Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19328 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Solley, Charles
New York: Basic Books, 1960
152.1 SOL d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini membahas tentang perkembangan personal, sosial dan emosiaonal anak yang berkaitan dengan perilakunya terhadap dirinya sendiri dan dengan dunia di luar dirinya."
The Open University: Walton Hall, 1995
155.418 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Ira Dewantari
"ABSTRAK
Pada era globalisasi seperti sekarang ini, pendidikan merupakan hal yang sangat
penting dan semakin diperhatikan oleh seluruh lapisan masyarakat terutama
kalangan orang tua. Hal ini diperkuat dengan semakin berkembangnya teknologi
sehingga sumber daya manusia semakin dituntut kemampuannya agar dapat
berjalan seiring dengan kemajuan zaman. Untuk mengantisipasi hal tersebut,
banyak kalangan orang tua terutama keluarga muda mulai mempersiapkan putraputri
mereka sejak dini bahkan sejak usia batita. Sekarang ini cukup banyak
keluarga muda yang menyekolahkan anak batita mereka ke kelompok bermain.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, banyak kelompok bermain mulai berdiri
dan menawarkan berbagai program kegiatan sesuai dengan konsep sekolah
masing-masing sehingga semakin banyak bermunculan kelompok bermain .
tersebar di seluruh Jabotabek mulai dari fisik yang megah, sedang sampai sangat
sederhana.
Sehubungan dengan fenomena tersebut, peneliti ingin mengetahui lebih jauh
tentang kelompok bermain yang mulai menjamur tersebut Penelitian dilakukan
pada sebuah kelompok bermain yang relatif masih baru namun sudah memiliki
siswa/i yang cukup banyak jumlahnya. Yang akan dibahas dalam penelitian ini
adalah persepsi keluarga muda terhadap kelompok bermain yang merupakan
tempat batitanya bersekolah. Pembahasan tentang kelompok bermain ini meliputi
program pendidikan, tim pengajar seria fasilitas yang ada di sekolah tersebut
Dengan kata lain, penelitian ini akan membahas bagaimana persepsi keluarga
muda terhadap program pendidikan yang diberikan kepada batita mereka, para
guru yang mengajar, serta sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah tersebut.
Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dimana para ibu siswa/i diminta mengisi
kuesioner yang mencakup pertanyaan mengenai program pendidikan sekolah, para
pengajar serta fasilitas yang tersedia di sekolah. Selain itu, orang tua diminta
menjawab pertanyaan terbuka mengenai alasan memasukkan anak ke kelompok
bermain, alasan memilih sekolah tersebut dan kritik serta saran yang dapat
diberikan kepada pihak pengelola sekolah. Selain itu, peneliti melakukan
observasi dan wawancara sederhana sebagai tambahan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi keluarga muda terhadap aspek
program pendidikan, pengajar dan fasilitas sekolah adalah positif. Yang artinya,
keluarga muda mempunyai pandangan bahwa program pendidikan, pengajar
maupun fasilitas yang ada di sekolah sudah cukup baik. Namun masih terdapat
kekurangan terutama pada aspek fasilitas dimana perlu adanya perbaikan yang
sebaiknya dilakukan pihak sekolah. Berbagai-hal juga diungkapkan oleh keluarga
muda mengenai alasan menyekolahkan batita mereka ke kelompok bermain yaitu
antara lain agar anak dapat bersosialisasi. Salah satu alasan memilih sekolah
tersebut juga dikatakan karena ingin menanamkan ilmu agama sejak dini.
Pada penelitian ini masih banyak kekurangan dan untuk penelitian selanjutnya
sebaiknya dilakukan tidak hanya di satu sekolah, tetapi beberapa kelompok
bermain dengan jumlah subyek yang jauh lebih banyak agar hasil penelitiannya
lebih representatif. Selain itu, proses observasi dan wawancara sebaiknya
dilakukan lebih rinci dan mendalam sehingga hasil yang didapat juga lebih
memuaskan."
2004
S3412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Susiwi Sinar Rochani
"ABSTRAK
Semua anak Indonesia adalah aset bangsa. Upaya dan kesempatan untuk pertumbuhan dan perkembangannya harus memperoleh prioritas yang tinggi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga mereka dapat menjadi anak bangsa yang berkualitas, sehat fisik dan mental. Tidak semua anak mempunyai kesempatan yang sama dalam mengoptimalkan perkembangannya. Ada anak-anak yang tidak mempunyai kesempatan untuk bertumbuh dan berkembang secara baik dan sehat. Penyebabnya macammacam, antara lain anak-anak berasal dari keluarga miskin, anak yatim piatu, anak dari keluarga bermasalah, misalnya pada keluarga dimana ayah melakukan kekerasan kepada isteri atau anak-anaknya, dan lain-lain. Cukup banyak di antara anak-anak ini yang harus bekeija setiap hari meninggalkan sekolah karena orangtua tidak dapat lagi membiayai sekolah mereka. Pendidikan mereka yang rendah menyebabkan mereka hanya dapat bekeija di sektor informal, antara lain menjadi penjual koran, pembersih kaca mobil dan lainnya di jalanan. Di berbagai kota besar di Indonesia, kita dapat melihat anak-anak jalanan yang berkeliaran semakin hari semakin meningkat jumlahnya. Menurut penjelasan resmi pemerintah, jumlah anak jalanan di berbagai kota besar di Indonesia sudah mencapai sekitar 50.000 jiwa lebih. (Kompas, 1999). Upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menanggulangi masalah anak jalanan, antara lain dengan menampung anak-anak jalanan di sebuah rumah yang dinamakan rumah singgah. Namun menurut Yaya Wahyudin, pengurus Rumah Singgah Ciliwung (dalam Kompas 20.Agustus 2002) tidak membuat anak-anak jalanan yang ditampung di rumah singgah dapat bertahan berada di rumah singgah. Besar kecenderungan mereka akan meninggalkan rumah singgah dan kembali ke jalanan lagi. Perlu dikaji cara yang tepat untuk menampung anak jalanan di rumah singgah yang benar-benar efektif dalam menangani masalah anak jalanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi anak binaan (anak jalanan yang sedang dibina di rumah singgah dinamakan anak binaan) tentang rumah singgah, keadaan kondisi, keinginan dan kebutuhan dari sebuah rumah singgah. Informasi yang diperoleh diharapkan bisa mengupayakan rumah singgah yang sesuai dengan harapan mereka sehingga menjadi tempat untuk pembinaan sesuai dengan tujuan pemerintah mengadakannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif , dengan subyek yang berjumlah empat orang, yaitu anak-anak binaan berusia remaja, yang tinggal dan dibina di rumah singgah minimal satu tahun. Pengambilan data menggunakan metode wawancara mendalam {depth interview) dan observasi. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan, perlakuan dan pengelolaan rumah singgah yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dasar anak jalanan, yang penting untuk dilakukan meliputi kebutuhan biologis, kebutuhan akan rasa aman dan kebutuhan akan rasa memiliki dan dicintai. Program dan kegiatan yang dilakukan mengacu pada kebutuhan yang bersifat aplikatif, tidak melulu skolastik, serta suasana dan sifat hubungan yang tidak terlalu ketat. Aturan dan sanksinya dibuat bersama melibatkan persetujuan dan keinginan mereka. Bangunan fisik yang layak, pengaturan ruang dan perbandingan luas ruangan dengan jumlah anak yang sesuai. Beberapa saran yang dikemukakan dari penelitian ini adalah perlu ada penelitian dengan subyek yang berada di rumah singgah lain, yang meninggalkan rumah singgah, dan bukan berada pada tahap perkembangan remaja untuk melengkapi hasil penelitian ini. Sejauh ini memang hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah singgah seperti yang diselenggarakan oleh Yayasan KDM bisa menjadi rumah singgah percontohan."
2004
S3497
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novani Nugrahani
"
Perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi yang cepat di era
globalisasi ini menimbulkan tuntutan yang semakin besar terhadap adanya
sumber daya manusia yang berkualitas untuk dapat terus mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut. Sumber daya manusia yang berkualitas
dapat diperoleh melalui pendidikan yang baik dan berkualitas pula, terutama
melalui jalur pendidikan formal atau sekolah. Dusek (1996) menyatakan bahwa
sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal, memiliki tugas pokok
untuk membantu peserta didik agar memiliki pengetahuan, keterampilan dan
keahlian yang dibutuhkan. Sekolah juga merupakan sarana anak untuk
bersosialisasi dengan teman sebayanya dan dengan orang dewasa selain
anggota keluarganya.
Karena peran sekolah yang besar serta lamanya waktu anak yang
dihabiskannya di sekolah, maka hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai
bagaimana sesungguhnya seorang anak mempersepsikan keadaan sekolahnya.
Persepsi siswa mengenai sekolahnya sendiri dapat diukur dengan menggunakan
skala Quality of School Life. Pengukuran Quality of School Life dinilai sebagai hal
yang penting dan memiliki hubungan dengan prestasi akademik yang dicapai
oleh siswa tersebut (Bourke, 1993; Mok & Flynn, 1997).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Quality of School
Life pada siswa dan siswi SMA co-educational dan gambaran Quality of School
Life pada siswa SMA non co-educational khusus laki-laki serta gambaran Quality
of School Life pada siswi SMA non co-educational khusus perempuan. Selain itu,
peneliti juga ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan antara gambaran
Quality of School Life siswa dan siswi pada ketiga jenis SMA tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan juga merupakan
penelitian kuantitatif. Subyek penelitian ini adalah siswa dan siswi dari SMA coeducational,
SMA non co-educational khusus laki-laki dan SMA non coeducational
khusus perempuan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini
adalah skala Quality of School Life yang merupakan skala tipe Likert.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum, siswa dari ketiga
jenis SMA yaitu SMA co-educational, SMA non co-educational khusus laki-laki
dan SMA non co-educational khusus perempuan merasa sejahtera dengan
Ouality of School Life di sekolah mereka masing-masing. Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada gambaran
persepsi Quality of School Life menurut persepsi siswa SMA co-educational, siswa SMA non co-educational khusus laki-laki dan siswi SMA non co-educational khusus perempuan."
2004
S3360
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Verner, M. D.
England: Penguin Books , 1971
153.7 VER p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jarot Tri Adiono
"ABSTRAK
Kehidupan berdemokrasi yang semakin berkembang menjadikan rakyat
lebih berani dan terbuka dalam menyampaikan aspirasi mereka. Bentuk
penyampaian pendapat di muka umum semakin mendapat tempat dan semakin
sering terjadi. Ketika berlangsungnya aksi demonstrasi tidak jarang terjadi
tindakan pemaksaan, pemukulan, dan bahkan sampai pada pengrusakan fasilitas
umum. Hal ini bisa terjadi karena adanya perbenturan kepentingan antara
demonstran yang menyuarakan aspirasinya dengan polisi yang mengamankan aksi
itu sendiri.
Penelitian ini bertujuan ingin melihat apakah ada perbedaan persepsi
antara Polisi dan Mahasiswa terhadap perilaku agresif yang dilakukan oleh polisi
dan mahasiswa; yang dilakukan oleh polisi; yang dilakukan oleh mahasiswa
dalam aksi demonstrasi. Serta persepsi Polisi dan Mahasiswa mengenai terjadinya
perilaku agresif tersebut. Sampel diambil menggunakanmetode purposive
sampling dari 60 anggota Satuan Perintis Sabhara Polda Metro Jaya serta 60
mahasiswa Universitas Indonesia, Universitas Gunadharma, Universitas Pancasila
dan Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Untuk melihat perbedaan tersebut
dilakukan perhitungan t-tesi for independent sample pada skor rata-rata persepsi
masing-masing kelompok. Hipotesis yang diajukan adalah bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara persepsi polisi dan mahasiswa terhadap perilaku
agresif yang teijadi dalam aksi demonstrasi.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa terdapat perbedaan
yang sangat signifikan antara persepsi Polisi dan Mahasiswa terhadap perilaku
agresif dalam aksi demonstrasi. Baik perilaku agresif yang dilakukan oleh polisi
dan mahasiswa; yang dilakukan oleh polisi; dan yang dilakukan oleh mahasiswa.
Perbedaan ini disebabkan karena banyak faktor yang berpengaruh dalam proses
persepsi, baik itu subyek yang melakukan persepsi, obyek yang dipersepsi
maupun situasi saat persepsi dilakukan. Polisi dan Mahasiswa mempersepsi faktor
frustasi; faktor provokasi; faktor efek senjata; faktor lingkungan fisik serta faktor
kekuasaan dan kepatuhan sebagai faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
perilaku agresif dalam aksi demonstrasi.
Disarankan untuk diadakan penelitian kembali dengan menggunakan
sampel yang netral (bukan dari polisi dan mahasiswa). Dan karakteristik sampel
yang lebih merata dengan memperhatikan variasi penyebaran pangkat, masa dinas
pada sampel polisi dan penyebaran pengalaman mahasiswa berdasarkan
keikutsertaan mereka dalam aksi demonstrasi."
2003
S3215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bregman, Albert S.
Cambridge, UK: MIT Press, 1990
152.15 BRE a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>