Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146150 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Farahdhia Tiesta Achilla
"Penelitian ini membuktikan bahwa aliran kebatinan Subud menerapkan konsep spiritual modern dalam ajarannya untuk mempertahankan dan memperkuat aliran Subud di era modern sehingga ia mampu menarik anggota dari kaum intelektual, rasional, logis, dan modern. Subud merupakan aliran kebatinan yang berkembang pesat di Jakarta bahkan di tujuh puluh delapan Negara yang menunjukkan bahwa ia berada di tengah tengah masyarakat modern. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat awam yang belum mengetahui atau mengenal aliran Subud. Penelitian ini akan menerapkan teori Konsep Spiritual Modern dari Dr. H. Abdul Muhaya. Penelitian ini menggunakan prosedur dan tata cara paradigma penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa memang benar Subud memakai konsep spiritual modern dalam penerapan tujuh simbol lingkaran yang dimiliki Subud karena sudah tidak menggunakan ritual dan tata cara nenek moyang atau ortodoks seperti ajaran aliran kebatinan lain yang ada di Jawa. Melalui penelitian deskriptif kualitatif dapat disimpulkan dari berbagai pendapat narasumber penganut Subud bahwa Subud merupakan latihan pengolahan jiwa dan memberikan ajaran tentang moral dalam kehidupan dan penerapan moral dalam kehidupan sehari-hari. Moral yang dimaksud juga mengingatkan kembali manusia agar senantiasa menjadi manusia yang sadar bahwa ada kuasa yang sangat besar yaitu kuasa Tuhan, moral ini diajarkan secara bertahap dan melalui tingkatan dari ketujuh lingkaran Subud yang pada akhirnya manusia akan kembali menyatu jiwanya dengan Tuhan.

This research proves that the Subud kebatinan school applies modern spiritual concepts in its teachings to maintain and strengthen the Subud school in the modern era so that it is able to attract members of the intellectual, rational, logical, and modern. Subud is a mystical school that developed rapidly in Jakarta even in seventy-eight countries which shows that it is in the midst of modern society. The purpose of this study is to provide understanding and knowledge to ordinary people who do not know or know the Subud stream. This study will apply the theory of Modern Spiritual Concepts from Dr. H. Abdul Muhaya. This study uses procedures and procedures for qualitative research paradigms. The results of this study indicate that it is true that Subud used modern spiritual concepts in the application of seven circle symbols possessed by Subud because he had not used ancestral or orthodox rituals and procedures like the teachings of other mystical schools in Java. Through qualitative descriptive research, it can be concluded from the various opinions of Subud adherents that Subud is a mental processing exercise and provides teachings about morals in life and moral application in daily life. The moral in question also reminds humans to always be human beings who are aware that there is a very large power, namely the power of God, this moral is taught in stages and through the levels of the seven Subud circles that in the end humans will re-unite their souls with God."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"The discussion on the status and the role of women in our society has become a contoversial topic. Some have the opinion that women have to keep silence in piblic meeting and submit to their husbands..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Hartarta
"Sering dikatakan bahwa spiritualitas adalah api dari ajaran agama, di mana spiritualitas dianggap sebagai jalan sekaligus tujuan kehidupan keagamaan. Artikel ini mengkaji naskah tunggal berjudul Serat Darma¬sonya (yang selanjutnya disingkat SD) yaitu sebuah pustaka yang menjelaskan pengetahuan tentang ilmu syariat dan tarekat. Pustaka ini mengajukan tafsir-tafsir kritis terhadap aktivitas berbagai tradisi, khususnya di Jawa. Dalam kajian ini penulis menitikberatkan pada dua hal, yaitu: 1) logika spiritual dalam teks SD, dan 2) model resistensi keagamaan terhadap unsur tradisi. Bentuk kajian ini adalah penelitian kualitatif yang berkonsentrasi pada analisis teks. Pembacaan terhadap teks dilakukan dengan dua cara: heuristik dan hermeuneutik. Pada masa Majapahit akhir telah muncul lontar Darmasunya yang kemudian menjadi kitab panduan penganut ajaran Siwa-Buddha. Belakangan, pada sekitar awal abad 20 (muncul kitab lain yang bernuansa Islami dengan judul sama. Teks Darmasonya memaparkan petuah tentang sikap hidup seorang Muslim berdasarkan Al Quran, Hadits, dan kitab-kitab spiritual keagamaan terdahulu. Teks Darmasonya juga menyuguhkan beragam kritik mengenai sikap hidup, yakni sederetan pola abstrak, disiplin, hukum-hukum atau aturan yang berasal dari penguasa tertinggi jagad raya. Ajaran dalam teks tersebut merupakan sesuatu yang abstrak namun dipandang berharga oleh pengarang atau kelompok tertentu serta dijadikan acuan moralitas dalam menjalani arah kehidupan di Jawa."
Lengkap +
Jakarta: Kementerian Agama, 2016
297 JLK 14:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adela Inayatul Khoiria
"Penelitian ini membahas mengenai narasi leluhur dan relevansinya dalam dinamika hubungan antara Islam dan Kepercayaan Lokal Sunda di Desa Karangpakuan, Kecamatan Darmaradja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Masyarakat Desa Karangpakuan telah mengasimilasi Islam dengan kepercayaan lokal Sunda. Hal ini juga merupakan salah satu upaya untuk memperkuat narasi religiusitas Islam dan identitas mereka sebagai warga Cipaku. Namun, di saat yang bersamaan, fenomena-fenomena seperti kepercayaan maupun praktik terkait roh dan leluhur yang masih bertahan dan sering diaktifkan oleh masyarakat di Desa Karangpakuan juga telah memicu berbagai macam pihak untuk mengurangi narasi leluhur dalam ritual. Upaya penghilangan kepercayaan dan praktik-praktik terkait leluhur tersebut dilakukan melalui misi-misi keagamaan yang dibawa oleh para aktor keluarga pondok pesantren. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode etnografi yang mencakup observasi partisipan, wawancara mendalam, serta studi literatur. Berdasarkan temuan saya di lapangan, pengenalan agama dunia/agama yang diakui negara tidak serta merta menghilangkan nilainilai kepercayaan lokal. Dalam kasus saya, asimilasi Islam oleh kepercayaan lokal Sunda terjadi ketika masyarakat Desa Karangpakuan terus menerus mengaitkan peristiwa-peristiwa spiritualitas yang mereka alami dengan narasi-narasi leluhur.

This research discusses the ancestral narrative and its relevance in the dynamics of the relationship between Islam and Sundanese Local Beliefs in Karangpakuan Village, Darmaradja, Sumedang, West Java. The people of Karangpakuan Village have assimilated Islam with local Sundanese beliefs. This is also one of the efforts to strengthen the narrative of Islamic religiosity and their identity as Cipaku citizens. However, at the same time, phenomena such as beliefs and practices related to spirits and ancestors that still survive and are often activated by the community in Karangpakuan Village have also triggered various parties to reduce the ancestral narrative in rituals. Efforts to remove ancestral beliefs and practices were carried out through religious missions carried out by the actors of the boarding school family. This research is a qualitative research with ethnographic method that includes participant observation, in-depth interview, and literature study. Based on my findings in the field, the introduction of state-recognized world religions does not necessarily eliminate the values of local beliefs. In my case, the assimilation of Islam by local Sundanese beliefs occurred when the people of Karangpakuan Village continuously associated the spirituality events they experienced with ancestral narratives."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Monica
"Tesis ini mengkaji tentang pengalaman-pengalaman transendental yang mendorong orang memilih jalan tasawuf sebagai upaya mengatasi problem kecemasan dalam kehidupan perkotaan. Lokus riset ialah zawiah Rumi Centre yang berafiliasi dengan tarekat Naqsyabandiyah Haqqani. Penelitian ini dilakukan dengan metode etnografi dari Mei 2021 sampai November 2022. Fenomena kecemasan dan disorientasi terjadi akibat tekanan problematika keseharian dan kegagalan individu manusia memahami dunia dengan rasionalitas mereka. Gejala itu menjelma kondisi liminal yang mendorong orang melakukan perjalanan spiritual demi menemukan makna hidup hakiki. Dalam prosesnya, mereka memperoleh pengalaman visioner (visionary experiences) yang memvalidasi upaya pencarian tersebut sebagai sebuah ‘calling’ (panggilan hidup). Pengalaman itu mengarahkan mereka ke dunia tasawuf yang menawarkan visi hidup untuk perjumpaan dengan Tuhan semata melalui perantaraan mursyid. Ada tiga temuan menarik, pertama bahwasanya perjalanan spiritual yang bersifat individual, turut mengandung aspek sosial dan relasional; kedua spiritualitas tasawuf berfungsi untuk mengatasi masalah duniawi (outer worldly) yang memicu kecemasan, melalui pengolahan dan pendisiplinan rohani (inner worldly) tanpa mesti melepaskan diri dari dunia materialitas sebagaimana pada praktik asketisme umum, sebab upaya subyek mencapai makrifat pada dasarnya tetap membutuhkan subyek lain sebagai refleksi kekuasaan ilahiah yang memberikan kekuatan dan makna hidup; ketiga pengalaman terkoneksi dengan mursyid, Waliyullah, serta Rasulullah memposisikan praktik tasawuf menjadi wahana sekaligus instrumen keilahian yang mentransformasikan spiritualitas para pelaku tasawuf, sehingga membentuk kesadaran subyek etis baru sebagai makhluk manusia.

This thesis examines transcendental experiences that encourage people to choose the path of Sufism as an effort to overcome the problem of anxiety in urban life. The research locus is the Zawiah Rumi Center which is affiliated with the Naqsyabandiyah Haqqani congregation. This research was conducted using the ethnographic method from May 2021 to November 2022. The phenomena of anxiety and disorientation occur due to the pressures of everyday problems and the failure of individual humans to understand the world with their rationality. These symptoms become liminal conditions that encourage people to take a spiritual journey to find the true meaning of life. In the process, they gain visionary experiences which validate the search as a 'calling'. This experience directs them to the world of Sufism which offers a vision of life for an encounter with God solely through the mediation of a murshid. There are three interesting findings, first that the individual spiritual journey also contains social and relational aspects; secondly, the spirituality of Sufism functions to overcome worldly problems (outer worldly) that trigger anxiety, through spiritual processing and discipline (inner worldly) without having to break away from the world of materiality as in the practice of general asceticism, because the subject's efforts to achieve makrifat basically still require other subjects as a reflection of divine power which gives strength and meaning to life; the three experiences are connected with murshid, Waliyullah, and Rasulullah positioning the practice of Sufism to be a vehicle as well as an instrument of divinity that transforms the spirituality of the doers of Sufism, thereby forming awareness of new ethical subjects as human beings."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Myrtha Soeroto
Jakarta: Myrtle Publishing, Yayasan Enam nam, 2007
930.09598 MYR r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Karissa Amara Mashudi
"Bunuh diri adalah masalah serius yang banyak melanda mahasiswa. Stres dari perkuliahan dan masalah-masalah kehidupan dapat menumpuk dan dapat memicu ide-ide bunuh diri karena memburuknya kondisi mental mereka. Jika ideasi tersebut tidak ditangani, mahasiswa dapat melakukan percobaan bunuh diri. Spiritualitas dapat berperan sebagai faktor pelindung dari ideasi bunuh diri sehingga penelitian ini berupaya mencari korelasi antara spiritualitas dan ideasi bunuh diri. Penelitian menggunakan Spiritual Well-Being Questionnaire (SWBQ) dan Revised-Suicide Ideation Scale (R-SIS) sebagai alat-alat ukur variabel. Data diambil dari 114 mahasiswa-mahasiswa S1 di seluruh Indonesia berusia 18-27, dengan 60.5% diantaranya merupakan perempuan dan mayoritas sedang melalui semester >8. Data yang diperoleh lalu diolah dengan teknik korelasi Spearman’s rho dan ditemukan adalah skor korelasi sebesar r = -0,758. Korelasi antara spiritualitas dan ideasi bunuh diri overt dan covert juga dihitung, menghasilkan skor sebesar r = -0,764 dan r = -0,729. Analisis-analisis ini menunjukkan korelasi negatif signifikan antara spiritualitas dan ideasi bunuh diri.

Suicide is a serious problem that plagues many college students. Stresses from classes and life problems may build up and trigger suicide ideation due to the students’ worsening mental condition. These ideations, when left untreated for long, may push an individual to make a suicide attempt. Spirituality may act as protective factor against suicide ideation so this research attempts to find a correlation between spirituality and suicide ideation. This research utilizes the Spiritual Well-Being Questionnaire (SWBQ) and the Revised-Suicide Ideation Scale (R-SIS) as measuring tools. Participants consisted of 114 bachelor-degree college students from all of Indonesia aged 18-27, 60.5% of which were women and most of which were those above their eighth semester. The data was processed through the Spearman's rho correlation technique and the results show a correlation score of r = -0,758. The correlation between spirituality and overt and covert suicide ideation was also counted, showing the correlation scores of r = -0,764 and r = -0,729 respectively. These analyses show a significant negative correlation between spirituality and suicide ideation."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Khusnul Hisyam
"Spiritualitas di tempat kerja muncul sebagai salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan karyawan dalam menemukan tujuan, makna, dan pemenuhan kehidupan pada pekerjaan mereka. Konsep tersebut diformulasikan memiliki tiga dimensi yaitu meaningful work, sense of community, dan alignment with organizational values. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh spiritualitas di tempat kerja (workplace spirituality) terhadap intensi untuk mengundurkan diri (intention to quit) dan perilaku kewarganegaraan organisasi (organizational citizenship behavior) yang dimediasi oleh  kesejahteraan kerja (well-being at work). Sampel penelitian ini adalah 351 karyawan generasi milenial yang bekerja di Jabodetabek dan minimal telah bekerja selama setahun di tempat kerja mereka. Data responden diolah menggunakan metode Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa  spiritualitas di tempat kerja berhubungan positif terhadap kesejahteraan kerja, perilaku kewarganegaraan organisasi, dan secara tidak langsung berpengaruh negatif terhadap intensi untuk mengundurkan diri. Kesejahteraan kerja memediasi secara penuh hubungan spiritualitas di tempat kerja dengan intensi untuk mengundurkan diri dan memediasi secara parsial hubungan spiritualitas di tempat kerja dengan perilaku kewarganegaraan organisasi.

Workplace spirituality emerges as one of managerial efforts to meet the needs of employees in finding purpose, meaning, and fulfillment of life in their work. The concept is formulated to have three dimensions, namely meaningful work, sense of community, and alignment with organizational values. The purpose of this study is to study the impact of workplace spirituality on intention to quit and organizational citizenship behavior mediated by well-being at work. The samples of this study are 351 millennial employees who work in Jabodetabek and at least have worked in their workplaces for one year. The data is processed using the Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method. The results of the study prove that workplace spirituality positively correlated with well-being at work & OCB and indirectly negatively correlated with intention to quit. Well-being at work mediated fully the relationship of workplace spirituality and intention to quit & mediated partially the relationship of workplace spirituality and OCB."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Mappetahang Fatwa, 1939-
Jakarta: Yarsif Watampane , 2003
352.14 FAT o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>