Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 140921 Document(s) match with the query
cover
Sumiarsih
"Naskah Bab Al 'Akal Kepada Segala Orang Besar-Besar ini di Indonesia hanya ada satu buah dan saat ini tersimpan di ruang koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan nomor ML 197. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan suntingan teks, mencari ciri-ciri, fungsi, dan kategori teks Babal 'Akal Kepada Segala Orang Besar-Besar. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan dua metode. Pertama, metode edisi biasa, metode ini digunakan untuk membuat suntingan teks. Kedua, metode edisi pustaka, metode ini dipakai untuk menganalisis ciri-ciri, fungsi, dan kategori teks Babal Akal Kepada Segala Orang Besar-Besar. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan ciri-ciri teks Babal Akal Kepada Segala Orang Besar-Besar, yaitu (1) adanya cerita sisipan, (2) tokoh binatang yang diberi sifat manusia, (3) adanya pencerita, dan (4) cerita sisipan yang dapat berdiri sendiri. Fungsi teks ini, yaitu memberi ajaran politik dan duniawi. Berdasarkan ciri-ciri dari fungsi tersebut, ditetapkan kategori yang sesuai untuk teks Babal 'Akal Kepada Segala Orang Besar-Besar, yaitu sebagai sebuah antologi cerita."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S11053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gres Grasia Azmin
"Hikayat Bispu Wiraja (HBR) adalah teks yang sangat tua dan populer. Teks HBW merupakan teks yang menarik karena ternyata teks HBW tidak dapat dikategorikan dalam satu kategori saja. Teks HBW dikategorikan oleh beberapa ahli filologi sebagai cerita dari zaman peralihan, cerita dari zaman Hindu, karya kesusasteraan klasik Melayu-Singapura, karya dari jenis sintetis hikayat petualangan ajaib, atau cerita berbingkai. SeIain itu, ternyata dapat juga ditemukan teks HBW sebagai bagian dari antologi. Dengan banyaknya kategori yang dapat dimiliki oleh HBW maka tentu fungsi yang dikandung oleh setiap teks akan berbeda pula. Dengan menetapkan kategori teks HBW, maka fungsi yang emban oleh teks tersebut dapat pula ditetapkan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S10960
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Rahmat Hidayat
"Tesis ini bertujuan untuk menghasilkan suntingan teks naskah Wawacan Majapait (WM), dengan pendekatan filologis. Naskah WM merupakan karya Haji Hasan Mustapa (HHM) yang disalin oleh Haji Muhammad dalam bahasa Sunda dengan menggunakan aksara Pegon. Berdasarkan kajian tema, naskah WM berisi ajaran keagamaan yang mengungkapkan tema hubungan Tuhan dengan manusia dan proses pencarian Tuhan oleh manusia. Berdasarkan fungsinya, naskah WM memiliki fungsi pendidikan, sosial, praktis, dan sebagai sanggahan terhadap orang-orang yang berbeda pemahaman keagamaan dengan HHM.

This thesis is aimed to result text edition of Wawacan Majapait (WM) manuscript, by using philological approach. WM manuscript is a work of Haji Hasan Mustapa (HHM) and was scribed by Haji Muhammad in Sundanese language using Pegon alphabet. On its theme, WM manuscript contains religion teaching which reveals God and human relationship and God search process by man. Based on the function, WM manuscript denotes educational, social, and practical function and as a respond to people who have different religion understanding with HHM.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T26152
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ruhaizah Bt. Mohamed
"Penelitian terhadap naskah-naskah sastra lama untuk memperoleh gambaran mengenai perilaku masyarakat pada zaman lampau sampai sekarang belum memadai karena banyaknya naskah yang belum diteliti. Oleh karena itu, untuk mencegah agar peninggalan budaya bangsa yang sudah tua dan tidak ternilai harganya dalam bentuk naskah itu musnah, naskah-naskah tersebut harus diselamatkan, dirawat, dan diselidiki. Selain untuk kepentingan bacaan yang lebih luas. Penanganan yang lebih serius terhadap naskah_-naskah itu pun dimaksudkan agar generasi sekarang dan, yang akan datang mengetahui segala aspek budaya mereka pada masa lampau. Salah satu bentuk penyelamatan naskah itu ialah dengan mentransliterasikan naskah agar mudah diketahui isinya. Melihat kenyataan demikian, timbullah ninat penulis untuk turut membantu menyelamatkan naskah tersebut. Naskah yang dipilih sebagai bahan penelitian adalah Hikayat Syah Mandewa (HSM), yang merupakan naskah tunggal. Naskah HSM tersebut tersimpan di Perpustakaan Nasional, Jakarta dengan nomor MI. 243. Metode yang digunakan untuk mentransliterasi adalah metode edisi biasa. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa Hikayat Syah Mandewa mengandung motif utama: Balas dendam dan motif penunjang : Penyamaran. Dari motif penyamaran mengakibatkan terjadi peristiwa penculikan yang membawa pada peristiwa berikut. Amanatnya terdiri dari amanat utama dan amanat penunjang. Amanat utama: Seseorang janganlah mempunyai perasaan dengki dan dendam kepada orang lain, karena akan merugikan diri sendiri. Sedangkan amanat penunjang, seseorang harus menepati perjanjian yang dibuat; dalam membuat sesuatu pekerjaan, seseorang harus memperhitung_kan buruk baiknya dan tidak terburu nafsu, serta anak harus mengikuti nasihat orang tuanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11192
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwar Djamaris
"Tambo Minangkabau (selanjutnya disingkat TM) adalah suatu karya sastra sejarah, suatu karya sastra yang menceritakan sejarah (asal-usul) suku bangsa, asal-usul negeri serta adat-istiadatnya, yaitu Minangkabau. Karya sastra sejarah ini dapat juga disebut historiografi tradisional, penulisan sejarah suatu negeri berdasarkan kepercayaan masyarakat setempat secara turun-temurun (Kartodirdjo, 1968a).
Karya sastra sejarah ini tergolong kelompok karya sastra yang penting dan banyak jumlahnya, baik dalam sastra Indonesia lama (Melayu) maupun dalam sastra Nusantara (daerah). Dalam sastra Nusantara, antara lain terdapat dalam sastra Jawa, Sunda, Bali, Bugis, Lombok, dan Madura. Dalam sastra Melayu banyak dijumpai karya sastra sejarah ini, misalnya, Sejarah Melayu, Hikayat Aceh, Hikayat Ban-jar, Silsilah Kutai,Tuhfat an--Nafis, dan TTA int. TM ditulis dalam bahasa Melayu berbentuk prosa. Naskah TM ini sebagian bazar ditulis dengan huruf Arab-Melayu, dan sebagian kecil ditulis dengan huruf Latin. Naskah TM yang berhasil diketemukan sebanyak 47 naskah, masing-masing tersimpan di Museum Nasional Jakarta sebanyak 10 naskah, di perpustakaan Universitas Leiden sebanyak 31 naskah, di perpustakaan KITLV Leiden sebanyak 3 naskah, di perpustakaan SOAS Universitas London 1 naskah, dan di perpustakaan RAS London 2 naskah.
Suntingan teks TM berdasarkan naskah-naskah yang dikemukakan di atas belum pernah dilakukan oleh peneliti atau peminat sastra. Masyarakat mengenal TM melalui saduran dan tinjauan yang bersifat sampingan terhadap isi TM itu Ada delapan saduran cerita TM, yaitu:
(1) Curai Paparan Adat Lembaga Alam Minangkabau (Dirajo, 1919 dan 1984),
(2) Mustiko Adat Alam Minangkabau (Dirajo, 1953 dan 1979),
(3) Tambo Minangkabau (Batuah, 1956),
(4) Tambo Alam Minangkabau (Sango, 1959),
(5) Tambo dan Silsilah Adat Alam Minangkabau (Baca, 1966),
(6) "Tambo Pagaruyung? (Basri, 1970a),
(7) ?Tambo Alam" (Basri, 1970b), dan
(8) Himpunan Tambo Minangkabau dan Bukti Sejarah (Mahmoed, 1978).
Dalam semua saduran TM itu tidak terdapat keterangan yang menyatakan naskah TM mana yang digunakan sebagai dasar saduran itu. Penyadur-penyaduy itu menceritakan kembali isi TM secara bebas dengan gaya bahasa mereka sendirie Dalam menceritakan kembali itu mereka menambahkan penafsiran mereka sendiri sehingga timbul beberapa versi TM. Mereka seolah-olah mengarang kembali cerita TM itu. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
D102
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Widayati
"Seribu Dongeng adalah sebuah naskah karya penyalin dan pengarang Betawi, Muhammad Bakir. Naskah ini bernomor H1.240 dan merupakan edisi tunggal. Seribu Dongeng berisi 23 dongeng yang disampaikan sambung-menyambung. Tujuan utama dari penelitian terhadap naskah tersebut adalah untuk menyajikan suntingan teks. Analisis terhadap struktur dalam hal ini tokoh utama beserta penokohannya dan juga tema beserta amanat diperlukan untuk nemperlihatkan keterkaitan antar unsur tersebut.
Hasil analisis nenunjukkan adanya enam golongan tokoh utama dalam cerita ini yaitu raja, menteri, pertapa, pedagang, orang kaya, dan orang miskin. Tokoh utana dibagi ke dalam dua jenis yaitu tokoh antagonis dan protagonis. Penokohan dalam Seribu Dongeng ini menggunakan metode langsung. Tema umun dari ke-23 dongeng adalah pengajaran yakni jika manusia dalam menenpuh kehidupannya berpegang pada nilai-nilai kebaikan maka ia akan memperoleh kebahagiaan.
Adapun amanat dalam Seribu Dongeng selalu diungkapkan secara eksplisit di setiap akhir cerita. Dalan amanat tersebut disanpaikan contoh perilaku yang baik untuk dicontoh maupun yang harus dijauhi Pertalian antara tokoh, penokohan, tema, dan ananat ditunjukkan melalui urutan tokoh dan penokohan yang kemudian ditegaskan dengan tema dan amanat pada akhir cerita."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwar Djamaris
Jakarta: Balai Pustaka, 1991
959.81 EDW t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Bagus Rai Putra
"ABSTRAK
Babad Ksatrya Tamanbali (BKT) adalah salah satu jenis karya sastra Bali Tradisional. Penelitian terhadap BKT menggunakan 4 macam metode, yaitu (1) studi pustaka, (2) wawancara, (3) metode kritik teks, dan (4) metode terjemahan. Dari 7 buah naskah yang dikumpulkan, yaitu naskah A, B, C, D, E, F. dan G maka ditetapkan teks dari naskah A menjadi naskah landasan untuk edisi dan terjemahan.
Telaah struktur dalam penelitian ini berhasil mengungkapkan kesatuan dan kebulatan cerita Ksatrya Tamanbali. Tema dasar dari BKT adalah untuk memberikan pengesahan terhadap keturunan Ksatrya Tamanbali di Bali. Tema cerita ini digambarkan dalam alur: leluhur supranatural, silsilah, dan pemerintahan yang sejahtera; mendapatkan perwujudan dalam tokoh dan motif pendukung; serta latar cerita untuk menjadikan nyata peristiwa--peristiwa yang berhubungan dengan raja keturunan Ksatrya Tamanbali.
Telaah fungsi sosial teks berhasil mengungkapkan maksud dan tujuan pengarang menciptakan BKT, yaitu (I) ditujukan kepada keturunan Ksatrya Tamanbali agar mereka menyadari garis keturunan dan nenek moyang dan Tirttha Arum, dan (2) ditujukan kepada masyarakat luas agar mereka mengetahui status sosial dari anggota Ksatrya Tamanbali.

ABSTRACT
Babad Ksatrya Tamanbali, here in after referred to as BKT was one of literary works of Tradisional Bali. Research on BKT using four kinds of method, that is (1) book study, (2) interview, (3) text criticism method, and (4) translation method. From seven manuscripts being collected, namely A, B, C, D, E, F, and G, the A one was decided as the base of manuscript for the edition and its translation.
The study on the structure of this research has been succeeded in uncovering the unity and completeness of the story of Ksatrya Tamanbali. The basic theme of BKT is to provide ratification towers the descent of Ksatrya Tamanbali in Bali. The theme of this story was plotted in the screen play as follows: Supranatural ancestors, genealogy, and prosperous government; getting phenomenon in figure and supporting motive; and the background of the story to make it abvious the happenings in respect of Kings, the descent of Ksatrya Tamanbali.
The study on social function of the text has been succeeded in uncovering the purpose and aim of the writer in creating BKT, namely (1) to be directed to ancestors of Ksatrya Tamanbali in order that they realize the family tree and ancestors of Tirttha Arum, and (2) to be directed to the public in order that they know the social status of Ksatrya Tamanbali member.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Reiza Alfian
"Agama Islam masuk ke pulau Jawa melalui pantai utara. Agama ini disebarkan oleh para pedagang muslim sambil berdagang. Persebarannya sampai ke pedalaman, pada masa itu para wali agama Islam mengajarkan ajaran Islam dengan memasukkan unsur mistik kedalamnya. Hal ini dimaksudkan agar para wali tersebut dapat dengan mudah berinteraksi dengan penduduk yang sudah terbiasa dengan konsep mistik. Ajaran-ajaran itu kemudian mejadi buku-buku suluk, yaitu suatu himpunan syair-syair mistik yang ditulis dalam bentuk macapat gaya Mataram.
Serat Seh Jabar sidik yang menjadi objek penelitian dalam skripsi ini merupakan salah satu bentuk suluk yang tidak dikenal orang dan belum pernah diangkat sebagai suatu bahan penelitian. Hal ini menjadi sesuatu hal yang menarik karena Serat Seh Jabar sidik merupakan naskah pesisir yang berisi ajaran Islam dalam bentuk dialog. Sungguh suatu hal yang menarik mengingat pada umumnya ajaran Islam disampaikan dalam bentuk prosa. Penelitian bertujuan menghasilkan suntingan teks, terjemahan, dan analisis isi teks Serat Seh Jabar sidik.
Tujuan umum penelitian memberi sedikit masukan bagi disiplin ilmu filologi. Hal pertama yang dilakukan pada penelitian ini adalah mengumpulkan naskah-naskah Serat Seh Jabar sidik yang sekorpus, naskah tersebut dideskripsikan, dibandingkan untuk dilihat persamaan dan perbedaan masing-masing naskah. Setelah itu ditentukan naskah yang menjadi dasar suntingan dan terjemahan berdasar pada tujuan penelitian. Teks naskah akan disunting dengan edisi standar. Metode kritik teks yang dipergunakan pada penelitian ini adalah metode landasan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Susanti
"Skripsi ini menganalisis tema cerita dalam naskah Segala Cerita Anak Sekula (SCAS). Tujuannya adalah menyajikan suntingan teks naskah SCAS untuk memberi akses yang lebih lagi bagi pembaca, menunjukkan tema-tema cerita dalam naskah SCAS, dan mengidentifikasikan secara tematik bahan bacaan anak_anak sekolah pada masa-masa akhir abad ke-19. Dari penelitian ini diperoleh suntingan teks dan tema-tema cerita dalam naskah SCAS. Kesimpulan dari analisis tersebut adalah tema cerita yang muncul dalam naskah SCAS.

This undergraduate thesis analysis themes of Segala Cerita Anak Sekula (SCAS) manuscript. The purpose is to present text editing of SCAS manuscript in order to provide accessibility to the reader, to feature themes story of SCAS manuscript, and to identify reading material tematically for students in the end of 19th centuries. Result of this research are the text editing and themes story of SCAS manuscript. The conclusion of the analysis is the themes story that appeared in SCAS manuscript."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11022
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>