Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79739 dokumen yang sesuai dengan query
cover
J. Supranto
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1978
658.83 SUP m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
J. Supranto
"Research methods; Sumber data"
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1986
001.42 SUP m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
J. Supranto
Jakarta:: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1981
001.42 SUP m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Carolus Floriantono Dengi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengawasan melekat, pengawasan fungsional, dan pengawasan masyarakat, baik secara individual maupun kolektif, terhadap akuntabilitas Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kupang dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun 2018. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi berganda dan pengambilan sampel dilakukan menggunakan proportionate stratified random sampling terhadap Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS). Data primer diperoleh dari pengisian kuesioner oleh sampel sebanyak 20 (dua puluh) orang PPK dan 103 (seratus tiga) orang PPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat berpengaruh terhadap akuntabilitas KPU Kota Kupang. Secara keseluruhan pengawasan melekat, pengawasan fungsional, dan pengawasan masyarakat berpengaruh terhadap akuntabilitas KPU Kota Kupang."
Jakarta: Komisi Pemilihan Umum , 2021
320 JTKP 2:2 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Musyawir
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa dan penyebab penyimpangan. Jenis penelitian ini tergolong penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah seluruh tuturan siswa atau wacana percakapan lisan dan informasi situasi tutur. Adapun sumber data diperoleh dari siswa kelas XI SMA Negeri 2 Panca Rijang Sidenreng Rappang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik rekam, teknik catat, dan wawancara tidak terstruktur. Analisis data melalui empat tahapan,yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian sekaligus penganalisisan data dan penyimpulan /verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa yang terjadi dalam interaksi belajar-mengajar bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA Negeri 2 Panca Rijang Sidenreng Rappang, yakni penyimpangan tunggal dan penyimpangan ganda. Penyebab penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa dalam interaksi belajar-mengajar bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA Negeri 2 Panca Rijang Sidenreng Rappang meliputi (1) penyimpangan disebabkan oleh penutur sengaja menuduh mitra tutur, (2) sengaja berbicara tidak sesuai dengan konteks, (3) protektif terhadap pendapat, (4) dorongan rasa emosi penutur, (5) kritik secara langsung dengan kata-kata kasar, dan (6) mengejek, serta (7) tidak memberikan rasa simpati kepada mitra tutur.

The research aims to describe the types of deviation of language politeness principle and the cause of deviation. The research was qualitative. The data of the research were all of the students’ speeches or oral conversation discourse and speech information situation. The data source was obtained from the students of class XI at SMAN 2 Panca Rijang Sidenreng Rappang. The data of the research were collected by recording, note-king, and unstructured interview technique. The data of the research were analyzed through four stages, namely data collections, data reduction, presentation, as well as data analysis and conclusions/verification. The results of the research revea that the deviations of language politeness principle which were occurred in learning-teaching interaction in Bahasa Indonesia of class XI students at SMAN 2 Panca Rijang Sidenreng Rappang are single and double deviation. The causes of the deviation of language politeness principle in learning-teaching interactions in Bahasa Indonesia of class XI students at SMAN 2 Panca Rijang Sidenreng Rappang cover (1) deviation caused by the speakers intentionally accused the speaking partner, (2) intentionally speak not accordance with the context, (3) protective on opinion, (4) the speaker’s emotional impulse, (5) direct critic with harsh words, (6) mocking, and (7) no sympathy given to the speaking partner. Keywords:learning-teaching interaction,language politeness,politeness principle."
Ambon: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2019
400 JIKKT 7:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Musyawir
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk tindak tutur ilokusi pada program Sentilan-sentilun dan implikasinya terhadap pengajaran bahasa Indonesia pada aspek keterampilan berbicara. Subjek penelitian ini adalah tayangan atau video program Sentilan-sentilun di Metro TV. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang berbekal tentang pemahaman kajian teori pragmatik yaitu, tindak tutur. Metode pengumpulan data yakni, teknik dokumentasi, teknik simak, dan teknik catat. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kontekstual, yakni dengan menerapkan dimensi-dimensi konteks dalam menafsirkan data yang telah berhasil dikumpulkan, diidentifikasi, dan diklasifikasikan.

This study aims to describe the form of illocutionary acts in the Sentilan-Sentilun program and it simplications in teaching Bahasa through speaking skills. The subject of this research was the Sentilan-Sentilun program or video atMetro TV. This research is auses researcher himself who understand the pragmatic theory studies, namely, speech acts. Data collection methods are documentation techniques, listening techniques, and note taking techniques. The data are analysed by contextual methods by applying context dimensions to interprete the data that has been successfully collected, identified, and classified. Finaly, the researcher find four form through the result. the forms of illocutionary acts that are often used in the Sentilan-Sentilun program,m they are directive illocutionary acts, expressive illocutionary acts, declarative illocutionary acts, and representative illocutionary acts. Furthermore, those implications, can be used as a very interesting audiovisual learning media as well as a tool to achieve student learning competencies. Students become more communicative and expressive to undergo learning Bahasa, especially in speaking skills so it can achieve maximum results."
ambon: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2019
400 JIKKT 7:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Slafi Bayu Aji Nur Alim
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya bahasa perbandingan dan perulangan dalam antologi puisi Kasmaran karya Usman Arrumy serta implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi yang berupa larik-larik puisi. Teknik analisis data penelitian ini adalah analisis data model interaktif yang meliputi reduksi data, penyajian
data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya bahasa perulangan ditemukan sebanyak 276 data yang meliputi gaya bahasa asonansi sebanyak 194 data, gaya bahasa aliterasi sebanyak 1 data,
gaya bahasa epizeukis sebanyak 13 data, gaya bahasa kiasmus sebanyak 8 data, gaya bahasa tautotes 6 data, gaya bahasa epistrofa 4 data, gaya bahasa anafora 40 data, gaya bahasa mesodilopsis 4 data, dan gaya bahasa anadiplosis 3 data. Gaya bahasa perbandingan ditemukan sebanyak 289 data, dengan rincian sebagai berikut. Gaya bahasa metafora 88 data, gaya bahasa perumpamaan 17 data, gaya bahasa personifikasi 83 data, gaya bahasa depersonifikasi 73 data, gaya bahasa antitesis 8 data, gaya bahasa perfrasis 4 data, gaya bahasa pleonasme 10 data, gaya bahasa prolepsis 3 data, dan gaya bahasa koreksio 3 data. Hasil penelitian terhadap gaya bahasa ini dapat diimplementasikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan dapatdilihat pada KD pembelajaran dalam pembelajaran teks puisi.

This study aims to describe the comparison and repetition style in the Anthology of Kasmaran's poetry by Usman Arrumy and its implications for learning Bahasa. This type of research is descriptive qualitative. The data collection techniques are documentation techniques of poem’s couple to. The data analysis technique of this research is an interactive model of data analysis which includes data of reduction and presentation, and conclusions. The results of this study indicate that there are 276 repetitive language styles including194 data of as on ance language styles , a data of alliterative language styles, 13 data of epiphatic language styles, 8 data of chiasmus language styles, 6 data of tautotes language style, 4 data of epistrofa language style, 40 data of anaphora language style, 4 data of mesodilopsis language style, and 3 data of anadiplosis language style. While there 289 data comparative language style are found, with its details: 88 data of metaphorical style language,17 data of language style parables, 83 data of personification language style, 73 data of de personification language style, 8 data of antithesis language style, 4 data of language style perfrasis, 10 data of language style pleonasm, 3 data of language style prolepsis, and 3 data of language style correction. The results of research on this style of language can be implemented in learning Bahasa."
ambon: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2019
400 JIKKT 7:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
J. Supranto
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1991
001.42 SUP m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
J. Supranto
Jakarta: Rineka Cipta , 2003
658.83 SUP m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Marlina Iryattie
"ABSTRAK
Marketing research sekarang ini telah menjadi salah satu elemen yang penting bagi para pemasar. Dengan maraknya produk dan merek yang beredar di pasar, marketer harus tanggap akan setiap perubahan yang terjadi maupun yang akan terjadi. Salah satu antisipasi yang dapat dilakukan untuk selangkah lebih maju dari pesaing adalah melalui riset pemasaran.
Secara general riset dibagi dua, deskriptif dan eksploratoris. Dalam riset deskriptif, perusahaan menuangkan bahan-bahan yang hendak diteliti ke dalam kuesioner. Umumnya, untuk memudahkan responden dalam mengisi kuesioner tersebut, pilihan jawaban telah disediakan. Misalnya, penelitian untuk mengetahui tingkat kepuasan, pilihanjawaban biasanya diberikan dalam bentuk skala. Skala bisa bermacammacam, ada skala 2, skala 3, skala 5, skala 7, skala 10 dan seterusnya.
Penelitian dalam tesis ini, adalah untuk mengetahui perpindahan skala yang dilakukan oleh responden jika diberikan beberapa skala dalam menjawab pertanyaan yang sama. Untuk memudahkan, maka digunakan parameter kepuasan terhadap Telkom dan PLN untuk tiga atribut, yaitu kepuasan secara keseluruhan, kepuasan terhadap kualitas pelayanan, dan kepuasan terhadap harga. Penelitian juga dilakukan dengan tiga buah metode kontak, yaitu face to face, telepon dan mails.
Dari hasil penelitian terhadap 231 responden, ditemukan bahwa terjadi transformasi cukup tajam dari skala 2 ke skala 3. Contohnya, pada panel face to face, untuk pertanyaan kepuasan terhadap pelayanan Telkom secara keseluruhan, dari 100% responden yang menjawab "puas" pada skala 2, jawaban tersebut tertransformasi menjadi 32.73% tetap menjawab "puas" dan 67.27% sisanya menjawab "biasa saja" di skala 3. Untuk 100% yang menjawab "tidak puas" pada skala 2 untuk panel dan pertanyaan yang sama, apabila diberikan skala 3, jawaban tersebut menjadi 62.22% ke "biasa saja" dan 37.78% tetap ke "tidak puas". Hal ini menunjukkan kecenderungan yang sama pada kedua panel yang lain, dan untuk kedua atribut lainnya (kualitas dan harga Telkom dan PLN dengan telepon dan mails). Hanya saja, khusus pada harga, persentase responden yang menjawab "tidak puas" cenderung lebih besar dari pada responden yang menjawab "puas".
Selanjutnya, untuk transformasi skala dari skala 3 ke skala 5 dan dari skala 5 ke skala 7, konsistensijawaban terkonsentrasi padajawaban "biasa saja", ataujawaban yang memiliki poin netral/poin tengah. Sedangkan dari ketiga panel, ditemukan bahwa penglSlan jawaban dengan kesalahan terbesar terjadi pada panel mails. Namun, dengan panel ini, responden lebih jujur dalam mengisi kuesioner, walaupun tingkat return kuesioner hanya sekitar 30%nya saja.
Disamping perpindahan skala, penelitian juga dilakukan untuk melihat seberapa besar indeks kepuasan responden dengan mengacu kepada demografi responden Genis kelamin, usia, pengeluaran rata-rata, dan latar belakang pendidikan). Indeks kepuasan terkecil, lagi-lagi terjadi pada atribut harga. Sebagai contoh, dari panel face to face, untuk tingkat kepuasan terhadap pelayanan Telkom, indeks kepuasan skala 2 untuk. pelayanan keseluruhan adalah 1.66, sedangkan untuk kualitas pelayanan saja sebesar 1.66, dan untuk harga sebesar 1.66 juga, dari nilai maksimum 2. Pada skala ini, ketiga atribut masih memiliki indeks yang sama. Namun, pada skala 3, indeks kepuasan untuk pelayanan Telkom keseluruhan adalah sebesar 2.01, untuk kualitas sebesar 2.03, dan untuk harga sebesar 1.51, dari nilai maksimum 3, dan seterusnya. Dari angka-angka tersebut, dapat disimpulkan bahwa semakin besar skala yang digunakan,
maka semakin kecil indeks kepuasan responden. Jawaban yang diharapkan konsisten, temyata lebih banyak yang lari ke tangah. Hal ini juga secara hampir sama ditunjukkan oleh hasil penelitian terhadap pelayan PLN dan dengan kedua panel lainnya maupun secara overall.
Sedangkan dari demografi responden, untuk tingkat kepuasan terhadap Telkom, ditemukan bahwa jenis kelamin dan usia tidak mempengaruhi rata-rata kepuasan responden, karena nilai signifikan yang dihasilkan untuk semua skala. Sedangkan pengeluaran rata-rata responden berpengaruh terhadap model skala pada skala 2 saja. Untuk latar belakang pendidikan, Ho ditolak pada skala 2, skala 7 dan skala 1 0 karena nilai signifikan yang dihasilkan masing-masing lebih kecil dari 5%.
Namun, untuk rata-rata kepuasan terhadap pelayanan PLN, keempat atribut yang diteliti Genis kelamin, usia, pengeluaran rata-rata dan latar belakang pendidikan responden) tidak ada satupun yang mempengaruhi penilaian responden terhadap tingkat kepuasan jawaban yang dihasilkan.
Selain dengan anova, indeks kepuasan Telkom dan PLN juga di analisa dengan memakai Top Boxes. Untuk Telkom, hasilnya adalah: skala 2 menghasilkan indeks sebesar 59.7%, skala 3 menghasilkan indeks sebesar 19.5%, dan seterusnya. Untuk PLN hasilnya adalah: skala 2 indeks kepuasan sebesar 48.1%, skala 3 sebesar 13.4%, dan seterusnya. Dengan analisa ini, indeks kepuasan juga semakin kecil nilainya dengan menggunakan skala yang semakin besar.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>