Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200974 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Henny Yuniastri
"Obligasi merupakan salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return yang pasti dalam hal pembayaran coupon maupun principalnya. Tetapi kepastian tersebut tidak menjadikan obligasi bebas dari segala risiko. Nilai dari obligasi tersebut dipengaruhi oleh tingkat suku bunga sedangkan untuk obligasi dalam valuta asing dipengaruhi juga dengan nilai tukar. Perhitungan Value at Risk (VaR) terhadap obligasi dalam valuta asing telah dilakukan oleh PT.Bank XYZ dengan menggunakan suatu sistem yang terintegrated satu dengan yang lainnya, sehingga risiko operasional dapat diminimalisasi. Pada karya akhir ini akan diperlihatkan perhitungan manual VaR risiko tingkat suku bunga dan nilai tukar pada obligasi pemerintah dalam valuta asing dengan menggunakan metode risk metrics sebagai alternatif perhitungan VaR yang dapat diterapkan dalam PT.Bank XYZ.

Bond is one of investment instrument that can give a certain return in terms of coupon or principal payment. But in the other hand all that return doesn’t make bond free from every risk. Bond is rare influenced by interest rate and exchange rate risk. PT.Bank XYZ already implements the calculation of VaR by using integrated system therefore operational risk can be minimized. In this paper, we can see the manual calculation of VaR interest rate risk and exchange rate risk for government bond in foreign curency using the risk metrics method as an alternative for VaR calculation that already implemented in PT.Bank XYZ."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T26401
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzur Rahman
"Penerapan langsung Market Risk Capital Charges terhadap permodalan perbankan berdampak langsung terhadap turunnya Capital Adequacy Ratio (CAR) pada masing-masing bank. Salah satu fungsi utama dari perbankan adalah menunjang pertumbuhan ekonomi melalui kemampuannya untuk memberikan pinjaman kepada masyarakat. Penurunan CAR akibat perhitungan market risk capital charges, akan mengakibatkan penurunan kemampuan ekspansi perbankan nasional secara tidak langsung. Risiko nilai tukar (Excange rate risk) merupakan salah satu komponen dari market risk.
Perhitungan market risk capital charges dengan menggunakan model internal akan menghasilkan nilai yang relatif rendah dibandingkan dengan penggunaan model standar. Hal tersebut dikarenakan, dalam model internal sudah memperhitungkan efek volatilitas dan korelasi antar faktor risiko. Model internal yang banyak digunakan sekarang adalah Value at Risk (VaR). Perhitungan market risk capital charges yang efisien dengan menggunakan VaR akan berdampak langsung terhadap capital adequacy yang efisien pula. Penelitian ini menghitung market risk capital charges untuk risiko nilai tukar (exchange rate risk) dengan menggunakan VaR Monte Carlo Simulation.
Penelitian yang dilakukan menyimpulkan bahwa (1) perbankan syariah dapat menggunakan metode Value at Risk pendekatan Monte Carlo Simulation untuk perhitungan capital charges risiko nilai tukar; dan (2) pengukuran capital charge risiko nilai tukar dengan VaR Monte Carlo Simulation valid untuk digunakan dalam pengukuran risiko nilai tukar pada Bank Syariah XYZ.

Direct application of Market Risk Capital Charges on banking capital directly impact the decline in Capital Adequacy Ratio (CAR) in each bank. One of the main function of banks is to support economic growth through its ability to lend to the public. Decrease in CAR due to the calculation of market risk capital charges, will result in decreased ability of the national banking expansion indirectly. Exchange rate risk (Excange rate risk) is one component of market risk.
Calculation of market risk capital charges using internal models will produce a relatively low value compared with the use of the standard model. That is because, in the internal model taking into account the effects of volatility and correlation between risk factors. Internal models are widely used today is the Value at Risk (VaR). Calculation of market risk capital charges are efficiently by using VaR will directly affect an efficient capital adequacy as well. This study calculates market risk capital charges for the exchange rate risk (exchange rate risk) by using the VaR Monte Carlo Simulation.
Research carried out concluded that (1) Islamic banking can use the method of Value at Risk Monte Carlo Simulation approach to calculating capital charges exchange rate risk, and (2) the measurement of capital charge exchange rate risk with VaR Monte Carlo Simulation valid for use in risk measurement value exchange at Bank Syariah XYZ.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29657
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhifah Almas
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan lindung nilai atas risiko nilai tukar, suku bunga, dan harga komoditas dengan instrumen derivatif terhadap nilai perusahaan dan untuk menganalisis pengaruh penggunaan kontrak derivatif untuk risiko nilai tukar, suku bunga, dan harga komoditas terhadap nilai perusahaan. Lindung nilai adalah cara untuk mengurangi risiko yang dihadapi perusahaan dengan cara melindungi nilai dari aset yang dimiliki perusahaan. Proksi yang digunakan untuk variabel nilai perusahaan adalah Tobins Q.
Metode penelitian yang digunakan adalah regresi linier dengan metode OLS (Ordinary Least Squared). Sampel penelitian diambil dari perusahaan non-keuangan yang terdaftar di BEI pada periode tahun 2015-2018. Total sampel pada penelitian ini berjumlah 348 sampel.
Hasil pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh terhadap penerapan lindung nilai atas risiko nilai tukar dengan instrumen derivatif terhadap nilai perusahaan dan penggunaan kontrak derivatif untuk risiko nilai tukar terhadap nilai tukar, namun tidak ditemukan pengaruh penerapan lindung nilai atas risiko suku bunga dan harga komoditas dengan instrumen derivatif terhadap nilai perusahaan, serta penggunaan kontrak derivatif untuk risiko suku bunga dan harga komoditas terhadap nilai perusahaan.

The purpose of this paper is to analyze the effect of using hedging for the risks of exchange rate, interest rate, and commodity price with derivative instrument on firm value and to analyze the effect of using the type of derivative for the risks of foreign currency, interest rate, and commodity price on firm value. The proxy used for firm value variable is Tobins Q.
The research method is Ordinary Least Square (OLS) regression. The study sample was taken from non-financial companies listed on Indonesia Stock Exchange in the period of 2015-2018. Total sample on this study is 348 samples.
The results of this study are there is an effect of hedging of exchange rate risk with derivative instrument to the firm value and the use of derivative contracts for exchange rate risk to the firm value, but there is no effect of hedging of interest rate risk and commodity prices with derivative instrument to the firm value, as well as the use of derivative contracts for interest rate risk and commodity prices to the firm value.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldo Krisvian Heda
"Setiap transaksi valuta asing yang dilakukan Bank terdapat potensi keuntungan dan potensi risiko berupa kerugian. Untuk mengendalikan risiko tersebut, Bank perlu menerapkan manajemen risiko yang memadai, mulai dari identifikasi risiko, pengukuran risiko, dan Pengendalian Risiko. Pengukuran risiko nilai tukar dapat menggunakan Value at Risk dengan pendekatan Risk Metrics dan Variance-Covariance. Dalam pengendalian risiko dapat dilakukan dengan penentuan limit risiko berupa limitValue at Risk dan limit eksposur trading.Dalam penetapan limit risiko tersebut juga mempertimbangkan risk appettiteyang ditetapkan Bank.

Every foreign exchange transactions by the Bank are has its potential of benefits risks of loss. To mitigate these risks, Bank needs to implement adequate risk management, ranging from risk identification, risk measurement, and risk control. Exchange rate risk measurement can use Value at Risk with Risk Metrics and Variance-Covariance approach. Risk controlling may contained with risk limit form as Value at Risk limit and trading exposure limit. The establishment of risk limits are also consider Bank risk appetite."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yokeu Radityatama
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur risiko nilai tukar dengan melakukan perhitungan dengan metode Stressed VaR dan Expected Return serta melakukan analisis strategi dan persiapan implementasi ES dalam mengukur risiko pasar. Data penelitian yang digunakan adalah data kurs nilai tukar harian mata uang Dollar USD , Singapore Dollar SGD , Australian Dollar AUD , Hongkong Dollar HKD , Great Britain Poundsterling GBP , Japanese Yen JPY , EURO dengan periode pengambilan sampel dimulai sejak tanggal 1 Januari 2007 sampai dengan 31 Desember 2017 dan tidak memasukan data pada hari libur. Sampel data portofolio yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank Mandiri dan bank BCA. Hasil penelitian ini adalah perhitungan menggunakan metode Expected Shortfall menghasilkan nilai yang lebih besar hampir dua kali lipat bila dibandingkan nilai metode SVaR yang berimplikasi pada beban modal capital charge yang harus disediakan menjadi lebih banyak.

ABSTRACT
This study aims to measure exchange rate risk by calculating the Stressed VaR and Expected Return methods and conducting an analysis and preparation of ES implementation in measuring market risk. The research data used are daily average exchange rate data of Dollar USD , Singapore Dollar SGD , Australian Dollar AUD , Hong Kong Dollar HKD , Great Britain Pound Sterling GBP , Japanese Yen JPY , EURO with the sampling period starting from 1 January 2007 to 31 December 2017 excluded holidays date. The sample portfolio data used in this study are Mandiri banks and BCA banks. The results of this study are the calculation using the Expected Shortfall method produces a value that is greater almost double when compared to the value of the SVaR method which has implications for the capital charge must be provided to be more."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50511
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riana Dewi
"Perbankan dalam menjalankan fungsinya sebagai financial intermediary selalu berhubungan dengan risiko. Sehingga dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, bank harus dapat mengelola risikonya dengan baik. Selain itu, bisnis perbankan yang mengalami perkembangan pesat, juga membuat risiko kegiatan usaha perbankan menjadi semakin kompleks. Oleh karena itu bank dituntut untuk menerapkan manajemen risiko agar memiliki keunggulan kompetitif dalam persaingan bisnis perbankan. Basel Committee on Banking Supervision pada bulan Januari 1996 mengeluarkan Amendment terhadap Basel Capital Accord (BCA) 1988, perbankan diharapkan untuk memasukkan unsur risiko pasar dalam perhitungan Capital Adequacy Ratio (CAR). Bank Indonesia (BI) sebagai regulator perbankan di Indonesia mewajibkan perbankan untuk menerapkan manajemen risiko di bank masing-masing sesuai peraturan yang dikeluarkan oleh Basel Committee on Banking Supervision tersebut.
Salah satu risiko yang dihadapi perbankan adalah risiko pasar. Risiko pasar adalah risiko yang timbul karena adanya pergerakan variable pasar (adverse movement) dari portfolio yang dimiliki oleh bank yang dapat merugikan bank itu sendiri. Risiko pasar yang dibahas dalam karya akhir ini adalah risiko nilai tukar pada portfolio Bank XYZ yang terdiri dari tiga mata uang. Dalam BCA 1996 disebutkan baln-va pengukuran risiko dapat dilakukan dengan standardized approach maupun internal model. Basel mensyaratkan penggunaan Value at Risk (VaR) untuk melakukan penghitungan risiko karena VaR adalah tool yang efektif untuk menggambarkan dan mengkomunikasikan risiko. VaR mengukur maksimum potensi kerugian pada portfolio instrumen keuangan yang diyakini akan terjadi dimasa mendatang dengan tingkat kepercayaan tertentu dan pada holding period tertentu.
Pengukuran risiko nilai tukar dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitan ini adalah variance covariance. Sedangkan metode yang dipakai untuk mengbitung volatilitas return mata uang asing adalah deviasi standar normal dan Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH). Aset yang dipilih adalab tiga jenis mata uang asing pada portfolio Bank XYZ, yaitu Dolar Amerika (USD), Euro (EUR) dan Dolar Singapura (SGD) pada periode 2 Desember 2002 sampai dengan 27 Februari 2004 atau sebanyak 298 titik. Pemiliban atas tiga mata uang tersebut dikarenakan USD, EUR dan SGD merupakan tiga aset terbesar didalam portfolio mata uang asing Bank XYZ.
Untuk melakukan perhitungan VaR perlu dilakukan pengujian data terlebih dahulu, yang meliputi uji stasioneritas dengan ADF Test, uji normalitas dan uji volatilitas data (white heteroscedastic lest). Berdasarkan basil pengujian data diketahui bahwa data return USD dan SGD memiliki volatilitas homoscedaslic, sehingga perbitungan volatilitasnya menggunakan deviasi standar normal. Sedangkan data return EUR yang memiliki volatilitas heteroscedastic. perbitungan volatilitasnya menggunakan GARCH. Setelab didapat basil volatilitas untuk ketiga mata uang tersebut, kemudian dilakukan perhitungan VaR untuk masing-masing mata uang dan portfolio dengan menggunakan confidence level 95% dan holding period I hari.
Dari basil perhitungan VaR. diketahui potensi kerugian maksimum yang dihadapi Bank XYZ pada tanggal 27 Februari 2004 akibat memegang posisi mata uang USD adalah sebesar Rp3.582.910.169; akibat memegang posisi mata uang EUR adalah sebesar Rp19.193.059 dan akibat memegang posisi SGD adalah sebesar Rp2.118.359.962. Sedangkan potensi kerugian maksimum yang dihadapi Bank XYZ pada tanggal 27 Februari 2004 pada portfolio yang terdiri dari USD, EUR dan SGD adalah sebesar Rp5.720.463.191 dengan menggunakan metode undiversified VaR. Sedangkan potensi kerugian maksimum pada portfolionya dengan menggunakan metode diverstfied VaR adalah sebesar Rp5.417.153.223.
Uji validasi model perlu dilakukan untuk mengetahui apakah model volatilitas untuk masing-masing mata uang tersebut valid. Uji validasi yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan Kupiec Test berdasarkan Total Number of Failures (TNoF) maupun Time Until First Failure (TUFF). Dari hasil uji validasi dapat disimpulkan bahwa model volatilitas untuk mata uang USD, EUR dan SGD adalah valid, karena nilai likelihood ratio (LR) yang lebih kecil dari 3,841. Sehingga, nilai VaR yang dihasilkan dapat rnenangkap pergerakan actual loos yang ada dan nilai akumulasi penyimpangan (overshooting) yang terjadi masih berada didalam batas toleransi sehingga dapat memberikan hasil yang cukup akurat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Muzdhalifah
"Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur exchange rate risk pada portofolio foreign exchange di Bank Sumsel Babel dengan Value at Risk dan perhitungan VaR ini dapat membuat pengukuran risiko dan pemantauan risiko menjadi lebih efisien. Pengukuran risiko menggunakan metode internal/VaR ini akan sesuai dengan tingkat risiko yang akan ditanggung akibat nilai tukar yang dimiliki bank. Data yang digunakan pada penelitian studi kasus ini adalah data historis harian kurs selama 2 dua tahun, yaitu tanggal 04 Januari 2016 sampai dengan tanggal 30 Desember 2017 dengan total jumlah pengamatan sebanyak 488 pengamatan. Nilai tukar yang digunakan adalah kurs tengah selama hari kerja trading days yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Mata uang asing yang digunakan sesuai dengan portofolio mata uang asing di Bank Sumsel Babel dan Metode perhitungan VaR yang digunakan adalah dengan menggunakan model GARCH.

The purpose of this research is to measure exchange rate risk on foreign exchange portfolio at Bank Sumsel Babel with Value at Risk and calculation of VaR can make risk measurement and risk monitoring more efficient. Measurement of risk using internal VaR method will be in accordance with the level of risk that will be borne by the exchange rate owned by the bank. The data used in this case study is daily historical data for 2 two years, ie, January 04, 2016 until December 30, 2017, with a total of 488 observations. The exchange rate used is the middle rate during the business day trading days published by Bank Indonesia. The foreign currency used in accordance with foreign currency portfolio in Bank Sumsel Babel and VaR calculation method used is by using the model GARCH."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mery Susanna
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat kenaikan suku bunga SBI dan risiko yang dimiliki oleh reksa dana syariah di PT. BNI Securities dengan menggunakan metade Ordinary Least Square yang kemudian mengukur risiko yang ditimbulkan akibat redemption pada masing-masing reksa dana.
Langkah-langkah penelitian diawali dengan melakukan uji korelasi antara tingkat suku bunga dan nilai NAB dengan metode Ordinary Least Square, kemudian menghitung risiko reksa dana dengan metode Value at Risk masing-masing produk reksa dana. Membandingkan reksa dana sejenis antara reksa dana konvensional dan syariah, dan menguji model dengan uji validitas Kupiec Test dengan confidence level 95%.
Hasil penelitian dengan uji t dan uji F menunjukkan bahwa tingkat kenaikan suku bunga SBI hanya berpengaruh pada Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana jika kenaikan tingkat suku bunga diatas 12%. Dari inndikasi tingkat bunga tersebut bisa juga dijadikan salah satu gejala akan terjadinya redemption. Adapun penggunaaan VaR model valid untuk digunakan sebagai pengukuran risiko dimana failure rate tidak lebih dari 36 kali (dalam 2 tahun data). Selain itu dari basil analisa juga dapat disimpulkan bahwa reksa dana syariah sebagai salah satu instrumen investasi dapat memberikan return yang lebih tinggi dibandingkan dengan reksa dana non syariah, tetapi return ini selalu berbanding lurus dengan risikonya dan semakin lama time horizon pengukuran risiko maka semakin besar pula risiko yang ditanggung.

The aim of this research is to acknowledge the implication of volatility SBI rate and the risk builds in Sharia Mutual Funds of PT. BNI Securities using the method of Ordinary Least Square (OLS). Then, how far the magnitude of loss caused by redemption onto each of them.
In order to analyze the questions of the research, for the first step, it should undertake the correlation test between interest rate and Net Asset Value (NAV) using OLS method. Afterwards, it estimates the risk of mutual funds by Value at Risk for each product. Then, it takes comparison of risk both of conventional mutual fund and the Sharia ones. Concerning testing of validity, this research tends to undertake Kupiec Test on 95% confidence level.
The result shows that volatility SBI rate just implicates the NAV of mutual fund if it's strong enough severity not least than 12%. From this point forwards, it is quite reasonable to ascertain that as a symptom of redemption. Concerning the number of failure rate, there are 36 violations for about two years time horizon. It means that Value at Risk approach is valid as a risk estimation model. Nevertheless, it concludes that Sharia mutual fund as an alternative of Islamic investment offering higher return than non-Sharia ones. However, the return is always has positive straight line with the risk. The longer time horizon, the higher risk estimation it will be. Thus, the bigger amount of loss it does."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T 17604
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Yuli Perdini
"Pandemi COVID 19 dan Perang Rusia-Ukraina telah membawa babak baru bagi hampir seluruh negara di dunia karena menimbulkan gelombang inflasi. Pemerintah Indonesia melalui Bank Indonesia berusaha mengendalikan laju inflasi pada 3+1% serta merumuskan kebijakan moneter dengan tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah. Meskipun demikian, volatilitas pergerakan nilai tukar Rp terhadap USD tetap tidak dapat dikendalikan dalam periode yang lama sehingga mengharuskan para pelaku usaha untuk menggunakan instrumen keuangan dalam memitigasi risiko nilai tukar tersebut, seperti lindung nilai forward dan swap. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengevaluasi penerapan lindung nilai yang dilakukan PT KKAPE, baik dari sisi tingkat efektivitas lindung nilai, maupun hubungan lindung nilai dalam rangka persiapan penerapan akuntansi lindung nilai. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat efektivitas lindung nilai yang dilaksanakan PT KKAPE telah berjalan efektif, dan begitu pula dengan dokumentasi atas hubungan lindung nilai sebagaimana dipersyaratkan oleh PSAK 71 yang hampir semuanya terpenuhi. Walaupun studi kasus atas perusahaan tunggal memiliki keterbatasan, diharapkan hasil studi ini dapat memberikan wawasan praktis dalam mengevaluasi tingkat efektivitas lindung nilai dan mengevaluasi hubungan lindung nilai.

The COVID 19 pandemic and the Russo-Ukrainian War have brought a new chapter for almost all countries in the world because it creates a wave of inflation. The Indonesian government through Bank Indonesia is trying to control the inflation rate at 3+1% and formulate monetary policies with the aim of achieving and maintaining stability in the value of the Rupiah. Nonetheless, the volatility of movements in the Rp exchange rate against the USD remained uncontrollable for a long period of time, requiring the use of financial instruments to mitigate exchange rate risk, such as forward and swap hedging. This research was conducted to evaluate the implementation of hedging carried out by PT KKAPE, both in terms of the level of hedging effectiveness, as well as hedging relationships to prepare the implementation of hedge accounting. This study concludes that the level of hedging effectiveness implemented by PT KKAPE has been effective, and so has the documentation of hedging relationships as required by PSAK 71, almost all of which were met. Although case studies on single companies have limitations, it is hoped that the results of this study can provide practical insights in evaluating the effectiveness of hedging and hedging relationships."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Essasylvania R.E., Author
"Semua bisnis pasti memiliki risiko. Tidak terkecuali bisnis perbankan. Dalam menjalani fungsi menawarkan jasa-jasa keuangan, Bank harus mengambil atau mengelola berbagai jenis risiko keuangan secara efektif, agar dampak negatifnya tidak terjadi. Intinya, hampir semua bank beranggapan bahwa risiko dalam sebuah bisnis perbankan harus dihindari ataupun dihilangkan. Salah satu risiko yang termasuk dalam Manajemen Risiko Bank adalah Risiko Pasar. Secara umum Risiko Pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional Bank seperti kegiatan treasury dan investa.si dalam. bentuk surat berharga, pasar uang, penyertaan pada lembaga keuangan lain, penyediaan dana, dan kegiatan pendanaan dan penerbitan surat hutang, serta kegiatan pembiayaan perdagangan. Kegiatan-kegiatan tersebut tentunya memiliki risiko masing-masing yang berbeda yang harus dihilangkan ai.aupun dikurangi. Bagi bank ukuran besar, aktivitas di luar negeri dan jual beli valuta asing untuk kepentingan bank sendiri, dapat merupakan sumber Risiko Pasar yang signifikan. Bagi kebanyakan bank, yaitu yang kegiatan usahanya berukuran kecil dan sedang, jenis Risiko Pasar yang terutama adalah risiko suku bunga.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka pada karya akhir ini penulis ingin meneliti lebih lanjut tentang risiko pasar, khususnya risiko nilai tukar pada Bank X. Dalam penelitian ini, penulis mengukur seberapa besar potensi risiko pasar yang dimiliki oleh Bank X, jika dihitung dengan menggunakan metode Variance Covariance. Kemudian, penulis ingin mengetahui apakah metode tersebut merupakan metode yang paling cocok untuk menghitung risiko nilai tukar pada Bank X.
Dalam penelitian ini, digunakan metode Variance Covariance utnuk mengukur risiko nilai tukar, yaitu dengan menggunakan metode Deviasi Standar atau Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH), yang sesuai dengan hasil pengujian data. Data yang digunakan adalah nilai tukar Rupiah terhadap 3 (tiga) mata uang asing, yaitu Singapore Dollar (SGD), Hongkong Dollar (HKD) dan European Euro (EUR), dengan periode penelitian antara 7 Januari 2003 sampai 30 Januari 2004.
Untuk mengetahui karakteristik dari data return ketiga mata uang tersebut dilakukan pengujian yang meliputi uji stasioner, uji normalitas dan uji volatilitas. Dari uji stasioner dapat diketahui bahwa data untuk ketiga mata uang tersebut bersifat stasioner, yang dibuktikan dengan nilai Critical Value (CV) alpha 5% untuk mata uang SGD, HKD dan EUR temyata lebih besar dari nilai ADF test-nya. Selanjutnya dari hasil uji normalitas, didapat bahwa nilai probabilitas untuk ketiga jenis mata uang dalam penelitian ini temyata lebih kecil daripada nilai alpha, sehingga data dikatakan tidak normal. Untuk data yang tidak normal, maka alpha yang digunakan dalam perhitungan VaR adalah alpha yang sesuai dengan rumus Cornish Fisher Expansion. Dari hasil uji volatilitas diketahui data return ketiga mata uang tersebut bersifat homoscedastic, sehingga metode yang digunakan untk melakukan forecasting volatility adalah metode deviasi standar normal. Kemudian berdasarkan perhitungan tersebut dihitung VaR harian dengan confidence level senilai 95% dan holding period 1 hari. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka didapatkan nilai VaR sebagai berikut:
Dari tabel di atas diketabui nilai Diversified VaR dan Undiversified VaR. Adanya perbedaan yang cukup signifikan antara Diversified VaR dan Undiversified VaR, yaitu sebesar Rp.7.862.042, disebabkan antara lain karena adanya korelasi negatif antara mata uang SGD dan EUR.
Hal yang berikut dilakukan setelab pengujian return mata uang adalah menguji validitas dari data tersebut. Kegunaaannya adalab untuk mengetabui apakah model Variance Covariance yang digunakan untuk mengbitung risiko nilai tukar pada Bank X tersebut valid atau tidak. Uji Validitas dilakukan berdasarkan Kupiec Test, yaitu Total Number of Failure (TNoF) dan Time Until First Failure (TUFF). Dari basil pengujian validitas tersebut, baik TN oF dan TUFF, babwa model yang telah ditetapkan untuk ketiga mata uang tersebut dinyatakan valid. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Likelihood Ratio (LR) yang lebih kecil daripada nilai Chi Square.
Berdasarkan basil akhir penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa setelah mengadakan perhitungan terbadap risiko nilai tukar pada Bank X dengan 3 (tiga) jenis mata uang, maka didapatkan suatu basil yang menyatakan besamya risiko nilai tukar pada Bank X, jika dibitung dengan menggunakan metode Variance Covariance. Dan setelah diadakan pengujian kembali, maka dapat disimpulkan pula bahwa model tersebut adalah model yang cocok untuk digunakan pada penghitungan risiko nilai tukar di Bank."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>