Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93231 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wuri Setiarini
"Wuri Setiarini. Relief tokoh-tokoh berjanggut di candi Brahma Prambanan (suatu kajian ikonografi.(Di bawah bimbingan Prof. Dr. Edi Sedyawati). Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1992. Menurut mitologi Hindu resi adalah salah satu golongan makhluk setengah dewa yang tinggal di kahyangan, dan mempunyai peranan yang panting dalam kehidupan alam semesta. Hal ini terlihat dari kedudukan resi yang berada di bawah para dewa utama (trimurti). Di candi Brahma Prambanan dipahatkan tokoh-tokoh berjanggut (resi), yang dalam sumber-sumber tertulis India dan Jawa kuno disebutkan bahwa mereka adalah putra-putra Brahma yang diciptakan dengan Cara beryoga. Penelitian ikonografi terhadap tokoh-tokoh berjanggut di candi Brahma Prambanan bertujuan untuk memaparkan ciri-ciri tokoh berjanggut yang disebut resi, bagaimana bentuk penggambarannya, adakah persamaan dan perbedaan dengan resi di India, dan juga berusaha untuk mengidentifikasi tokoh-tokoh tersebut yang disesuaikan dengan jumlah penyusun Veda (Veda Vyasa). Relief tokoh-tokoh berjanggut yang diteliti dipahatkan pada dinding kaki tubuh candi Brahma. Jumlahnya 27 panil, tiap panil berisi 1 tokoh utama dengan 2 pengiring. Sedangkan tokoh-tokoh yang berada di oigi luar pagar langkan tidak dibahas. Hal ini disebabkan ke-27 tokoh utama itulah yang akan disesuaikan dengan jumlah penyusun Veda, yang dalam kitab keagamaan disebutkan berjumlah 28 ditambah dengan Brahma sendiri. Ke-27 panil tersebut dipotret dan diukur. Pendeskripsian dilakukan dengan menggunakan Model Deskripsi 'circa Tipe Tokoh (Sedyawati 1983), demikian pula untuk tokoh Brahma. Kajian.kepustakaan dilakukan untuk memperoleh keterangan-keterangan yang berhubungan dengan tokoh resi, baik dari sumber India (Visnu Purava) maupun ,Jawa kuna (Brahmanda Purrna, Agastyaparwa, Tantu Pang9elaran). Hal ini berkenaan dengan mitologi dan ciri-cirinya. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa penggambaran resi di candi Brahma secara umum hampir sesuai dengan di India, walaupun demikian terdapat juga beberapa perbedaan. Selain itu ciri utama yang harus ada pada setiap penggambaran resi adalah janggut dan kumis. Sedangkan ciri-ciri ikonografi ke-resi-an yang paling sering terdapat adalah jatamakuta, upawita, selempang dada, dan Camara. Da1am usaha mengidentifikasi tokoh-tokoh resi tersebut berdasarkan ciri-ciri ikonografi dan sumber-sumber tertulis, maka diperoish kesimpulan bahwa ke-27 tokoh resi utama adalah tokoh_tokoh penyusun Veda (Veda Vyasa). Mereka dipiwpin oleh Brahma, sehingga lengkaplah jumlah ke-28 penyusun Veda tersebut."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S12809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Gita Andharuni
"Skripsi ini membahas mengenai penggambaran relief Ramayana di Candi Siwa dan Candi Brahma pada kompleks percandian Prambanan berdasarkan kaidah Sad-Angga. Relief Ramayana pada Candi Siwa berjumlah 24 panil dengan 46 adegan. Relief Ramayana pada Candi Brahma berjumlah 30 panil dengan 30 adegan.
Dalam skripsi ini tiap adegan akan diamati kesesuaiannya dengan kaidah kesenian Sad-Angga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan kaidah Sad-Angga dalam pembuatan relief-relief di Candi Hindu pada masa Klasik Tua.

This research discuss about depiction of Ramayana relief in Siwa and Brahmana Temple on Prambanan temple complex based on Sad-Angga principle. The amount of Ramayana relief in Siwa Temple are 24 panels with 46 scene and in the amount of Ramayana relief in Brahmana Temple are 30 panels with 30 scene.
In this research every scene in Ramayana relief will be observed its suitability with Sad-Angga principle. The purpose of this research is to know the use of Sad-Angga principle in the making of reliefs in Hindu temple on Klasik Tua period."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chaidir Ashari
"Penelitian ini membahas tentang inskripsi-inskripsi yang ada dalam kaki candi tertutup, Karmawibhangga di Candi Borobudur, dengan menghubungkan bagaimana kesesuaian gramatika bahasa dalam inskripsi serta hubungan keagamaan dengan relief Karmawibhangga dihubungkan secara keseluruhan. Pertandaan arkeologi dalam relief Karmawibhangga dilakukan dengan melibatkan banyak aspek dalam relief itu sendiri.

This study is about inscriptions in the hidden foot, Karmawibhangga in Borobudur temple, its interrelating to how langguage gramatical be suitable in inscriptions with religion in Karmawibhangga as awhole. Archaeology signs in Karmawibhangga relief by involving all the aspects of the relief.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11877
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Yofani
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang keberagaman gambaran tanaman pada relief tanaman di Jawa Timur abad 14 Masehi. Setelah diteliti, diketahui 21 jenis tanaman yang masih dapat dikenali penggambarannya. Penelitian ini juga membutuhkan data penunjang dari naskah-naskah Jawa Kuna dan Berita Cina untuk memberikan informasi mengenai relief tanaman yang paling sering dipahatkan, gambaran lokasi adegan cerita pada relief, fungsi relief tanaman sesuai konteks adegan cerita pada relief serta informasi tentang hubungan antara manusia dengan tanaman pada kehidupan masyarakat Jawa Kuno.

Abstract
The Focus of this study is the different kind of plants at relief on temple walls in East Java at 14 AD. After the research is over, there is 21 kind of plants form which still recognizable. The research of this study need supported by manuscript from old-Java and Chinese report to giving information about relief of plants who often carved, the location of story scene figure in relief, the function of plants figure who concord with scene story context, and then giving information about relationship between human and plants in daily life of old-Java."
Lengkap +
2010
S12069
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rohyani
"Penelitian tentang candi Borobudur telah banyak dilakukan para ahli terdahulu, baik mengenai bangunannya maupun reliefnya. Demikian pula penelitian tentang relief Karmawibhanga yang terdapat di kaki candi Borobudur, banyak dijadikan referensi untuk penelitian baik dari segi ekonomi, sosial ekonomi, ekologi maupun keagamaan. karena relief Karmawibhanga menggambarkan tentang keadaan sehari-hari dalam kehidupan masyrakat kebanyakan.
Penelitian ini mencoba untuk mengetahui teknik skenario yang dipakai untuk pemahatan relief Karmawibhanga di candi Borobudur. Hal tersebut didasarkan karena ditemukannya naskah Mahakarmawibhanga yang berisi ajaran agama Buddha. Apakah naskah tersebut yang dijadikan patokan dalam pembuatan relief dan bagaimana para pemahat memvisualkan ajaran yang terdapat dalam naskah tersebut.
Deretan panil relief candi seperti deretan film yang ditayangkan, bila film merupakan media komunikasi yang bergerak maka relief juga sebagai media komunikasi walaupun secara visual tidak bergerak namun bila diamati bersifat dinamis pula. Dalam pembuatan film diawali dengan adanya naskah scenario. Skenario film merupakan acuan yang berisi rangkaian sekuen dan adegan walaupun bukan dalam bentuk yang persis. Untuk membuat film seorang sutradara memerlukan suatu script, yaitu naskah skenario yang berisi catatan perubahan untuk acuan kerja para pekerja film.
Dalam pembuatan relief nakah Mahakarmawibhanga dapat dikatakan sebagai suatu skenario, dan para silphin menggunakan inskripsi pendek yang terdapat pada panil untuk acuan silphinan. Karena keterbatasan media maka petunjuk yang digunakan cukup singkat dan untuk menggambarkan figur yang dikehendaki mereka menggunakan contoh dari lingkungan sehari-hari. Para silphin menggunakan contoh yang ditemukan dalam lingkungan mereka supaya masyarakat mudah memahami ajaran agama yang dituangkan dalam relief tersebut. Dalam penggambarannya silphin bangyak menggunakan unsur pohon untuk batas adegan. Hal ini karena pohon merupakan salah satu unsur alam yang sangat dekat dengan masyarakat agraris yaitu memberi kemakmuran, kebahagiaan dan harapan. Penggunaan unsur pohon dalam pemahatan juga karena pohon merupakan unsur alam yang hidup sehingga secara keseluruhan adegan pada panil mengalir secara luwes dan tidak kaku."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11808
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Lidiawati
"Dewi Ladiawati. Relief Cerita Binatang di Kompieks Candi Panataran. (Di bawah bimbingan Hariani Santiko). Fakultas Sastra Universitas Indonesia. 1992. Di kompleks Candi Panataran terdapat beberapa rangkaian relief cerita binatang, yang dipahatkan di bagian-bagian tertentu suatu bangunan. Relief cerita binatang di kompleks percandian ini ada pada dinding Pendopo Teras, Candi Naga, di bagian belakang area dwarapa1a candi induk, serta pada ketiga dinding kolam. Adegan-adegan yang diwujudkan dalam bentuk relief cerita binatang di kompleks Candi Panataran, sebagian besar terdapat pula dalam kumpulan cerita binatang Jataka, Pancatantra, Hitopadeia, Hikayat Ralila dan Jamina, Tantri, serta cerita Kancil. Tampaknya ada hubungan yang erat antara adegan pada relief dengan adegan yang ada dalam naskah. Apabila pengunjung candi mengamati relief cerita binatang secara cermat, maka akan tampak nilai-nilai kebajikan yang terkandung dalam cerita-cerita tersebut. Nilai-nilai itu sangat berkaitan erat dengan tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari, seperti persahabatan, tolong-menolong, dan balas budi; yang merupakan lawan dari sifat iri dan dengki, culas, tamak, serta sifat munafik. Oleh sebab itu cerita binatang menjadi sangat menarik, sehingga banyak orang yang menyenanginya, baik dalam bentuk naskah maupun relief."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S12830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kieven, Lydia
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2017
294.55 KIE m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Radila Adwina
"ABSTRAK
Candi Sukuh merupakan kompleks bangunan suci berbentuk punden berundak dengan tiga teras, yang digunakan pada masa akhir Kerajaan Majapahit, yaitu abad ke-15 M. Setiap teras dihias dengan berbagai relief, baik relief hiasan maupun relief naratif. Penelitian terhadap cerita pada relief-relief naratif tersebut telah dilakukan oleh beberapa peneliti, namun mereka menafsirkan cerita yang berbeda-beda. Selain itu terdapat pula relief naratif yang ceritanya masih berupa dugaan peneliti sebelumnya atau belum pernah diteliti sama sekali. Relief-relief tersebut terbagi ke dalam 13 batu berelief dengan jumlah panil yang berbeda pada tiap batu. Tiap relief disusun dari komponen relief, yang dapat terdiri dari komponen tokoh, binatang, tumbuhan, bangunan, senjata, dan benda lain, yang kemudian dibandingkan dengan penelitian-penelitian relief masa Majapahit sebagai identifikasi awal. Setelah itu, masing-masing komponen disusun sehingga menghasilkan 18 adegan cerita. 18 adegan tersebut kemudian dibandingkan dengan karya sastra Jawa Kuna ataupun relief bangunan suci masa Majapahit lainnya sehingga dapat diketahui sumber cerita, dan bila memungkinkan mengetahui adegan tertentu dalam cerita yang sama dengan penggambaran relief.

ABSTRACT
Candi Sukuh is a sacred temple complex shaped like step-pyramid structure with three terraces, that was used on late period of Majapahit Kingdom, around 15th century. Every terrace is decorated with various reliefs, either ornamental relief or narrative relief. The tale of the narrative reliefs had been studied by some researchers, but they had different opinion about it. Besides that, there are allegations on the tale from those reseachers of some other narrative reliefs, and narrative reliefs that have never been studied before. There are 13 carved stones of those narrative reliefs, with one or more panels on each stone. Each relief may consist of various relief components, such as figures, animals, plants, buildings, weapons, and other things. Those components are compared with other studies of relief on Majapahit period to obtain early identifications of the relief. After that, each component is arranged to form 18 tale scenes. The scenes are compared with Ancient Javanese texts or other sacred building reliefs from Majapahit period, so that the source of the tale and, if possible, particular scene of the tale are identified.
"
Lengkap +
2016
S65809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radila Adwina
"ABSTRACT
Candi Sukuh merupakan kompleks bangunan suci berbentuk punden berundak dengan tiga teras, yang digunakan pada masa akhir Kerajaan Majapahit, yaitu abad ke-15 M. Setiap teras dihias dengan berbagai relief, baik relief hiasan maupun relief naratif. Penelitian terhadap cerita pada relief-relief naratif tersebut telah dilakukan oleh beberapa peneliti, namun mereka menafsirkan cerita yang berbeda-beda. Selain itu terdapat pula relief naratif yang ceritanya masih berupa dugaan peneliti sebelumnya atau belum pernah diteliti sama sekali. Relief-relief tersebut terbagi ke dalam 13 batu berelief dengan jumlah panil yang berbeda pada tiap batu. Tiap relief disusun dari komponen relief, yang dapat terdiri dari komponen tokoh, binatang, tumbuhan, bangunan, senjata, dan benda lain, yang kemudian dibandingkan dengan penelitian-penelitian relief masa Majapahit sebagai identifikasi awal. Setelah itu, masing-masing komponen disusun sehingga menghasilkan 18 adegan cerita. 18 adegan tersebut kemudian dibandingkan dengan karya sastra Jawa Kuna ataupun relief bangunan suci masa Majapahit lainnya sehingga dapat diketahui sumber cerita, dan bila memungkinkan mengetahui adegan tertentu dalam cerita yang sama dengan penggambaran relief.

ABSTRACT
Candi Sukuh is a sacred temple complex shaped like step pyramid structure with three terraces, that was used on late period of Majapahit Kingdom, around 15th century. Every terrace is decorated with various reliefs, either ornamental relief or narrative relief. The tale of the narrative reliefs had been studied by some researchers, but they had different opinion about it. Besides that, there are allegations on the tale from those reseachers of some other narrative reliefs, and narrative reliefs that have never been studied before. There are 13 carved stones of those narrative reliefs, with one or more panels on each stone. Each relief may consist of various relief components, such as figures, animals, plants, buildings, weapons, and other things. Those components are compared with other studies of relief on Majapahit period to obtain early identifications of the relief. After that, each component is arranged to form 18 tale scenes. The scenes are compared with Ancient Javanese texts or other sacred building reliefs from Majapahit period, so that the source of the tale and, if possible, particular scene of the tale are identified."
Lengkap +
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abuddin Nata
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005
297.65 ABU t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>