Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80407 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Robinson, James H.
Djakarta: Endang, 1956
301.451 ROB t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Sutan Iskandar
Djakarta: Balai Poestaka, 1963
899.221 NUR t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Sutan Iskandar
Jakarta: Balai Pustaka, 2018
899.221 NUR t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lipset, Seymour Martin
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994
973 Lip a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lipset, Seymour Martin
973 Lip a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tati Paramitha
"Perbudakan di Amerika yang terjadi pada masa Antebellum telah merupakan cerita yang stereotip, yaitu adanya kekuasaan majikan kulit putih yang mengeksploitasi tenaga budak terutama di Selatan. Di dalam Bab I, pada latar belakang permasalahan dijelaskan nyanyian rakyat sebagai sarana prates sosial dan sebagai bentuk folklor budak Negro yang merupakan ciri dari kebudayaan folklor Afro-Amerika. Hudak mencari kebebasannya dengan berbagai cara, yaitu dengan menebus diri sendiri, hadiah pembebasan oleh majikan (manumission), memberontak, melalui perkawinan dengan Afro-Amerika bebas atau wanita kulit putih, dan melarikan diri dengan bantuan golongan Abolisionis. Bagi budak yang tidak dapat menggunakan cara-cara tersebut di atas, maka cara yang ditempuh adalah hanya dengan menggugah hati nurani majikan kulit putih. Nyanyian-rakyat (folksong) yang berupa teriakan-teriakan, terdiri dari Marian hollers, shouts, calls, cries dan spiritual, lirik-liriknya menyatakan penderitaan dan harapannya untuk mendapat kebebasan.
Selanjutnya Bab. II. menjelaskan mengenai adanya tragedi di Selatan pada masa Antebellum (1776-1866), ditandai dengan semakin kokoh dan suburnya lembaga yang tidak lazim (peculiar institution), sebagai suatu lembaga yang masih mempertahankan sistem perbudakan. Setelah Perang Kermerdekaan Amerika terkenal sebagai bangsa yang memperjuangkan hak azazi manusia, melalui Deklarasi Xemerdekaan (Declaration of Independence) di seluruh dunia. Demikian pula beberapa pasal dalam Konstitusi Amerika (Amandemen ke (1791). Amandemen ke XIII (1865), Amandemen ke-XIV (1868), Amandemen ke XV (1870), sebenarnya telah menghapuskan perbudakan dan menghilangkan diskriminasi terhadap etnik Afro-Amerika di bumi Amerika, ternyata perbudakan tetap ada. Hal ini disebabkan tenaga budak sebagai salah satu faktor produksi yang produktif dan tahan lama dibandingkan dengan tenaga kulit putih. Selain itu, budak dianggap sebagai "harta benda" (property) daripada sebagai "manusia" (person) yang dapat dipindah tangankan secara hukum misalnya dijual. Dalam bab II menjelaskan mengenai perbudakan di Selatan dan organisasi Underground Rail-road telah membantu budak mendapatkan kebebasan dengan Cara melarikan diri.
Sedangkan Bab III, menjelaskan arti nyanyian-rakyat (folksong) budak yang terdiri dari beberapa jenis teriakan yang dikenal sebagai hollers, shouts calls, cries dan spiritual untuk berkomunikasi dengan sesama budak dan Tuhan mereka. Semua bentuk nyanyian-rakyat tersebut mewarnai kehidupan budak sehari-hari dalam rangka budak mendambakan kebebasannya. Selain itu nyanyian-rakyat mempunyai fungsi pelipur lara, sarana pendidikan bagi generasi yang lebih muda, pernyataan angan-angan yang terpendam dan sarana protes sosial terhadap kebebasan (freedom) dan persamaan (equality) sebagai nilai-nilai demokrasi yang tercantum di dalam Deklarasi Kemerdekaan dan Konstitusi Amerika.
Adapun pada Bab IV, dijelaskan struktur (text) nyanyianrakyat lebih memenuhi persyaratan sebagai balada karena liriknya mempunyai tema yang bebas, menggambarkan cerita kehidupan budak atau sejarah perbudakan, demikian pula bait-baitnya tidak terikat oleh ketentuan tertentu seperti pada bentuk folklor peribahasa atau teka-teki. Sedangkan penyebarannya adalah hubungan (context) dengan masyarakat penerima folklor tersebut, menandakan bahwa nyanyian-rakyat dapat bertahan hidup (survival), karena dipertahankan oleh budak secara turun temurun.
Bab V. Merupakan kesimpulan dari isi tesis ini, fokusnya adalah mengenai fungsi nyanyian-rakyat dilihat dari lirikliriknya, ternyata sebagai sarana protes sosial budak atas diskriminasi, segregasi dan penyimpangan dari azas demokrasi."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T5466
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krisnina Akbar
"ABSTRAK
Masalah kebhinekaan masyarakat Amerika telah banyak dibahas. Namun pembahasan tentang pandangan masyarakat Amerika terhadap Katolik jarang dikemukakan. Seperti diketahui, kebudayaan masyarakat Amerika sangat dipengaruhi oleh agama Protestan. Tentu kedatangan kelompok Katolik sangat mempengaruhi kestabilan kondisi masyarakat pada waktu itu karena perbedaan agama tersebut, terutama pada abad-19 pertengahan hingga awal abad-20. Hal Ini dapat dilihat dari kondisi peranan kelompok Irlandia Katolik dalam politik pada waktu itu.
Untuk menerangkan permasalahan tersebut diatas, pertama-tama akan dijelaskan secara Iintas suasana abad-19 yang penuh dengan perubahan akibat terjadinya social gab seperti yang terlihat pada Bab.I, latar belakang permasalahan.
Tulisan ini lebih lanjut menggambarkan keadaan kelompok Irlandia Katolik di Eropa (Inggris), yang ternyata merupakan latar belakang sejarah Katolik yang amat kelam. Hal itu sebenarnya hanyalah merupakan masalah politis, dan sebagai akibatnya kelompok mereka menjadi tertindas, sepanjang abad bahkan dijauhi dan dilegitimasi secara negatif. Citra negatif tentang Katolik akhirnya terbawa pada generasi-generasi selanjutnya, sehingga ketika kelompok ini memasuki wilayah Amerika, kontan masyarakat Amerika pada waktu itu mengibarkan peperangan terhadap kelompok Imigran ini. Sekaligus dalam Bab II ini di bicarakan pula tentang kondisi kegiatan kelompok lrlandia di Amerika didalam menghadapi prasangka buruk (prejudice) karena agama. Tetapi karena kepiawaannya, kelompok ini dalam ?berorganisasi? justru dapat berperan terutama di bidang politik. Hal ini akhirnya malah berbalik, dan menyebabkan perasaan anti Katolik yang merajalela dalam organisasi The Nativist dan The Know Nothing.
Begitu berartinya peranan kelompok sehingga di dalam percaturan watak bangsa, tak dapat diabaikan begitu saja. Namun demikian hal itu bukan semata-mata karena kehadirannya. Suasana perkembangan jaman dan realitas masyarakat Amerika dan waktu ke waktu juga turut mempengaruhi. Salah satunya adalah perkembangan Intelektual yang memunculkan Ide Pluralisme. Yaitu suatu pemikiran mengenai watak bangsa atau identitas kebangsaan Amerika yang berdasarkan pada kondisi kebhinekaan Ethnik. Hal ini bukan lagi mencerminkan kesamaan ataupun 'kesepakatan berubah' menjadi satu ciri khas yang lama, yaitu ciri khas kebudayaan Anglo Saxon. Watak bangsa yang berdasarkan falsafah pluralism tersebut pada hakekatnya menyadarkan dan memberi peringatan tentang perlunya pemahaman kebhinekaan sebagai sifat atau ciri bangsa Amerika. Seperti halnya alam fana ini, juga tidak dapat diterminasi secara seragam. Alam bersifat terbuka, keterbukaan akan senantiasa membawa perubahan-perubahan. Dan perubahan-perubahan itu tidak mungkin dapat disamakan. Begitulah realitanya.
Dalam pembahasan watak bangsa pada Bab.III, dinyatakan tentang berbagai sudut pandang didalam memahaminya. Khusus pada tulisan ini pembahasan watak bangsa mengacu kepada Ethnic Encyclopedia of f Harvard University yang dapat dipandang melalui isu nasional pada waktu itu, yaitu pada masalah suku bangsa (ethnic) dan agama, sehingga penjelasan bukan berdasarkan teori-teori psikologi antropologi. Beberapa hal yang turut mempengaruhi pembentukan watak bangsa juga tertulis di sini, di antaranya adalah beberapa warisan budaya inggris dan pengalaman politik. Memang Pada Abad 19, Masalah Anglo Conformity menjadi semacam kewajiban bagi para imlgran. Tetapi hal itu berkembang bersamaan dengan kesadaran berbagal kelompok Ethnik untuk saling berjuang memantapkan keberadaanya di tengah kelompok masyarakat Amerika berdasarkan azas pluralisme.
Selanjutnya pada Bab IV akan diketengahkan mengenai peranan kelompok Irlandia Katolik dalam pendidikan, agama dan politik dalam membentuk watak bangsa Amerika. Dipilihnya bidang itu karena memang bidang-bidang tersebut yang paling menonjol. Walaupun sebetulnya buruh Industri yang didominasi kelompok Irlandia Katolik juga mencuat menimbulkan masalah, tetapi hal ini terkait pada bidang politik."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lipset, Seymour Martin
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994
973 LIP a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aggi Tjetje
"ASBTRAK
Cerita yang mengagumkan tentang bangsa Asia di Amerika adalah suatu cerita yang tidak asing lagi. Walaupun jumlah keseluruhan mereka adalah kurang dari 7 juta atau kurang dari 3 7. dari jumlah penduduk, keberhasilan mereka dalam perniagaan, pekerjaan, masyarakat perguruan tinggi, secara luas melampaui jumlah mereka.
Akan tetapi, sementara nilai-nilai mereka sesuai dengan kebajikan Amerika yang seharusnya, mereka telah menderita secara menyedihkan sepanjang 1 1/2 abad lampau, tidak hanya dalam usaha pencarian mereka bagi pengakuan, tetapi bahkan dalam hal untuk semata-semata memperoleh penerimaan sebagai warganegara. Sejarah mereka di Amerika merupakan satu dari kemunafikan orang Amerika berkulit putih (International Herald Tribune, 3 Agustus 1989: 13).
Dari antara orang-orang asal Asia, yang menonjol adalah orang Cina, baik dalam hal jumlah maupun dalam hal permasalahan. Keunikan mereka telah mewarnai sejarah Amerika, baik dalam hal entitas mereka sebagai suatu kelompok eksklusif maupun dalam interaksi dengan kelompok lain, yang menimbulkan berbagai reaksi positif dan negatif silih berganti.
Perantauan imigrasi orang Cina ke Amerika kebanyakan hanyalah salah satu aspek dari eksodus besar-besaran orang Cina sepanjang abad kesembilanbelas. Hal ini disebabkan oleh masalah dalam negeri Cina sendiri dan lebih jauh disebabkan oleh godaan kesempatan yang lebih baik dari Dunia Baru. Malangnya, beberapa kelompok orang kulit putih Amerika menyerang pekerja-pekerja Cina, sedangkan Amerika yang pada awalnya menyambut kedatangan orang Cina, namun kemudian mengambil tindakan untuk membatasi kedatangan buruh-buruh Cina dan pada tahun 1882, secara umum mencegah imigrasi orang Cina dan menghalangi orang Cina menjadi warganegara Amerika.
Meskipun orang Amerika mengagungkan Deklarasi Kemerdekaan mereka sebagai sesuatu yang suci, dan walaupun Deklarasi tersebut menyatakan bahwa semua orang mempunyai hak-hak alamiah tertentu atau hak-hak yang tidak dapat diasingkan dari dirinya, yang terpenting di antaranya ialah hidup, kebebasan dan mencari kebahagiaan. Sepanjang sejarah, orang Amerika pernah beberapa kali menyimpang atau bahkan mengingkari nilai-nilai suci mereka ini, salah satu contoh dari penyimpangan tersebut adalah diskriminasi rasial yang dilakukan oleh orang Amerika terhadap penduduknya yang orang Cina.
Penelitian ini akan menuniukkan bahwa gerakan diskriminasi anti Cina di Amerika dalam bagian akhir abad kesembilanbelas disebabkan terutama oleh alasan-alasan budaya dan rasial, dengan ekonomi dan politik sebagai faktor pencetus yang menyulut sikap permusuhan.
"
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriana Devi
"Televisi telah ada sejak abad 18 akan tetapi mulai berkembang pada abad 19 dimulai dari televisi hitam putih hingga berwama. Televisi Amerika memiliki acara televisi yang beragam ada yang bersifat positif dan negatif menurut Milton Chen seorang Direktur KOED Center for Education and Lifelong Learning (CELL). Acara televisi yang negatif mengandung unsur kekerasan dan seks sedangkan positif yang mendidik anak-anak untuk mengembangkan kemampuan kreatifitasnya dan daya nalar mereka. Untuk memenuhi sasaran penilitian saya menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan mengumpulkan data-data dan metode penelitian kualitatif.
Hasil penelitian membuktikan bahwa dampak televisi dan kejahatan anak-anak yang dilakukan pada usia 8 hingga 15 tahun dari tahun 1970 sampai dengan 1997 perubahan yang signifikan di Amerika Serikat terhadap tayangan-tayangan yang bersifat negatif yang menimbulkan mereka untuk meniru dan melakukan hal yang mereka lihat di televisi tanpa bimbingan orang tua untuk mencema apa yang mereka lihat sehingga teman yang menghibur disaat orang tua tidak ada ialah televisi. Kejahatan yang dilakukan mereka membuktikan bahwa televisi secara tidak langsung mempengaruhi mereka dalam kehidupan nyata."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T18369
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>