Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4117 dokumen yang sesuai dengan query
cover
New York: Harcourt, Brace, 1964
338.476 GIA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bryna Meivitawanli
"Tujuan dari skripsi ini adalah untuk menganalisa CEO narsis, organisasi narsis dan hubungan antara keduanya dalam kasus General Motors. Literatur yang sudah ada mengenai konsep-konsep akan terlebih dahulu dijelaskan sebelum mengaplikasikannya kedalam kasus GM. Dua mantan CEO GM telah dipilih untuk analisa, Roger B. Smith dan John F. "Jack" Smith, Jr. Karaksteristik kedua CEO dan karakteristik GM pada masa jabatan keduanya akan dibahas satu persatu. Analisa-analisa ini menuju pada konklusi dimana CEO narsis mempunyai pengaruh terdahap organisasinya dengan mengubahnya menjadi organisasi yang narsis, tetapi organisasi narsis tidak memiliki pengaruh terhadap kepribadian para CEO. Selain konklusi berdasarkan pembahasan literatur, hipotesis dan rencana penelitian telah disediakan. Refleksi dan rekomendasi untuk penelitian dimasa depan juga diberikan diakhir.

The objective of this thesis is to analyse narcissistic CEOs, narcissistic organizations and the relationship between the two in the case of General Motors. Existing literatures on the concepts are first explained before applying it to the case of GM. Two former CEOs of GM were chosen for analysis, Roger B. Smith and John F. “Jack” Smith, Jr. The characteristics of these two CEOs and the characteristics of GM during their tenure are described independently. These analyses lead to the conclusion that narcissistic CEOs do affect their organization by turning them into a narcissistic organization but narcissistic organization does not affect the personality of the CEOs. In addition to conclusions based on literature review, hypotheses and research plan are provided. Reflection and recommendation for future researches are also given at the end. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ravi Hakeem Kusuma Rahman
"Artikel ini membahas strategi dan kebijakan General Motors untuk bertahan pada masa Great Depression dari tahun 1929 sampai tahun 1935. Great Depression yang melanda negara Amerika Serikat mengakibatkan sektor industri goyah, tidak terkecuali General motors yang saat itu sedang mengalami kemajuan pesat sebagai manufaktur mobil tersukses mengungguli Ford dan Chrysler. Alfred P. Sloan sebagai direktur utama beserta jajaran direksi General Motors bertanggung jawab untuk mengeluarkan General Motors dari jurang depresi ekonomi. Sejumlah strategi diformulasikan untuk mempertahankan eksistensi General Motors, seperti menurunkan harga mobil mewah, mengurangi jumlah pekerja, hingga memberikan menggunakan bantuan kredit bernama General Motors Acceptance Corporation (GMAC) yang sudah lebih dulu dibentuk sejak 1919. Strategi perusahaan yang dirumuskan Sloan bersama timnya bertujuan membantu General Motors agar bisa bertahan ditengah kekacauan depresi ekonomi yang melanda Amerika Serikat. Oleh karena itu, penulis berargumen bahwa General Motors mengeluarkan kebijakan dan strategi seperti pemotongan biaya produksi dan pengurangan pekerja agar tetap bertahan selama gempuran Great Depression. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Berbeda dengan kajian-kajian sebelumnya yang membahas dampak Great Depression terhadap manufaktur mobil di Amerika Serikat secara umum, penelitian ini terfokus pada strategi General Motors serta dampaknya terhadap perusahaan dan masyarakat Amerika Serikat. Sumber-sumber yang digunakan pada artikel ini adalah surat kabar, poster, buku serta jurnal yang terkait dengan General Motors.

The article discusses General Motors strategies and policies to survive the Great Depression from 1929 to 1935.The Great Depression that hit the United States caused the industrial sector to falter, including General Motors, which at that time was experiencing rapid progress as the most successful car manufacturer outperformed Ford and Chrysler. Alfred P. Sloan as the president director and board of directors of General Motors is responsible for getting General Motors out of the brink of the economic depression. Strategies are formulated to maintain the existence of General Motors, such as reducing the price of luxury cars, reducing the number of workers, to providing credit assistance called the General Motors Acceptance Corporation (GMAC) which was formed in 1919. The company strategy formulated by Sloan together aims to help General Motors to can survive amid the economic turmoil that engulfs the United States. Therefore, the authors argue that General Motors issued policies and strategies such as cutting production and worker costs in order to survive during the Great Depression. This study uses a historical method which includes stages, namely heuristics, criticism, interpretation and historiography. In contrast to previous studies that discussed the impact of the Great Depression on car manufacturing in the United States in general, this study focuses on General Motors' strategy and its impact on US companies and society. The sources used in this article are newspapers, posters, books and journals related to General Motors."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Boston: McGraw-Hill, 2000
301 THR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkia
"Tesis ini membahas mengenai penyelamatan General Motors oleh pemerintahan Obama pada saat resesi ekonomi terjadi di Amerika Serikat tahun 2008 silam melalui pemberian dana bailout bernama TARP. Fokus dari penelitian ini adalah menunjukkan bahwa dalam upaya penyelamatan ini, terdapat faktor-faktor yang menjadi bargaining power General Motors, sehingga membuat korporasi ini tidak mungkin dibiarkan collapse. Faktor tersebut antara lain kekuatan SDM General Motors serta kekuatan ekonomi GM. Buruh yang tergabung dalam UAW ini merupakan salah satu pressure group yang berpengaruh. Dari sisi politik, buruh GM adalah basis dukungan bagi demokrat. Sedangkan dari segi ekonomi, GM merupakan industry otomotif iconic yang menopang perekonomian Amerika dengan ratusan ribu buruh yang dipekerjakan. Dapat disimpulkan bahwa penyelamatan GM merupakan hal yang harus dilakukan pemerintah Obama untuk menyelamatkan kepentingan pereknomian nasional, serta kepentingan politik Obama dan demokrat secara khusus.

This thesis discusses the rescue of General Motors by the Obama Administration during the economic recession in the United States in 2008 through bailout called TARP. The focus of this study is to show that in this rescue effort, there are factors that became General Motors bargaining power, thus making these corporation may not be allowed to collapse. These factors include the strength of human resources and the strength of economic that own by General Motors. GM labor who are members of the UAW is one of the influential pressure groups in America. From the political side, the GM workers is a base of support for the Democrats. From the economy side, GM as iconic automotive industry, supporting American economy with hundreds of thousands of workers employed. It can be concluded that the GM rescue is something that must be done by Obama administration in order to save national economic interest, and in order to save political interests of Obama and democrats in particular."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahafby Noor Alky Wicaksono
"Artikel ini membahas mengenai upaya NV General Motors Java dalam menghadapi krisis ekonomi, 1929-1933. Malaise adalah sebuah peristiwa menurunnya tingkat ekonomi yang terjadi secara besar di seluruh dunia yang terjadi pada tahun 1929 dan berlangsung selama 1929-1933 berawal di Amerika Serikat. Krisis ini melanda di hampir seluruh negara termasuk Hindia Belanda. Melandanya malaise di Hindia Belanda berdampak pada perusahaan-perusahaan di berbagai sektor, termasuk di sektor otomotif. Penelitian terhadap General Motors dalam krisis malaise di Amerika Serikat sudah banyak dibahas dalam berbagai artikel, sementara penelitian ini memiliki sudut pandang baru tentang General Motors di Hindia Belanda. General Motors merupakan sebuah perusahaan otomotif yang berdiri di Amerika Serikat pada 1892 oleh R.E Olds. General Motor masuk ke Hindia Belanda ketika masa kepemimpinan Alfred P. Sloan pada 1927 dengan nama NV General Motors Java. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sudut pandang lain dari sejarah otomotif Indonesia yang membahas dampak pada krisis ekonomi, sementara sejarah otomotif Indonesia lainnya hanya membahas tentang produk-produknya saja. Temuan penelitian yang diperoleh bahwa pabrik General Motors di Tanjung Priuk merupakan pabrik otomotif pertama berskala besar di Hindia Belanda, dan mengawali sejarah pabrik perakitan otomotif di Hindia Belanda dan Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari 4 tahapan berupa heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Sumber yang digunakan merupakan buku general motors dan buku perekonomian Hindia Belanda 1929-1933, artikel jurnal, dan surat kabar sejaman.

This article explained the NV General Motors Java Company efforts in facing the economic crisis in 1929-1933. Malaise was a moment of economic level decreasing that happened massively in the whole world in 1929 and lasted from 1929-1933 that originated from the United States. This crisis hit almost entire part of the world, including Dutch East Indies. In the Dutch East Indies, this crisis was affected to companies in many sectors including automotive. Research on General Motors in the malaise crisis in the United States has been widely discussed in various articles, while this research has a new perspective on General Motors in the Dutch East Indies. General Motors is the automotive company established in the United States of America in 1892 by R.E Olds. General motor came to Dutch East Indies when Alfred P. Sloan led in 1927 by the name of NV General Motors Java. This research aims to see another point of view of Indonesian automotive history which discusses the impact on the economic crisis, while other Indonesian automotive histories only discuss about its products. The research findings show that the General Motors factory in Tanjung Priuk was the first large-scale automotive factory in the Dutch East Indies, and this factory started the history of automotive assembly plants in the Dutch East Indies and Indonesia. This research using method that divided into 4 stages; heuristic, source critic, interpretation and historiography. The sources that used in this article was books of General Motors and Dutch East Indies books, journal article, also contemporary newspaper."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hoffmann, Charles G.
New York: Twayne, 1967
823.9 HOF f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Varial Ashari
"Skripsi ini membahas mengenai perbandingan penerapan dan pengaturan merger vertikal di Amerika Serikat dan ketentuan-ketentuan yang ada di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dimana data penelitian ini sebagian besar dari studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan pengaturan mengenai merger vertikal di Indonesia dan di Amerika Serikat. Perbedaan tersebut dapat kita temukan dari larangan yang diatur oleh Amerika Serikat dan Indonesia. Merger vertikal di Amerika Serikat tidak hanya melarang mengenai pengambilalihan atas saham, namun juga pengambilalihan atas aset sedangkan di Indonesia dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 hanya mengatur mengenai pengambilalihan atas saham dan perbedaan lainnya terdapat dalam bagaimana cara FTC dan KPPU melakukan penilain terhadap aktivitas merger vertikal. Di Amerika Serikat FTC akan melakukan penilaian menyeluruh terhadap aktivitas merger vertikal apakah mempengaruhi persaingan potensial yang berbahaya atau tidak dengan salah satu caranya adalah melihat pangsa pasar perusahaan yang terlibat dalam merger memiliki pangsa pasar 5 hal tersebut bertujuan untuk menganalisa apakan hasil dari aktivitas merger vertikal tersebut akan mengeliminasi salah satu perusahaan yang melakukan aktivitas merger vertikal sebagai calon pendatang baru yang potensial untuk dapat masuk ke pasar dan berakibat menimbulkan hambatan masuk di pasar masa depan. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu pembahasan mendalam mengenai pengaturan pengambilalihan atas aset dan juga penilaian terhadap persaingan potensial yang berbahaya atau tidak, dengan merujuk kepada pengaturan di Negara yang terlebih dahulu menerapkannya, yakni di Amerika Serikat.

This thesis discusses the comparative application and regulations of vertical mergers in the United States and the provisions in Indonesia. This research uses normative juridical research method where the research data is mostly from literature study. The result of this study is that there are different regulations regarding vertical mergers in Indonesia and in the United States. These differences can be found from the restrictions imposed by the United States and Indonesia. The vertical merger in the United States not only prohibits the takeover of shares, but also the takeover of assets while in Indonesia in Law no. 5 of 1999 only regulates the acquisition of stock and other differences in how FTC and KPPU conduct judgments on vertical merger activities. In the United States the FTC will undertake a thorough assessment of the activity of a vertical merger whether it affects dangerous potential competition or not by one way is to see the market share of companies involved in a merger having a 5 market share it aims to analyze whether the results of such vertical merger activity will eliminate one of the companies that engage in vertical merger activity as potential new entrants to enter the market and result in barriers to entry in the future market . It is therefore necessary to have an in depth discussion of the arrangement of asset acquisition and also the assessment of potentially dangerous competition or not. To do that analysis, we can refer to the United States as a country that has already applied the regulation. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Arnold
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
TA2187
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arissetyanto Nugroho
"Dalam industri manufaktur, unsur masukan yang utama adalah material (komponen dan part) yang akan diproses oleh sistem produksi menjadi barang jadi. PT General Motors Indonesia sebagai produsen kendaraan bermotor merk Opel Blazer berupaya melakukan berbagai program perbaikan bersifat strategis dalam menghadapi lingkungan usaha masa depan. Program yang menjadi perhatian utama adalah program perbaikan manajemen material. Sebagai solusi dalam menangani manajemen material adalah pengaturan waktu dan jumlah material optimal yang harus dipenuhi dalam suatu lingkungan industri.
Mengingat besarnya dukungan kelancaran supply material terhadap kelancaran proses produksi, maka perlu diÍakukan perencanaan material yang baik untuk menghindari pemborosan biaya yang tidak perlu. Selama ini PT General Motors Indonesia menghadapi masalah perencanaan material internal yaitu kurang selarasnya pengaturan komponen dan part yang dikeluarkan dan gudang dalam memenuhi permintaan bagian produksi.
Dalam membuat perencanaan dan pengendalian persediaan material yang lebih efektif, maka arena studi ditekankan pada struktur produk Opel Blazer hingga struktur yang terendah yang berupa komponen dan part yang dirakit, agar dapat memenuhi line produksi baik waktu maupun jumlahnya.
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini dengan cara pengamatan langsung, mencari sumber data relevan seperti sumber dalam lingkungan industri dan buku-buku referensi. Dengan mempelajari sistem pengadaan material dan rencana produksi yang ada serta obyek penelitian berupa produk rakitan yang pola permintaannya tidak bebas, maka metode yang diusulkan untuk diterapkan adalah metode Perencanaan Kebutuhan Material (Material Requirements Planning-disingkat dengan MRP) sebagai bagian fungsi manajemen material.
Nilai-nilai hasil perhitungan yang diperoleh dapat memberi gambaran perencanaan dan pengendalian persediaan komponen Opel Blazer yang efektif dalam penerapan manajemen material. Biaya persediaan yang minimal diperoieh berdasarkan teknik lot size yang terpilih, yaitu teknik Lot For Lot (LFL).
Metode Material Requirements Planning (MRP) yang diusulkan untuk diterapkan dalam perusahaan masih mengandung kelemahan mengingat metode tersebut dapat digunakan jika asumsi sumber daya man, machine, material dalam perusahaan berjalan lancar. Kendala kendala yang dapat menjangkiti ketiga elemen tersebut sehingga proses produksi tidak dapat berjalan normai tidak diperhitungkan. Sehingga untuk penulisan mendatang dapat diusulkan metode perbaikan manajemen material lain yang teiah memperhitungkan kendala-kendala tersebut diatas."
1999
T5247
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>