Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117385 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Medina Hardjapamekas
"Kepuasan ataupun ketidakpuasan kerja merupakan hasil penafsiran tenaga kerja yang bersangkutan tentang pengalaman-pengalaman kerjanya dengan harapannya. Penelitian menunjukan bahwa karyawan yang memiliki kepuasan tinggi dalam pekerjaannya memiliki unjuk kerja yang lebih baik dalam menjalankan tugasnya dibandingkan mereka yang merasa tidak puas dengan pekerjaannya (Robbins & Judge, 2005). Sejumlah penelitian telah menggunakan dimensi The Big 5 Personality untuk melihat kaitannya dengan kepuasan kerja (Judge, Heller, & Mount, 2002; Peeters et al, 2006). The Big 5 Personality terdiri dari 5 dimensi yaitu: Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness, Emotional stability/ Neuroticism, dan Openness to experience. Dalam penelitian ini, variabel kepuasan kerja dilihat hubungannya dengan The Big 5 Personality.
Secara khusus, penelitian ini akan melihat pengaruh dari The Big 5 Personality terhadap kepuasan kerja pada karyawan yang bekerja pada tingkat operasional. Perumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Apakah ada hubungan antara The Big 5 Personality dengan kepuasan kerja karyawan? Proses penelitian dilakukan dengan menyebarkan 60 kuesioner untuk diisi oleh karyawan nonmanajerial pada perusahaan yang berbeda-beda. Seluruh subyek penelitian adalah karyawan operasional yang terdiri atas 33 pria dan 27 wanita. Usia responden berkisar antara 21-50 tahun dengan pendidikan minimal rata-rata sarjana.
Hasil penelitian diperoleh melalui perhitungan correlations yang menunjukkan adanya hubungan antara kelima dimensi The Big 5 Personality dengan kepuasan kerja. Ketika masing-masing dimensi dilihat korelasinya dengan kepuasan kerja, hanya dimensi conscientiousness saja yang tidak memiliki hubungan dengan kepuasan kerja. Sedangkan keempat dimensi lainnya yaitu extraversion, agreeableness, neuroticism, dan openness to experience masing-masing memiliki hubungan dengan kepuasan kerja.

Job satisfaction or job dissatisfaction can be defined as an interpretation of work expectation based on one?s working experience. One study showed that people who had higher job satisfaction were more likely to do well on their jobs compared to those who were less satisfied with their jobs (Robbins & Judge, 2005). Some studies have used The Big 5 Personality dimensions to see the relationship with job satisfaction (Judge, Heller, & Mount, 2002; Peeters et al, 2006). The Big 5 Personality model consists of five dimensions: extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, and openness to experience.
This research examined the relationship of The Big 5 Personality model on job satisfaction, specifically on operational workers. The hypothesis was to see if there was a relationship between The Big 5 Personality model and job satisfaction. The experiment was conducted by distributing 60 set of questionnaires to different companies. The total population of participants was consisted of 33 males and 27 females. The age ranged between 21-50 years old, with average of Bachelors as their last completed education.
The outcome of this study showed that The Big 5 Personality model was correlated with job satisfaction. When each dimension was specifically analyzed its correlation with job satisfaction, only conscientiousness that was not correlated with job satisfaction. Meanwhile, each of the remaining 4 dimensions: extraversion, agreeableness, neuroticism and openness to experience; had a negative correlation with job satisfaction."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Try Nanda
"ABSTRAK
Sebuah perusahaan dulunya hanya mempertimbangkan mengenai aspek kompensasi sebagai tolak ukur dalam menilai kepuasan kerja karyawan. Seiring berkembangnya zaman, perilaku karyawan mulai berubah dari tuntutan terhadap upah menjadi faktor lainnya seperti penghargaan, pengakuan dan dihormati oleh orang lain. Dengan kata lain, karyawan pada zaman sekarang tidak hanya menuntut upah tetapi juga menuntut kepuasan dalam bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Personality-Job Fit terhadap kepuasan kerja yang dimediasi oleh Task Based Distress. Data penelitian diolah dengan menggunakan analisis regresi linear untuk melihat hubungan antara variabel satu dengan yang lain. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel task based distress belum mampu memediasi hubungan antara variabel personality dengan kepuasan kerja, tetapi variabel personality dan task based distress memiliki pengaruh terhadap tingkat kepuasan kerja yang dirasakan oleh seorang individu.

ABSTRACT
A company used to consider only about compensation aspect as measurement of job satisfaction for their employees. Nowadays, employees rsquo behavior has started to shift to another factors such as rewards, recognition and be respected by others. In other words, nowadays employees expect not only for the rewards yet, also job satisfaction. This research aims to analyze the relationship between Person Job Fit and Job Satisfaction Mediated by Task Based Distress. Research rsquo s data computed using linear regression to examine relationship between one to another variables. Results from this study showed that Task Based Distress variable has not been able to mediate the relationship between Personality and Job Satisfaction but Personality and Task Based Distress certainly has a relationship with the level of satisfaction felt by individual."
2017
S66553
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helwa Salsabila
"ABSTRAK
Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kepribadian proaktif terhadap kepuasan kerja dan perceived health dengan job crafting dan karier kompetensi sebagai meditor. Teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan Structural Equation Modeling SEM . Penelitian ini melibatkan 569 pekerja dari berbagai organisasi di kota Jakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa kepribadian proaktif memiliki pengaruh positif terhadap job crafting dan kompetensi karier, job crafting dan kompetensi karier memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan kerja dan perceived health. Sedangkan kepribadian proaktif ditemukan tidak memiliki pengaruh secara langsung terhadap kepuasan kerja dan perceived health, namun dimediasi oleh job crafting dan kompetensi karier.

ABSTRACT
This quantitative research is aimed to analyze the mediation role of Job Crafting and Career Competencies on the Relationship between Proactive Personality, Job Satisfaction, and Perceived Health. This study involved 569 workers from various organizations in Jakarta by using Structural Equation Modeling SEM . The results of this study showed that a proactive personality has a positive effect toward job crafting and career competencies. Job crafting and career competencies has a positive effect toward job satisfaction and perceived health. Meanwhile proactive personality has no direct relationship toward job satisfaction and perceived health, but was found mediated by job crafting and career competencies."
2017
S69541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Tri Utami
"Tujuan penelitian ini untuk meneliti hubungan antara job insecurity dengan kepuasan kerja pada karyawan outsourcing. Responden dalam penelitian ini berjumlah 171 orang karyawan outsourcing. Job insecurity adalah ketidakamanan yang dirasakan seseorang mengenai kelanjutan pekerjaan dan aspek-aspek penting yang berkaitan dengan pekerjaan karena adanya ancaman situasi dari pekerjaan yang sedang dijalaninya saat ini. Sedangkan kepuasan adalah perasaan senang atau tidaknya seseorang terhadap pekerjaannya, baik secara keseluruhan maupun terhadap tiap-tiap aspek dalam pekerjaan sebagai hasil penilaian dan perbandingan yang dilakukan individu terhadap pekerjaan yang akan mengarahkannya pada tingkah laku tertentu. Karyawan outsourcing, yaitu karyawan yang digunakan untuk bekerja disuatu perusahaan yang diperoleh dari perusahaan penyedia tenaga kerja. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ternyata job insecurity memiliki hubungan yang negatif dan signifikan dengan kepuasan kerja.

The aim of this research was to investigate the relationship between job insecurity and job satisfaction on outsourcing employees. The respondent in this research was 171 outsourcing employees. The definition of job insecurity is a sense of powerlessness to maintain desired continuity in a threatened job situation. Job satisfaction is how people feel abut their jobs and different aspects of their jobs. It is extent to which people like (satisfaction) or dislike (dissatisfaction) their jobs. The respondent in this research are the outsourcing employees, that is the employee who was used to work at the company that was received from the provider's company of manpower. Results of this research showed that evidently job insecurity had relations that were negative and significant towards job satisfaction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
658.314 22 UTA h
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Rahayu
"Dalam mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan, seorang karyawan harus memiliki followership yang baik. Hal tersebut akan mengarah pada meningkatnya kepuasan kerja yang dimiliki karyawan. Followership merupakan suatu kapasitas dan keinginan untuk melakukan tingkah laku tertentu dengan tujuan untuk berpartisipasi dalam memenuhi tujuan bersama (Kelley, 1992). Followership terdiri dari dua dimensi yaitu independent critical thinking dan active engagement. Sedangkan kepuasan kerja didefinisikan sebagai keseluruhan perasaan terhadap pekerjaan dan hubungannya dengan aspek-aspek dari pekerjaan (Spector, 1997). Aspek-aspek tersebut dapat dilihat dari sisi intrinsik dan ekstrinsik.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Followership Questionnaire (Kelley, 1992) yang telah dimodifikasi dan Minnesota Satisfaction Questionnaire (MSQ) yang berasal dari Weiss, Dawis, England dan Lofquist (1967). Penelitian ini melibatkan 131 karyawan sebagai responden dengan menggunakan teknik accidental sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara followership dan kepuasan kerja pada karyawan (r = 0.382; p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01). Hasil tersebut dapat diartikan, semakin tinggi tingkat followership maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan kerja karyawan. Dengan demikian, salah satu upaya perusahaan untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawannya dapat dilakukan dengan cara meningkatkan followership mereka.

To achieve the company’s goal, employees must have good followership. This will lead to increased employee job satisfaction. Followership is the capacity and the desire to perform a particular behavior in order to participate in common goals (Kelley, 1992). Followership consists of two dimensions, namely independent critical thinking and active engagement. While job satisfaction is defined as the overall feeling of the work and its relation to aspects of the job (Spector, 1997). These aspects can be seen from the intrinsic and extrinsic.
Instruments that used in this study are Followership Questionnaire developed (Kelley, 1992) that has been modified and Minnesota Satisfaction Questionnaire (MSQ) developed by Weiss, Dawis, England and Lofquist (1967). This study involved 131 employees as respondents using accidental sampling technique.
The result of this study show that there is a significant positive relationship between followership and job satisfaction on employees (r = 0382, p = 0.000, significant at LoS 0.01). This results can be interpreted as the higher followership, the higher job satisfaction that employees have. Thus, one of the efforts that the company can do to improve employee job satisfaction is by also increasing their followership.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Shafa Ashrina
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada efek moderasi dari grit dalam hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja pada karyawan milenial. Sebanyak 300 karyawan, berusia 20-39 tahun, berpartisipasi dalam penelitian ini. Alat pengukur Skala Kepuasan Kerja Umum, Skala Kinerja Peran dan Skala Grit-S digunakan untuk mengukur kepuasan kerja, kinerja dan ketabahan.
Hasil analisis statistik uji moderasi menggunakan PROCESS HAYES versi 3.3 model 1 menunjukkan bahwa grit tidak memoderasi hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja. Ini diduga disebabkan Kepuasan kerja milenial lebih banyak ditentukan oleh faktor lingkungan dan pengawasan yang bagus.
Pemenuhan ini akan mengarah pada kepuasan kerja berhubungan langsung dengan tingkat kinerja, terlepas dari apakah gritnya dimiliki oleh individu yang tinggi atau tidak yang artinya variabel grit belum berperan dalam memperkuat hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja karyawan.

This study aims to see whether there is a moderating effect of grit in the relationship between job satisfaction and performance in millennial employees. A total of 300 employees, aged 20-39 years, participated in this study. Measuring tools for General Job Satisfaction Scale, Role Performance Scale and Grit-S Scale are used to measure job satisfaction, performance and grit.
The results of the statistical analysis of the moderation test using PROCESS HAYES version 3.3 model 1 shows that grit does not moderate the relationship between job satisfaction and performance. This is thought to be due to millennial job satisfaction determined more by environmental factors and good supervision.
This fulfillment will lead to job satisfaction which is directly related to the level of performance, regardless of whether the grit is owned by high individuals or not, which means that the grit variable has not played a role in strengthening the relationship between job satisfaction and employee performance.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Indah Puji Lestari
"Skripsi ini membahas hubungan kepuasan kerja dengan kinerja karyawan tetap (non-managerial) pada PT Asuransi Jiwa Recapital. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan kepuasan kerja dengan kinerja karyawan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan kuantitatif dan teknik pengumpulan data dengan teknik survei yang menggunakan total sampling terhadap karyawan tetap (non-managerial) PT Asuransi Jiwa Recapital yang berjumlah 56 responden. Penelitian ini menggunakan analisis korelasi Spearman untuk mendapatkan bentuk hubungan kedua variabel.
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa kepuasan kerja (variabel bebas) dan Kinerja (variabel terikat) memiliki kekuatan hubungan yang sedang dengan arah hubungan yang positif. Kekuatan hubungan yang sedang menandakan bahwa selain kepuasan kerja, masih ada faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan, yaitu motifasi dan kemampuan karyawan itu sendiri. Serta hubungan yang positif menandakan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka akan semakin tinggi pula kinerja karyawan.

This thesis discusses the relationship of job satisfaction with the performance of permanent employees (non-managerial) at PT Recapital Life Insurance. The study was done in order to determine the extent of the relationship of job satisfaction with employee performance. The research approach that used is a quantitative approach and for data collecting uses survey method that uses a ?total-sampling? technique from the total permanent employee (non-managerial) of PT Recapital Life Insurance with total of 56 respondents. This study using Spearman correlation analysis to obtain the form of relations between the two variables.
Based on the results of the analysis, noted that job satisfaction (independent variable) and performance (dependent variable) has the medium-category relationship with a positive relationship way. Strength of the relationship which is indicating that in addition to job satisfaction, there are other factors that affect employee performance which is motivation and ability of the employees themselves. And a positive relationship indicates that the higher the job satisfaction the higher the employee performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Metha Nilawati
"Penelitian pada skripsi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya kepemimpinan demokratik dengan kepuasan kerja karyawan , PT. Waskita Karya Tbk dimana gaya kepemimpinan demokratik sebagai variabel yang bebas dan kepuasan kerja merupakan variabel yang terikat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah responden 70 karyawann. Uji validitas menggunakan KMO Bartlett, sedangkan uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach, dengan menggunakan teknik analisis korelasi Rank Spearman.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa variabel gaya kepemimpinan demokratik memiliki korelasi positif dengan variabel kepuasan kerja karyawan, nilai sebesar 0,666 dan dapat diartikan bahwa gaya kepemimpinan demokratik memiliki hubungan yang kuat dengan kepuasan kerja karyawan pada PT. Waskita Karya Tbk proyek pembangunan world class university Indonesia.

Research in this thesis aims to determine relationship between democratic leadership style and job satisfaction at PT Waskita Karya Tbk in project development of world class university Indonesia which democratic leadership style as a independent variable and job satisfaction as a dependent variable. This study uses a quantitative approach with the number of 70 respodents . Validity test is using the KMO Bartlett, whereas reliability test use Cronbach Alpha, and using Spearman rank correlation analysis techniques.
Results of this research shows that the variable of democratic leadership style has a positive correlation with job satisfaction variables, while values of 0.666 and the relationship could be interpreted that democratic leadership style has a strong relationship with job satisfaction at PT Waskita Karya Tbk in Project Development of World Class University Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S44692
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhini Citrasari
"ABSTRAK
Salah satu dari berbagai jenis perusahaan yang ada di Indonesia
adalah jenis BUMN atau badan usaha milik negara. BUMN merupakan
perusahaan atau badan usaha yang dimiliki oleh negara dan dinyatakan
bahwa salah satu maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah untuk
mengejar keuntungan. Penelitian ini dilakukan pada PT.X, sebuah
perusahaan BUMN yang bergerak di bidang infrastruktur transportasi.
Tuntutan yang diberikan kepada BUMN adalah sangat penting untuk
mendapatkan laba. Laba akan dapat dicapai apabila perusahaan tersebut
produktif. Berbicara mengenai tingkat produktivitas perusahaan maka
akan dibicarakan mengenai kepuasan kerja. Kepuasan kerja yang tinggi
dari karyawan akan meningkatkan produktivitas perusahaan
Kepuasan kerja adalah sikap atau perasaan individu pekerja yang
merupakan reaksi kognitif, afektif dan esaluatif terhadap aspek-aspek dari
pekerjaannya, maupun secara keseluruhan, yang timbul berdasarkan
penilaian terhadap situasi kerja. Aspek-aspek kepuasan kerja menurut
George & Jones (2002) dan Spector (!997)t terdiri dari 20 aspek, yaitu
compensation, advancement, soctul Services, ahihty utilization,
responsihility, creativity, co-workers, recognition, achtevement, activity,
independence, variety, social status, human relations supervision,
technical supervision, moral values, security, authorily, company policies
and practices dan working condtlion. Kepuasan keija juga dipengaruhi
oleh faktor individu, yaitu faktor kepribadian (Berry, 1998, Greenberg &
Baron, 1995). Kepribadian yang berpengaruh langsung terhadap kepuasan
kerja adalah tipe kepribadian A. Individu dengan tipe kepribadian A
menunjukkan karakteristik bertanggungjawab, serius, bekerja cepat, suka
bekerja keras dalam bekerja.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran hubungan
antara tipe kepribadian A dengan aspek-aspek kepuasan keija dan
gambaran tipe kepribadian dan kepuasan kerja karyawan sebuah
perusahaan BUMN, yaitu PT.X. Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif.
Pengambilan sampel dilakukan secara incidental terhadap 93 orang
karyawan, dengan pendidikan terakhir SLTA, dan yang telah bekeija
minimal 1 tahun. Data diambil menggunakan dua buah kuesioner. Untuk
mengukur kepribadian tipe A digunakan skala 1-6 dari 30 item pernyataan.
Kuesioner kepuasan kerja menggunakan minnesota salisfaction
questionnaire (MSQ) yang menggunakan skala 1-6 dengan jumlah item 20
buah, yang mewakili setiap aspek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara kepribadian tipe A dengan aspek kepuasan keija human
relations supervision dan responsibility.
Hasil merupakan gambaran dari 32 orang subyek tipe A dari 93
subyek yang diteliti. Untuk tipe non A tingkat kepuasan kerjanya berkisar
dari agak rendah hingga agak tinggi.
Penelitian ini masih memerlukan penelitian lanjutan dengan tujuan
untuk lebih memahami tentang hubungan antara tipe kepribadian A
dengan aspek kepuasan kerja. Selain itu, masih perlu dilakukan perbaikan
pada alat ukur dan teknik pengambilan sampel. Juga perlu adanya
tambahan teknik pengambilan data dan persamaan karakteristik subyek.
Selain itu, juga perlu dilihat faktor-faktor lain yang berperan pada tingkat
kepuasan kerja tiap aspek."
2003
S3310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bianca Alia Sudewaji
"Perselingkuhan melalui kontak virtual (cyber affair) dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya trait kepribadian extraversion, agreeableness, dan conscientiousness, dan kepuasan hubungan yang rendah. Trait kepribadian, kepuasan hubungan, dan cyber affair juga berkorelasi satu sama lain. Kepuasan hubungan sudah pernah dijadikan moderator dalam penelitian trait kepribadian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kepuasan hubungan sebagai moderator terhadap hubungan antara trait kepribadian dan cyber affair pada individu berpacaran usia dewasa muda. Terdapat tiga alat ukur yang digunakan yaitu Social Media Infidelity-Related Behavior (SMIRB) oleh McDaniel et al. (2017) diadaptasi tim peneliti, IPIP-BFM-25 dimensi extraversion, agreeableness, conscientiousness (Akhtar & Azwar, 2018), dan Relationship Assessment Scale (RAS) adaptasi Vivian (2020). Teknik sampling yang digunakan adalah convenience sampling dengan partisipan sebanyak 734 orang. Analisis statistik yang dilakukan meliputi statistika deskriptif, korelasi, kovariat, dan moderasi guna menjawab pertanyaan penelitian. Hasilnya, trait kepribadian conscientiousness memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan cyber affair. Analisis moderasi menunjukkan tidak ada efek moderasi kepuasan hubungan pada hubungan antara trait kepribadian dan cyber affair.

Infidelity through virtual contact (cyber affair) is influenced by various factors, including extraversion, agreeableness, and conscientiousness personality trait, and low relationship satisfaction. Personality traits, relationship satisfaction, and cyber affair are also correlated. Relationship satisfaction has been used as a moderator in personality trait research. This study aims to determine the role of relationship satisfaction as a moderator of the relationship between personality traits and cyber affair in young adult dating individuals. There are three measurements used in this study, namely Social Media Infidelity-Related Behavior (SMIRB) by McDaniel et al. (2017) adapted by the research team, IPIP-BFM-25 dimensions of extraversion, agreeableness, conscientiousness (Akhtar & Azwar, 2018), and Vivian's adaptation of Relationship Assessment Scale (RAS, 2020). The sampling technique used was convenience sampling, with 734 participants obtained. Statistical analysis includes descriptive statistics, correlations, covariates, and moderation to answer the research questions. As a result, the conscientiousness personality trait has a significant negative correlation with cyber affair. Moderation analysis indicates no moderating effect of relationship satisfaction on the relationship between personality traits and cyber affair. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>