Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8965 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Briggs, Michael
Canada: Eden Press, 1977
613.943 BRI o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ardyandini
"Di Indonesia, tingkat pertumbuhan penduduk meningkat dari tahun ke tahun yang dibuktikan dengan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk pertahun 2010 – 2019 yaitu sebesar 1,31%. Untuk itu pemerintah berupaya untuk mengendalikan jumlah kelahiran anak salah satunya dengan program Keluarga Berencana. Salah satu penyedia layanan kontrasepsi yaitu apotek dimana kontrasepsi termasuk kedalam daftar Obat Wajib Apotek. Apoteker sangat berperan dalam membantu dalam pemilihan kontrasepsi yang aman untuk pasien melalui pelayanan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) serta konseling secara sistematis. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengobservasi ketersediaan kontrasepsi oral di Apotek Roxy Pamulang meliputi ketepatan, keefektifan, keamanan, dan kerasionalan berdasarkan referensi pustaka yang ada. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi langsung dengan mencatat berbagai jenis dan merk dagang kontrasepsi oral hormonal sesuai persediaannya di Apotek Roxy Pamulang. Berdasarkan hasil yang didapat menunjukkan bahwa ketersediaan kontrasepsi oral di Apotek Roxy Pamulang sebanyak 3 jenis yaitu pil KB oral tunggal, pil KB oral kombinasi serta kontrasepsi emergensi dengan total 13 merk dagang.

In Indonesia, the population growth rate has increased from year to year as evidenced by the increase in the population growth rate from 2010 to 2019, namely 1.31%. For this reason, the government seeks to control the number of child births, one of which is the family planning program. One of the contraceptive service providers is a pharmacy where contraception is included in the Pharmacy Mandatory Drug list. Pharmacists are very instrumental in assisting in the selection of safe contraceptives for patients through Communication, Information and Education (IEC) services as well as systematic counseling. The purpose of this study is to observe the availability of oral contraceptives at the Roxy Pamulang Pharmacy including accuracy, effectiveness, safety, and rationality based on existing literature references. This research was conducted by direct observation by recording the various types and trademarks of hormonal oral contraceptives according to their inventory at the Roxy Pamulang Pharmacy. Based on the results obtained, it shows that the availability of oral contraceptives at Apotek Roxy Pamulang is 3 types, namely single oral contraceptive pill, combination oral contraceptive pill and emergency contraception with a total of 13 trademarks."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Titis Risti Yulianti
"Penggunaan kontrasepsi modern pria jauh lebih rendah dibandingkan wanita di Indonesia dan terdapat perbedaan cukup jauh jika dibandingkan dengan beberapa negara di Asia, karena penggunaan kontrasepsi modern pria tahun 2002-2012 di Indonesia selalu rendah (kurang dari 5%) akibat kurangnya pengetahuan KB dan adanya persepsi KB negatif pada pria. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pengetahuan dan persepsi KB terhadap penggunaan kontrasepsi modern pria di Indonesia tahun 2017. Metode penelitian ini menggunakan desain potong lintang secara sekunder berdasarkan dataset SDKI 2017 mengenai pria kawin, serta subjek penelitian ini adalah pria kawin 15-54 tahun pada data SDKI 2017 di Indonesia. Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan dan persepsi KB terhadap penggunaan kontrasepsi modern pria di Indonesia. Kesimpulan penelitian ini adalah pria kawin yang menggunakan kontrasepsi modern (kondom dan vasektomi) adalah pria kawin yang memiliki pengetahuan KB baik dan persepsi KB positif yang ditemukan pada pria yang memiliki tingkat pendidikan tinggi, tinggal di perkotaan, dan sudah tidak ingin memiliki anak lagi. Penelitian ini merekomendasikan adanya program KB khusus pria yang berbasis keadilan gender dengan mengutamakan pemberian substansi pengetahuan dan persepsi KB yang khusus.

The use of men's modern contraception is much lower than among women in Indonesia and there are quite large differences when compared to several countries in Asia because the use of men's modern contraception from 2002-2012 in Indonesia was always low due to a lack of knowledge and perception about Family Planning. This study aimed to determine the role of knowledge and perceptions of family planning for use of men's modern contraception in Indonesia. This research method used a cross-sectional design on a secondary basis based on the 2017 IDHS. The result of this study is that there is a relationship between knowledge and perception of family planning in the use of men's modern contraception after being controlled by education level, area of residence, and fertility preferences. This study concludes that married men who use modern contraception (condoms and vasectomy) are those who have good knowledge and positive perceptions about family planning, which are found in married men who have a high level of education, live in urban areas, and do not want to have children anymore. This study recommends a special male family planning program based on gender justice by prioritizing special substances regarding family planning knowledge and perceptions."
Depok: fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Tyas Hayanti
"Pemilihan kontrasepsi dapat berpengaruh ketika usia wanita lebih muda dari pasangannya, karena perbedaan usia antara pasangan dapat menyebabkan kesenjangan dalam rumah tangga yang mungkin akan menghambat wanita dalam mencapai tujuan fertilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh perbedaan usia antara pasangan terhadap pemilihan alat kontrasepsi dengan memperhitungkan faktor evaluasi, kompetensi, akses, dan tujuan kontrasepsi.
Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa perbedaan usia antara pasangan signifikan mempengaruhi seseorang dalam pemilihan alat kontrasepsi. Selain itu, umur ibu, keinginan memiliki anak, jumlah anak lahir hidup, pendidikan, status pekerjaan, indeks kekayaan, informasi KB dan petugas KB juga signifikan mempengaruhi seseorang dalam pemilihan suatu alat kontrasepsi.

The choice of contraception may affect when a woman's age younger than her partner, because of the age difference between couple may cause gaps in the household which might inhibiting women in achieving its objectives in fertility. This study aimed to study the influence of age differences between couples towards contraceptive choice by taking into account evaluation factors, competence, access, and the purpose of contraception.
Result of multivariate analysis showed that the age difference between couples significantly influence a person in contraceptive choice. Moreover, age of mother, desire to have children, the number of children born alive, education, employment status, wealth index, information family planning and family planning field worker also significantly influence someone in selecting a contraceptive."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deandra Qintana Arimbi
"KB Suntik adalah salah satu alat kontrasepsi yang paling banyak dipilih oleh akseptor KB, karena tingkat efektivitasnya yang tinggi menurut DEPKES RI 2013, hanya terdapat 1% kegagalan pada KB suntik. Klinik Keluarga Pisangan Baru Yayasan Kusuma Buana adalah salah satu klinik yang memiliki capaian cakupan KB yang cukup besar yaitu 1.142 akseptor memilih KB suntik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan KB suntik di Klinik Keluarga Pisangan Baru Yayasan Kusuma Buana, Jakarta Timur pada tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dengan jumlah responden 100 akseptor KB. Hasil penelitian menunjukan bahwa 87% respondent memilih menggunakan KB Suntik. Dan 13% responden lain memilih menggunakan kontrasepsi non suntik menunjukan terdapat hubungan bermakna menurut statistik antara biaya dengan penggunaan KB jenis suntik (p= 0,005) (POR = 12,444, 95% CI = 2,397 - 64,620)

Contraception Injection are one of the most widely selected by acceptors, because the high level of effectiveness, according Health Department in 2013, there was only 1% failure of contraception injection. Klinik Keluarga Pisangan Baru Yayasan Kusuma Buana is one of the clinics that have a large coverage of contraceptive injection that 1.142 acceptors choose contraception injection in Klinik Keluarga Pisangan Baru, Yayasan Kusuma Buana. This study conducted to find out about the factors associated with the use of contraception injection in Klinik Keluarga Pisangan Baru Yayasan Kusuma Buana. East Jakarta 2016. This research is quantitative research with cross sectional design method. 100 women which is acceptors KB were involved in this study The results show the proportion that 87% acceptors use contraception injection and 13% acceptors use another method of contraception. The cost shows a significantly positive association with the use of contraceptive injection. (p= 0,005) (POR = 12,444, 95% CI = 2,397 - 64,620"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65078
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mugi Wahidin
"Kanker merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat baik di dunia maupun di Indonesia. Kanker payudara merupakan kanker tertinggi pada perempuan di Indonesia dengan kecenderungan terus meningkat. Jumlah kasus kanker payudara di 5 provinsi di Indonesia, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur, relatif lebih tinggi dibanding provinsi lain. Kanker payudara dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk penggunaan kontrasepsi oral yang merupakan metode kontrasepsi kedua terbesar setelah suntik. Dengan tingginya kanker payudara dan tingginya penggunaan kontrasepsi oral di 5 provinsi perlu diteliti pengaruh penggunaan kontrasepsi oral dengan kanker payudara pada 6 rumah sakit rujukan kanker di 5 provinsi tersebut.
Penelitian dilakukan dengan desain kasus-kontrol berbasis rumah sakit. Populasi sumber adalah pasien perempuan berusia 15 tahun atau lebih di 6 RS rujukan kanker di 5 provinsi yaitu RS Kanker Dharmais (DKI Jakarta), RS Cipto Mangunkusumo (DKI Jakarta), RS Hasan Sadikin (Bandung, Jawa Barat), RS Kariadi (Semarang, Jawa Tengah), RS Sardjito (DI Yogyakarta), dan RS dr. Soetomo (Surabaya, Jawa Timur). Populasi penelitian adalah pasien perempuan berusia 15 tahun atau lebih di bagian bedah pada 6 RS rujukan kanker tersebut.
Sampel penelitian yaitu kasus adalah pasien yang didiagnosa kanker payudara dengan konfirmasi histopatologi pada bagian rawat inap bedah dan kontrol adalah pasien pada bagian rawat jalan bedah yang tidak didiagnosa kanker payudara berdasarkan wawancara. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah pasien perempuan berusia 15 tahun atau lebih, sedangkan kriteria eksklusi adalah menggunakan kontrasepsi hormonal selain pil (suntik dan susuk) dan menggunakan terapi sulih hormon. Jumlah sampel eligible setelah dilakukan eksklusi dan matching rumah sakit asal dengan perbandingan 1:1 adalah 762 responden (381 kasus dan 381 kontrol).
Hasil analisa menunjukkan karakteristik responden dalam penggunaan kontrasepsi oral adalah yang menggunakan kontrasepsi oral < 6 tahun pada kasus 20,2% dan pada kontrol 13,9%, menggunakan kontrasepsi oral ≥ 6 tahun pada kasus 15,2% dan pada kontrol 6,3%. Penggunaan kontrasepsi oral terbukti meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara. Setelah dikontrol variabel umur, status menyusui, diet tidak sehat, dan riwayat tumor jinak payudara, nilai Odds Ratio (OR) penggunaan kontrasespsi oral < 6 tahun sebesar 1,93 (95% CI 1,23 ? 3,03) dan OR menggunakan kontrasepsi oral ≥ 6 tahun sebesar 2,90 (95% CI 1,65 ? 5,09) dibanding tidak menggunakan kontrasepsi oral. Hasil-hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi perempuan pengguna kontrasepsi oral, BKKBN, Kemeterian Kesehatan, dan penelliti lain.

Cancer is one public health program in the world and in Indonesia as well. Breast cancer is the most common cancer among women in Indonesia and is increasing. Breast cancer cases in 5 provinsces of Indonesia: Jakarta, West Java, Central Java, Jogjakarta, and East Java is relatively higher than other provinces. Breast cancer is influenced by many risk factors including oral contraceptives which is 2nd biggest contraceptive method in Indonesia. Because of high of breast cancer cases and high of oral contraceptive use in 5 provinces, it is needed to conduct research of influence of oral contraceptive to breast cancer in 5 provinces at 6 cancer-referral hospitals.
The design of this research is hospital based case-control.Base population of this study is women patients aged 15 years and above in 6 cancer-referral hospitals in 5 provinces: Dharmais hospital (Jakarta), Ciptomangunkusumo hospital (Jakarta), Hasan Sadikin hospital (Bandung, West Java), Kariadi hospital (Semarang, Central Java), Sardjito hospital (Jogjakarta), and Soetomo hospital (Surabaya, East Java). Study population is women patients aged 15 years and above in surgery ward of these hospitals.
Sample of this research is women patients diagnosed breast cancer cofirmed with histopathologic examination in inpatient surgery ward, and control is women patients whom are not diagnosed breast cancer based on interview in outpatient surgery ward. Inclusion criteria of the sample is women patients aged 15 years and above, mean while exclusion criteria is using hormonal contraceptive other than pill (injection and inplan) and using hormone replacement therapy. The number of eligible sample after exclution and matching to hospital is 762 (381 cases and 381 controls).
Result of the analyse shows that characteristic of respondent: using oral contraceptive < 6 years is 20.2% of cases and 13.9% of control, using oral contraceptive ≥ 6 years is 15.2% of cases and 6.3% of control. Using oral contraceptive is proven increase risk of breast cancer. Controlled by age, breast feeding status, unhealthy diet, and history of benign breast tumor, Odds Ratio (OR) of using contraceptive < 6 years is 1.93 (95% CI 1.23 ? 3.03) and OR using contraceptive ≥ 6 years is 2.90 (95% CI 1.65? 5.09) compare with never users. These results can be input for oral contraceptives users, BKKBN, Ministry of Health, and other researchers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T33318
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arietta Pusponegoro
"Salah satu pilar Safe Motherhood adalah keluarga berencana (KB). Program KB bertujuan untuk menghindari kehamilan atau kelahiran yang tidak diinginkan yaitu dengan menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Namun, penggunaan MKJP di Indonesia pada tahun 2017 jauh dari target yaitu sebesar 14% dari target 21,7%. Persentase tersebut dipengaruhi oleh faktor komunikasi informasi edukasi (KIE) tenaga kesehatan kurang baik, konseling belum sesuai prosedur dan pengetahuan ibu rendah. Bila melihat waktu yang disediakan untuk keterampilan konseling pada pelatihan AKDR-PP dan CTU, hanya 90 menit atau 6,2% dari waktu keseluruhan (24 jam pelatihan) pada pelatihan AKDR-PP dan hanya 90 menit atau 4,7% dari waktu keseluruhan (32 jam pelatihan) pada pelatihan CTU. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan teknik pelatihan konseling baru yang akan membuat kompetensi keterampilan konseling pada tenaga kesehatan lebih tinggi dibandingkan kompetensi keterampilan konseling tenaga kesehatan pada pelatihan yang telah ada sehingga diharapkan akan memberikan luaran penerimaan (pengetahuan dan sikap) yang lebih baik pada calon akseptor. Pada tahap satu dilakukan pendekatan kualitatif dengan melakukan focus group discussion (FGD) dan wawancara mendalam (WM) kepada bidan dan calon akseptor sebagai dasar pembuatan modul konseling intensif KB MKJP. Dilanjutkan dengan memberikan pelatihan konseling intensif. Selanjutnya tahap dua dilakukan pendekatan kuantitatif pada subjek tenaga kesehatan menggunakan uji analisis kelompok t-berpasangan. Pendekatan tahap tiga pada subjek calon akseptor mengunakan uji analisis kelompok t-tidak berpasangan. Hasil pada tahap kualitatif menunjukkan bahwa model pelatihan konseling intensif KB MKJP yang tepat adalah mencakup dua hari dengan durasi delapan jam setiap harinya dengan titik tekan materi teknik komunikasi saat konseling dan MKJP. Berdasarkan analisis kuantitatif yang dilakukan, terdapat perbedaan bermakna skor kompetensi keterampilan konseling intensif KB MKJP pada tenaga kesehatan antara sebelum pelatihan dan setelah pelatihan (p < 0,001). Konseling yang didapatkan oleh calon akseptor (intensif atau CTU/AKDR-PP) dengan skor minat KB MKJP juga menunjukkan perbedaan bermakna (p < 0,001). Modul pelatihan konseling intensif KB MKJP memengaruhi kompetensi keterampilan konseling intensif KB MKJP dalam meningkatkan kesertaan calon akseptor KB MKJP.

One of the pillars of Safe Motherhood is family planning.This program aims to avoid unwanted pregnancies by using LARCs. However, percentages of using LARCs in Indonesia 2017 was far from the target. It was influenced by Information Education and Communication (IEC) of health practicioners, mechanism of counseling, and mother’s knowledge. The time allocation provided for counseling skills in Post placental IUD and CTU training is still low. This study aims to find new counseling training techniques that will make the competency of counseling skills in health workers higher than existing ones and its expected to provide a better outcome (knowledge and attitude) on client. In phase one, a qualitative approach by conducting focus group discussion and in-depth interviews to midwifes and client as the basis for making intensive counseling modules for LARCs. Then, implemented LARCs intensive counseling training. Then in phase two, quantitative approach on the subject of health workers using paired t test. The subject client in phase three using unpaired t-test. The qualitative stage shows the appropriate intensive counseling method covers two days (8 hours / day) by emphasizing communication techniques during counseling and LARCs. There was a significant difference in the competency score of the LARCs intensive counseling skills on health workers between before training and after training and. Counseling obtained by prospective acceptors (intensive or CTU/AKDR-PP) with LARCs family planning interest scores also showed significant differences (p< 0.001). The LARCs intensive counseling training module affects the competency of LARCs intensive counseling skills and increases the participation of client towards LARCs."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kartika Citra Dewi Permata Sari
"Kontrasepsi oral menempati peringkat kedua metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan di Indonesia, namun tingkat putus obat akibat reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD) cukup tinggi (13,2%). Hanya sebagian kecil akseptor (23,9%) yang diberikan informasi tentang hal yang dapat dilakukan jika mengalami ROTD seperti pilihan kontrasepsi oral dengan progestin generasi terbaru yang memiliki efek samping lebih rendah. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan ROTD dari pil kontrasepsi kombinasi yang berisi levonorgestrel (generasi kedua) dengan desogestrel (generasi ketiga). Metode penelitian ini adalah potong lintang komparatif dengan sampel yang diperoleh secara acak dari enam kelurahan di kecamatan Sukmajaya Depok pada rentang waktu Agustus ? November 2015. Pengambilan data dilakukan menggunakan metode wawancara. Sampel penelitian adalah 60 akseptor kelompok levonorgestrel dan 40 akseptor kelompok desogestrel. Keluhan ROTD meliputi perdarahan di luar menstruasi (16,7%;5%), sakit kepala (16,7% ; 5%), mual/muntah (25% ; 0), nyeri payudara (13,3% ; 0), gangguan terkait hubungan seksual (23,3% ; 7,5%), penambahan berat badan (35% ; 22,5%), jerawat (3,3% ; 7,5%) dan chloasma (28,3% ; 5%). Proporsi kejadian tersebut secara signifikan lebih tinggi pada kelompok levonorgestrel pada gangguan hubungan seksual (OR 3,75, 95% CI : 1,003 ? 14,050, p = 0,039) dan chloasma (OR 7,51, 95% CI : 1,629 ? 34,647, p = 0,004).

Oral contraceptive was second contraception method most widely used in Indonesia, but had high percentage rate (13,2%) of withdrawal due to adverse drug reactions (ADR). Only small portion users (23,9%) who had been provided information about other oral contraceptive with the newer progestin generation as alternative option to minimize ADR. This study was conducted to compare prevalence of ADR between combined oral contraceptives contain levonorgestrel (second generation) and desogestrel (third generation) which expected to have less side effects. Study was done as cross sectional comparative design with random sampling from users in six villages in Sukmajaya district, Depok City. Data were collected by interview. Samples consists of 60 users of levonorgestrel and 40 users of desogestrel. ADR complaints include intermenstrual bleeding (16.7%; 5%), headache (16.7%; 5%), nausea/vomiting (25%; 0), breast tenderness (13.3%; 0), impaired sexual intercourse (23.3%; 7.5%), weight gain (35%; 22.5%), acne (3.3%; 7.5%) and chloasma (28.3%; 5%). The proportion of these events was significantly higher in the group of levonorgestrel for impaired sexual intercourse (OR 3.75, 95% CI: 1.003 to 14.050, p = 0.039) and chloasma (OR 7.51, 95% CI: 1.629 to 34.647, p = 0.004).
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
T45305
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peel, John
Edinburgh: Churchill Livingstone, 1975
363.96 PEE c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>