualitas ruang yang terbentuk dengan keberdaan kaca patri sekarang ini sudah jauh menurun dibandingkan dengan apa yang tezjadi pada masa kejayaannya di Masa Pertengahan? Mungkinkah terdapat berbagai aspek yang melatarbelakangi terjadinya perkembangan pada kaca patn dan membuatnya tidak dapat terhindar dari suatu perubahan?
Dalam penulisan ini, saya akan meninjau perkembangan yang telah terjadi pada kaca patri. Tinjauan tentang perkembangan ini dilakukan dengan mengkaji teori yang diperoleh dan studi literatur, dilanjutkan dengan studi kasus dua bangunan yang mewakili masa berbeda dengan karakter yang berbeda pula. Dari keseluruhan tinjauan akan didapatkan suatu hasil yang dapat menggambarkan terjadinya perkembangan kaca patri dan perubahan yang terjadi di dalam perkembangan tersebut, yang akan memberikan masukan untuk membawa kaca patri menjadi unsur arsitektural yang semakin berarti bagi suatu bangunan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48323
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Eko Wicaksono
"Kaca sebagai produk industri digunakan untuk kebutuhan pembuatan bangunan sipil terutama untuk meningkatkan keindahan dari segi arsitekturnya. Sudah banyak fungsi kaca pada struktur bangunan. Mulai dari jendela, pintu, cermin, atau bahkan yang masih jarang digunakan yaitu sebagai lantai bangunan pada lantai atas (sebagai dak). Di indonesia masih jarang penggunaan dak kaca sebagai struktur lantai bangunan. Hal-hal mendasar tentang perilaku mekanis kaca pun masih sangat minim sekali literaturnya. Untuk itu diperlukan studi kuat lentur dan mekanis kaca yang diperlakukan sebagai daklfantai bangunan dalam rangka memperkaya khasanah literaturnya. Studi ini membutuhkan rumusan dan pembuktian pada prakteknya. Rumusan yang dipakai adalah teori pelat pada Timoshenko dan Rudolph Szilard (TRS). Rumusan ini meliputi peninjauan dengan unsur ketegaran pelat dan tanpa menggunakan ketegaran pelat untuk pencadan nilai E (Modulus Elastitas). Selain itu jugs ditinjau dengan unsur gays aksial (S) dan tanpa unsur gaya aksial (S) untuk pencarian nilai lendutan dan tegangan. Hal ini dimaksudkan untuk mencari pendekatan rumus yang paling pas untuk diterapkan pada kondisi sebenarnya. Sedangkan prakteknya dibutuhkan sampei kaca berukuran lebar 10 cm dan 40 cm. Untuk sampel dengan lebar 10 cm dimaksudkan untuk mencari nilai Modulus Elastisitas, Regangan, dan Tegangan aktual, sedangkan sampei dengan lebar 40 cm dimaksudkan untuk membuktikan rumusan TRS apakah sesuai atau tidak dengan hasil pengujian laboratorium. Dari hasil pengujian laboratorium membuktikan bahwa terdapat perbedaan antara 0 sampai dengan 6 % untuk nilai tegangan maksimum dan modulus elastisitas, sedangkan pada nilai lendutan maksimum terdapat perbedaan 27,445% untuk rumus dengan unsur gaya aksial dan 39.46% untuk tanpa unsur gaya aksial."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35687
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wurm, Jan
Basel: Birkhal'user, 2007
721.0449 WUR G
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Knapp, Stephen
Ohio: Pockport Pub, 1998
R 721.004 96 KNA a
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Vandenberg, Maritz
Chichester: Academy Editions , 1997
693.96 VAN g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Forch, Matthias
"The present doctoral dissertation contributes to the analysis of glass panels subjected to blast load, concentrating on monolithic and laminated glass prior to glass fracture. A straightforward graphical solution for monolithic glass is presented to identify maximum deformation and maximum principal stress for small and large deformations for static and idealized blast load without software. On the basis of experimental tests, load duration factors kmod for impact and blast load design for annealed glass, heat strengthened glass and fully tempered glass are proposed and design strength values for impact and blast design based on the European and German standards are suggested. As a result, blast pressure capacity charts for monolithic fully tempered glass plates subjected to idealized blast load are presented. Moreover, design temperatures of interlayer in blast design situation based on empirical data in accordance with Eurocode are determined for vertical double glazed and triple glazed units for Germany, showing that laminated glass should not be regarded with monolithic glass approach in general."
Berlin: Springer Nature, 2019
e20506429
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Tumpal Sohuturon
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37258
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agusta Fachrurrazi
"Jendela adalah bentuk dasar dari selubung bangunan. Pada gedung jendela terbuat dari kaca yang transparansinya mempengaruhi cahays. yangmasuk ke dalam ruangan. Radiasi panas matahari yang ditransmisikan melalui kaca jendela akan diserap panasnya oleh perinukaan interior.
Walaupun jendela tidak mendapat sinar matahari secara langsung, sejumlah penyebaran radiasi akan masuk melalui penyebaran dan pemantulan oleh awan dan angkasa,. dan oleh tanah dan sekitar bangunan. Di dalam bangunan, perolehan panas dan energi radiasi matahari diserap oleh permukaan interior ruangan, yang akan mempengaruhi beban pendinginan.
Transmisi thermal (nilai U) yaitu laju pemindahan panas pada kedua sisi bangunan yang berbeda temperatur. Nilai U disebut juga koefisien perpindahan kalor total. Disebabkan konduktivitas yang tinggi serta sifat-sifat termal yang indenpendent terhadap aliran energi dan penyerapan panas. Maka jendela kaca sering diselidiki sifat-sifat termalnya. Karena Nilai U pada kaca berlapis tunggal tinggi, maka disini dilakukan perhitungan untuk kaca ganda yang memanfaatkan 'air space'atau celah udara, dengan demikian diharapkan terjadinya penurunan nilai U.
Untuk mengetahui nilai U pada kaca ganda yang mempunyai jarak tertentu antara kacanya,maka dilakukan perhitungan nilai U total pada masing-masing jarak rongga udara tertentu Pada akhirnya nilai U yang paling efektif diterapkan untuk studi kasus perhitungan beban pendinginan suatu gedung. Dengan demikian akan didapat data penurunan beban pendinginan pada kasus tersebut. Perhitungan juga dilakukan untuk membandingkan biaya investasi dari konstruksi yang berkaca ganda dengan penghematan yang dicapai akibat konstruksi tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S35804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutasoit, Andar Parulian
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S47936
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>