Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89812 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yanuarita Puji Hastuti
"
ABSTRAK
Penelitian ini mencoba memaparkan pola-pola kesalahan membaca secara fonologis yang dilakukan oleh siswa sekolah dasar yang meskipun telah melampaui masa awal pembelajaran membaca tetapi masih juga mengalami kesulitan membaca sehingga siswa tersebut mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran lainnya. Tulisan yang dilatarbelakangi kenyataan masih banyaknya siswa yang mengalami kesulitan membaca ini mengambil responden yang duduk antara kelas satu (tahun kedua) sampai kelas tiga, cukup mendapat rangsangan, memiliki intelejensi cukup, dan secara umum tidak memiliki masalah kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang mengakibatkan hasil penelitian ini tidak bisa menjadi kesimpulan umum dari setiap kasus yang ditemukan pada waktu dan tempat yang berbeda.
Dalam bab mengenai kerangka pikir, penulis mencoba menguraikan teori-teori yang dikemukakan oleh ahli-ahli kesehatan, pendidikan, psikologi, dan linguistik sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa topik tulisan ini menyangkut berbagai bidang ilmu atau yang biasa disebut dengan ilmu interdisipliner.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini ialah bahwa kesalahan membaca pada responden dapat dibagi menjadi enam bagian, yaitu penghilangan yang berupa penghilangan huruf dan suku kata dalam sebuah kata, penambahan yang berupa penam_bahan huruf dan suku kata, penggantian yang berupa penggantian huruf dan suku kata. pembalikan yang berupa pembalikan huruf-huruf dalam sebuah kata, gabungan yang berupa gabungan kesalahan penggantian dan penambahan, penghilangan dan penam_bahan, dan penghilangan dan penggantian, serta kesalahan berupa pengubahan yang dibagi menjadi dua yaitu kelompok kata-kata yang setelah berubah tetap memiliki makna dan kelompok kata-kata yang setelah berubah tidak lagi memiliki makna. Kemu_dian ditemukan juga adanya kekacauan antara bunyi-bunyi yang dihasilkan dari tempat yang sama ataupun yang dekat dan huruf-huruf yang terbalik bentuknya.
Selain kesimpulan di atas, penulis juga mencoba menyimpulkan keadaan umum dari responden melalui grafik yang diselipkan dalam bab mengenai analisis, yaitu grafik hubungan antara jumlah responden dengan jumlah kesalahan di tempat yang sama serta grafik perbandingan kesalahan. Grafik yang pertama menunjukkan adanya kenyataan bahwa semakin banyak jumlah responden, semakin sedikit kesalahan yang dibuat di tempat yang sama dan semakin sedikit jumlah responden, jumlah kesalahan di tempat yang sama semakin besar. Grafik yang kedua menunjukkan adanya kenyataan bahwa kesalahan terbanyak yang dibuat responden berturut-turut adalah pengubahan, penggan_tian, dan penghilangan.
"
1998
S11303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jarot Tri Adiono
"Beberapa penelitian menunjukkan fakta bahwa kemampuan anak-anak Sekolah Dasar di Indonesia masih rendah, dibandingkan negara-negara lain (Wulan, 2009). Salah satu hasil penelitian yang dilakukan oleh Balitbang Dikbud yang dilaporkan tahun 1997 adalah adanya anak yang mengalami kesulitan belajar membaca (Nawangsari dan Suprapti, 2008). Program intervensi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengajaran membaca tingkat dasar dengan model Bottom- Up pada siswa Sekolah Dasar.
Program intervensi didasarkan pada pendekatan modifikasi perilaku dengan metode Applied Behavior Analysis dengan teknik Descrete Trial Training. Metode ini menyatakan bahwa suatu perilaku terbentuk dengan adanya antecedent, behavior dan consequence. Tujuan dari penerapan program intervensi adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca subyek. Program intervensi ini dilakukan dalam 13 sesi dan disusun dalam sebuah rancangan program intervensi yang terdiri atas tiga bagian yaitu: 1) Data Dasar; 2) Program Intervensi; 3) Evaluasi Program.
Hasil intervensi secara umum menunjukkan bahwa program intervensi model Bottom-Up efektif untuk meningkatkan keterampilan membaca bagi siswa Sekolah Dasar.
The ability to read is needed since children started education at primary level. Some studies showed the facts that children's reading ability in Elementary School in Indonesia was still low, compared to other countries (Wulan, 2009). Research conducted by Balitbang Dikbud (1997) reported that many children have reading difficulties (Nawangsari and Suprapti, 2008). Therefore, the intervention programs in this research aim to teach reading lower-level skills with Bottom-Up model in Elementary School A
This intervention program based on behavior modification approach using the Applied Behavior Analysis method with Discrete Trial Training technique. This method explains that a behavior is formed by the antecedent, behavior and consequence. The purpose of this intervention program is to improve students ability to read. Intervention program was conducted in 13 sessions and arranged in an intervention program design consists of three parts: 1) Baseline; 2) Intervention Program; 3) Evaluation Program.
Generally, the result of this intervention program is to improve effectively reading skills of elementary school students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T38242
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Shanti Nurfianti Andin
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah intervensi melalui modeling dan attributional retraining dapat meingkatkan self-efficacy dalam membaca bacaan berbahasa Inggris pada siswa Sekolah Dasar. Seorang siswa kelas V SD dengan self-efficacy yang rendah dalam membaca bacaan berbahasa Inggris menerima latihan membaca nyaring dan memahami bacaan berbahasa Inggris melalui modeling serta attributional feedback yang mengarahkan untuk mengatribusikan keberhasilan pada kemampuannya dan mengatribusikan kegagalan pada kurangnya usaha. Self-efficacy, kemampuan membaca nyaring, pengetahuan mengenai strategi pemahaman bacaan, dan pola atribusi diukur sebelum dan sesudah intervensi. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa intervensi melalui modeling dan attributional retraining dapat meingkatkan selfefficacy dalam membaca bacaan berbahasa Inggris pada siswa Sekolah Dasar.

This study aims to know whether intervention using modeling and attributional retraining can enhance self-efficacy in reading English text for elementary school student. A 5th grader with low self-efficacy in reading English text received modeling of oral reading and application of reading comprehension strategies followed by attributional feedback directing him to attribute his successes to his ability and his failure to lack of effort. Self-efficacy, oral reading ability, knowledge of reading comprehension strategies, and attribution pattern are measured before and after intervention. Based on data obtained, it can be concluded that modeling and attributional retraining can enhance self-efficacy in reading English text for elementary school student."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T35767
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulaika Soraya Rossa
"Remaja saat ini semakin jauh dari budaya membaca. Perkembangan teknologi membuat segala sesuatunya menjadikan kepribadian remaja yang menginginkan segala sesuatunya dengan mudah. Fakta yang ada adalah dengan membaca manusia mendapatkan pengalaman dan pemahaman mengenai yang terjadi di dunia. Dalam penelitian mengenai Kebiasaan Membaca, yang mengambil sampel penelitian di Sekolah Menengah Umum Negeri 70 Jakarta, sebagai salah satu sekolah plus di DKI Jakarta, menggunakan tipe penelitian deskriptif dan metode survey, dengan membagikan kuesioner kepada 200 orang siswa yang telah terpilih sebagai sampel. Hasil penelitian yang diperoleh secara umum menunjukkan kebiasaan membaca siswa SMUN 70 Jakarta cenderung positif. Sebagian besar siswa yang terpilih sebagai sampel dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan lebih luas dengan membaca. Memerlukan waktu 1 sampai 2 jam untuk membaca harnpir setiap harinya, kebiasaan membaca seperti ini dapat mengasah kemampuan berpikir. Dua aspek kategori besar yang diteliti adalah faktor internal dan faktor eksternal yang berkaitan dengan identitas siswa dan kegiatan siswa. Identitas siswa terdiri dari kelas-jurusan, umur, dan jenis kelamin. Kegiatan siswa dilihat dari kebiasaan membaca siswa terkait dengan alasan membaca, waktu yang dipergunakan untuk membaca, keinginan untuk membaca, penggunaan waktu luang baik di sekolah maupun di rumah, topik yang disukai, hobi, pemanfaatan uang saku, pemberian hadiah, dan cara mendapatkan bahan bacaan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S15582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentia Irmayanti Meliono
"Poststructuralism can be employed as a method to analyse literary work. As text that contains literary expression of human life, literary work is open to interpretation and critical analysis. Poststructural approach deconstructs and reconstructs the conceptual construct of writing, metalanguage, and subjectivity in a text."
Depok: Faculty of Humanities University of Indonesia, 2007
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jusna Abdul Madjid
"Dalam rangka pemerintah Indonesia memperbaiki taraf pendidikan nasional, baik yang dimulai dari tingkat dasar maupun tingkat atas dengan mengaitkan buku sebagai alat komunikasi yang penting dalam pembangunan dewasa ini, maka tidaklah dapat diabaikan dua peranan penting yang menyokong perbaikan tersebut yaitu perpustakaan sebagai lembaga yang secaa ekonomis, efisien dan demokratis dapat melayani kebutuhan masyarakat akan sumber informasi dan minat baca yang tinggi dari masyarakat yang turut berpartisipasi di dalamnya. Minat adalah penting, sekedar pandai membaca tidaklah mendorong seseorang untuk dapat melakukan kegiatan itu dengan baik. Oleh sebab itu perlu adanya minat yang mengikatkan diri manusia kepada kegiatan membaca secara mendalam dan berkelanjutan. Artinya, dengan minat seseorang akan terus membaca tidak saja di Sekolah tatapi juga di luar Sekolah, tidak saja pada saat ini tetapi juga sepenjang hayatnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S15433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Hermosa
"ABSTRAK
Kemampuan mengenali huruf pada siswa sekolah dasar dan menengah di DKI Jakarta ternyata tidak diikuti dengan pemahaman terhadap materi bacaan yang disajikan. Hal tersebut disimpulkan berdasarkan penelitian Dakhidae (1997, dikutip oleh Purnawan, 2001) terhadap sejumlah penduduk DKI Jakarta yang berusia 10 tahun ke atas. Sementara kemampuan tersebut sangat dibutuhkan pada pendidikan tingkat universitas, mengingat literatur kuliah banyak berisi konsep-konsep abstrak yang membutuhkan proses berpikir yang mendalam untuk memahaminya. Selain itu, tema-tema bacaan yang beredar di masyarakat memang membutuhkan kejelian pembaca untuk memilah dan memilih bacaan yang argumennya layak dipercaya. Mengingat kemampuan pemahaman bacaan yang masih minim di kalangan siswa SMU, maka peneliti merasa perlu mengajarkan serangkaian strategi membaca yang dinamakan membaca kritis yang bertujuan meningkatkan kejelasan dan pemahaman bacaan. Strategi-strategi yang dimaksud adalah skimming, marking dan annotating, outlining dan mapping, analyzing dan evaluating argument, serta making inference yang disampaikan melalui metode ceramah dan praktek langsung melalui bacaan yang diberikan.
Penelitian ini merupakan kegiatan penerapan strategi membaca yang dilakukan selama lima hari berturut-turut dengan jumlah subyek sebanyak tujuh orang. Efektivitas kegiatan diukur dengan memberikan tes pemahaman bacaan yang item-itemnya merupakan representasi dari materi yang diajarkan. Tes pemahaman bacaan ini berfungsi sebagai alat pengumpul data utama, disamping hasil integrasi keterampilan, hasil observasi, serta evaluasi peserta mengenai manfaat kegiatan yang berfungsi sebagai data tambahan.
Pengolahan data utama dilakukan dengan pengujian statistik non parametrik melalui metode Wilcoxon Signed-Rank Test, dan uji signifikansi pada level 0,05 untuk one tailed test. Untuk mengetahui proses berpikir dalam menjawab setiap item tes, peneliti juga melakukan analisis kualitatif terhadap jawaban subyek. Analisis kualititatif tersebut merupakan pendukung data kuantitatif yang diperoleh melalui pengujian statistik.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah : strategi membaca kritis tidak efektif dalam meningkatkan kemampuan pemahaman bacaan pada siswa SMU. Hal tersebut ditunjukkan dengan tidak adanya peningkatan skor tes pemahaman bacaan yang signifikan setelah mengikuti kegiatan ini. Disamping itu, analisis jawaban kualitatif menunjukkan bahwa tidak ada item yang dijawab dengan tepat oleh seluruh peserta. Namun dari segi penguasaan strategi membaca yang diajarkan, dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh strategi dikuasai oleh peserta. Hal ini disimpulkan dari penilaian terhadap hasil integrasi keterampilan dan observasi terhadap performa peserta selama kegiatan. Saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil tersebut peserta selama kegiatan. Saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil tersebut adalah perlunya dikonstruk suatu instrumen ukur yang merepresentasikan secara langsung strategi-strategi membaca yang diajarkan, pemilihan subyek yang lebih mewakili populasi, dan durasi kegiatan yang lebih lama sehingga memungkinkan penguasaan strategi yang diajarkan secara lebih baik."
2002
S2882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yun Kusumawati
"Yun Kusumawati, mahasiswa Junusan Sastra Indonesia selama satu semester (semester sembilan) menyusun skripsi yang berjudul Perilaku Nomina pada Tuturan Anak Usia Sekolah Dasar : Studi Kasus terhadap Cerita yang Dituturkan oleh Anak Kelas lima Sekolah Dasar, di bawah bimbingan Ibu Felicia N. Utorodewo, Penelitian bertujuan mendeskripsikan berbagai jenis nomina dan perilaku nomina dalam tuturan yang dihasilkan anak-anak serta mendeskripsikan jenis dan perilaku nomina basil tuturan anak-anak dengan buku pelajaran Bahasa Indonesia sebagai pembanding. Data diambil dari tuturan tiga orang anak kelas V SDN Sriwedari I Sukabumi dan wacana dalam buku pelajaran Bahasa Indonesia kelas V SD. Data kemudian dibagi atas kalimat-kalimat dan dianalisis mulai dari tataran kata, frase, klausa, dan kalimat, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan jenis nomina yang dihasilkan dalam tuturan anak-anak adalah nomina turunan yang terdiri atas nomina terbilang (bersufiks -an berprefiks pe-), nomina yang menyatakan hal atau proses (bersufiks -an, berkonfiks kean), dan nomina kolektif, nomina dasar yang terdiri atas nomina persona (nama diri, nama kekerabatan, sebutan pada orang ketiga), nomina terbilang, dan nomina tak bernyawa (nama geografis dan menyatakan waktu); nomina paduan leksem yang terdiri atas nomina terbilang. Pada frase nominal yang dihasilkan anak-anak adalah FN> N + Pr. , FN--> N + Adv. , FN> NIFN + NumfFnum. , FN--> Ni -1- Konj. + (N2...Nn), FN--> N + Adj. , dan FN -> N + Dent.. Perilaku nomina dan [rase nomina basil tuturan anak-anak menduduki fungsi sintaksis sebagai subjek, objek, keterangan, pelengkap, dan predikat. Pada buku pelajaran jenis nomian yang ditampilkan adalah nomina turunan yang terdiri dari atas nomina terbilang (berkonfiks ke-an, berprefiks pc-), nomina tak terbilang (bersufiks -an, berkonfiks ke-an), nomina kolektif (berkonfiks per-an, bersufiks -an, berprefiks pc-, dan bersufiks -an); nomina dasar yang terdiri atas nomina persona (nama diri, nama kekerabatan, dan sebutan pada orang ketiga), nomina terbilang, nomina tak terbilang, nomina yang menyatakan ha! atau proses, dan tak bernyawa (nama geografis dan menyatakan waktu); nomina paduan leksem yang terdiri atas nomina terbilang, nomina yang menyatakan hal atau proses, nomina yang menyatakan alat, dan nomina persona sebutan pada orang ketiga. Pala frase nominal yang ditampilkan buku pelajaran. FN- NI + (N2...Nn), FN-* N + Adj., FN--> N + Pr., FN- NumfFNum. + N, FN- N + Dem., FN- NI + N2 + Prep, + (N3...Nn), FN-+ NIFn + yang + VIFV atau Adj.IFadj.. Perilaku nomina dan frase nominal yang ditampilkan buku pelajaran menduduki fungsi sintaksis sebagai subjek, objek, keterangan, dan pelengkap. Perbedaan cukup signifikan terlihat antara basil tuturan anak-anak dengan yang ditampilkan buku pelajaran. Jens nomina dan frase nominal yang sangat bervariasi dan kompleks ditampilkan dalam buku pelajaran, sedangkan anak-anak menghasilkan jenis nomina dan poly frase nominal yang sederhana. Berdasarkan penjelasan diatas, penulis menyimpulkan bahwa buku pelajaran sebagai masukan pengetahuan Bahasa Indonesia Formal yang kemudian diendapkan, tidak semuanya dapat terungkap kembali ketika anakanak berbicara dalam bahasa Indonesia. Masukan pengetahuan tersebut akan mereka olah dan pilih kembali; Mana yang akan digunakan, sesuai dengan situasi dan pancingan yang diberikan oleh lawan bicaranya."
2000
S11290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>