Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38468 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Since law No. 22/1999 was put into effect and changed to Law No. 32/2004, there has been significant change in the implementation of local and village government administration . The change causes the number of the activities that have to be done too. Therefore a village headman who has adequate competencies is needed to manage the functions of management or a village headman who functions as a manager is needed. This article discusses some roles, duties and skills. In order that the roles,duties and skills can be performed by the village headman,upgrading the skills of the village headman as manager,clearly, should be done as soon as possible . Thus, one way is to pay attention to their academic level as a requirement to be village headman. The minimum level should be Senior High School, not Junior High School as what is required now."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
A.B. Setiaji
Yogyakarta Kanisius 2002,
658 Set s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gellerman, Saul W.
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1983
658 Gel m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chan, Mu
Jakarta: Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen, 1973
658 CHA pt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yosefa RumbawatiI Indriyani
"Kepala Bagian merupakan jabatan yang sangat strategik di RSIA Hermina Jatinegara karena memiliki tanggungjawab tidak hanya terhadap operasional kegiatan-kegiatan di semua urusan atau pun instalasi namun juga harus mengkoordinasi semua Urusan mau pun Instalasi yang berada dalam wewenangnya. Dengan demikian dibutuhkan manajer-manajer yang tidak hanya memahami proses operasional di semuru urusan ataupun instalasi yang menjadi wewenangnya namun namun juga dibutuhkan seseorang yang memiliki kemampuan konseptual, administratif dan kemanusiaan. Sehingga bila RSIA Hermina Jatinegara ingin terus bergerak maju mencapai bisinya, tidak cukup bila pengangkatan manajer setingkat kapala bagian hanya berdasarkan kebijaksanaan direktur semata. Diperlukan tolok ukur yang berbasis kompetensi sesuai bidang tugas yang akan diemban, agar proses pengangkatan dan pembinaan manajer setingkat kepala bagian ini transparan dan terarah. Di RSIA Hermina Grup, persyaratan kompetensi untuk menjadi manajer setingkat kepala bagian belum ada, yang ada baru persyaratan kompetensi pada lebel pelaksana.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komponcn-komponen kompetensi yang harus dimiliki manajer sctingkat Kepala Bagian di RSIA Hennina Jatinegara tahun 2007. Komponen-komponen tersebut terbagi mcnjadi kompetensi inti {core competency) dan kompetensi spcsifik. Pcnelitian merupakan penelitian kualitatif. Penelitian diiakukan di RSlA Hemtina Jatinegara dari bulan Aprit - Mei 2006. data yang digunakan terdiri darJ data primer yang dipcroleh dari wawancam mendalam (indepth interview) dan F:xperts panel, dan data sekuoder berupn Check list un1nk telaah dokumen yang berkaitan dengan kompetcnsi manajer setingkat kepala bagian di RSJA Hem1ina Jatincgara. lnforman indeplh interview f)i tingkat Grup terdiri dari Direktor Utamdan Kepata Departemen HRO, dan di tingkal ntmah sakit y
Hasil peneiitian menunjukkan Komponen Komptcnsi lnti (Core rompetency) unhtk tiap Manajer setingkat Kepala bagian adalah Kemampuan Wirausaha. Hasil penclitian ini dapat dikembangkan lebih lanjul meojadi Model Kompctcnsi manajer sctingkat kepala bagian, dirnana Model Kompetensi tersebut dapat digunakan scbagai pcdoman pcnyus.unan Program Pcndidikan dan Pclatihan manajer sctingkat kcpala bagian, pcnentuan reward remunerasi dan jenjang karir di RSIA Hermina Jatincgara. "
Universitas Indonesia, 2007
T31644
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dichter, Ernest
Jakarta: Bina Aksara, 1993
658 DIC ht
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kotter, John P., 1947-
Jakarta: 1998, 1998
650 KOT mt (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lucia Sukartini
"Penelitian ini bermula dari terbatasnya penelitian yang dilakukan pada salah satu kegiatan manajerial khususnya kemampuan pengambilan keputusan dikaitkan dengan prestasi kerja para manajer. Ini menimbulkan keingintahuan untuk meneliti hubungan antara proses pengambilan keputusan intuitif dan rasional terhadap prestasi kerja para manajer di bidang pemasaran dan produksi.
Manajer selaku ujung tombak perusahaan, semua kegiatan yang dilaksanakan harus diarahkan demi kemajuan perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan prestasi kerja (performance) para manajernya. Dalam penelitian ini faktor yang menentukan prestasi adalah faktor kuantitatif, kualitatif dan karakteristik perorangan.
Proses pengambilan keputusan intuitif yang cenderung menggunakan fungsi belahan otak sebelah kanan diduga banyak dilakukan oleh para manajer pemasaran. Ini disebabkan tugas manajer pemasaran harus berhubungan dengan lingkungan yang berubah cepat dan tidak menentu. Urgensi keputusan yang harus segera diambil menyebabkan mereka tidak dapat rnemperoleh data yang lengkap dan akurat untuk menentukan keputusan. Sehingga dalam proses pengambilan keputusannya lebih mengandalkan pada persepsi, pengalaman, perasaan, dugaan dan sebagainya. Sedangkan pengambilan keputusan rasional cenderung dilakukan manajer produksi karena tugas yang dilaksanakan lebih stabil sehingga menyebabkan mereka mempunyai waktu untuk memikirkan dengan lebih rinci keputusan yang akan dibuat dibandingkan manajer pemasaran. Sehingga dalam prosesnya dimungkinkan dapat diperoleh data yang akurat, lengkap, dilakukan secara rasional dengan menggunakan tahaptahap tertentu. Dalam proses tersebut akan lebih digunakan fungsi belahan otak sebelah kiri.
Penelitian ini berusaha mengungkapkan, pertama, bagaimanakah kecenderungan umum manajer di bidang pemasaran dan produksi dalain proses pengambilan keputusan. Kedua, adakah perbedaan yang signifikan dalam proses pengambilan keputusan antara manajer pemasaran dan manajer produksi. Ketiga, adakah hubungan antara proses pengambilan keputusan intuitif dan rasional terhadap prestasi kerja manajer tingkat pertama pemasaran dan produksi.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, dilakukan studi lapangan, non eksperimental, di perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan barang. Sebagai sampel penelitian adalah : 18 manajer tingkat menengah pemasaran, 16 manajer tingkat menengah produksi, 37 manajer tingkat pertama pemasaran dan 35 manajer tingkat pertama produksi. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner dengan pengukuran model Likert yang berskala I sampai 6. Teknik analisis pengolah data yaitu Analisis Varian (Anava) AB Dua Arah, Uji T dan Regresi Berganda dengan taraf signifikansi 0.05.
Hasil olahan data dengan Anava AB Dua Arah menunjukkan bahwa manajer tingkat pertama pemasaran cenderung lebih intuitif dan rasional dibandingkan manajer tingkat pertama produksi dalam pengambilan keputusan. Analisis data dengan Uji T membuktikan bahwa ada perbedaan secara signifikan dalam proses pengambilan keputusan intuitif antara manajer tingkat pertama pemasaran dan produksi. Regresi Berganda membuktikan pengambilan keputusan rasional mempunyai korelasi bermakna terhadap prestasi manajer tingkat pertama produksi. Tetapi korelasi pengambilan keputusan intuitif terhadap prestasi manajer tingkat pertama pemasaran kurang bermakna."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Eko Muriatiningsih
"Penelitian ini membahas tentang persepsi karyawan tetap terhadap penerapan gaya kepemimpinan Asisten Manajer bidang Pengendalian Losses dan Penerangan Jalan Umum (PJU), PT PLN (Persero), Area Jaringan Kramat Jati, berdasarkan teori situasional Hersey dan Blanchard yang terdiri dari empat dimensi yaitu Telling, Selling, Participating, and Delegating. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Asisten Manajer bidang Pengendalian Losses dan PJU cenderung Selling dan Participating. Penulis menyarankan Asisten Manajer sebaiknya dapat menerapkan gaya kepemimpinan sesuai dengan situasi yang ada. Dengan gaya kepemimpinan yang tepat diharapkan mampu memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan.

This research is discusses about permanent employee`s perception to the application of leadership style of Losses Control and Street Light Division`s Assistant Manager at Connection Area PT PLN (Persero) Kramat Jati, based on situational theory from Hersey and Blanchard consist of four dimensions that are Telling, Selling, Participating, and Delegating. This research is descriptive with quantitative approach.
This research result is show that application of leadership style of Assistant Manager is inclined to Selling and Participating. The writer suggests that Assistant Manager could apply leadership style appropriate of situation. With exact leadership style could give motivation to employees to reach a company purposes."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>