Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106892 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hilmawati
"Radio Ben's merupakan stasiun radio swasta yang diprakarsai oleh Benyamin Sueb. Ben's mempunyai jargon Radio Betawi Atu-atunye. Segmen acara yang variatif dengan bahasa kontemporernya mampu merangkul masyarakat nonBetawi. Bergaya santai, namun menggelitik. Salah satu contoh yang terlihat adalah Informasi pemerintahan, seperti program PIN yang disajikan dengan kemasan yang membumi menggunakan bahasa sederhana yang dipahami rakyat. Dalam pengamatan sepintas terhadap bahasa tuturan yang digunakan oleh penyiar Ben's, saya melihat adanya perubahan bahasa dalam situasi dan kondisi tertentu. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimana kecenderungan alih kode berhubungan dengan acara yang dibawakan. Selain itu juga akan mencari faktor-faktor penyebab terjadinya alih kode. Hal ini dilakukan karena adanya situasi khusus yang mendorong terjadinya perubahan bahasa yang dilakukan oleh penyiar Ben's. Sumber data adalah tiga program acara radio Ben's, yaitu monolog rutin Prakiraan Cuaca, dialog interaktif Kok Gini: Kota Kite Pagi Ini, dan Dialog Kontemporer. Hal ini dilakukan dengan alasan kemudahan melihat kondisi pelibat dan topik yang diangkat. Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan cara tak langsung (indirect). Dalam hal ini, penjaringan data terhadap sumber data dilakukan dengan merekam sumber data (tiga segmen acara yang dipilih) di atas pita kaset radio SONY 60. Usaha ini bertujuan agar rekaman dapat diulang-ulang sehingga dapat memperlancar proses penulisan (transkripsi) data yang akan menghasilkan data berupa bahasa. Dari sudut pengolahan, data yang didapat melalui somber data akan diperikan, diklasifikasi, dan dianalisis. Hal tersebut dilakukan dengan tahapan transkripsi data (pengalihan dari sumber data lisan menjadi data tertulis), klasifikasi data, dan analisis berdasarkan teori Hymes (SPEAKING). Dari keseluruhan analisis yang telah dilakukan, terlihat bahwa kemunculan alih kode pada kedua penyiar terjadi karena memang mereka mempunyai kedwibahasaan. Walaupun kondisinya tidak menguasai bahasa lain secara utuh sesuai dengan pengertian penutur aslinya, dari perpindahan kode yang terjadi antara bahasa Betawi-bahasa Indonesia, bahasa Indonesia-bahasa Betawi, bahkan beralih ke bahasa asing (dalam hal ini bahasa daerah dan Inggris). Dengan kedwibahasaan yang dimiliki penyiar yang memandu acara interaktif, ia cenderung melakukan alih kode sesuai dengan bahasa yang dipakai dan dimengerti oleh para penelepon. Jika ada sebuah ujaran berbahasa Betawi yang ia lontarkan dan dipertanyakan kembali oleh penelepon, ia akan mengalihkan pertanyaannya ke hal yang lain, walaupun ada kesulitan dalam penuturan. Sementara itu, pada acara polilog, konsistensi penyiar terhadap bahasa Betawi jarang sekali terlihat. Ia hanya menggunakan bahasa Betawi untuk menjelaskan kembali pada penelepon apa yang sudah disampaikan narasumber. Selain itu, ia juga menggunakan bahasa Betawi untuk memperhalus maksud yang ingin disampaikan sehingga tidak terjadi ketersinggungan ataupun salah paham. Untuk hal ini, ia menggunakan nada melucu untuk mencairkan suasana. Berkaitan dengan alasan-alasan dan faktor-faktor terjadinya alih kode, saya menemukan kesamaan bahwa seorang penyiar akan melakukan alih kode ke bahasa Indonesia di awal pembukaan acaranya (prolog), membuka saluran telepon kembali, menyapa penelepon untuk bergabung dalam acaranya, menghimbau aparat pemerintah ataupun birokrasi lainnya, dan menutup segmen acara yang dipandunya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S10834
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aike Rahayu Wirahadi
"Studi Kasus Alih Kode dan Campur Kode dalam Sebuah Keluarga Bilingual Indonesia-Jerman: Suatu Analisis dari Segi Kosa Kata. (Di bawah bimbingan Dr. Setiawati Darmojuwono, M.A.). Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Penelitian mengenai alih kode dan campur kode telah dilakukan dalam sebuah keluarga bilingual Indonesia-Jerman. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian empiris yang berbentuk studi kasus. Data yang digunakan pada penelitian ini diambil dari sebuah keluarga bilingual Indonesia-Jerman yang terdiri dari bapak, ibu dan kedua anaknya. Sebagai landasan teori yang terutama diterapkan adalah teori dari Janet Holmes dan Joshua Fishman. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat kosa kata bahasa Indonesia/Jerman dari ranah mana yang muncul dalam alih kode/campur kode, jika dikaitkan dengan teori unsur-unsur penyebab terjadinya alih kode/campur kode tersebut. Pola alih kode mana yang muncul jika dikaitkan dengan repertorium bahasa dan latar belakang pemerolehan bahasanya.
Hasilnya menunjukkan bahwa kosa kata yang muncul dalam alih kode/campur kode berkaitan erat dengan budaya. Selain karena faktor budaya, kosa kata yang muncul dalam campur kode juga banyak yang berupa adjektif dan partikel. Unsur-unsur penyebab terjadinya alih kode/campur kode dalam penelitian ini sesuai dengan yang ada pada teori, yaitu situasi, tempat, mitra bicara, peran sosial, fungsi/tujuan, topik dan repertorium bahasa penutur. Selain unsur-unsur penyebab terjadinya alih kode/campur kode diatas, alih kode/campur kode itu juga dapat terjadi karena seorang penutur sudah terbiasa atau cenderung memfavoritkan suatu kosa kata dalam bahasa Indonesia atau bahasa Jerman."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1998
S14581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenisa Zahra
"ABSTRACT
Penelitian ini membahas kosakata dalam tulisan siswa kelas 3 SD. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan kosakata oleh siswa kelas 3 SD dalam menulis tulisan bertema ldquo;Keluarga rdquo;. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk memaparkan penggunaan kosakata oleh siswa kelas 3 SD dalam menulis tulisan bertema ldquo;Keluarga rdquo;, sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk melihat kecenderungan kosakata yang digunakan dengan menghitung jumlah setiap kata dan rerata dari setiap kategori kata. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kategori nomina merupakan kategori yang paling banyak digunakan. Dari ketiga belas kategori kata, hanya interogativa yang tidak ditemukan dalam data. Dalam data, tidak hanya ditemukan penggunaan kosakata dalam bahasa Indonesia, namun juga ditemukan kata yang berasal dari bahasa Jawa. Selain itu, dalam data juga ditemukan penggunaan kata dalam ragam nonstandar dan variasi penulisan kata.

ABSTRACT
The focus of this research is the students 39 vocabulary in 3rd grade. The purpose of this research is to describe the use of vocabulary by 3rd grade students in writing the article themed Family . To analyze the data, this research uses qualitative and quantitative methods. Qualitative methods are used to describe the use of vocabulary by 3rd grade students in writing the article themed Family , while quantitative methods are used to see the trend of the vocabulary used by counting the number of each word and the mean of each category of words. The research reveals that noun is the most widely used. Of the thirteen categories of words, interrogative word not found in the data. In the data, is not only found the vocabulary of Indonesian language, but also found a word that comes from the Javanese language. In addition, the data is also found use in a variety of nonstandard words and spelling variations of words."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Satriyo
"Penelitian ini mengenai penggunaan metafora untuk kata kalah dan menang di tajuk berita olahraga yang terdapat di tiga buah surat kabar, yaitu Kompas, Koran Tempo, dan Seputar Indonesia. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan kata-kata apa saja yang merupakan metafora untuk kata kalah dan menang, serta menjelaskan proses bagaimana kata-kata tersebut dapat digunakan sebagai metafora.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dengan memakai teknik sadap. Hasilnya menunjukkan bahwa frekuensi penggunaan metafora untuk kata menang lebih banyak dibandingkan metafora untuk kata kalah. Ditemukan 57 metafora untuk kata menang di 59 tajuk berita olahraga dan 23 metafora untuk kata kalah di 33 tajuk berita olahraga.
Setelah seluruh data dianalisis melalui analisis komponen makna atau dengan melihat konteks, terlihat bahwa penggunaan metafora untuk kata kalah dan menang dilandasi oleh berbagai latar belakang. Untuk kata kalah, hal yang melatarbelakangi pengunaannya di tajuk berita adalah akibat kekalahan, sebab kekalahan, dan subjek yang mengalami kekalahan, sedangkan untuk kata menang, hal yang melatarbelakangi penggunaannya di tajuk berita di antaranya adalah hasil kemenangan, cara meraih kemenangan, dan subjek yang meraih kemenangan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S10890
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, 2002
499.221 KOS (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Grace Marisa
"Bahasa iklan merupakan bahasa persuasif atau bahasa yang bersifat membujuk. Dengan demikian, para pembuat naskah iklan dituntut agar menciptakan iklan-iklan yang dapat menarik perhatian konsumen. Berlandaskan pada teori-teori yang dikemukakan dalam skripsi ini, dianalisis 35 iklan kosmetika sebagai korpus data. Melalui analisis korpus data, dapat disimpulkan bahwa karena tuntutan daya tarik iklan, maka bahasa iklan kosmetika memiliki ciri-ciri seperti penyimpangan kaidah tata bahasa, penggunaan istilah-istilah, penggunaan singkatan-singkatan, penggunaan bahasa asing, permainan bunyi, penggunaan gaya bahasa dan permainan makna."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S15761
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Bahasa. Depdiknas, 2002
499.221 NON k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Norma Juwita
"Penelitian ini membahas penggunaan kosakata oleh laki-laki dan perempuan dalam wacana deskriptif. Penelitian ini bertujuan menjelaskan persamaan dan perbedaan penggunaan kosakata oleh laki-laki dan perempuan serta melihat hubungannya dengan stereotip gender. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif untuk memaparkan penggunaan kosakata oleh laki-laki dan perempuan dalam wacana deskriptif. Teori yang digunakan adalah teori wacana, gambar, persepsi dan gender. Kesimpulan yang didapat adalah perempuan menggunakan kosakata yang lebih bervariasi dan detil daripada laki-laki.

This research discussed about the using vocabulary by men and women in the descriptive discourse. This research?s purpose is to explain the similarity and differences in using vocabulary by men and women and also see the connection with the gender stereotype. The method that used is descriptive method to explain the using vocabulary by men and women in descriptive discourse. Theories that used is the theory of discourse, picture, perception, and gender. The conclusion is women used vocabulary more varied and detail than man.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S11042
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wati Kurniawati
Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas Republik Indonesia, 2009
808 WAT d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pamela Magdalena H.
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari kosa kata dalam KBBI yang umum dipakai sebagai Kosa Kata Defi_nisi (defining vocabulary). Metode yang dipakai adalah metode deskriptif dengan memberi gambaran bagaimana Kosa Kata Definisi tersebut di_susun dan dasar-dasar serta teori-teori yang dipakai dalam penelusuran kata-kata tersebut. Data didapat dari penelusuran kepustakaan yang berupa KUDI dan beberapa tulisan yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Dari hasil penelitian, didapat sejumlah 1926 kata yang berupa morfem dasar yang dapat dimasukkan dalam Kosa Kata Definisi. Kosa kata tersebut mengalami 3 proses yaitu: Demorfologisasi; Penentuan berdasarkan frekuensi kemunculan; penentuan berdasarkan munculnya dalam pola frase de_finisi. Sebagai kesimpulan ditemukan bahwa 1926 kata yang berupa morfem dasar, dipakai untuk mendefinisikan 1875 lema dalam KUBI."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S11179
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>