Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128745 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lita Rosalia
"Melakukan hubungan seksual pranikah dapat dilakukan dengan teman lawan jenis. Dalam konteks hubungan pertemanan orang dewasa, faktor attachment memegang peranan yang cukup besar. Walaupun adult attachment style tidak selalu berhubungan dengan perilaku seksual, tetapi gaya attachment pada orang dewasa turut mewarnai perbedaaan perilaku seksual mereka. Ada empat model adult attachment yang dikemukakan oleh Bartholomew dan Horowitz (1991) yaitu secure attachment style, preoccupied attachment style, dismissing attachment style, dan yang terakhir adalah fearful attachment style. Diantara keempat gaya adult attachment tersebut terdapat perbedaan karakteristik perilaku seksual dalam berhubungan dengan pasangan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melihat gambaran adult attachment style dalam hubungan seksual pranikah dengan teman lawan jenis.
Peneliti menggunakan desain kualitatif dengan wawancara sebagai metode pengumpulan data utama untuk menggali gambaran attachment style. Subjek dalam penelitian ini adalah wanita dewasa muda yang melakukan hubungan seksual pranikah dengan teman lawan jenisnya. Dari hasil wawancara didapatkan bahwa subjek dan pasangan seksualnya terlibat dalam casual relationship yaitu hubungan secara fisik dan emosional antara dua orang yang tidak menikah yang melakukan hubungan seksual tanpa adanya tuntutan atau mengharapkan hubungan formal. Wanita yang terlibat dalam hubungan ini adalah individu dengan secure attachment style. Hal ini dapat terjadi karena individu dengan secure attachment style sehingga mereka terbuka terhadap eksplorasi seksual, tapi biasanya dengan satu pasangan yang telah lama berhubungan dan ditandai dengan adanya aktivitas seksual dan kesenangan kontak fisik (Davis, Follette & Lesbo, 2001).

Premarital sex can be done with opposite sex friend. In adult friendship, attachment holds a big role. Although adult attachment style is not always related to sexual behavior, this aspect also contributes the variety of human?s sexual behavior. There are four model of adult attachment style from Bartholomew (1997), they are secure attachment style, preoccupied attachment style, dismissing attachment style, and the last one is fearful attachment style. Every adult attachment style has different characteristic related to their sexual behavior in a relationship with their spouse. Therefore, researcher is interested in finding the adult attachment style in young adulthood women who practice premarital sex with her opposite sex friend.
Researcher uses qualitative design with interview as the main method to collect data about attachment style. The subjects in this research is young adulthood women who practice premarital sex with her opposite sex friend. The interview shows that subjects and their spouses are involved in a casual relationship, a physical and emotional relationship between two unmarried couple who have sex outside a formal relationship. The women in this relationship is those with secure attachment style. This could happen because people with secure attachment style is open with sexual exploration but usually with one long term couple and this relationship is marked with the existance of sexual activity and the pleasure of pshysical contact (Davis, Follette & Lesbo, 2001)."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyaningsih
"Angka tertinggi kejadian IMS pada LSL adalah di Jakarta, 32,2 % LSL, sementara perilaku pencegahan serta pengobatan IMS pada LSL masih tergolong rendah. Ini menunjukkan bahwa buruknya perilaku pencegahan IMS pada LSL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pcnccgahan IMS pada LSL baik yang didampingi maupun belum didampingi oleh Yayasan “X” di Jakarta Pusat, tahun 2009. Penelitizm ini mcnggunakan pendekatan kualitatif dan pcngumpulan datan dengan wawancara mendalam dan observasi. Hasilnya ditemukan adanya perbedaan bahwa pengetahuan IMSnya baik, tapi pcrilaku penccgahan IMS masih rendah. LSL dampingan Iebih mudah untuk mengakses informasi dan pelayanan kesehatan. Dari penelitian ini disarankzm perlunya peningkatan penjangkauan LSL yang masih tertutup.

The highest rate of STI on MSM found in Jakarta, namely, 32.2% of MSM, while preventive and treatment behavior for STI on MSM is still at low rate. This research aims to discover the STI preventing action on MSM, both of those have been assisted or not assist yet "X" Foundation in Central Jakarta, 2009. This research utilizes qualitative approach while data collecting conducted through in-depth interview and observation. The result indicates that there is a difference between one's good awareness/knowledge on STI but the preventive behaviour still low. Assisted in MSM are found that easier to access information and health service. Based upon the finding, this research suggested to enhance the efforts to outreach other introvext MSM."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34232
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yati Rochdiyawati Hadiyat
"Meningkatnya temuan kasus HIV-AIDS di Kabupaten Kuningan dari tahun ke tahun, menunjukkan bahwa perilaku seksual berisiko di Kabupaten Kuningan mengalami peningkatan. Peningkatan ini menunjukkan bahwa belum dilakukannya upaya pencegahan penularan HIV-AIDS. Tujuan dari penelitian ini, untuk mengetahui besarnya bentuk hubungan antara pengetahuan komprehensif HIV-AIDS terhadap perilaku seksual berisiko ditinjau dari aspek penularan dan pencegahan HIV-AIDS dan sikap terhadap perilaku seksual pranikah berisiko pada remaja di SMA Negeri I Garawangi Kabupaten Kuningan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif melalui pendekatan yang bersifat cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret - Mei 2013 di SMA Negeri I Garawangi Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Besar sampel yang diambil sebanyak 200 orang, pengumpulan data dilakukan sekaligus pada satu waktu secara bersamaan (point time approach) dengan menggunakan kuesioner, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Jenis uji statistik yang digunakan yaitu pengujian statistic chi square dengan batas kepercayaan (α=0,05); dengan estimasi confidential interval/tingkat kepercayaan (CI) 95%. Hasil uji statistik hubungan antara pengetahuan komprehensif HIV-AIDS dengan perilaku seksual pranikah remaja, diperoleh nilai p = 0,755 maka dapat disimpulkan tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara pengetahuan komprehensif HIV-AIDS dengan perilaku seksual remaja. Hasil uji statistik hubungan antara sikap dengan perilaku seksual remaja diperoleh nilai p= 0,019 maka dapat disimpulkan bahwa ditemukan hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku seksual remaja.

The findings of increasing cases of HIV-AIDS in Kuningan district from year to year, suggesting that sexual risk behavior in Kuningan has increased. This increase suggests that prevention efforts of HIV-AIDS have not done. The purpose of this study, to determine the relationship between comprehensive knowledge of HIV-AIDS to adolescent sexual behavior in terms of aspects of transmission and prevention of HIV-AIDS and attitudes toward adolescents premarital sexual behavior in SMA Negeri I Garawangi Kuningan. This study uses descriptive research method through a cross sectional approach, was conducted in March-May 2013 in the SMA Negeri I Garawangi Kuningan regency of West Java. Samples taken by 200 respondents, as well as the data collection is done at the same time (time point approach) by using a questionnaire,. with sampling techniques using simple random sampling. Type of statistical test used is the chi square test with statistical confidence limits (α = 0.05), with an estimated confidential interval / confidence level (CI) 95%. Results of statistical tests the relationship between comprehensive knowledge of HIV-AIDS with adolescent premarital sexual behavior, the value of p = 0.755, it can be concluded there is no significant relationship between a comprehensive knowledge of HIV-AIDS with. Results of statistical tests the relationship between attitudes to adolescent premarital sexual behavior obtained p value = 0.019, it can be concluded that there is a significant relationship between attitudes and adolescent premarital sexual behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Richards, Jeffrey
London: Routledge, 1994
155.3 RIC s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Irina Pendjol
Depok: Universitas Indonesia, 1990
S2329
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Richards, Jeffrey
London: Routledge, 1994
155.3 RIC s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Solha
"Masa remaja adalah periode yang paling rawan sepanjang daur kehidupan , yaitu masa transisi dari masa anak anak menuju masa dewasa. Pada masa ini sering tenjadi masalah seksual yang berhubungan dengan proses pertumbuhan dan perkembangan mereka, dimana honnon hormon seks yang mulai aktif berfungsi. Keadaan ini merupakan hal yang normal. Seiiring dengan meningkatnya aktititas seksual mereka, dimana akhirnya mereka ekspresikan dalam berbagai bentuk perilaku seksual.
Perilaku seksual adalah perilaku yang muncul akibat dorongan seksual, dan menjadi perhatian besar dikalangan remaja yang apabila tidak mendapat penyaluran yang tepat akan mengakibatkau masalah dalam kesehatan reproduksi seperti hamil diluar nikah, KTD, aborsi, penyakit menular seksual dan lain lain.
Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya informasi faktor - faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja SMU kelas 2. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan keluarga, untuk membina kesehatan reproduksi khususnya perilaku seksual pada remaja_ Penelitian ini adalah Studi kuantitatif dengan rancangan cross-sectional serta melihat hubungan antar variabel jenis kelamin, umur, pengetahuan, sikap, tempat tinggal, pcrnanfaatan layanan konsultasi, hubungan dengan orang 1118. dan sumber sumber informasi terhadap perilaku seksual pada remaja SMU kelas 2.Penelitian dilakukan pads bulan April 2007 dan lokasi penelitian adalah SMU 7, SMU Pusri, SMU Sultan Mahmud. B H, SMU Bina Cipta, SMU PGRI yang seluruhnya berada dalam wilayah Kecamatan kalidoni Palembang dengan jumlah sampcl sebanyak 240 responden.
Hasil penelitian mcnunjukkan proporsi murid yang berisiko terhadap perilaku seksual scbesar 20,4% dcngan umur dialas 15 tahun sebesar (20,9%) dan jenis kelamin laki-laki sebanyak 38,8% atau 31 mmid. Sebanyalc 14 orang (45%) dari siswa laki-laki tersebut telah melakukan hubungan seksual, 3 orang diantaranya teljadi kehamilan yang tidak diinginkan pada remaga perempuan yang menjadi pasangannya yang akhirnya melakukan penggugumn kandungan.
Delapan variabel yang diuji, terdapat hubungan yang bennakna dengan perilaku seksual adalah variabel jenis kelamin, pemanfaatan layanan konsultasi dan variabel sumber informasi. Namun analisis multivariat menunjukkan bahwa jenis kelamin merupakan faktor yang paling berpengamh terhadap perilaku selmual.

Youngster is a critical time during the life where transition between childish to adult was begun. On this time the sexual problem is often happened in conjuction with the growing process and their development, where sexual hormon is actively ftmgtional. This condition is a normal event. In relation to increasing its sexual activities, the behaviour is expressed in various sexual actions.
Sexual behaviour is action that may arise as a result of sex willingness and will become big attention among the youngster if it doesn?t have correct guideline and will cause to reproductive health problem like unwanted pregnancy, abortion, infected sexual disease etc.
The goal of this research is to verify some factors that related to sexual behaviour of 2 ed grade of High School students. The function of this research is expected to give some informations to the community and families to guide reproduction health especially about sexual behaviour for youngster.
The research is a quantitative study with cross - sectional reference in conjuction among sex variable, age, knowledge, attitude, living house, parents relationship, usage of consultation services and information resources against yoimgster sex behaviour The research is perfonned on April 2007 and the location is SMU 7, SMU Pusri, SMU Sultan Mahmud B H, SMU Bina Cipta, SMU PGRI in Kalidoni district, Palembang with the total sample of 240 respondences.
The research show that proportional student has risky sex behaviour amount 20,4% with the age above 15 years is 20,9% and for male is 38,8% or 31 students. There arc 14 male students (45%) who had already had sexual intercouse, three of the male couple happened to have unwanted pregnancy, which led them to do an abortion. Eight variable tested there are significant relation on sexual behaviour is sexual variable, the application of consultation services and the variable of information source. Eventhough, the multivariation analysis shows that sexual variable is the most dominant factor of sexual behaviour."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T34495
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Rakhmawati
"Tesis ini tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual berisiko pada anak jalanan di Sekolah Masjid Terminal Depok. Merupakan penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang. Populasi dan sampel adalah seluruh anak jalanan yang terdaftar sebagai siswa di Sekolah Masjid Terminal Depok, dengan cara snow balling sampling didapat jumlah sampel minimal sebanyak 87 anal.
Hasil penelitian didapat 33% anak jalanan berperilaku seksual berisiko, faktor-faktor yang berhubungan bermakna adalah umur, pendidikan, riwayat pacaran, hubungan dengan orang tua, riwayat perlakuan salah seksual, pemakaian zat psikoaktif dan perilaku berkelahi. Pemakaian zat psikoaktif merupakan faktor paling dominan, dengan nilai p 0,001 dan OR 6. Meskipun secara kuantitatif jumlah anak jalanan yang berperilaku seksual berisiko kecil, namun perilaku seksual belum saatnya dilakukan oleh anak-anak, sehingga secara kualitatif hal tersebut merupakan hal yang serius.

This thesis is about the factors related to a risky sexual behavior on the street children in Sekolah Masjid Terminal Depok. This is a quantitative study with cross-sectional design. The population and the sample were all street children enrolled as students in Sekolah Masjid Terminal Depok, by way of snow balling sampling obtained 87 midwives in minimum as the sample.
The results showed that 33% of street children have a risky sexual behavior, those related factors are age, education, history of courtship, relationships with parents, history of misconducted-sexual, psychoactive substances usage and fighting behavior. Psychoactive substances usage becomes the most dominant factor, with p values of 0.001 and OR 6. Quantitatively, the number of street children having a risky sexual behavior is a little. Nevertheless, sexual behavior should not be done by the children, so that qualitatively it becomes a serious thing to be concerned of.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T39079
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Husna Hadianti
"Remaja merupakan kelompok yang berpotensi berisiko tinggi atas perilaku seksual mereka seperti Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD), Infeksi Menular Seksual (IMS), dan HIV/AIDS, sehingga perlu mendapat perhatian serius. Keadaan emosi yang cenderung meninggi selama masa remaja diperoleh dari kondisi sosial yang mengelilingi remaja masa kini. Studi ini berjenis kuantitatif dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional) yang dilakukan di 3 SMAN Kabupaten Biltar. Sampel berjumlah 217 dari siswa- siswi yang diambil dengan metode simple random sampling.
Hasil dari penelitian ini adalah sebagian besar (59%) remaja SMA di Kabupaten Blitar telah melakukan perilaku seksual pranikah berisiko berat. Dari 90,8% remaja yang pernah atau sedang memiliki teman kencan (pacar) sebanyak 7,1% diantaranya telah melakukan hubungan seksual pranikah. Berdasarkan analisis bivariat, jenis kelamin, sikap terhadap seksualitas, pengaruh dari teman sebaya, dan paparan media pornografi memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku tersebut.
Dari penelitian ini diharapkan agar pihak orang tua, sekolah, dan dinas terkait memberikan perhatian serta informasi yang intensif terhadap remaja tentang kesehatan reproduksi supaya dapat meningkatkan pemahaman remaja, sehingga mereka akan berpikir dengan cermat sebelum melakukan perilaku seksual pranikah.

Adolescents are important groups that reported have potentially high risk from unwanted pregnancy, STIs and HIV/AIDS infections, so that needs serious attention. Social conditions that surround today’s youth make emotional condition increase during adolescence. This type of quantitative study with cross-sectional approach were performed in 3 SMAN Biltar Regency. The sample totaled 217 of the students were taken by simple random sampling method.
The results of this study are mostly (59%) high school teens in Blitar have premarital sexual behavior risk weight. 90.8% of teens who have or are having a date (exfriend) as much as 7.1% of them have had sexual intercourse before marriage. Based on bivariate analysis, gender, attitudes toward sexuality, peer pressure, and media exposure to pornography have a significant relationship to such behavior.
From this study, it is expected that parents, school, and related agencies provide intensive care, attention and information to adolescents about reproductive health in order to improve understanding of youth, so that they will think carefully before doing premarital sexual behavior.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44908
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kustri Widaningsih
"Permasalahan remaja semakin Jama dirasakan semakin kompleks dan memprihatinkan Khususnya yang berkenaan dengan kesehatan reproduksi remaja. Selain berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan remaja itu sendiri, faktor lingkungan sosial dan budaya yang negatif juga merupakan faktor risiko bagi remaja untuk terjebak dalam perilaku yang bertsiko terhadap kesehatan dan keselamatan remaja.
Dewasa ini telah terjadi perubahan sejumlah nilai dari tradisional ke nilai yang oleh sebagian masyarakat disebut modern. Hubungan antar bangsa yang menjadi lebih mudah menyebabkan terbawanya budaya dan kebiasaan asing kedalam masyarakat kita. Pengaruh komunikasi-informasi yang begitu cepat dan tanpa hambatan juga mempercepat perubahan ini.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan pandangan perilaku seksual pada remaja antara lain adalah pengawasan dan perhatian orang tua dan keluarga yang semukin longgar, orang tua yang mengizinkan pola pergaulan yang bebas lepas, lingkungan yang semakin permisif, semakin banyaknya hal-hal yang memberikan rangsangan seksual yang sangat mudah dijumpai dan fasilitas yang mendukung untuk itu yang sering kali diberikan oleh Keluarea itu sendirt tanpa disadari.
Tujuan dart penelitian ini adalah diperolehnya informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja siswa SMAN di Kabupaten Tangerang dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual tersebut.
Manfaaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikun informasi kepada instansi terkait dalam merencanakan program promosi kesehatan, konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja.
Jenis penclitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional , populasinya adalah siswa SMAN di Kabupaten Tangerang dengan jumlah sampel 480 orang. Pengolahan data dilakukan dengan analisis univariat, bivariat dengan uji chi square dan multivariat dengan uji regrest logistik dan uji interaksi.
Hasil analisis multivariat yang mempunyai hubungan bermakna adalah jenis kelamin, umur pubertas, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan sikap terhadap kesehatan reproduksi. Sedangkan hasil uji interaksi menunjukan variabel sikap terhadap kesehatan reproduksi sebagai variabel yang dominan berhubungan dengan perilaku seksual remaja setelah dikontrol dengan variabel pengetahuan. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan program pendidikan seks dan reproduksi sebat perlu diberikan dikalangan remaja baik disekolah maupun diluar sekolah sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya. Selain itu perlu lebih memperketat sensor tayangan media elektronik yang bersifat pornografi melalui undang-undang penyiaran, memperketat akses terhadap situs porno di internet dan memperketat aturan tentang jual beli media cetak yang bersifat pornografi.

Teenagers problem is felt getting more complex and concerd especially which related to teenager repreduction health. Beside related to growth and development of the teenagers themseives, the factor of social and cultural environmenthat are negative which also is the riskful factor for teenagers to be trapped in some riskful behaviour to the teenagers health and savety.
Nowadays, there has been changes a number of traditional value to a value that by some people is called modern. The relation among nation become easier caused of communication — information which is so rapid and no delayed are also accelerated this changes.
The factor that caused of changing of sexual behaviour aspects on teenagers, one of the reasons is surveillance and attention from parents or family that is getting loose, parents who permit community pattern totally free, the environment which is getting permissive, the increasing of some things which give sexual attemtion that is so easy to be found and facility that support for that is many times given by the family itself without it’s being realized.
The purpose of this study is to gain the information about factors which related to teenagers sexual behaviour of State High School Students in Tangerang Regency and factors which related to the sexual behaviour itself.
The benefit of this study is excpected to be able to give information to the related institution/Departement in Planning of Health Promotion Program, Counselling and Teenagers reproduction health service.
The type of quantitative study with sectional cross approach, its population is state highschool students in Tangerang Regency in number of sample of 480 people. The data management is done by univariat analysis, bivariat wih chi square test and multivariat with logistic regressive test.
The result of multivariant analysis which has meaningful relation is gender, puberity ages, the knowledge of health reproduction and manners of healh reproduction which has ever had. The clarity of any printed medias and with media cf information, meanwhile the result of interaction test showed variable manners of healh reproduction of which have ever had as vartable that was dominant related to teenager sexual behaviour after the knowledge of health reproduction control.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34294
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>