Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35751 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Soedjito Sosrodihardjo
Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 2001
306 Soe a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Soedjito Sosrodihardjo
Yogyakarta: Tiara Wacana, 1987
307.72 SOE a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuarius Koli Bau
Yogyakarta: Global Pustaka Utama, 2009
306.959 8 YAN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail Aryanto
Jakarta: BKKBN, 1980
304.66 ARY k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sumijati Atmosudiro
Jawa Tengah: Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala,, 2008
930.1 SUM j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vera V. Syamsi
"Ketika The Beatles mulai dikenal Iuas dan menjadi idola banyak kaum muda di Inggris, kaum mapan di sana mengecamnya dan melarang pemutaran lagu dari kelompok tersebut. Larangan itu terjadi karena kaum mapan merasa adanya ancaman atas otoritas dan wibawa mereka, sementara -sebaliknya- bagi kaum marjinal (dalam hal ini kaum muda dan kelas pekerja) The Beatles merupakan tempat menaruh harapan untuk mendapat kebebasan dan kesempatan yang pada akhirnya adalah perhaikan taraf hidup. Tetapi ternyata sikap `permusuhan' clari kaum mapan itu tidak berlangsung lama dan bahkan pada akhirnya The Beatles di kooptasi dan dipergunakan oleh mereka (dalam hal ini pemerintah) sebagai identitas budaya bangsa tersebut. Selain itu, kelompok musik rock 'n roll itu menimbulkan banyak perubahan dan mengilhami banyak hal Baru tidak saja di Inggris tetapi juga di banyak negara lain di dunia. Karena itu menjadi sangat menarik untuk dianalisa dan diteliti lebih lanjut ideologi apa saja yang berkontestasi dibalik perubahan yang terjadi. Untuk itu penelitian ini dilakukan melalui perspektif kajian budaya dengan pusat perhatian pada momen representasi dan produksi budaya / budaya produksi serta konsumsi. Sedangkan perangkat yang dipergunakan adalah Semiotik yang termuat dalam konsep Mitos yang dikemukakan oleh Roland Barthes.

At the time of its emergence, The Beatles was received with two different reactions; a very enthusiastic and warm welcome by the youth and a very strong objection by parents, teachers and government. The Beatles brought to the surface many things that people didn't realize before and caused many changes. To the youth, it symbolizes freedom, an outlet of expression, a time to be the center of the attention; to the working class people The Beatles was a hope for the eradication of the invisible restriction wrapping them (known as class division) and a medium to go to the higher plane in the society; and to the Establishment The Beatles was an alarm of threat to the power and authority they possessed. With so many interests and ideologies took part behind the sky rocketing popularity of the band, it is very interesting to observe further the phenomenon which later involved many people in the United Kingdom and also the world. More interestingly, the attitudes first showed by the elite group of people called the Establishment has eventually changed. Not only did they accept the group but also now they co-opt the group as nation's cultural identity. Clearly there has been a big change in the society, and this thesis would like to investigate the contesting ideologies behind the change and the circumstance in Britain's present society through cultural studies approach with the focus on moments of Representation and Production / Consumption using Semiotics theory in the concept of Mythology set forward by Roland Barthes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T10891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elly M. Setiadi
Jakarta: Prenada Kencana, 2006
306.4 ELL i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Evin Ariyanto
"Perkembangan budaya ngopi kini meningkat drastis sehingga menghadirkan sebuah budaya yang cukup berdampak pada kehidupan masyarakat, sehingga budaya ngopi ini menjadi gaya hidup dikalangan kaula muda di Indonesia khususnya di Jakarta. Dampaknya banyak kedai-kedai kopi harus berlomba-lomba untuk menciptakan daya tarik pada kedai kopinya agar mendapatkan posisi dibenak konsumen. Dalam hal ini strategi branding sangat diperlukan untuk memperkenalkan identitas dari sebuah kedai kopi agar dapat membedakan dirinya dengan kedai kopi lainnya. Branding budaya adalah alat pemasaran yang dirancang untuk membangun merek dalam benak konsumen dan memungkinkan merek tersebut dapat bersaing dengan merek lain. Maka tesis ini bertujuan membahas untuk mendalami mengenai bagaimana transfer makna budaya ke dalam produk dan dari produk kepada konsumen oleh Yoeeh Kopi Juana dalam melakukan branding budaya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif, menggunakan paradigma post-positivistik dan metode Studi kasus. Hasil penelitian menjelaskan bahwa dalam proses transfer makna yang dilakukan oleh Yoeeh Kopi Juana dari budaya ke dalam produk dilakukan melalui dua instrumen yaitu advertising dan promosi langsung. Sedangkan transfer makna dari produk kepada konsumen menggunakan empat instrumen yaitu, ritual pertukaran, ritual kepemilikan, ritual perawatan, dan ritual divestasi.

The development of coffee drinking culture has now increased drastically to present a culture that has a considerable impact on the life of the people, so that this culture of drinking coffee has become a way of life among young people in Indonesia especially in Jakarta. The impact is that many coffee shops have to race to create attractiveness in their coffee shelves in order to gain a position of consumer domination. In this case, a branding strategy is essential to introduce the identity of a coffee shop in order to distinguish itself from other coffee shops. Cultural branding is a marketing tool designed to build brands in the minds of consumers and enable them to compete with other brands. Then this thesis aims to discuss in depth how transfer of cultural meaning into products and from products to consumers by Yoeeh Coffee Juana in doing cultural branding. This research is qualitative research with descriptive design, using post-positivistic paradigms and case studies methods. The results of the research explain that in the process of transferring meaning by Yoeeh Coffee Juana from culture into product is done through two instruments namely advertising and direct promotion. The transfer of meaning from the product to the consumer uses four instruments, namely, the exchange ritual, the possession ritual, care ritual, and the divestment ritual"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ummi Fatia
"Stereotip merupakan salah satu bentuk prasangka antar etnik/ras. Orang cenderung membuat kategori atas tampilan karakteristik perilaku orang lain berdasarkan kategori, ras, jenis kelamin, kebangsaan, dan tampilan komunikasi verbal maupun non verbal. Dalam stereotip ada pemberian sifat tertentu terhadap seseorang berdasarkan kategori yang bersifat subjektif, hanya karena dia berasal dari kelompok tersebut. Novel Ca-Bau-Kan: Hanya Sebuah Dosa adalah novel yang berisikan bantahan atau perlawanan mengenai wacana stereotip yang memojokkan dan mengeneralisir Tionghoa--bahwa semua Tionghoa adalah sama, yaitu korup, jahat, kolutif, dan tidak nasionalis. Tan Peng Liang merupakan tokoh utama di dalam novel yang menjadi alat pembantah akan stereotip-stereotip Tionghoa yang selama ini beredar di kalangan masyarakat. Perlawanan atas stereotip etnis Tionghoa di dalam Ca-Bau-Kan akan dianalisis dari sudut pandang sosio-kultural.
Stereotyping is one form of prejudice between ethnic racial. People tend to create a category on the display characteristics of the behavior of others based on category, race, gender, nationality, and appearance of verbal an non verbal communication. In stereotypes, there is the provision of certain properties of an individual based categories are subjectives, just because he comes from the group. The novel Ca Bau Kan Hanya Sebuah Dosa is a novel that contains a denial or resistance on the discourse stereotype the Chinese cornered and generalize that all Chinese are the same, corrupt, evil, collusive, and not nationalist. Tan Peng Liang is the main character in the novel that became the tool exceptant of Chinese stereotypes that had been circulating among people. Resistance to Chinese ethnic stereotypes in the novel Ca Bau Kan will be analyzed from the socio cultural 39 s point of view."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adysa Tiffany Wibowo
"ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai konsumsi tumbler Starbucks yang menjadi salah satu indikasi berlangsungnya pengokohan budaya konsumer pada masyarakat. Hal ini berkaitan dengan adanya hegemonic brandscape yang dijalankan oleh Starbucks dalam membentuk citra merek yang kuat pada Starbucks itu sendiri. Selain itu, terjadi proses pemaknaan yang dilakukan individu terhadap pengonsumsian tumbler Starbucks yang kemudian diadopsi menjadi gaya hidup. Studi-studi sebelumnya melihat citra merek sebagai faktor pendorong pada loyalitas konsumen dalam melakukan perilaku konsumsi dalam perspektif ilmu marketing. Oleh karena itu, tulisan ini berusaha mencoba mengkaji dengan menggunakan pandangan sosiologis, yakni perspektif budaya konsumer. Argumen yang dihasilkan oleh studi ini, yaitu pengonsumsian tumbler Starbucks tersebut terjadi karena adanya penanaman makna dan simbol yang dilakukan oleh Starbucks terhadap masyarakat. Selain itu, individu memaknai tumbler Starbucks-nya sebagai alat untuk mengekspresikan diri, menunjukkan identitas, dan meningkatkan status sosialnya. Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode wawancara mendalam agar dapat menggali lebih jauh alasan individu mengonsumsi tumbler Starbucks tersebut.Artikel ini membahas mengenai konsumsi tumbler Starbucks yang menjadi salah satu indikasi berlangsungnya pengokohan budaya konsumer pada masyarakat. Hal ini berkaitan dengan adanya hegemonic brandscape yang dijalankan oleh Starbucks dalam membentuk citra merek yang kuat pada Starbucks itu sendiri. Selain itu, terjadi proses pemaknaan yang dilakukan individu terhadap pengonsumsian tumbler Starbucks yang kemudian diadopsi menjadi gaya hidup. Studi-studi sebelumnya melihat citra merek sebagai faktor pendorong pada loyalitas konsumen dalam melakukan perilaku konsumsi dalam perspektif ilmu marketing. Oleh karena itu, tulisan ini berusaha mencoba mengkaji dengan menggunakan pandangan sosiologis, yakni perspektif budaya konsumer. Argumen yang dihasilkan oleh studi ini, yaitu pengonsumsian tumbler Starbucks tersebut terjadi karena adanya penanaman makna dan simbol yang dilakukan oleh Starbucks terhadap masyarakat. Selain itu, individu memaknai tumbler Starbucks-nya sebagai alat untuk mengekspresikan diri, menunjukkan identitas, dan meningkatkan status sosialnya. Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode wawancara mendalam agar dapat menggali lebih jauh alasan individu mengonsumsi tumbler Starbucks tersebut.

ABSTRACT
This article discusses about the consumption of Starbucks tumbler which is one of indication of the consumer culture. This is caused by Starbucks hegemonic brandscape that shapes a brand image on Starbucks itself. Furthermore, there is a process of meaning that individuals do which is adopted into a lifestyle. Previous studies view brand image as a driving factor in consumer loyalty in conducting consumption behavior by the marketing science perspective. Therefore, this paper seeks to examine the issue using the sociological perspective, namely the perspective of consumer culture. This study has generated two arguments, first, the Starbucks tumbler consumption occurs due to the meaning and symbols made by Starbucks to the public. Second, the individual interpreted his Starbucks tumbler as a means of expressing himself, showing his identity, and improving his social status. This article uses a qualitative approach and an in depth interview method in order to explore further the reasons why individuals consuming the Starbucks tumbler. "
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>