Ditemukan 16865 dokumen yang sesuai dengan query
Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2007
610.734 9 IND p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Jakarta: Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI, 2017
610.734 9 IND b
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Jakarta: Departemen Kesehatan, 2006
610.734 9 IND p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Nababan, Herlina
"Bencana bila menimpa rumah sakit mengakibatkan rusaknya sarana dan prasarana fisik rumah sakit. Perawat perlu dilatih sehingga diharapkan semakin lama bekerja, perawat semakin slap melakukan evakuasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat pengetahuan perawat dengan lama kerja perawat. Desain penelitian adalah deskriptif korelatif. Jumlah sampel sebanyak 51 mahasiswa yang masih bekerja di rumah sakit. Instrumen penelitian berupa kuesioner berisi 25 pertanyaan. Dengan uji Chi Square didapatkan hasil 0,081 alpha 0,05, yang berarti tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan perawat dengan lama kerja perawat. Penelitian selanjutnya sebaiknya di satu rumah sakit sehingga dapat dinilai lebih objektif.
Kata kunci: Bencana, evakuasi, lama kerja, pengetahuan, rumah sakit.
When disaster happening in the hospital it will become destroy. The infrastructure and instrument hospitality. Ners must be expert to overcome this problem. The study aims to identify the relationship between nursing knowledge within the periode of nursing working in hospital. Design research is descriptive correlative. The number of sample is 51 students whose still being college in hospital. Questioner used as instrument. Research which have 25 question with chi square as statistic test study and the result is P=0,081 alpha 0,05, it means there is no relation between nursing knowledge within period time of working as a nurse in hospitality. Furthermore, hopefully next researcher will be get this topic and expand this study in hospitality as objective as researcher do.Keywords: Disaster, evacuation, hospital, time period, knowledge."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5750
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Jakarta: Departemen Kesehatan , 2004
363.349 3 MEN
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Banda Aceh: Forum Keperawtan Bencana, 2009
610.734 9 KEP
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Jakarta: Yayasan Lembaga Bencana Alam Indonesia, 1989
904 BEN
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Wignyo Adiyoso
"Ratusan ribu korban meninggal akibat tsunami Aceh tahun 2004. Korban dalam jumlah yang sangat banyak itu mestinya tidak terjadi seandainya ada sistem peringatan tsunami pada saat itu. Begitu juga jumlah korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Pantai Pangandaran, Jawa Barat (2006) dan Palu (2018) mestinya dapat dikurangi . Tak terbilang lagi kasus-kaus yang terjadi di belahan bumi. Bahkan terlalu banyak manusia mati sia-sia karena menjadi korban bencana. Salah satu alasan utamanya: ketiadaan informasi (pada waktu sebelum, saat dan setelah bencana), keterlambatan menerima informasi, salah menerima informasi, tidak tahu cara merespons ancaman, atau pemahaman/persepsi yang kurang tepat serta penerapan keyakinan sehingga menolak sebuah informasi. Dengan semakin meningkatnya ancaman lantaran peristiwa alam dan kesehatan seperti di atas, maka langkah tepat yang harus diambil ialah merumuskan solusinya. Salah satu solusi dimaksud adalah mengadopsi dan menerapkan konsep atau pendekatan Komunikasi Risiko."
Depok: LP3ES, 2024
302.2 WIG k
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Maman Haerurohman
"Hasil observasi dalam pelaksanaannya saat ini, pengajuan klaim biaya perawatan pasien korban bencana masih menggunakan media kertas , belum terintegrasi antara empat instansi yang terlibat dalam proses klaim, selain itu secara geografis letak empat instansi tersebut berjauhan, dan sulitnya melakukan pemantauan perkembangan proses pengajuan klaim. Anggaran operasional penanggulangan bencana yang tersedia di Kementerian Kesehatan digunakan untuk penanggulangan krisis kesehatan secara umum. Untuk mempermudah pemantauan kebutuhan pelunasan dana klaim perawatan pasien korban bencana dibutuhkan data klaim yang akurat, tepat waktu serta realtime.
Penelitian bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi dan basis data terintegrasi klaim biaya perawatan pasien korban bencana di RSUP Dr. Sardjito. Metodologi yang digunakan untuk pengembangan sistem yaitu Sistem Development Life Cycle (SDLC) dengan pendekatan prototype. Pengumpulan data primer dengan cara wawancara mendalam (indepth interview). Data sekunder dilakukan dengan
mempelajari berkas serta telaah dokumen. Keluaran informasi yang dapat dihasilkan dari prototype antara lain informasi yang dapat digunakan untuk pelunasan biaya perawatan pasien korban bencana secara realtime.
The observations results in the current implementation, the filing of claims for the care cost of disaster victim’s patient are still using paper media. It has not integrated between the four units involved in the claims process, in addition to the geographic location of the four units apart, causing difficulty of monitoring the development of the filing a claim process. Operating budget for disaster management available in the Ministry of Health, used for general health crisis funds needed accurate, timely and realtime claims data of disaster victims. The research aims to develop information systems and databases integrated with care costs claims of disaster victims in the Dr. Sardjito's hospital. The methodology used for developing the system is System Development Life Cycle (SDLC) with a prototype approach. Primary data collection is done by doing of in-depth interviews. Secondary data is done by reviewing the file and document. Output information that can be generated from the prototype include information that can be used for repayment of the cost of treatment of patients affected in realtime."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43530
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Lubis, Rissalwan Habdy
"Penelitian ini berfokus pada fenomena sistem keyakinan yang mempengaruhi pengetahuan lokal pada komunitas masyarakat yang bertempat tinggal di dekat ancaman bencana alam. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan kasus dua desa di sisi barat Gunung Galunggung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada empat dimensi spiritualitas yang terdapat dalam daur kehidupan masyarakat rawan bencana, yakni dimensi transendensi agama, dimensi adat istiadat, dimensi lingkungan alam dan dimensi akses informasi. Keempat dimensi spiritualitas ini dapat diketahui mana yang lebih dominan dengan menganalisisnya di dalam 6 kombinasi yang terdiri dari 2 dimensi. Dari keenam kombinasi tersebut yang juga didukung oleh data lapangan, dapat diketahui bahwa dimensi lingkungan alam adalah yang paling dominan. Kemudian diikuti dengan dimensi transedensi agama dan dimensi adat-istiadat. Selain itu, keempat dimensi spiritualitas tersebut membentuk apa yang dinamakan pengetahuan-semu yang merupakan bahan baku bagi pengetahuan lokal pada masyarakat rawan bencana. Secara umum, pengetahuan lokal warga masyarakat rawan bencana terwujud dalam arketipe ketidaksadaran kolektif yang bernama Ibu yang Agung.
This research focuses on the phenomenon of belief systems that affect local knowledge in the communities living in close proximity to the threat of natural disasters. The research approach used is qualitative research with case study of two villages on the west side of Galunggung Mountain. The results of this study indicate that there are four dimensions of spirituality contained in the life cycle of disaster-prone communities, namely the dimension of religious transcendence, the dimensions of customs, the dimensions of the natural environment and the dimensions of information access. Which one is more dominant of the four dimensions of this spirituality can be known by analyzing it in 6 combinations consisting of 2 dimensions. From the six combinations that are also supported by field data, it can be seen that the dimension of the natural environment is the most dominant. Then followed by the dimension of religious transcendence and the dimension of custom. In addition, these four dimensions of spirituality form what is called pseudo-knowledge which is a raw material for local knowledge in disaster-prone communities. In general, local knowledge of disaster-prone communities manifests in the collective unconscious archetype named Great Mother."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
D-Pdf
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library