Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11096 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Grilly, David M.
London: Alan and Bacon, 1998
615.78 GRI d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hart, Carl L.
Boston: McGraw-Hill, 2009
362.29 HAR d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ray, Oakley
"This text provides an examination of all aspects of drugs and their users, and considers drugs from all perspectives, including behavioural, pharmacological, historical, social, legal and clinical. Providing up-to-date facts, the text aims to assist readers in making well-informed decisions about behaviour and choices. This edition includes a new section on theories of addiction, including information on why certain people are predisposed to addiction problems and risk factors. The text includes DSM-IV information in a separate box, and there are also three-dimensional models of the chemical substances discussed, in order to generate greater student comprehension."
St. Louis: Mosby , 1996
615.7 RAY d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Martin, Paul
New York: St. Martin's Press, 1997
616.804 MAR h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hurford, Daphne M
New York: Scribner, 1998
616.855 3 HUR r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia , 1997
808.02 UNI k II
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Krisna Murti Tri Putranto
"Kecelakaan kerja seringkali disebabkan oleh perilaku tidak aman. Program Behavior Based Safety memiliki peranan penting dalam menciptakan zero accidents. Implementasi dari program BBS memfokuskan pada observasi dimana dari observasi tersebut akan membentuk suatu kewaspadaan terhadap perilaku tidak aman dan meningkatkan perilaku aman. PT X sudah menerapkan program BBS dari tahun 2008-2016 dan didapatkan hasil evaluasi internal yang cukup baik, akan tetapi setelah ditanyakan secara langsung terhadap observer (karyawan), ditemukan praktik observasi yang tidak sesuai dengan kaidah BBS yang sudah disepakati yang mana hal ini dapat mempengaruhi hasil evaluasi internal PT X, dimana hal ini ditunjukkan ketika reinforcement ditiadakan, jumlah observer mengalami penurunan sebesar 68,2%. Tujuan penelitian ini mengevaluasi program BBS yang ada di PT X. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Evaluasi yang dilakukan menggunakan 3 parameter besar, dengan total 8 sub parameter dengan penyebaran kuesioner terhadap divisi operasional, perawatan, tim pendukung ( Field Engineering Support, Laboratory, Medical dan Facility Management). Hasil analisis data menyebutkan bahwa evaluasi internal yang dilakukan oleh PT X masih kurang dimana terdapat unsur-unsur yang belum dimasukkan dalam evaluasi tersebut, antara lain keterlibatan pekerja dalam penentuan baseline, goal setting dan komitmen pekerja dan manajemen dalam pemberian feedback. Dan ditemukan bahwa reinforcement merupakan faktor penting dalam menjalankan program BBS ini.

Work accidents are mostly caused by unsafe behavior. Behavior Based Safety (BBS) program plays an important role to create zero accidents. The implementation of behavior-based safety program is focused to observe the behavior which is in observation will create unsafe behavior awareness and improve safe behavior. PT X has implemented BBS program from 2008-2016 and got good internal evaluation results, but after crosscheck directly to observer (employee), found observation practice which is not in accordance with BBS rules which it can influence the results of internal evaluation PT X, indicated when reinforcement is eliminated, the number of observers decreased by 68.2%. The purpose of this study is to evaluate the BBS program in PT X. This research is a descriptive research with quantitative approach. The evaluation was conducted using 3 large parameters, with a total of 8 sub-parameters with questionnaires distributed to the operational, maintenance, support gorup (Field Engineering Support, Laboratory, Medical and Facility Management) divisions. The results of the data analysis indicate that the internal evaluation conducted by PT X is still lacking where there are elements that have not been included in the evaluation, including the involvement of workers in determining the baseline, goal setting and commitment of workers and management in giving feedback. And found that reinforcement is an important factor in implementing BBS program."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Alfiani
"Kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang optimal dari rumah sakit terus mengalami peningkatan yang selanjutnya menimbulkan tuntutan untuk mengembangkan kualitas pelayanan atau peningkatan kualitas pelayanan. Melakukan pengembangan investasi pada rumah sakit tentunya tidak dapat dilakukan sembarangan, seorang manajer harus mampu meminimalkan risiko-risiko yang terjadi agar dapat menghasilkan analisa investasi yang baik dan cermat. Adanya rencana pengembangan Rumah Sakit Pengayoman Cipinang untuk peningkatan pelayanan kesehatan kepada Narapidana/Tahanan/Anak Didik Pemasyarakatan/Deteni Imigrasi membutuhkan penambahan sumber daya manusia. Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis kelayakan pengembangan Rumah Sakit Pengayoman Cipinang sehingga dapat menjadi informasi berbasis bukti yang dapat digunakan sebagai acuan dan pertimbangan dalam mempersiapkan pengembangan Rumah Sakit. Penelitian ini merupakan penelitian operasional dengan melakukan penelitian terhadap aspek ekternal dan internal Rumah Sakit Pengayoman Cipinang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan Rumah Sakit Pengayoman perlu dilakukan, agar Narapidana/Tahanan/Anak Didik Pemasyarakatan/Deteni Imigrasi dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik, karena mendapatkan pelayanan kesehatan adalah hak setiap masyarakat.

Society needs for optimal service from hospitals continue to increase which further raises demands for developing service quality or improving service quality. Developing investments in hospitals certainly can not be done carelessly, a manager must be able to minimize the risks that occur in order to produce a good and accurate investment analysis. The Planning of Pengayoman Cipinang hospital to upgrade its health services for prisonersneed more human resources. The purpose of this study is to analyze the feasibility of Pengayoman Cipinang hospital so that it can be evidence-based information that can be used as a reference and consideration in preparing for hospital quality improvement. This research is an operational research by conducting research on external and internal aspects of Pengayoman Cipinang hospital. The results showed that increasing the class of Pengayoman Cipinang Hospital is necessary, so that their prisonner can get good health services, because getting health services is the right of every community."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riski Antoni
"

Pengkajian nyeri merupakan bagian dari manajemen nyeri yang harus diperhatikan. Pengkajian nyeri yang akurat sangat penting untuk manajemen nyeri yang efektif. Pada area intensive care pengkajian nyeri menjadi sulit dilakukan karena adanya beberapa hambatan, salah satunya adalah adanya gangguan komunikasinya atau pasien tidak dapat melaporkan rasa nyeri secara verbal. Perawat sebagai tenaga kesehatan sudah seharusnya tetap melakukan pengkajian nyeri pada pasien di area intensive care, namun pengkajian nyeri pada pasien di area intensive care masih belum seluruhnya dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran sikap dan perilaku perawat dalam melakukan pengkajian nyeri di ruang perawatan intensive care. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah survey deskriptif menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 perawat yang bekerja di ruang intensif yang diambil secara total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 51,25% responden memiliki sikap positif dan 57,50% responden memiliki perilaku yang baik dalam melakukan pengkajian nyeri di ruang intensif. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlunya meningkatkan pengetahuan dan motivasi perawat melalui pendidikan dan pelatihan terkait pengkajian nyeri sehingga manajemen nyeri di ruang intensif dapat lebih adekuat.

 


Pain assessment is a part of pain management that must be considered. Accurate pain assessment is essential for effective pain management. In the intensive care area, pain assessment becomes difficult because of several obstacles, one of which is the communication disorder or the patient cannot report pain verbally. Nurses as health workers should still carry out pain assessments in patients in intensive care areas, but assessments of pain in patients in intensive care areas are still not fully carried out. The purpose of this study was to describe the attitudes and behavior of nurses in conducting pain assessments in the intensive care room. The method used in this study is a descriptive survey using a cross sectional approach. The sample in this study were 80 nurses working in the intensive room who were taken by total sampling. The results showed that 51.25% of respondents had a positive attitude and 57.50% of respondents had good behavior in conducting pain assessments in the intensive room. The recommendation of this study is the need to increase the knowledge and motivation of nurses through education and training related to pain assessment so that pain management in intensive rooms can be more adequate

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>