Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170179 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Mas Ramadhani
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari melakukan dakwahnya di Kalimantan Selatan. Pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan, mengikuti seminar tentang Al-Banjari, dan penelitian lapangan dengan melihat peninggalan sejarah berupa: lingkungan di mana Al-Banjari tinggal, makam serta yang berkaitan dengan objek bahasan. Juga dilakukan wawancara atau informasi terhadap cendekiawan dan keturunan Al-Banjari, yaitu Dr. H.M Zurkani Yahya dan Abu Daudi.
Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari dalam melakukan dakwahnya, mempunyai semacam pemikiran yang cemerlang dan tepat pada kondisi medan dakwahnya. Melihat dari tujuan dakwah, bahwa A1-Banjari ingin menyebarkan agama Islam ke pelosok daerah, dan berusaha mewujudkan ajaran Islam yang murni di dalam kehidupan masyarakat, yang akan membawa kesejahteraan di dunia maupun di akhirat.
Sasaran dakwah Al-Banjari menca-kup semua golongan, baik tingkat paling tinggi maupun tingkat paling rendah. Beliau juga mengharapkan seorang juru dakwah yang profesional. Adapun materi dakwah yang beliau berikan menyangkut hubungan manusia dengan Tuhan, juga hubungan manusia dengan manusia. Dalam melakukan Al-Banjari mempunyai berbagai strategi yang tepat serta metode-metode yang cocok pada kondisi medan dakwahnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S13192
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Refani
"ABSTRAK Tesis ini meneliti tentang karya Arsyad al Banjari berjudul risalah Kanzul Marifah yang menjelaskan tentang jalan menuju maqam marifatullah yang harus dijalani oleh para salik. Penelitian ini bertujuan untuk mencari korelasi pemikiran tasawuf antara tasawuf Imam al Ghazali dan Arsyad al Banjari dengan melacak pemikiran Imam al Ghzali pada risalah Kanzul Marifah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berdasar kepada teori hermeneutika yang mengupas tiap naskah risalah Kanzul Marifah agar dapat mengetahui arah tujuan penelitian tesis ini. Dengan menggunakan teori ini, peneliti dapat menemukan bahwa adanya indikasi kesamaan corak pemikiran tasawuf antara Arsyad al Banjari dan Imam al Ghazali pada risalah Kanzul Marifah yang mana dapat dilacak pada beberapa karya tasawuf Imam al Ghazali yang melatar belakangi pemikiran tasawufnya Arsyad al Banjari.
ABSTRACT
This thesis examines the work of Arsyad al Banjari entitled the treatise of Kanzul Marifah which explains the path to ma'rifatullah which must be lived by the salik. This study aims to find a correlation between Sufism of Imam al Ghazali and Arsyad al Banjari by tracking Imam al Ghzali's thoughts in the treatise of Kanzul Marifah. This study uses a qualitative method based on hermeneutic theory that examines each manuscript of the treatise Kanzul Marifah in order to know the direction of the purpose of this thesis. By using this theory, this research found that there are indications of similarities in sufi thought between Arsyad al Banjari and Imam al Ghazali in the treatise of Kanzul Marifah which can be traced to some of Imam al Ghazalis works in sufism"
Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Kajian Stratejik dan Global, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdaus
"Penulisan mengenai Yusuf Qardhawi ini dilakukan selama beberapa bulan, dari bulan Juli sampai bulan Desember 1994. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui riwayat hidup Qardhawi dan aspek pemikirannya yang mewarnai berbagai tulisan dan tema pembicaraannya.
Pengumpulan bahan skripsi ini seluruhnya dari studi kepustakaan yang diambil dari beberapa buku karangan Qardhawi, majalah, koran dan beberapa tulisan pengarang lain yang mendukung pembahasan tema ini.
Dari penulisan ini penulis menyimpulkan bahwa Qardhawi seorang tokoh ulama Islam yang merniliki pandang pertengahan atau moderat dalam menilai masalah-masalah agama dan persoalan umat. Pandangannya ini di pengaruhi oleh kedalaman pengetahuannya tentang syariat Islam dan pengaruh yang ia peroleh dari tokoh-tokoh yang ia temui.
Qardhawi sangat menganjurkan pelaksanaan pembaharuan dan ijtihad seluas mungkin dan mendorong mereka yang mampu untuk melakukannya. Pembaharuan yang diingininya adalah model pembaharuan yang be'rpegang teguh pada nash-nash yang pasti dan pendapat ulama terdahulu, namun berani dan mampu mengambil berbagai kemajuan ilmu dan peradaban modern."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S13133
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Nurmaya
"K.H.R. Abdullah bin Nuh dilahirkan di kota Cianjur, Jawa Barat, pada tanggal 30 Juni 1905. Abdullah adalah anak ke-3 dari keluarga ningrat K.H.R. Muhammad Nuh bin Idris seorang ulama besar Cianjur. Abdullah bin Nuh pertama kali mengenal dasar-dasar keislaman dari orangtuanya, dan menamatkan pendidikan dasar_ di pesantren milik keluarganya yang bernama Panatut Talibil Muslimin. Kemudian pada usia 13 tahun, beliau belajar dan mendalami Islam di madrasah Syamailul Huda (1918-1922). Abdullah bin Nuh adalah seorang ulama intelektual yang serba ahli, aktif dan produktif. Semasa muda, Abdullah bin Nuh pernah menjadi redaktur majalah mingguan Hadramaut edisi Bahasa Arab di Surabaya (1922-1926) sekaligus juga mengajar di Hadramaut School. Tahun 1926-1928 memperdalam Ilmu Fiqih di Jami'atul Azhar, Kairo, lalu pulang dan mengajar di Cianjur sampai dengan tahun 1943. Di saat memuncaknya perjuangan kemerdekaan, beliau memimpin PETA sebagai Daidanco untuk wilayah Cianjur, Bogor dan Sukabumi. Tahun 1948-1950 terpilih menjadi anggota KNIP di Yogjakarta. Bersamaan dengan itu diangkat pula menjadi Lektor Mda pada UII, dan pada waktu itulah beliau aktif di bidang siaran bahasa Arab di RRI. Dari Yogjakarta kegiatan siaran dilanjutkan di Jakarta dengan menjabat Kepala Siaran bahasa Arab RRI (1950-1964). Selain itu juga menaajar bahasa Arab dan menjabat sebagai pengajar luar biasa pada FSUI (1960-1967); Ketua Lembaga Penelitian Islam; Ketua Yayasan Ukhuwah Islamiyah; dan memimpin majalah Pembina (1962-1972). Pada tahun 1968, Abdullah bin Nuh mulai merintis lembaga pendidikan Islam dengan nama Majlis Al-Ghazali di Kota Paris, Bogor. Dari sinilah Abdullah bin Nuh dengan segala kearifan, kharisma dan kedalaman ilmu keislamannya menyebarkan keharuman namanya sebagai seorang Llama 'langka' yang memiliki keluasan ilmu, sikap rendah hati, tegas, berprinsip namun arif. Kesemuanya membuat beliau amat toleran pada perbedaan pendapat, karena menurutnya pandangan yang mutlak-mutlakkan dan ingin benar sendiri itulah yang menimbulkan sengketa di antara umat, dan hal itu amat memprihatinkannya. Abdullah bin Nuh adalah Llama yang sunggLih mendambakan terwujudnya ukhuwwah Islamiyah. Sehingga, sebagai seorang penulis yang produktif, beliau berupaya merambah ke jalan itu, yaitu dengan menyusun buku Ukhuwah Islamiyah dan buku Ana Muslim Sunni Syafii yang merupakan 'masterpiece' dari sekian banyak buku-buku karena beliau. Selain berdakwah langsung di majlis-majlis ta'lim, ide, pandangan dan pemikirannya pun banyak beliau tuangkan dalam berbagai media masa. Karya-karyanya tersebut berkisar di bidang politik, pendidikan dan kemasyarakatan Islam. Ternyata hasil pemikirannya banyak membawa wawasan baru dalam pemikiran ajaran Islam di Indonesia, baik dalam bidang hukum Islam, tasawuf dan sastra. Dalam kaitannya dengan perkembangan pemikiran Islam di Indonesia, pemikiran K.H.R. Abdullah bin Nub ini berada pada jalur antara Ulama tradisionalis dan modernis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S13254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Yazid
"Dalam penulisan skripsi ini terbagi dalam tiga pokok pembahasan. Bagian pertama tentang riwayat Agus Salim yang membahas mengenai pendidikan dan lingkungan yang mempengaruhi Agus Salim. Daintaranya pendidikan yang diterima secara formal dan informal. Kemudian dibahas juga tentang sikap dan cara Agus Salim dalam mendidik dan membina keluarga. Selain itu meninjau karya dan tulisan Agus Salim. Bagian kedua membahas kegiatan Agus Salim terutama tentang peranannya dalam organisasi seperti Sarekat Islam dan Jong Islamieten Bond. Begitu juga dalam persiapan Indonesia mencapai kemerdekaan Agus Salim menjadi salah seorang anggauta Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan pembahasan peranan Agus Salim sesudah Indonesia merdeka. Bagian ketiga membahas pemikiran Agus Salim. Meskipun sebenarnya pemikiran Agus Salim mencakup berbagai bidang, tetapi penulis hanya membatasi dalam bidang politik dan agama. Dalam bidang politik dibahas mengenai pemikiran Agus Salim untuk mencapai kemerdekaan dan pendapatnya mengenai pemerintahan sendiri. Begitu juga tentang cinta tanah air atau nasionalisme menurut Agus Salim yang berbeda pendapat dengan Soekarno. Pemikiran dalam bidang agama mengenai pengertian ajaran tauhid dan masalah takdir dan tawakkal. Selain itu tentang pandangan dan pendapat Agus Salim dalam menafsirkan Quran."
1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adek Media Roza
"ABSTRAK
Tujuan penelitian dan penulisan ini adalah untuk mcngetahui riwayat hidup, perjuangan dan sumbangan yang telah diberikan olch Dr. Syekh. Abdullah Ahmad, sebagai tokoh pelopor dan penggerak pembaharuan Islam di Sumatra Barat pada awal abad 20. Adapun metode yang digunakan oleh penulis adalah metode sejarah.
Setelah perjuangan Gerakan Paderi (1803-1936) berhasi1 diredani oleh pihak penjajah, kehidupan beragama (Islam) di Sumatra Barat kembali mengalami kemunduran. Hal ini disebabkan berkembangnya berbagai paham yang tidak sesuai dengan tuntunan agama sebagai dampak kurangnya mutu pendidikan agama dan inandeknya arus informasi yang masuk ke daerah tersebut.
Kembalinya Abdullah Ahmad pada tahun 1899 dan Abdul Karim Amrullah (1898) setelah mendalami agama Islam di Tanah Suci, telah rnembawa angin banu dalam kehidupan beragama masyarakat. Menyadari kondisi masyarakat yang lemah dalam berbagai bidang, Abdullah Ahmad segera menyingsingkan lengarr untuk mclakukan berbagai usaha besar.
Di antara usaha-usaha yang telah dilakukannya adalah mernberantas bid'ah, memperbaharui sistem pendidikan Islam, memperkenalkan jurnalistik Islam dan cara berorganisasi. Berkat usahanya inilah ia turut berperan mengantarkan Sumatra Barat menjadi daerah yang paling maju dan cerdas di Indonesia pada paruh periama abad ke-20.

"
2001
S13131
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyun Rodiana
1990
S13446
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tudjimah
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1987
922.97 TUD s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sutrisno Kutoyo, compiler
Bandung: Angkasa , [Year of publication not identified]
923.2 SUT m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Darul Aqsha
"ABSTRAK
Kiai Haji Mas Mansur dikenal sehagai seorang ulama reformis-modernis yang tidak saja aktif dalam dunia perge_rakan keagamaan, tetapi juga memiliki peranan yang berarti dalam pergerakan kebangsaan dan perang kemerdekaan Indonesia. Agar bisa lebih memahami pribadi, peranan serta pemikiran Mas Mansur, maka ada baiknya kalau ditinjau terlebih dahulu secara sepintas mengenai beberapa hal sehubungan dengan perkembangan Islam di Nusantara.
Dalam salah satu bukunya Bernhard Dahm menyebutkan bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui dua gelombang. Gelombang pertama berlangsung dalam abad ke-13 dan ke-14,sedangkan gelombang kedua dalam abad ke-19.hingga dewasa ini sebenarnya masih ada perbedann pendapat mengenai kapan, siapa yang membawa dan darimana Islam masuk ke Indonesia.Menurut Taufik Abdullah, perbedaan pendapat itu terjadi karena selain kurangnya bahan-bahan sejarah yang otentik, juga karena adanya kekaburan dasar konseptual yang dipakai. Dari itu, Taufik Abdullah melanjutkan, perlu diberikan suatu period-isasi yang membedakan antara...

"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S13200
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>