Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180552 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agnes Murniati
"Fokus dari tesis ini adalah meningkatkan dan memelihara pasien yang loyal dan bersedia untuk merekomendasi jasa pelayanan kesehatan RS ?XYZ? Tujuan dari studi ini adalah mengetahui pengaruh evaluasi pelanggan dalam hal ini pasien dan keluarga pasien unit rawat jalan RS ?XYZ? terhadap kesediaan pelanggan untuk kunjungan kembali dan kesediaan untuk merekomendasikan. Evaluasi pelanggan dalam hal ini dilihat dari delapan atribut pelayanan, yaitu admisi, pelayanan perawat, pelayanan dokter, pelayanan farmasi, fasilitas ruang tunggu, fasilitas toilet, waktu antri, dan tarif.
Hasil dari studi ini akan dianalisa, diidentifikasi faktor-faktor yang positif maupun negatif, dan menemukan solusi untuk meningkatkan loyalitas pelanggan di masa mendatang. Hal ini sebagai bagian strategi untuk menghadapi tantangan persaingan usaha penyedia jasa kesehatan pada masa sekarang ini.
Penelitian menggunakan metode deskriptif dan pengujian statistik dengan menggunakan Structural Equation Model (SEM), dengan menggali data primer dan data sekunder. Peningkatan kepuasan dan loyalitas pelanggan merupakan hal yang sangat penting sebagai strategi untuk mempertahankan prestasi RS "XYZ" yang sudah diraih dan peningkatan usaha pelayanan jasa rumah sakit.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa evaluasi pelanggan mempengaruhi langsung dan bersifat positif terhadap kesediaan untuk kunjungan kembali secara signifikan (hipotesa 1); evaluasi pelanggan tidak mempengaruhi terhadap kesediaan untuk merekomendasikan (hipotesa 2); kesediaan untuk kunjungan kembali mempengaruhi langsung dan bersifat positif terhadap kesediaan untuk merekomendasikan secara signifikan (hipotesa 3).

The focus of this thesis is to increase the number of patients who are loyal and willing to recommend the health service of "XYZ" hospital. The purpose of this study was to determine the effect of customer evaluations with patient and patient families in outpatient unit "XYZ" hospital on the willingness of customers to return and willingness to recommend. In this case, customer evaluation is viewed from the eight service attributes, which are admission, nurse services, doctor services, pharmacy services, facilities, waiting rooms, toilet facilities, queue times, and tariffs.
Results from this study will be analyzed, identified for the positive and negative factors, and find solutions to increase customer loyalty in the future. This is as part of strategy to face the challenges of competition in todays health services provider.
The study uses descriptive method and statistical test using Structural Equation Model (SEM), by exploring primary and secondary data. Increased customer satisfaction and loyalty is very important as a strategy to maintain the achievement of RS "XYZ" and business improvement services in the hospital.
Based on this research, it is found that customer evaluation directly affect positively towards a willingness to return significantly (hypothesis 1); evaluation did not influence the willingness of customers to recommend (hypothesis 2); willingness to return was having positive and direct influence on willingness to recommends significantly (hypothesis 3)."
Lengkap +
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28106
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suprapto
"Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengaruh persepsi pelayanan dan fasilitas ruang tunggu terhadap kepuasan pelanggan, di bengkel MPM Auto Nissan Alam Sutera Tangerang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Sampel dilakukan terhadap 78 orang pelanggan yang diambil secara random. Analisis data meliputi analisis deskriptif, koefisien regresi, kofisien korelasi, dan koefisien determinasi. Uji statistik yang digunakan uji F dan uji t dengan bantuan SPSS 16. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan bulan Agustus 2015. Hasil penelitian menunjukan: 1) Persepsi pelayanan dan fasilitas ruang tunggu secara bersama-sama memberikan pengaruh terhadap kepuasan pelanggan dengan koefisien korelasi sebesar 0.739 dan koefisien determinasi sebesar 73.9 persen. Persamaan regresi yang terbentuk adalah t = 1.988 + 0.266 Xi + 0.436 X2 dengan signifikansi regresi pada uji F diperoleh Fo = 105.948 dan sig. = 0.000 < 0.05. 2) Persepsi pelayanan memberikan pengaruh terhadap kepuasan pelanggan dengan koefisien regresi = 0.266 dengan nilai to = 5.848 dan nilai sig = 0,000 < 0,05. Dengan sumbangan mutlaknya sebesar 35.8 persen. 3) Fasilitas ruang tunggu memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan dengan koefisien regresi = 0.436 dengan nilai to = 6.153 dan nilai sig = 0,000 < 0,05. Dengan sumbangan mutlaknya sebesar 38.1 persen. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan baik secara bersama-sama maupun secara parsial persepsi pelayanan dan fasilitas ruang tunggu terhadap kepuasan pelanggan."
Lengkap +
Jakarta: Pusat Kajian Ilmu Ekonomi (Puskanomi) Universitas Indraprasta PGRI, 2017
330 JABE 3:4 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Febran Suryawan
"Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan layanan telekomunikasi berupa layanan suara, internet, dan komunikasi data berdampak kepada peningkatan kebutuhan akan layanan seluler. Selain digunakan untuk hal-hal yang positif bagi kehidupan masyarakat, layanan seluler juga menjadi sarana untuk melakukan tindak kejahatan seperti terorisme, penyebaran berita bohong, penipuan, dan kejahatan lainnya. Permasalahan ini tentunya harus segera diselesaikan oleh pengambil kebijakan dalam rangka menjaga keamanan negara serta melindungi masyarakat dari tindak kejahatan menggunakan sarana jaringan bergerak seluler.
Dalam penelitian ini akan dilakukan proses evaluasi kondisi fraud SIMbox pasca penerapan kebijakan registrasi pelanggan seluler prabayar di Indonesia. Dalam melakukan analisa dampak kebijakan registrasi pelanggan seluler prabayar terhadap fraud SIMbox, digunakan analisa statistik Korelasi Pearson Product Moment. Dari hasil analisa akan diketahui sejauh mana kebijakan registrasi pelanggan seluler prabayar berdampak kepada berkurangnya penyalahgunaan sim card seluler prabayar dalam hal ini fraud SIMbox. Untuk melengkapi hasil analisis dilakukan dengan benchmarking dengan regulasi registrasi pelanggan seluler prabayar di negara Malaysia dan Singapura.
Hasil penelitan ini menyimpulkan bahwa kebijakan registrasi prabayar memiliki korelasi yang signifikan terhadap kejahatan fraud SIMbox, kebijakan ini memberikan kontribusi sebesar 29,38% terhadap turunnya aktivitas fraud SIMbox. Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan, regulasi registrasi pelanggan seluler prabayar harus segera direvisi untuk meningkatkan jaminan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam menggunakan layanan telekomunikasi.

Increasing public demand for telecommunication services consist of voice, internet and data communication services related to the increased need for cellular services. Besides being used for positive activities, cellular services are also a means to commit a crime such as terrorism, spreading hoax, fraud, and other crimes. This problem must be immediately resolved by policy makers in order to protect the public from crime act using cellular mobile networks.
In this research the SIMbox fraud case evaluation process will be carried out after the implementation of the prepaid cellular customer registration policy in Indonesia. In analyzing the impact of prepaid cellular customer registration policy on SIMbox fraud, Pearson Product Moment Correlation statistical analysis is used. From the results of the analysis will be known how the regulation of prepaid cellular customer registration has an impact on the reduction of misuse of prepaid cellular sim cards in this case SIMbox fraud. To complete the results of the analysis are conducted by benchmarking with the regulation of prepaid cellular customer registration in Malaysia and Singapore.
The results of this study concluded that the prepaid registration policy has a significant correlation to SIMbox fraud crime, this policy contributed 29.38% to the decreased SIMbox fraud activity. From the results of evaluations that have been made, the prepaid cellular customer registration regulations must be immediately revised to improve the security and comfort of the public in using telecommunications services.
"
Lengkap +
[Depok;, ]: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T55154
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Karnadi
"Pokok permasalah yang dijadikan obyek penelitian adalah kepuasan pelanggan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Tujuan penelitian adalah membahas gap dalam pelayanan; Indikator-indikator yang mempengaruhi Kepuasan Pelanggan; dan Upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Teori Servqual yang dikemukakan oleh Parasuraman et al merupakan teori utama yang digunakan dalam penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan : Sampel penelitian sebanyak 99 responden yang diambil dengan teknik stratifikasi random sampling dari populasi sebanyak 8.647 pelanggan. Pengumpulan data primer menggunakan teknik kuesioner dengan skala Likert. Pengumpulan data sekunder menggunakan studi kepustakaan dan observasi. Analisis data menggunakan metode analisis deskriptif dengan pengukuran tingkat kepuasan pelanggan menggunakan prosentase tingkat kepuasan pelanggan dan Diagram Cartesius .
Pembahasan hasil penelitian memperoleh kesimpulan sebagai berikut : Terdapat Gap antara Ekspektasi dan Persepsi Layanan terhadap pelayanan yang diberikan oleh PDAM Tirta Pakuan kepada pelanggan nya. Indikator-indikator yang mempengaruhi kepuasan pelanggan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor yang didasarkan pada teori servqual adalah Lokasi loket pembayaran, Areal parkir, Ruang tunggu, Kebersihan toilet, Jaminan mutu air, Konsistensi mutu air, Jaminan kelancaran aliran air, Kemudahan menyampaikan keluhan, Kecepatan petugas dalam menanggapi keluhan pelanggan, Keakuratan informasi kepada pelanggan, Keramahan Petugas, Kemampuan petugas, Kemudahan memperoleh informasi, Cara pembayaran, Tarif pemakaian air, dan Respon terhadap saran/masukan dari pelanggan. Upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan adalah 1) memberikan kemudahan kepada para pelanggan untuk menyampaikan keluhannya; meningkatkan kecepatan petugas dalam menanggapi keluhan pelanggan; meningkatkan keakuratan informasi yang diberikan kepada pelanggan; mengembangkan cara pembayaran tagihan rekening air yang mudah; dan menerima saran/masukan dari pelanggan. 2) Perhatian manajemen terhadap ruang tunggu pelanggan dan areal parkir pelanggan perlu untuk dikoreksi karena tingkat kepuasannya sangat melebihi dari harapan pelanggan. 3) sejalan dengan upaya tersebut, manajemen PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor juga perlu mempertahankan hal-hal yang sudah memenuhi tingkat kepuasan pelanggan meliputi lokasi loket pembayaran yang mudah dijangkau baik oleh kendaraan pribadi maupun angkutan umum; Kebersihan dan kelengkapan toilet untuk pelanggan; jaminan mutu air bersih sesuai stándar kesehatan; konsistensi mutu air bersih yang diproduksi; jaminan kelancaran aliran air ke pelanggan; keramahan pelayanan petugas; kemampuan petugas dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai keluhan pelanggan; dan tarif pemakaian air yang terjangkau. 4) Indikator kemudahan mendapatkan informasi dapat dilaksanakan dengan sedang-sedang saja karena menurut pelanggan hal tersebut tidaklah terlalu penting, sama hal nya dengan pelayanan yang diberikan PDAM Tirta Pakuan terhadap pelanggan.

The main issue to become the object of the research is customer satisfaction of Tirta Pakuan Municipal Waterworks Bogor. The objectives of the research are to discuss the gap in service; indicators that influence customer satisfaction; and efforts needed to improve service quality. The research method applied in this thesis: the research samples are as many as 99 respondents which are taken by random sampling stratification technique as many as 8,647 customers using the Likert scale. Primary data collecting uses questioner method. Secondary data is obtained by literary study and observation. Data analysis uses descriptive analysis method.
From the discussion of the research result, the conclusion obtained is as follows: There is a gap taking place in Tirta Pakuan Municipal Waterworks Bogor between Expected Service and Perceived Service. The indicators that affect customer satisfaction of Tirta Pakuan Municipal Waterworks Bogor area: The location of payment counter, Parking area, Waiting room, Toilet, Water quality guarantee, Water quality consistence, Water flow guarantee, Easiness to convey complaints, Quick response given in perceiving customer complaints, information accurateness for customers, Acceptability to obtain information, Payment method, Water usage tariff, and suggestion/input from customers. Some efforts needed to increase customer satisfaction are to 1) ease customers in conveying their complaints; To quicken the response given in accordance with customer complaints; To increase the accurateness of information delivered to customers; To develop some ways to ease customers in paying their water bills; and to accept customers suggestions/ input. 2) Management focus to waiting room and parking area need to be correction according to customers satisfaction rate more higher than they need. 3)Along with those efforts, the management of Tirta Pakuan Municipal Waterworks Bogor also should maintain some conditions such as the location of payment counter which is easy to access by both private and public transportation; The cleanliness and good facilities for customers; the guarantee of water hygiene quality based on health standard; The consistence of water quality produced; Water flow guarantee to customers; Employees? cordiality in giving service; Officers? ability in handling problems complained by customers; and Affordable water usage tariff. 4) accurate in information to customers indicator according to customers needs is not too important to increase immediately, same as services given by Tirta Pakuan Municipal Waterworks Bogor to their customers."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24447
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Ayu Kasim
"Skripsi ini membahas pelayanan atas penanganan keluhan Transjakarta Busway. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif melalui survey dan wawancara mendalam dan telaah dokumen. Dalam analisis skripsi ini menggunakan analisis statistika deskriptif. Penelitian Pelayanan Atas Penanganan Keluhan Transjakarta Busway diukur menggunakan sembilan dimensi yaitu accessibility, responsiveness, charges, fairness and objectivity, effectiveness, accountability, resources, independences, dan remedies. Hasil penelitian menunjukkan pelayanan atas penanganan keluhan Transjakarta Busway masih belum baik dari semua dimensi. Dalam penelitian ini juga diberikan saran untuk Transjakarta dalam hal penanganan keluhannya dengan penataan kembali manajemennya.

This thesis discusses the grievance services TransJakarta Busway. This study use descriptive research with quantitative approach through surveys and in-depth interviews and document review. This paper analysis using descriptive statistical analyze. Complaint Handling Services Research on TransJakarta Busway is measured using nine dimensions. The dimensions are accessibility, responsiveness, charges, objectivity and fairness, effectiveness, accountability, resources, independences, and Remedies. The results showed the grievance services TransJakarta Busway is still not better than all dimensions. In this study also provided suggestions for TransJakarta in handling complaints with management realignment.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Febriana
"Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Asasta Kota Depok merupakan pelayanan barang publik yang bertugas dalam penyediaan air bersih. Sebagai penyedia layanan PDAM dituntut untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan memberikan pelayanan yang berkualitas selama 24 jam setiap harinya. Dalam memberikan pelayanan terdapat keluhan dari pelanggan golongan IIIB yakni air keruh dan kenaikan tarif pelayanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Kualitas Pelayanan pada PDAM Tirta Asasta Kota Depok Golongan IIIB. Metode yang digunakan adalah metode campuran (mix method). Teknik pengumpulan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif dengan wawancara mendalam dan penyebaran kuesioner. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah Stratified Random Sampling. Kualitas Pelayanan diukur berdasarkan enam dimensi yang dikemukakan oleh Christian Gronroos: (1) Professionalism and Skills; (2) Attitudes and Behavior; (3) Accesbility and Flexibility; (4) Reability and Trustworthiness; (5) Recovery; dan (6) Reputation And Credibility. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan pada PDAM Tirta Asasta golongan IIIB adalah Negatively Confirm Quality atau Bad Quality.

Regional Water Company (PDAM) Tirta Asasta Depok which provides clean water as public goods. As provider PDAM is expected to fulfill customers needs with hight quality 24/7. However, there are some complaints occured from IIIB customers on turbid water and increase of service cost. This thesis aimed to describe service quality of Regional Water Company (PDAM) Tirta Asasta Depok Class IIIB. The method used in research is mix method. The techniques used in this research was quality and quantity with data collection using in-dept interviews and questionnaire research guided. The techniques of data collection is stratified random sampling techniques. Christian Gronroos’s six dimensions of service quality were used : (1) Professionalism and Skills; (2) Attitudes and Behavior; (3) Accessibility and Flexibility; (4) Reability and trustworthiness; (5) Recovery; and (6) Reputation And Credibility. The results showed that the PDAM Tirta Asasta’s service quality is Negatively Confirm Quality (Bad Quality).
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S59559
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laraisesi
"Penelitian ini membahas tentang efektifitas pelayanan Samsat Keliling di Wilayah Jakarta Selatan persepsi berdasarkan wajib pajak. Penelitian ini menggunakan teori efektifitas pelayanan dari Richard M Steers yang terdiri dari 3 (tiga) Dimensi yaitu Optimasi Tujuan, Perspektif Sistematika dan Perilaku Pegawai. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data survey dan wawancara. Penelitian ini ingin melihat sejauh mana efektifitas pelayanan yang diberikan oleh Samsat Jakarta Selatan. Hasil penelitian dilapangan menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan oleh Samsat keliling sudah efektif tetapi masih ada beberapa keluhan dari wajib pajak namun hal tersebut dan harus tetap diperbaiki.

This research discuss the effectiveness of Samsat Keliling in South Jakarta roving perception by taxpayers. This research based on Richard M Steers's Theory of service effectiveness consisting of 3 (three) dimensions which is Optimalization objective, Systematics and Behavior Employee Perspective. This research is a quantitative research with survey method and interview data collection techniques. This research looked at the extent to which the effectiveness of the services provided by Samsat Keliling in South Jakarta. The results of the field study showed that the service provided by the mobile financial services sector have been effective but there are still some complaints from taxpayers, and should be corrected."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52632
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis Rahayu Soemadipraja
"Industri seluler di Indonesia berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan industri ini salah satunya ditengarai dengan tingginya tingkat churn atau perpindahan pelanggan dari satu kartu ke kartu lain. Industri seluler sebagai industri jasa tak bisa dilepaskan dari tiga faktor, yakni teknologi, 107678produk, dan kualitas pelayanan. Kemungkinan churnng intention timbul karena ada peluang berpindah dan perkembangan ketiga faktor tersebut.
Studi ini mempelajari, bahwa dengan meningkatnya churn, PT Indosat sebagai operator seluler terbesar kedua di Indonesia perlu mempelajari alasan-alasan mengapa pelanggan berpindah. Untuk itu perlu melakukan analisa serta menerapkan strategi yang paling tepat untuk meningkatkan kapabilitas faktor-faktor terbaik yaitu dengan mempertahankan pelanggan untuk selalu mempergunakan produk (Customer Retention) dengan meningkatkan kualitas pelayanan (Service Quality) serta mempertahankan keinginan pelanggan untuk selalu membeli kembali produk (Brand Loyalty), karena tidak hanya mempertahankan pelanggan tetapi juga harus disertai dengan peningkatan ARPU (average revenue per user).
Berdasarkan analisa churning intention, diperoleh hal-hal yang berpengaruh terhadap customer switching, yaitu: produk atau jasa yang dikehendaki tidak beredar lagi di pasaran, kebutuhan produk dengan tingkat kualitas yang berbeda, keinginan pelanggan atas produk atau variasi baru, banyaknya operator seluler memungkinkan banyak pilihan produk serta penawaran paket-paket harga ekonomis, teknologi seluler saat ini merupakan produk standar serta standar layanan teknik yang hampir lama, kegagalan pada pelayanan inti serta pelayanan yang tidak memuaskan.Customer satisfaction dan switching barriers merupakan fungsi dari intention to repurchase (brand loyalty). Faktor-faktor yang mempengaruhi customer satisfaction adalah, kualitas produk, kualitas pelayanan, faktor emosi seperti self esteem dan social value, faktor harga dan cost of acquiring, yaitu kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa yang diinginkan. Jones (2000) membagi switching barriers menjadi: strong interpersonal relationship; tingginya kekuatan ikatan personal yang terbangun antara karyawan provider dengan pelanggan, high switching cost; banyaknya waktu, uang dan usaha yang diperlukan oleh pelanggan untuk berganti provider dan high attractiveness of alternatives; banyaknya alternatif pilihan yang menarik yang berada di pasar.
Pada umumnya perusahaan melakukan program marketing yang fokus pada tujuan-tujuan brand centric. Secara sederhana, brand centric marketing lebih fokus kepada bauran pemasaran 4P (product, price, place dan promotion) untuk lebih mengembangkan ekuitas merek serta mendominasi pasar melalui akuisisi pelanggan. Sedangkan customer centric marketing lebih fokus kepada perbaikan tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk atau perusahaan. Tujuan utamanya adalah mempertahankan pelanggan dengan membangun loyalitas pelanggan, mendorong meningkatnya penggunaan produk, hubungan jangka panjang dengan pelanggan serta meningkatkan keuntungan jangka panjang melalui peningkatan penggunaan produk.
Customer equity adalah nilai jangka panjang suatu perusahaan yang secara garis besar ditentukan oleh nilai dari hubungan atau relationship suatu perusahaan dengan Para pelanggannya (Rust, Zeithaml and Lemon,2000), atau dengan kata lain nilai suatu pelanggan tidak hanya diukur dari keuntungan secara langsung terhadap perusahaan tetapi juga dari kontribusi dan pelanggan tersebut sepanjang waktu. Sehingga untuk membangun customer equity, perusahaan hams mengelola aktivitas program brand centric marketing dan customer centric marketing secara simultan. Untuk meningkatkan customer equity, perusahaan hams fokus kepada factorfaktor pendorong yang dianggap paling krusial untuk dilakukan, yang meliputi (Rust, et al): a) Value equity, yaitu penafsiran obyektif pelanggan terhadap kegunaan dari suatu produk. Penafsiran ini ditentukan oleh kualitas produk, harga dan kenyamanan. b) Brand equity, penafsiran subyektif dan intangible pelanggan yang dibangun melalui citra dan nilai. Penafsiran ini dipengaruhi oleh brand awareness, sikap pelanggan terhadap produk atau brand serta keberadaan perusahaan itu sendiri, dan c) Relationship equity atau retention equity, kecenderungan subyektif untuk tetap mempergunakan suatu produk yang disebabkan rasa familiar, berat untuk berpindah, atau kepercayaan terhadap personil perusahaan terkait.
Menjadi trend dewasa ini, bahwa pelanggan berperilaku blatant polygamist, yaitu loyal terhadap berbagai produk atau merek; variety seeker, pelanggan yang selalu menunggu peluncuran produk barn dari berbagai operator serta deal seeker, pelanggan yang selalu menunggu program diskon atau penawaran harga murah.
Untuk mengatasi churn dan mempertahankan pelanggan yang ditargetkan, Indosat hares fokus kepada customer equity sebagai instrumen pengembangan strategi segmentasi, karena dengan segmentasi Indosat dapat mempelajari keunikan dan pola-pola pemakaian dari setiap pelanggan serta memperhatikan situasi pada saat invest untuk mengembangkan program-program retention dan hanya desired customers yang layak dipertahankan.

In the last two decades, cellular industry in Indonesia is booming amazingly. As the result, the churn rate has reached astoundingly high levels. Churn means such as consumers who switch from one mortgage provider to another at their next purchase occasion. Cellular as service industry can not be separated form the three factors: technology, product, and service quality. Churning probably occurs because there could be any opportunity to switch from the factors.
The study of this paper acknowledges churn as an epidemic, with Indosat being second biggest cellular operator in Indonesia who need to understand churning, need to understand their failures to provide strong. They need to examine their competition to determine how their customers are being easily taken away. To minimize the customers churn, it is crucial to investigate the reasons and to apply the most recommended strategies to increase the best firm's capabilities as to retain the customers using the products (Customer Retention) by increasing the quality of services (Service Quality) and retaining the customers intention to repurchase the products (Brand Loyalty), because not only to retain the customers but also to increase the ARPU (average revenue per user).
Based on churning intention analysis, consumers switch for a particular purchase when: the preferred brand is out of stock, competing brands offers better value because of a special promotion, different occasions dictate the need for products of differing levels of quality, and variety or novelty is desired, core service failures and services unsatisfactory.
Customer satisfaction and switching barriers are functions of intention to repurchase (brand loyalty). Factors influence customer satisfactions are product quality, service quality, emotion factor like self esteem and social value, price factor and cost of acquiring, the convenience to get desire product or service. Jones (2000) divided switching barriers into: strong interpersonal relationship; strengths of personal bonding built between the employees of the provider with the customers, high switching cost; ample time, money and efforts required to switch to another provider, and high attractiveness of alternatives; many products or services offered in the marketplace. For most firms, marketing has largely focused on brand centric objectives. Simplistically, brand centric marketing can be thought of as manipulating the elements of the marketing mix, referred to as the four P's (product, price, place and promotion) to improve the status or the health of the brand (brand equity), focus on acquiring more customers (conquest marketing). In contrast, the newer perspective: customer centric marketing largely focuses on efforts to improve customers' perceptions of their experiences in using products or services and in relating to the organization itself. The strategies focus on improving customer's level of satisfaction with the product and with the customer experience. The goal of these efforts is to lengthen customer lifetimes and to increase customer's lifetime profits through increased spending.
Customer equity is the long-term value of the firm is largely determined by the value of the firm's customer relationship (Rust, Zeithaml and Lemon, 2000). A firm's customer equity is the total of the discounted lifetime values of all its customers, in other words the value of the customer not only in terms of that customer's current profitability, but also with respect to the net discounted contribution stream that firm will realize from the customer overtime. To develop customer equity, the firm need to find a way to manage both acquisition and retention efforts simultaneously, combining the power of the brand and the power of the customer by incorporating both brand centric and customer centric marketing activities.
To increase firm's customer equity, firm must focus on the three of customer equity's drivers, by determining which of these equities that has the greatest impact. Customer equity, include (Rust, et al):Value equity, the customer's objective assessment of the utility of a brand. This assessment is driven by the product's quality, price and convenience. b) Brand equity, the customer's subjective and intangible assessment of the brand built through image and meaning. This assessment is influenced by brand awareness, the consumer's attitude toward the brand and the firm's corporate citizenship, and c) Relationship equity or retention equity, a subjective predisposition to stay with a brand because of its familiarity, difficulty of switching, or a trust in the brand's sales staff.
In today's world, the solitarily relationships of the past have been eroded, replaced by relationships that are more polygamous. Current customers are more likely to be loyal to a group of brands than to a single brand; variety seeker is motivated by curiosity about and the desire for new experiences in product type and brands and deal seeker, is primarily motivated by price.
To minimize churn and to retain the targeted customers, Indosat must focus on customer equity as the segmentation strategy development, because with this segmentation Indosat will understand the unique customers of need, behave, spending and their response functions before investing in some retention or loyalty programs and to strive who are currently or those who show promise of evolving into desired customers.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18511
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuty Suaidah
"Sebagai perusahaan produk jasa, lembaga pendidikan berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan dengan pelayanan dan fasilitas yang baik. Menurut Barry dan Parasuraman, ada 5 faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan produk jasa, reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangible. Dalam tugas akhir ini, akan dilihat apakah ke-5 faktor tersebut mempengaruhi kepuasan pelanggan lembaga pendidikan, yakni mahasiswa FMIPA UI terhadap pelayanan dan fasilitas di Departemen mereka, dan akan dilihat apakah ada faktor lain yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa FMIPA UI dengan bantuan software SPSS 13, SAS 6.0, dan Eviews 5. Untuk itu dilakukan pengambilan sampel dengan metode Two Stage Cluster Sampling. Setiap responden diminta untuk mengisi biodata berupa karakteristik mereka, yakni jenis kelamin, umur, angkatan, urutan lahir dalam keluarga sebagai anak, pendapatan dan pendidikan orang tua, alat transportasi, dan status pernikahan orang tua mereka. Selain itu, mereka juga menjawab pertanyaan - pertanyaan yang akan dijadikan skor reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangible, dan skor kepuasan terhadap pelayanan dan fasilitas di Departemen mereka. Jadi terdapat 2 model pada masalah ini, model teori dan model karakteristik. Karena variabel tak bebas dalam masalah ini tersensor, maka digunakanlah regresi Tobit, jika dianalisis dengan regresi OLS(Ordinary Least Squares),"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S27675
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mellyna Eka Yan Fitri
"Kepuasan adalah perasaan seseorang yang berhubungan dengan kenyamanan atau kekecewaan sebagai akibat perbandingan antara pelayanan yang dirasakan dengan harapannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan PDAM dan menentukan faktor-faktor yang perlu diperhatikan PDAM kota Bukittinggi dalam meningkatkan kualitas pelayanannya dalam penyediaan air bersih. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode survey.
Metode statistik yang digunakan untuk menganalisis data adalah analisis faktor, analisis diskriminan dan analisis gap. Dengan analisis faktor, diperoleh tujuh aspek yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Analisis diskriminan dikerjakan pada ketujuh aspek tersebut. Hasilnya terdapat perbedaan pelayanan yang diberikan PDAM pada lima wilayah layanannya. Analisis gap (kesenjangan) memberi kesimpulan bahwa terdapatnya faktor-faktor yang harus ditingkatkan PDAM agar sesuai dengan harapan pelanggan. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S27646
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>