Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 227557 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aisyah
"ABSTRAK
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sampai sekarang masih tetap tinggi. Salah satu penyebabnya karena komplikasi pada masa nifas. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh paket pendidikan kesehatan perawatan ibu nifas (PK-PIN) yang telah dimodifikasi dengan desain quasi eksperimental post test only design with control group yang diukur dengan melihat tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku merawat diri ibu postpartum primipara. Hasil riset menunjukkan perbedaan yang bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok non intervensi pada pengetahuan, sikap dan perilaku responden. Pelayanan keperawatan di rumah sakit hendaknya menggunakan paket PK-PIN yang dimodifikasi sebagai program intervensi keperawatan mandiri bagi ibu postpartum.

ABSTRACT
Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still high. One of the cause this situation is a complication during postpartum period. The aim of research is to know the effect of health education package for mother in postpartum period (PK-PIN) which have been modified. Research design was quasi experimental with post test only control group to measured the knowledge, attitude and behavior of self care of postpartum primipara mother's. Sample number were 68 mother for each group control and intervention. The result showed there is significant difference between intervention group and control group on knowledge, attitudes and behavior of self care. Nursing service in hospital should be used PK-PIN which have modified a health education package as an independent nursing intervention program for postpartum.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28416
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Ayu Marcelina
"Periode postpartum merupakan periode kritis pada kesehatan maternal. Peningkatan prevalensi persalinan gemelli menjadi tantangan tersendiri bagi perawat maternitas untuk memberikan asuhan yang paripurna. Studi kasus dilakukan dengan fokus penerapan teori Self Care dan Unpleasant Symptoms (TOUS) pada asuhan keperawatan ibu postpartum dengan gemelli. Aplikasi teori difokuskan pada kelima kasus yang berfokus pada pengkajian gejala ketidaknyamanan dan kemampuan perawatan diri ibu postpartum dengan gemelli. Intervensi keperawatan yang optimal dan sesuai dapat membantu klien mencapai kemandirian dalam perawatan diri sendiri dan pencapaian kenyamanan pada periode postpartum. Ibu postpartum dengan gemelli harus memiliki self dan time management yang baik agar perawatan postpartum menjadi optimal.

Postpartum period is a critical period of maternal health. Inreasing prevalence of twin delivery is a challenge for maternity nurse to serve holistic care. Case study is applied with focus on the application of Self Care theory and Theory of Unpleasant Symptoms (TOUS) on nursing care in postpartum women with twin. The application of Self Care and TOUS effectively applied to five cases that focused on identification unpleasant symptoms and self care ability of postpartum women with twin. Optimum and appropriate interventions could help client to receive self care independently and feel comfort during postpartum period. Postpartum mother with twin should have appropriate self and time management so that optimum postpartum self care will be reached."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yossi Handayani
"ABSTRAK
Penelitian ini dibuat dengan tujuan menggambarkan kejadian penggunaan kontrasepsi pascasalin di Indonesia serta pengaruh masing masing pelayanan kesehatan ibu terdahap penggunaan kontrasepsi pascasalin. Penelitian ini menggunakan data sekunder Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 dengan analisis univariat dan bivariate. Populasi dalam pebelitian ini adalah perempuan pada masa pascasalin di Indonesia dan telah menyelesaikan 12 bulan periode pascasalin. Jumlah sampel yang ada untuk analisis adalah 11.704 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan anatara jumlah kunjungan antenatal, tempat persalinan dan pelayanan nifas dengan penggunaan kontrasepsi modern pascasalin. Lalu ada hubungan anatara jumlah kunjungan antenatal, tempat persalinan, penolong persalinan dan pelayanan nifas dengan penggunaan kontrasepsi tradisional pascasalin. Serta terdapat interaksi antara tempat persalinan, penolong persalinan dan pelayanan nifas dengan variabel sosiodemografi (umur, status ekonomi dan tempat tinggal) dalam mempengaruhi penggunaan kontrasepsi pascasalin. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan kontrasepsi pada perempuan postpartum akan meningkat secara substansial jika lebih banyak wanita mendapatkan pelayanan antenatal secara lengkap, bersalin di fasilitas kesehatan, dan melakukan pelayanan nifas dalam dua hari setelah melahirkan.

ABSTRACT
This study aim to describe the proportion of postpartum family planning in Indonesia and to know the association between maternal health care and the use of postpartum family planning in Indonesia. This study uses Indonesia Demography Health Survey (IDHS) 2017 with univariate and bivariate analysis. The population for this study is a women in postpartum period and completed the full 12 months of the postpartum period. The analysis uses 11,704 people as a sample.
The result showed that, there is a relationship between antenatal care, place of delivery, postnatal care with modern postpartum family planning. And then, there is a relationship between antenatal care, place of delivery, attedance health worker, postnatal care with traditional postpartum family planning. There is interaction between place of delivary, attendance health worker, postnatal care with sociodemographic characteristic (age, wealth index, religion) in affecting the use of postpartum family planning. The findings suggest that contraceptive use among postpartum will increase substantially if more women use full services in antenatal care, deliver at goverment health facility and receive postnatal care within two days of delivery."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ezyla Purbaningsih
"Praktik residensi keperawatan maternitas dalam pengelolan ibu postpartum dengan histerektomi atas indikasi plasenta akreta membutuhkan pengkajian dan intervensi keperawatans secara holistik sehingga dapat membantu pasien menangani setiap masalahnya serta kondisinya saat ini. Masalah yang sering muncul pada ibu postpartum bervariasi, baik fisik, psikologis, sosial dan spitirualnya. Masalah fisik dan psikologis adalah amsalah yang menonjol pada kasus ini dikarenakan adanya perubahan-perubahan dalam diri baik secara internal dan eksternal, terutama dengan kondisi histerektomi dimana penilaian atau persepsi ibu serta kondisi seksual akan mengalami perubahan sehingga diharapkan mampu beradaptasi dengan kondisi tersebut. Mendapatkan kenyamanan dalam menghadapi proses adaptasi juga merupakan salah satu usaha meningkatkan konsep diri ibu paska histsrektomi. Sehingga penerapan teori adaptasi Roy dan kenyamanan Kolcaba pada lima kasus ibu postpartum dengan histerektomi atas indikasi plasenta akreta mampu memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif. Penerapan teori Roy dan Kolcaba mampu mengidentifikasi koping, stimulus, level dari kenyamanan pasien dan memberikan intervensi berbasis evidence based nursing practice yang sesuai dengan kebutuhan ibu postpartum dengan histerektomi.

The practice of maternity nursing residency in the management of postpartum mothers with hysterectomy for placenta accreta indications requires holistic assessment and nursing interventions so that they can help patients deal with any problems and their current condition. Problems that often arise in postpartum mothers vary, both physically, psychologically, socially and spiritually. Physical and psychological problems are problems that stand out in this case due to changes in themselves both internally and externally, especially with the hysterectomy condition where the assessment or perception of the mother and sexual condition will change so that it is expected to be able to adapt to these conditions. Getting comfortable in the face of the adaptation process is also one of the efforts to improve the self-concept of the mother after hertectomy. So that the application of Roy's adaptation theory and Kolcaba's comfort in five cases of postpartum mothers with hysterectomy for placenta accreta indications was able to provide comprehensive nursing care. The application of Roy and Kolcaba's theory is able to identify coping, stimulus, level of patient comfort and provide evidence-based nursing practice-based interventions that are in accordance with the needs of postpartum with hysterectomy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Merlia Metsa Riyani
"Nyeri merupakan keluhan paling umum pada ibu post seksio sesarea akibat insisi jaringan yang berdampak pada mobilisasi, kemampuan menyusui, dan nyeri yang berkelanjutan. Manajemen nyeri non- farmakologis menggunakan teknik relaksasi benson dan terapi musik dilakukan dua kali sehari selama tiga hari pada ibu post seksio sesarea. Tujuan studi kasus ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan asuhan keperawatan pada ibu postpartum dengan penerapan teknik relaksasi benson dan terapi musik untuk mengurangi intensitas nyeri post seksio sesarea. Metode penulisan yang digunakan adalah studi kasus keperawatan dengan menggunakan satu pasien dengan status paritas P2A1 di Rumah Sakit Universitas Indonesia. Dengan penerapan teknik relaksasi benson dan terapi musik pada ibu post seksio sesarea, hasil menunjukkan terdapat penurunan intensitas nyeri secara signifikan yang dibuktikan penurunan skala 7 (nyeri sangat berat) menjadi skala 2 (nyeri ringan) dari 10. Temuan lain didapatkan klien merasakan lebih dapat mengontrol nyeri, rileks, dan merasa lebih tenang. Rekomendasi penerapan teknik relaksasi benson dan terapi musik pada ibu post seksio sesarea untuk mengurangi nyeri. di rumah sakit.

Pain is the most common complaint among mothers after cesarean section due to tissue incision, which affects mobility, breastfeeding abilities, and persistent pain. Non-pharmacological pain management using benson relaxation therapy and music therapy is conducted twice a day for three days for post-cesarean section mothers. The purpose of this case study is to analyze the implementation of nursing care for postpartum mothers with the application of benson relaxation techniques and music therapy to reduce the intensity of post-cesarean section pain. The writing method used is a nursing case study using a single patient with parity status P2A1 at the University of Indonesia Hospital. With the application of benson relaxation techniques and music therapy in post-cesarean section mothers, the results show a significant reduction in pain intensity, evidenced by a decrease from scale 7 (very severe pain) to scale 2 (mild pain) out of 10. Other findings include the client feeling more in control of pain, more relaxed, and calmer. Recommendations for the application of benson relaxation therapy and music therapy in post-cesarean section mothers to reduce pain in hospitals.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Indriyati
"ABSTRAK
Periode postpartum menuntut ibu beradaptasi terhadap perubahan fisik secara dramatis, sehingga dapat memengaruhi psikologis ibu, salah satunya terjadi kecemasan. Kecemasan postpartum yang berkelanjutan berdampak negatif bagi ibu dan bayinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektifitas deep breathing dan dzikir untuk menurunkan kecemasan postpartum. Desain penelitian berupa eksperimen dengan pendekatan RCT Randomized Controlled Trial pada 60 ibu postpartum di RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Kabupaten Grobogan pada bulan Juni 2018. Instrument yang digunakan Postpartum Specific Anxiety Scale PSAS dan Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI . Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi deep breathing dan dzikir efektif menurunkan kecemasan ibu postpartum, ditunjukkan dengan hasil uji statistik MD 95 CI = -12,167 dan p=0,003. Berdasarkan hasil uji statistik pada alpha 0,05 terdapat perbedaan kecemasan ibu postpartum yang siginifikan pada kelompok intervensi sebelum dan setelah diberikan deep breathing dan dzikir p=0,002 , dan menunjukkan bahwa deep breathing dan dzikir menurunkan kecemasan ibu postpartum sebesar 10,333. Perawat maternitas di klinis maupun komunitas direkomendasikan untuk menerapkan terapi komplementer seperti terapi deep breathing dan dzikir untuk menurunkan kecemasan ibu postpartum.

ABSTRACT
Periode postpartum menuntut ibu beradaptasi terhadap perubahan fisik secara dramatis, sehingga dapat memengaruhi psikologis ibu, salah satunya terjadi kecemasan. Kecemasan postpartum yang berkelanjutan berdampak negatif bagi ibu dan bayinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektifitas deep breathing dan dzikir untuk menurunkan kecemasan postpartum. Desain penelitian berupa eksperimen dengan pendekatan RCT Randomized Controlled Trial pada 60 ibu postpartum di RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Kabupaten Grobogan pada bulan Juni 2018. Instrument yang digunakan Postpartum Specific Anxiety Scale PSAS dan Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI . Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi deep breathing dan dzikir efektif menurunkan kecemasan ibu postpartum, ditunjukkan dengan hasil uji statistik MD 95 CI 12,167 dan p 0,003. Berdasarkan hasil uji statistik pada alpha 0,05 terdapat perbedaan kecemasan ibu postpartum yang siginifikan pada kelompok intervensi sebelum dan setelah diberikan deep breathing dan dzikir p 0,002 , dan menunjukkan bahwa deep breathing dan dzikir menurunkan kecemasan ibu postpartum sebesar 10,333. Perawat maternitas di klinis maupun komunitas direkomendasikan untuk menerapkan terapi komplementer seperti terapi deep breathing dan dzikir untuk menurunkan kecemasan ibu postpartum.
"
2018
T50841
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Immawanti
"[Perempuan pasca melahirkan adalah kelompok yang berisiko mengalami perubahan pada fungsi seksual. Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan fungsi seksual ibu postpartum pervaginam dengan atau tanpa episiotomi dan pasca bedah sesar. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel berjumlah 225 ibu postpartum yang diambil secara consecutive sampling dari bulan April-Mei 2015. Fungsi seksual dinilai dengan Sexual Function Questionnaire (SFQ). Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara fungsi seksual pada semua jenis persalinan (p=0,977), begitupun hasrat seksual, gairah seksual, dan orgasme. Penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan kesehatan seksual ibu pada perawatan postpartum yang berkualitas.;The postpartum women is one of group who experience sexual function changes. The aims of the study is to know the comparation sexual function woman after vaginal delivery without episiotomi and post caesarean section. The study was a descriptive study of cross-sectional design. The sample was 225 woman
postpartum was taken by consecutive sampling from April-May 2015. Sexual function was assessed by the Sexual Function Questionnaire (SFQ) score. The results of this study showed there were no significant differences between sexual function and types of delivery (p=0.977), including sexual desire, sexual arousal and orgasm. The results of the study can be used to increase nurses’s service sexual postpartum women for reach quality postpartum care., The postpartum women is one of group who experience sexual function changes.
The aims of the study is to know the comparation sexual function woman after
vaginal delivery without episiotomi and post caesarean section. The study was a
descriptive study of cross-sectional design. The sample was 225 woman
postpartum was taken by consecutive sampling from April-May 2015. Sexual
function was assessed by the Sexual Function Questionnaire (SFQ) score. The
results of this study showed there were no significant differences between sexual
function and types of delivery (p=0.977), including sexual desire, sexual arousal
and orgasm. The results of the study can be used to increase nurses’s service
sexual postpartum women for reach quality postpartum care.]"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T44292
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Setiawati
"ABSTRAK
Kurangnya kesiapan remaja dalam pengambilan peran sebagai ibu menyebabkan banyak ibu remaja yang memutuskan untuk tidak menyusui bayinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh paket SETIA terhadap pengetahuan, sikap dan skor parenting self-efficacy PSE ibu remaja. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimen pre-post test with control group design. Jumlah sampel sebanyak 66 orang, 33 orang pada setiap kelompok. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan, sikap dan parenting self-efficacy scale PSES . Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan pengetahuan, sikap dan skor PSE ibu remaja postpartum antara sebelum dan sesudah pada kelompok intervensi p=0,045; p=0,013; p=0,001 dengan peningkatan pengetahuan ge; 20 , sikap ge;10 , PSE ge;10 dan terdapat perbedaan antara kelompok kontrol dan intervensi p=0,001 dengan 95 CI: 3,587-44,876, p=0,001 dengan 95 CI:4,954-56,397, p=0,001 . Hasil analisis regresi logistik didapatkan bahwa ibu remaja postpartum yang mendapatkan paket SETIA berpeluang untuk memiliki pengetahuan yang baik sebesar 12,687 kali setelah dikontrol usia ibu dan pendidikan dan berpeluang memiliki PSE lebih tinggi sebesar 0,248 kali setelah dikontrol usia ibu, pendidikan dan status pekerjaan suami. Penelitian ini merekomendasikan untuk menggunakan paket ldquo;SETIA rdquo; dalam pemberian pendidikan kesehatan pada ibu remaja postpartum.

ABSTRACT
The lack of adolescent readiness in taking the role of mother causes many adolescent mothers who decide not to breastfeed their babies. The study was conducted to assess the effect of SETIA set on adolescent mothers rsquo knowledge, attitude, and parenting self efficacy score. This quasi experiment pre post test with control group study was conducted on 66 adolescent mothers, 33 participants of each group. Data collecting used knowledge and attitude questionnaire, and parenting self efficacy scale PSES . This study revealed that there was a significant difference before and after the intervention in knowledge, attitude, and PSE score on postpartum adolescent mothers p 0,045 p 0,013 p 0,001 with an increasing the knowledge ge 20 , attitude ge 10 , PSE ge 10 and the difference between control and intervention group p 0,001 with 95 CI 3,587 44,876, p 0,001 with 95 CI 4,954 56,397, p 0,001 . The result of logistic regression analysis found that postpartum adolescent mothers who get SETIA have chance 12,687 times to have good knowledge after controlled by mother age and education and have chance 0,248 times to have more high PSE after controlled mother 39 s age, education and husband 39 s work status.This study recommends to utilizing ldquo SETIA rdquo set in giving postpartum education to adolescent mothers. "
2017
T48101
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Astuti
"Pelayanan nifas sangat bermanfaat untuk mengetahui kondisi ibu, sehingga bila tejadi morbiditas postpartum segera dapat ditangani dan kematian ibu dapat dicegah. Namun pemanfaatan pelayanan nifas di Indonesia masih sangat rendah dan dibawah target, kunjungan nifas lengkap sekitar 32 persen, angka ini masih jauh dari yang ditargetkan yaitu sebesar 90 persen pada tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan data sekunder Riskesdas 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah 497 kabupaten/kota, dan sampel penelitian ini sebanyak 192 kabupaten/kota. Analisis dilakukan dengan uji regresi logistic ganda.
Hasil penelitian didapatkan faktor yang paling dominan menentukan status Kunjungan Nifas lengkap adalah persentase K4 antenatalcare (B=-0,056). Penelitian ini menyarankan untuk pengkajian ulang standar pelayanan minimal di kabupaten/kota, peningkatan kualitas antenatalcare, peningkatan program home visit dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi.

Postpartum care is very useful to know the condition of the mother, so that when the immediate postpartum morbidity occurred can be handled and maternal deaths can be prevented. However, postnatal care utilization in Indonesia is still very low and below target, postpartum visits about 32 percent, this figure is still far from the target is equal to 90 per cent in 2015. This study used cross sectional method with secondary of Riskesdas 2013. The population 497 districts / cities, and the sample as much as 192 districts / cities. The analysis was performed by multiple logistic regression.
The result showed that the most dominant factor determining the status of postpartumcare Visits is the percentage K4 antenatalcare (B = -0.056). This study suggests for the review of minimum service standards in the district / city, antenatalcare quality improvement, increase in home visit program and Communication, Information, and Education.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T44223
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Widyasari
"Nyeri payudara dan puting payudara merupakan salah satu keluhan ibu menyusui yang paling sering dan merupakan penyebab utama sehingga ibu tidak dapat memenuhi durasi menyusui dari target dalam menyusui dan berhenti menyusui lebih awal. Faktor yang mempengaruhi nyeri selama menyusui terdiri dari faktor biologis yang diakibatkan dari infeksi dan faktor anatomi yang diakibakan dari masalah posisi dan pelekatan saat menyusui, masalah anatomi bayi, dan bentuk atau ukuran puting yang tidak normal. Intervensi digunakan untuk mengatasi nyeri pada daerah payudara adalah melakukan terapi kompres dengan lidah buaya (Aloe Vera). Intervensi yang diberikan dilakukan pada selama 30 menit sehari dua kali yaitu pada pagi dan sore. Karya tulis ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada ibu postpartum yang mengalami nyeri pada daerah payudara selama menyusui dengan penerapan terapi kompres lidah buaya (Aloe Vera). Karya ilmiah ini menggunakan metode case study pada satu pasien di wilayah Puskesmas Pancoran Mas. Evaluasi dari intervensi didapatkan adanya penurunan skala nyeri dari sedang menjadi ringan dengan menggunakan Numeric Rating Scale dan pasien merasa lebih nyaman. Keterbatasan dari penelitian ini adalah intervensi yang diberikan baru diterapkan pada satu pasien.

Breast and nipple pain is one of the most frequent complaints of breastfeeding mothers and is the main cause so that mothers cannot meet the breastfeeding duration of the target in breastfeeding and stop breastfeeding early. Factors that affect pain during breastfeeding consist of biological factors resulting from infection and anatomical factors resulting from position and attachment problems while breastfeeding, infant anatomy problems, and abnormal nipple shape or size. The intervention used to treat pain in the breast area is to apply compress therapy with aloe vera (Aloe Vera). The intervention was given for 30 minutes twice a day, in the morning and evening. This paper aims to analyze nursing care for postpartum mothers who experience pain in the breast area during breastfeeding with the application of aloe vera (Aloe Vera) compress therapy. This scientific work uses the case study method on one patient in the Pancoran Mas Health Center area. Evaluation of the intervention found that there was a decrease in the pain scale from moderate to mild using the Numeric Rating Scale and the patient felt more comfortable. The limitation of this study is that the intervention was only applied to one patient. Keywords: Aloe Vera, compress, pain, postpartum"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>