Ditemukan 7971 dokumen yang sesuai dengan query
Drasthya Ayhodha Nareshwari
"Museum masa kini harus mampu menarik perhatian masyarakat untuk datang berkunjung, sayangnya museum di Indonesia diidentikan dengan kesan tua dan tidak menarik. Maka untuk mengatasinya diperlukan desain display yang diharapkan dapat mengundang pengunjung. Namun bagaimana jika bangunan yang digunakan sebagai museum bukanlah bangunan yang didesain untuk museum, melainkan bangunan lama cagar budaya. Memasukan fungsi museum seni sebagai identitas baru sebuah bangunan lama merupakan proses yang tidak mudah. Perlu adanya kesesuaian antara fungsi baru museum dan elemen bangunan lama yang dijaga. Melalui kajian teori dan studi kasus terhadap Museum Seni Rupa dan Keramik ditemukan bahwa display dalam ruang pamer dapat menghubungkan kedua kebutuhan lama dan baru, sehingga aspek dalam merancang alat bantu display tidak lagi terbatas pada segi informatif dan persepsi manusia, tetapi keadaan objek yang dipamerkan dan bangunannya.
Museum nowadays, must be able to attract visitors to come to visit. Sadly, museums in Indonesia are identified with old and unattractive impressions. Hence, to overcome it, it is necessary for displays are designed so they can draw in visitors. However, instead of using building that originally designed as a museum, what if it is an old building of cultural heritage re-functioned to become a museum. To incorporate art museum as the new identity of an old building is not an easy process. Adjustment between the new function and the elements of the preserved heritage building are needed. Through relevant theories and case studies on Museum Seni Rupa dan Keramik, the researcher found that the display in the exhibition space could act as a tool to connect both the needs of old and new. This makes designing exhibition displays are no longer limited in terms of informative and human perception aspects, but also the collection and the heritage building needs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64151
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tokyo: Tokyo Fuji Art Museum, 2009
R 708 MAS
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Seoul: Eastern Media, 1979
709.519 KOR
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Seoul: Eastern Media, 1979
709 519 KOR (2)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Fajar Rahasmoro
"Galeri seni di Jakarta sebagai tempat wisata yang memiliki strategi masing-masing dalam memperkenalkan produknya, memiliki kegiatan bauran pemasaran berupa Produk Product, Harga Price, Promosi Promotion, dan Tempat Place. Berdasarkan keempat bauran pemasaran tersebut dapat tercipta sebuah identitas tempat dari galeri seni. Pengunjung galeri seni setelah datang berkunjung, akan memiliki gambaran identitas tempat sebuah galeri seni. Identitas tempat galeri seni yang tercipta dengan identitas tempat galeri seni menurut pengunjung dapat memiliki kesamaan maupun perbedaan. Melalui kesamaan dan perbedaan tersebut akan didapatkan hubungan identitas tempat galeri seni dengan identitas tempat galeri seni menurut pengunjung.
Metode yang digunakan adalah Accidental Sampling dimana menentukan sample sesuai dengan yang dijumpai di lokasi penelitian. Jika responden yang dibutuhkan tidak memenuhi target maka dilakukan penyebaran kuesioner melalui media digital. Metode analisis pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan bersifat kuantitatif. Identitas galeri seni dengan identitas menurut pengunjung memiliki kecocokan terutama dari segi harga dan promosi. Hal ini membuktikan bahwa identitas tempat galeri seni memiliki hubungan dengan identitas tempat menurut pengunjung.
Art gallery in Jakarta as a tourist attraction has strategy to show their products. The art gallery strategy is a marketing mix of Product Product, Price Promotion and Place. Marketing mix of art gallery can create a place identity. After people visit art gallery, they will know image about identity of the art gallery. The place identity of art gallery with the place identity of art gallery according to the visitor can have similarities and differences. Based on similarities and differences, will know the relationship between marketing mix with place identity from art gallery. The method used is Accidental Sampling which determines the sample according to the one encountered in the location. If the required respondents did not meet the target then the questionnaires were distributed through digital media. The method of analysis in this thesis using descriptive and quantitative methods. The identity of the art gallery with the identity according to the visitors has a good match especially in terms of price and promotion. This proves that the identity of the art gallery place has a relationship with the place identity according to the visitor."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Varinnia
"Penelitian ini menguji apakah penggunaan teknologi digital pada karya seni membuat adanya perubahan strategi pada penyajian karya seni lukis di galeri seni peringkat atas di Uni Eropa terutama di kala pandemi COVID-19 terjadi. Penelitian ini ingin membuktikan bahwa dengan adanya perubahan strategi tersebut terjadi adanya aksesibilitas tinggi dari masyarakat dan penikmat seni, bukan hanya di Eropa tapi juga di dunia, akan karya seni lukis bentuk digital di galeri seni peringkat atas di Uni Eropa. Penelitian ini mengemukakan bahwa dengan adanya penggunaan teknologi digital pada karya seni lukis maka membuat adanya aksesibilitas yang memudahkan pengunjung atau penikmat seni dalam mengakses dan menikmati karya seni lukis di galeri seni tersebut, hingga menimbulkan kebiasaan baru dalam menikmati karya seni lukis digital. Penelitian ini menggunakan konsep Simulakra dari Jean Baudrillard untuk membuktikan bahwa kemajuan teknologi merupakan pergeseran bentuk karya seni ke arah yang lebih modern, menggunakan teori distingsi (pembedaan) dari Pierre Bourdieu untuk menjelaskan mengenai selera individu penikmat seni lukis lewat konsep estetika yang menentukan minatnya, serta menggunakan pendekatan studi sosiologi urban dari Georg Simmel yang menjelaskan keterkaitan subkultur di daerah perkotaan, serta struktur internal segmen masyarakat yang berhubungan dengan minat masyarakat ke galeri seni.
This study examines whether the use of digital technology in paintings results in a change in strategy for presenting paintings in high-ranking art galleries in the European Union, especially during the COVID-19 pandemic. This research wants to prove that with this change in strategy, there is high accessibility for the public and art lovers for digital paintings in top-ranked art galleries, not only in Europe but also in the world. This study argues that the use of digital technology in paintings creates accessibility that makes it easier for visitors or art lovers to access and enjoy paintings in the art gallery, thus creating new habits in enjoying digital paintings. This study uses the Simulacra concept from Jean Baudrillard to prove that technological progress is a shift in the form of art to a more modern direction, also uses the distinction theory from Pierre Bourdieu to explain the individual tastes of painting lovers through aesthetic concepts that determine their interests, and uses Georg Simmel's approach to urban sociology studies that explains the interrelationships of subcultures in urban areas, as well as the internal structure of community segments related to public interest in art galleries."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Boston: Museum of Fine Arts, 1965
702.8 APP
Buku Teks Universitas Indonesia Library
New York: Prestel, 1999
727.7 MUS (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Seoul: Eastern Media, 1979
709.519 KOR (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Daverio, Philippe
"While the 250 color images of chosen masterpieces from the best of Western art are mesmerizing, and their placement in his ideal museum a fascinating exercise, the author's descriptions are not only informed and insightful, they're practically poetry.- Ambassador "While the 250 color images of chosen masterpieces from the best of Western art are mesmerizing, and their placement in his ideal museum a fascinating exercise, the author's descriptions are not only informed and insightful, they're practically poetry." Ambassado"
New York: Rizzoli, 2012
069.5 DAV i
Buku Teks Universitas Indonesia Library