Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172575 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endo Senggono
"ABSTRAK
Novel Senja di Jakarta adalah karya Mochtar Lubis yang menceritakan kebobrokan-kebobrokan masyarakat Indonesia pada tahun lima puluhan. Sebelum diterbitkan dalam bahasa Indone_sia, novel ini telah lebih dulu terbit dalam bahasa Inggris, Belanda, Melayu, Italia, Spanyol dan Korea. Bahkan filmnya pun lebih dulu beredar.
Berdasarkan kenyataan itu timbul dua masalah, yaitu (1) perjalanan yang dialami oleh novel Senja di Jakarta se_menjak tercipta sampai dengan diterbitkannya dalam bahasa Indonesia mempunyai keunikan tersendiri, dan (2) sampai sejauh mana novel tersebut mencerminkan kebobrokan-kebobrokan masyarakat Indonesia pada tahun lima puluhan. Dari adanya dua masalah tersebut, maka penulisan skripsi ini bertujuan untuk, (1) mengungkapkan perjalanan yang dialami novel ini semenjak tercipta sampai dengan diterbitkannya dalam bahasa Indaonesia, dan (2) membuktikan bahwa novel ini memang mencerminkan kebobrokan-kebobrokan masyarakat Indonesia pada tahun lima puluhan. Sedangkan yang menjadi ruang lingkup skripsi ini hanyalah pada, (1) pemaparan data-data yang dapat diperoleh mengenai novel Senja di Jakarta semenjak tercipta sampai dengan diterbitkannya dalam bahasa Indonesia dan (2) penganalisisan tema dan tokoh dalam novel ini seca_ra sosiologis
Sesuai dengan tujuan dan ruang lingkup skripsi ini, maka metode pendekatan yang digunakan adalah metode ekstrin_sik dan intrinsik. Sedangkan metode penelitian yang diguna_kan adalah deskripsi dan analisis.
Berdasarkan dari data-data yang diperoleh dapat diketahui bahwa novel Senja di Jakarta, diciptakan dalam bahasa Indonesia dengan judul Yang Terinjak dan Melawan. Tetapi oleh penerbit Hutchinson & Co., yang akan menerbitkannya untuk pertama kali, diubah menjadi Twilight in Djakarta. Setelah terbit pertama kali dalam bahasa Inggris, kemudian diterbitkan pula dalam bahasa Belanda Melayu Italia, Spa_nyol dan Korea. Masyarakat Indonesia mengetahui novel ini dari filmnya dulu, yang diproduksi oleh PT Tuti Mutia Film Production. Baru setelah itu, novel ini diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh PT Badan Penerbit Indonesia Raya. Kemudian dicetak ulang oleh PT Dunia Pustaka Jaya.
Berdasarkan analisis mengenai tema dari novel Senja di Jakarta dapat diketahui bahwa kebobrokan-kebobrokan masyarakat Indonesia dalam hal ini keadaan politik dan sosialnya, yang digambarkan dalam novel ini dapat dihubungkan dengan keadaan politik dan sosial Indonesia yang kacau pada tahun lima puluhan. Sedangkan berdasarkan analisis mengenai tokoh_ tokoh dalam novel ini dapat diketahui bahwa tokoh-tokoh yang ditampilkan dalam novel ini untuk menunjang tema dari novel ini. Hal itu terlihat dengan adanya tokoh-tokoh yang ditampilkan untuk menggambarkan keadaan politik, sosial ser_ta keadaan-keadaan yang serba kacau.Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dalam skrip_si ini, dapat disimpulkan dua hal. Pertama, dapat disimpul_kan bahwa novel Senja di Jakarta merupakan suatu novel yang unik. Novel ini diciptakan dalam bahasa Indonesia, tetapi diterbitkan pertama kali dalam bahasa Inggris, kemudian di-terbitkan pula dalam beberapa bahasa asing, bahkan difilmkan dulu, baru setelah itu diterbitkan dalam bahasa Indonesia. Kedua, dapat disimpulkan bahwa novel ini merupakan novel yang mencerminkan kebobrokan-kebobrokan masyarakat Indone_sia pada tahun lima puluhan. Terbukti dengan temanya adalah penggambaran keadaan politik dan sosial Indonesia yang ka_cau pada tahun lima puluhan dan tokoh-tokoh yang ditampil_kan dalam novell ini untuk mendukung tema tersebut.

"
1985
S11134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Nirwani
"Setelah membahas latar dan tokoh novel Mochtar Lubis yang berjudul Harimau! Harimau!, penulis dapat mengambil suatu kesimpulaa umum bahwa novel tersebut memang menarik. Pertama, bahwa setiap tokoh tampil dengan watak masing-masing yang jelas. Tindakan ma_sing-masing tokoh cukup jelas sebab musababnya. Ke_dua, penggambaran latar sangat jelas dan terperinci, sampai ke hal-hal yang kecil diuraikan oleh pengarang_nya sehingga dapat menunjang penokohan. Ketiga, baha_sa yang dipergunakan sederhana dan imaginatif. Kalimatnya jelas sehingga mudah dipahami. Semua itu disu_sun oleh pengarang dengan baik. Pantaslah buku ini mendapat penghargaan sebagai buku fiksi terbaik tahun 1975 dari Yayasaa Buku Utana. Pembahasan mengenai tokoh dan penokohan tidak terlalu sulit bagi penulis. hanya saja memerlukan ke_tekunan dan ketelitian, karena masing-masing tokoh mempunyai peran yang penting dan saling mendukung wa_laupun ada tokoh utama. masing-masing tokoh tampil_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S11033
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dennie Sastrapradja
"Penelitian ini bukan bermaksud mencari kebenaran informasi yang terdapat dalam novel Maut dan Cinta yang menggunakan latar sejarah. Akan tetapi, bertujuan untuk melihat kemungkinan penggunaan karya sastra modern sebagai sumber informasi sejarah. Pengumpulan data dilakukan dari berbagai sumber tertulis. Sistematika penulisan, metode penelitian, dan penulisan disertakan di sini. Pembahasan dilakukan terhadap satu buah novel yang berlatar sejarah zaman revolusi Indonesia 1845-1949. Berdasarkan pengamatan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahca jika dipergunakan secara kritis dan dipadukan dengan sumber lain, maka novel tersebut dapat dipergunakan sebagai satu sumber pengetahuan dan pemahaman sejarah. Sedangkan untuk memperoleh informasi yang tepat mengenai suatu peristiwa, digunakan beberapa arsip maupun dokumen. Akan tetapi, dalam penulisan skripsi ini, sumber-sumber tersebut hanya digunakan sebagai alat bantu untuk mengungkapkan isi novel tersebut. Novel berlatar sejarah seperti itu pada hakekatnya juga berguna bagi mereka yang tertarik untuk melakukan pengkajian sastra yang dikaitkan dengan disiplin ilmu lain, seperti sosiologi, psikologi. Selain itu, pembahasan itu juga berguna untuk menelusuri biografi maupun nilai-nilai yang mempengaruhi pandangan hidup pengarang terhadap novel itu. Unsur-unsur cerita seperti tokoh, latar, dan alur dari novel itu juga dapat dijadikan sumber sejarah karena mencerminkan pendapat dari berbagai kelompok sosial yang ada."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11122
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Ida Ratna
"Dalam bidang semantik, konteks memengang peranan dalam analisa semantic didasarkan atas fakta bahwa dalam suatu peristiwa bahasa unsur-unsur leksi.al yang merupakan suatu perwujudan konsep bermakna tidak terlepas dari hubungan-hubungan intratekstual maupun ekstratekstual yang ada dalam bahasa yang bersangkutan. Kelokasi segabai salah satu aspek hubungan intratekstual meninjau makna dari segi hubungan antar makna kata sebagai salah satu aspek hubungan ekstratekstual ikut pula mengambil bagian dalam menentukan interpretasi makna suatu amanat serta kompenen-komponennya karena pengungkapan informasi yanbg terkandung di dalamnya tidak terlepas dari situasi dimana amanat itu disampaikan. Mengingat pertimbangan aspek-aspek di atas maka dalam terjemahan di mana seorang penterjemah menangani proses pemindahan amanat dari satu bahasa ke bahasa lain dalam nama masing-masing bahasa mempunyai sistematik serta tata hubungan makna yang khas, maka pengetahuan pokok-pokok ilmu semantic tentu tidak saja akan membantu seorang penterjemah dalam mengatasi masalah-masalah makna yang..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1975
S14238
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Retno Setiarti
"Skripsi yang berjudul Manusia Bebas, Analisis Tokoh, Latar, dan Tema ini, terdiri atas empat bab. Adapun bab pertama berisi pembicaraan tentang latar belakang dan masalah, tujuan, dan landasan teori serta sistem penyajian skripsi. Bab kedua, membicarakan tokoh dan penokohan dalam novel Manusia Bebas, yang kemudian dilanjutkan pada bab ketiga, yang membicarakan tentang latar novel tersebut. Bab terakhir, membicarakan kesimpulan berdasarken analisis pada bab-bab sebelumnya. Kesimpulan ini memberikan gambaran tentang tema novel Manusia Bebas.
Skripsi ini pada dasarnya mengungkapkan tema novel Manusia Bebas karya Suwarsih Djojopuspito, dengan demikian kajian terhadap tokoh dan penokohan serta latar tidak dapat diabaikan. Novel Manusia Bebas karya Suwarsih Djojopuspito ini berlatar waktu sekitar th. 1930 an, di masa kegairahan para pemuda berpikiran tentang kebangsaan, kemerdekaan, dan semangat pembaharuan tatanan masyarakat Indonesia. Kegairahan akan rasa nasionalis dalam novel ini diwakili oleh sepasang suami istri, Sudarmo-Sulastri, yang memilih bidang pendidikan sebagai lapangan perjuangannya. Mereka (Sudarmo-Sulastri dan kawan-kawan separ-tainya) memiliki tekad yang Ingin memajukan bangsanya sendiri, walaupun harus menderita karenanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mansyur Semma
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008
364.132 3 MAN n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Sutiara
"Perkembangan zaman dan keleluasaan wanita untuk mendapatkan kesempatan meraih pendidikan setinggi mungkin mempengaruhi pola pikir dan perilaku mereka. Wanita yang selama ini, dianggap memiliki sifat-sifat yang stereotip, seperti bergantung, lemah, pasif, tidak berani menyuarakan pendapat pribadinya, berkat pendidikan yang tinggi dan keterbukaan masyarakat dalam menerima perubahan nilai-nilai tentang wanita, menunjukkan sikap-sikapnya yang berbeda. Wanita golongan ini, terutama yang hidup di kota besar, telah menjadi lebih berani dalam menentukan pilihan, lebih mandiri, lebih aktif dalam kompetisi studi dan karier, yang tentu raja bertentangan dengan karakteristik stereotipnnya terdahulu.
Ciri-ciri karakteristik seperti itulah yang penulis temukan dalam 13 cerpen karya Prasanti yang terkumpul dalam kumpulan cerpen Cintaku Pelabuhanku. Pemunculan sifat-sifat yang nonstereotip ini tidak hanya ditemukan pada tokoh-tokoh utama wanita yang masih lajang atau belum menikah, tetapi juga pada tokoh-tokoh wanita yang telah menikah. Bagaimanapun, konflik yang timbul dalam sebagian besar cerpen-cerpen ini, tidaklah melulu mengenai kompetisi studi dan karier yang menunjukkan kemandirian tokoh-tokoh wanita itu, tetapi juga masalah cinta dan keluarga sebagai masalah yang paling dasar dalam kehidupan setiap manusia. Apabila dikaitkan dengan kehidupan nyata, khususnya di kota-kota besar, di mana banyak sekali wanita yang berperan dalam sektor industri dan bisnis, kemungkinan munculnya karakteristik yang nonstereotip seperti itu bukanlah hal yang aneh. Prasanti mencoba merekamnya dalam bentuk fiksi, sebagai upaya untuk memperlihatkan kondisi masyarakat yang tengah terjadi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.A. Dania Ratna Nariswanti
"Harry Potter dan Batu Bertuah adalah terjemahan jilid pertama dari serial yang telah menjadi fenomena bacaan anak masa kini. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Akan tetapi, saya merasa bahwa edisi terjemahan bahasa Indonesianya kurang menggigit jika dibandingkan dengan edisi aslinya. Kenyataan ini membuat saya tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai bahasa yang digunakan dalam Harry Potter dan Batu Bertuah. Tujuan umum penelitian ini adalah mendeskripsikan struktur kalimat dalam Harry Potter dan Bain Bertuah. Data yang digunakan adalah deskripsi tokoh makhluk-makhluk imajinatif. Saya ingin melihat kesesuaian urutan fungsi keterangan dengan kaidah urutan pemerian, yaitu kaidah Behagel. Dengan demikian, diharapkan penelitian ini dapat menemukan bagaimana kesalahan penyampaian informasi itu bisa terjadi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan konsep analisis konstituen untuk melihat hubungan antara keterangan dan bagian lain dalam kalimat. Selain itu, dari hasil analisis juga dapat diketahui kesesuaian kalimat dengan kaidah urutan pemerian. Metode penelitian yang saya gunakan adalah deskriptif eksplanatoris. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah letak pemeri yang tidak sesuai kaidah urutan pemerian mengakibatkan pemeri itu tidak jelas mengacu pads induk yang mana. Kemungkinan analisis konstituen langsung yang lebih dan satu dapat terjadi karena penggunaan dan pelesapan konjungsi yang tidak tepat, penggunaan preposisi yang tidak. tepat, adanya verba berurutan, dan ketidakjelasan tataran gramatikal pada fungsi-fungsi kalimat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S11135
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunu Wasono
"ABSTRAK
Dalam jagad sastra Indonesia, Toha Mohtar dikenal sebagai pengarang yang kurang produktif. Namun, Pulang, no_velnya yang pertama, oleh pengamat sastra Indonesia diakui sebagai karya yang berbobot.
Pembicaraan mengenai novel Pulang setakat ini boleh dikatakan sudah banyak dilakukan. Tetapi, pembicaraan yang mencoba mengaitkan novel itu dengan kenyataan sosial belum ada. Padahal novel ini sarat dengan embaran (informasi) mengenai masalah social yang baik dan menarik untuk dibin_cangkan. Penelitian ini bertujuan menelaah kaitan novel Pulang dengan masalah sosial yang ada berdasarkan unsur-_unsur formal novel itu. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologis. Demi kelengkapan dan keakuratan data, dilakukan pula wawancara dengan pengarang novel Pulang._
Peristiwa bersejarah yang terjadi di Indonesia pada kurun waktu 1940-1950an, khususnya yang berkaitan dengan masalah-masalah sosial di sekitar daerah tempat Toha Mohtar dilahirkan, dijadikan latar dan sumber ilham dalam novel Pulang.

"
1985
S10726
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Yuni K.
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur budaya Jawa yang terkandung dalam Pengakuan Pariyem -- melihat sosok wanita Jawa dari kalangan priyayi darn wong cilik -- serta memfokuskan pada keter_bukaan Pariyem terhadap seks. Dari sekian aspek budaya Jawa dalam buku Pengakuan Pariyem ini, penults melihat ada empat aspek budaya yang menonjol. Pertama, tradisi (kebiasaan hidup sehari-hari) manusia Jawa dalam Pengakuan Pariyem. Kedua, falsafah (sikap hidup) manusia Jawa dalam Pengakuan Pariyem. Ketiga, perilaku keagamaan manusia Jawa dalam Pengakuan Pariyem. Keempat, pola majikan-pembantu dalam Pengakuan Pariyem. Tradisi manusia Jawa digambarkan dengan jelas dalam Pengakuan Pariyem, di antaranya keakraban manusia Jawa dengan wayang. Sementara sikap hidup manusia Jawa yang ditonjolkan dalam Pengakuan Pariyem adalah nrimo ing pandum. Dan, sikap keagamaan yang dipeluk Pariyem, tokoh utama dalam prosa lirik ini, adalah sinkretis antara mistik Jawa dan agama katolik. Hubungan antara majikan dan pembantu dalam Pengakuan Pariyem memperlihatkan bahwa secara lahiriah, hubungan antara Pariyem (wong cilik) dengan majikannya (priyayi) sangatlah akrab. Akan tetapi, secara batiniah, hubungan antara wong. cilik dengan priyayi sangatlah jauh jaraknya. Hal ini terbukti dengan tetapnya Pariyem menjadi babu Raden Bagus Aria Atmojo, yang notabene adalah suaminya sendiri. Dengan kata lain, Pariyem hanya dijadikan selir. Pengakuan Pariyem memang penuh dengan adegan seks atau pembicaraan mengenai adegnn seks (ada 24 halaman). Meskipun demikian, penilaian bagus atau tidaknya sebuah karya sastra tidak hanya tergantung pada ada atau tidaknya seks dalam karya tersebut, melainkan wajar atau tidaknya pembicaraan seks dalam karya tersebut. menurut hemat penulis, penggambar_an seks dalam Pengakuan Pariyem sangat wajar dan tidak dipaksakan. Sikap Pariyem yang sangat terbuka dan pasrah dalam hidup merupakan salah satu ciri nanusia Jawa pada umumnya. Ini tidak berarti bahwa semua wanita Jawa bersikap seperti Pariyem, melainkan hanya beberapa saja yang ber_sikap demikian, atau bisa jadi hanya Pariyem (tokoh imajiner Suryadi) saja yang bersikap demikian."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S11256
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>