Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13931 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Thoenes, P.
Leiden: H.E. Stenfert Kroese N.V., 1962
BLD 301.1 THO d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Stuart, C.A. Verrijn
Haarlem : De Erven F. Bohn, 1945
BLD 301 STU h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Oldendorff, A.
Laren N.H.: F. W. Dekoning-Uitgever, [date of publication not identified]
BLD 330 OLD i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Meyers, Albert
Leiden: H. E. Stenfert Kroese, 1954
BLD 330 MEY g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Meyers, Albert
Leiden: H.E.Stenfert Kroese N.V., 1952
330 MEY g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Meyers, Albert
Leiden: H. E. Stenfert Kroese, 1950
BLD 330 MEY g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Pendahuluan
A. Latar Belakang Permasalahan
Indonesia dewasa ini sedang giat melakukan pembangunan di segala bidang :
Pembangunan Nasional dilaksanakan di dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar kemajuan lahiriah dan kepuasan batiniah saja, melainkan keselarasan dan keserasian dan keseimbangan antara keduanya.
Salah satu tujuan dari program pembangunan Pemerintah adalah usaha untuk menjadikan suatu masyarakat yang sejahtera yaitu keadaan atau kondisi sejahtera penuh yang meliputi ke sejahteraan phisik, mental maupun sosial dari suatu masyarakat seperti yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun yang berbunyi :
Dalam Pelita ketiga, sebagai kelanjutan dan peningkatan dari Pelita kedua, akan diperluas kegiatan pembangunan di berbagai bidang dan akan diberikan perhatian yang lebih mendalam kepada meningkatan kesejahteraan rakyat, pembagian pendapatan yang lebih merata dan perluasan kesempatan kerja."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1985
LP 1985 1a
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Nova Andika
"Kemiskinan yang senantiasa terjadi pada komunitas pedesaan yang tradisional dengan keterbatasan teknologi dan prasarana ternyata tidak selamanya demikian. Wilayah perkotaan seperti Jakarta sebagai Pusat Pemerintahan Negara Republik Indonesia juga tidak luput dari domain kemiskinan. Meski jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta hingga tahun 2002 belum sampai satu juta jiwa, namun bagi pemerintah daerah dalam hal ini Pemda DKI Jakarta seharusnya lebih progresif dalam program pengentasan kemiskinan. Sehingga upaya meningkatan kesejahteraan masyarakat miskin Ibu Kota yang direfleksikan dari berkurangnya jumlah penduduk miskin secara drastis tiap tahunnya adalah keniscayaan.
Tesis ini berkaitan dengan "regional ekonomi" yang members dampak kesejahteraan dan berjudul "Pengaruh Anggaran Belanja Pemerintah Daerah DKI Jakarta Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Miskin Kota". Pemilihan judul ini berkaitan dengan pembangunan ekonomi yang bermuara pada pembangunan manusia, yang menurut UNDP (United Nation Development Program) meliputi empat pilar utama yaitu: produktivitas, pemerataan, kesinambungan dan pemerataan.
Program Inpres Desa Tertinggal (IDT), Program Mohamad Husni Thamrin, Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) dan belakangan Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM) adalah bagian integral dari rangkaian program pemerintah dalam hal pemberdayaan masyarakat melawan kemiskinan.
Maraknya pendirian rumah di daerah bantaran kali sekitar kali Ciliwung, hunian padat penduduk di pinggiran rel kereta api wilayah Tanah Tinggi-Galur dan maraknya pedagang kaki lima beroperasi memakan bahu Jalan Pasar Minggu dan Tanah Abang adalah potret besarnya lonjakan urbanisasi yang lebih didominasi oleh perpindahan kemiskinan dari daerah buffer Jakarta. Pengalokasian anggaran belanja Pemda DKI Jakarta yang membawa dampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan menurunnya jumlah penduduk miskin di Ibu Kota Jakarta menjadi obyek penelitian, Apakah porsi anggaran belanja Pemda DKI bidang kesejahteraan rakyat sudah proporsional untuk menurunkan angka kemiskinan di Jakarta? Pelaksanaan program otonomi daerah dan besaran anggaran belanja Pemda menjadi tolak ukur keberhasilan dari upaya pengentasan kemiskinan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13231
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surjetty S. Juzak
"ABSTRAK
Tesis ini adalah hasil penelitian dengan judul "Peranan Keluarga Sejahtera dalam Meningkatkan Ketahanan Nasional", Studi Kasus Keluarga Sejahtera di Kota Administratif Depok, Kelurahan Kemiri Muka.
Adapun tujuan dari penelitian ini ialah mempelajari Keluarga Sejahtera dan pengaruhnya terhadap Ketahanan Nasional, Pelaksanaan Program, manfaatnya terhadap Ketahanan Keluarga, dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Ketahanan Keluarga yaitu kesejahteraan dan keamanan.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus yang merupakan salah satu jenis metode penelitian deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan secara acak proporsional terhadap 3742 Kepala Keluarga di Kelurahan Kemiri Muka, kecuali Tahap Pra Keluarga Sejahtera diambil seluruhnya karena jumlahnya sedikit sekali, sehingga keluarga yang terpilih sebanyak 110 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan manggunakan angket, wawancara mendalam, data yang kembali 100 responden. Disamping data primer juga digunakan data sekunder dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), walikota Depok, Kecamatan Beji dan Kelurahan Kemiri Muka. Data tersebut diolah, dianalisa dan dilakukan pengujian dengan tabulasi silang.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa Keluarga Sejahtera yang dilaksanakan oleh BKKBN meliputi:
1. Kegiatan Lintas Sektoral Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Keluarga.
2. Gerakan Pembangunan Keluarga Sejahtera Dalam Rangka Peningkatan Penanggulangan Kemiskinan.
3. Pembentukan dan pengembangan kelompok-kelompok kegiatan sebagai wahana pembinaan Ketahanan Keluarga.
4. Peningkatan Pemahaman Masyarakat terhadap indikator dan kriteria Keluarga Sejahtera serta Fungsi Keluarga.
Secara nasional Keluarga Sejahtera berpengaruh terhadap Ketahanan Ekonomi yaitu pada peningkatan kemandirian keluarga yang dibentuk dan dikembangkan sejalan dengan peningkatan ketahanan keluarga, baik dalam bidang sosial ekonomi maupun sosial budaya dan agama, dapat membantu mengurangi kesenjangan ekonomi dengan berusaha memperkecil jumlah keluarga tahap Pra KS dan KS I. Dalam hal ini Ketahanan Ekonomi diharapkan dapat menunjang aspek-aspek kehidupan lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung seperti: ketahanan ideologi, politik, sosial budaya dan pertahanan keamanan serta geografi, sumber daya alam, dan penduduk sehingga dapat berpengaruh terhadap Ketahanan Nasional.
Keluarga Sejahtera juga bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan dan keamanan atau Ketahanan Keluarga. Selanjutnya Ketahanan Keluarga khususnya rasa aman akan berpengaruh pada Ketahanan Lingkungan, Ketahanan Masyarakat dan akhirnya dapat berpengaruh terhadap Ketahanan Nasional.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
RH. Sudhartin
"ABSTRAK
Bahwa tenaga kerja rumah tangga yang kemudian disebut Pramuwisma adalah merupakan bagian penting dalam lingkungan bekerja di Wilayah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, perlu ditingkatkan harkat, martabat dan kesejahteraannya dalam rangka menunjang Pembangunan Nasional dibidang ketenagakerjaan.
Keberadaan dan hubungan kerja antara pramuwisma dan pengguna jasa mempunyai ciri khusus yang tidak bisa disamakan dengan ketentuan hubungan kerja yang selama ini diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk mencapai maksud tersebut diatas Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta telah menerbitkan kebijaksanaan berupa Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 1993 tentang Pembinaan Kesejahteraan Pramuwisma di DKI Jakarta.
Dalam pelaksanaannya selama dua tahun melalui uji coba di 50 kelurahan di lima wilayah kotamadya, Kebijaksanaan Peraturan Daerah tersebut mendapatkan hambatan-hambatan antara lain: (1) Kegiatan pengadaan pramuwisma belum dilaksanakan. (2) Pembinaan pelatihan ketrampilan pramuwisma belum dilaksanakan dan tindakan kurang manusiawi terhadap pramuwisma semakin meningkat.
Menurut penulis masalah utamanya adalah terdapat beberapa ketetapan dari Kebijaksanaan Pemerintah Daerah tersebut, yang belum mengacu dan overlapping dengan aturan dan perundang-undangan serta kebijakan-kebijakan yang ada sehingga mempengaruhi pada implementasi kebijakan tersebut.
Penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tesis ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan analisis hirarki level. Data sekunder diperoleh melalui laporan-laporan, bukti-bukti, dan pustaka lainnya yang ada hubungannya dengan Kebijaksanaan Pembinaan Kesejahteraan Pramuwisma, sedangkan data primer diperoleh melalui depth interview melalui badan usaha penyalur pramuwisma, pengguna jasa dan pramuwisma.
Temuan-temuan hasil penelitian dari Kebijakan Pembinaan Kesejahteraan Pramuwisma di DKI Jakarta (Perda No. 6 tahun 1993) dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Kebijakan Pembinaan Kesejahteraan Pramuwisma pada policy level:
1.1 Kebijakan Perda No. 6 thn 1993 Bab III pasal 3 yang menetapkan bahwa Badan Usaha dapat mengadakan tenaga kerja pramuwisma dari seluruh tanah air Republik Indonesia. Ketetapan ini belum mengacu atau overlapping dengan Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Inst.-06/Men/1984 yang menetapkan bahwa pengadaan tenaga kerja rumah tangga dapat diadakan dari Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur serta dilaksanakan oleh Kanwil Tenaga Kerja DKI Jakarta. Oleh karena itu pengadaan tenaga kerja pramuwisma belum dilaksanakan sebagaimana ketetapan Perda No. 6 tahun 1993.
1.2 Ketetapan kebijakan Gubernur KDKI Jakarta No. 1099 tahun 1994 pasal 2 ayat (d) tentang pelaksanaan pelatihan ketrampilan pramuwisma, overlapping dengan pasal 4 ayat (e) Perda No. 6 tahun 1993. Oleh karena itu ketetapan kebijakan pelatihan ketrampilan pramuwisma belum di implementasikan.
1.3 Kebijakan Perda No. 6 Tahun 1993 belum mengatur ketetapan hak-hak secara eksplisit bagi pramuwisma, pengguna jasa dan badan usaha sehingga yang ada hanya kewajiban masing-masing.
2. Kebijakan Pembinaan Kesejahteraan Pramuwisma pada organizational level.
2.1 Kebijakan Perda No. 6 tahun 1993 belum dilengkapi dengan organisasi pelaksana secara fungsional di tingkat propinsi maupun di tingkat wilayah kotamadya. Oleh karena itu kebijakan Perda tsb belum dapat diimplementasikan dengan efektif dan efisien .
2.2 Organisasi pengadaan dan peryalur pramuwisma sebagian besar (75%) belum berstatus Badan Usaha sebagaimana ketetapan Perda No. 6 tahun 1993. Oleh karena itu Pembinaan pada organisasi penyalur belum efektif.
3. Kebijaksanaan Pembinaan kesejahteraan pramuwisma pada operational level.
3.1 Implementasi kebijaksanaan Perda No. 6 tahun 1993 belum memperoleh hasil yang optimal karena masih terdapat kerancuan dalam ketetapan-ketetapannya. Kebijakan operasional tersebut tidak didukung dengan mekanisme organisasi pelaksanaan dan tahapan operasional.
3.2 Implementasi kebijakan Perda No. 6 tahun 1993 lebih mengutamakan pada pencapaian target retribusi pembinaan pramuwisma dan mengabaikan pentingnya dukungan partisipasi masyarakat serta kondisi lingkungan kerja antara pramuwisma dengan pengguna jasa dalam ikatan keluarga.
Berdasarkan temuan-temuan dari hasil penelitian diatas yang berkaitan dengan pembinaan kesejahteraan pramuwisma diperlukan adanya penyempurnaan pada setiap ketetapan yang tidak dapat diterapkan dan membawa dampak pada keberhasilan dalam implementasi kebijakan tersebut. Oleh karena itu perlu dikeluarkan atau diterbitkan suatu institutional arrangement baru sebagai penyempurnaan kebijakan Perda No. 6 tahun 1993, dan tidak merubah Perda tersebut secara keseluruhan karena membutuhkan waktu yang lama dan karena harus melalui persetujuan legislatif. Institutional arrangement baru tersebut dapat berupa Keputusan atau Instruksi Gubernur KDKI Jakarta, yang dilengkapi dengan organisasi dan tata laksana kerja yang jelas dan didalam implementasinya dilakukan melalui tahapan pembinaan yang didahului dengan memasyarakatkan kebijakan Perda tersebut yang menyentuh seluruh anggota masyarakat, melakukan pendataan dan pembinaan (pelatihan) setelah itu dilakukan penarikan retribusi pembinaan.
Daftar Pustaka: 21 buku, 4 himpunan data, 9 buku himpunan peraturan dan perundang-undangan serta berita koran.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>