Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85713 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Restu Amalia
"Kesa to Moritoo adalah salah satu karya Akutagawa Ryuunosuke. Cerita ini terdiri dari dua buah monolog dari dua orang tokoh utama bernama Kesa dan Moritoo. Di dalam monolognya, mereka menceritakan sebuah peristiwa yang sama dan apa yang mereka rasakan mengenai peristiwa itu. Di dalam hal ini mereka memiliki dua pandangan berbeda dan emosi yang berbeda di dalam mengingat kembali peristiwa tersebut. Alur dapat diartikan sebagai konstruksi yang dibuat pembaca mengenai sebuah deretan peristiwa yang secara logik dan kronologik saling berkaitan dan yang diakibatkan atau dialami pelaku. Bisa dibilang bahwa dengan teori ini, bukan penulislah yang menentukan alur dari ceritanya, melainkan para pembacanya, Skripsi ini meneliti tentang dua buah alur yang ada di dalam Kesa to Moritoo. Jenis alur, persamaan, dan perbedaan yang terdapat di dalamnya. Metode deskriptif analisis dengan pendekatan intrinsik digunakan di dalam skripsi ini untuk menganalisis cerita ini. Teknik penelitiannya adalah dengan membaca karya tersebut berulang-ulang, menterjemahkan, dan kemudian baru menentukan di bagian mana sebuah alur dimulai. Cerita ini memiliki struktur alur yang sama. Masing-masing monolog memiliki lima tahapan alur yaitu eksposisi, komplikasi dan konflik, klimaks, relevasi, dan selesaian. Alur mereka sama-sama merupakan alur sorotbalik (flash back). Monolog mereka juga sama-sama diawali dan diakhiri dengan narasi. Namun jenis selesaian yang dimiliki masing-masing alur berbeda. Monolog Moritoo memiliki selesai yang bersifat terbuka (solution) sedangkan monolog Kesa memiliki selesai yang bersifat menyedihkan (catastrophe). Kedua monolog ini saling melengkapi satu sama lain. Pembaca cerita Kesa to Moritoo akan dapat meramal kejadian apa yang akan terjadi selanjutnya setelah bagian terakhir dari monolog Kesa selesai mereka Baca walaupun Akutagawa tidak menuliskannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S13886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Akutagawa Ryuunosuke adalah salah satu dari sekian banyak pengarang Jepang yang berhasil. Rashomon, Nana dan Fume no Ito adalah tiga dari sekian banyak karyanya. Ketiga karya Akutagawa Ryuunosuke ini mengandung unsur egoisme. Dalam Rashomon dikisahkan seorang genin yang harus memilih antara tetap hidup tetapi berbuat jahat ataukah mati. Keputusan genin, akhirnya sangat dipengaruhi oleh ucapan tokoh lain yaitu seorang nenek. Tentu saja pengambilan keputusan tersebut dipengaruhi kadar egoisme yang terdapat dalam diri genin. Dalam Rana dikisahkan bagaimana seorang pendeta yang masih mempunyai egoisme, padahal seharusnya memikirkan penyampaian ajaran agama. Di sini Akutagawa menyatakan bahhwa di dalam diri manusia ada perasaan yang saling berlawanan. Di satu pihak tidak akan tega melihat kesu_litan orang lain tetapi di pihak lain juga tidak suka melihat orang yang kesulitan itu terlepas dari lilitan_nya. Dalam kumo no Ito dikisahkan seorang penjahat besar bernama Kandata yang ditolong benang Laba-laba untuk keluar dari neraka. Namun karena Keegoisannya is jatuh kembali ke neraka. Melalui kisah ini, Akutagawa Ryuuno_suke menyampaikan bahwa egoisme bukan saja akan merugikan orang lain, tetapi juga dapat merugikan diri sendiri."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mugiyanti
"Akutagawa Ryuunosuke adalah seorang sastrawan Jepang terkenal hidup pada tahun 1889 sampai tahun 1927. Ia dila_hirkan pada tahun 1889 di Tokyo dan lulus dari Universitas Kerajaan Tokyo pada tahun 1916. Ia meninggal dunia karena bunuh diri dengan minum obat tidur secara over dosis. Meskipun ia hidup dalam waktu singkat, tetapi ia banyak meninggalkan karya-karya bermutu, yang sebagian be_sar berupa cerita pendek. Karyanya banyak yang telah di_terjemahkan ke berbagai bahasa di dunia, bahkan ada juga yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, misal_nya Hana (Hidung), Kappa (Kappa), dan Rashomon (Rashomon). Yang dapat dikatakan mewakili karya-karyanya antara lain: Rashomon, Hana, Imogayu, Kumo no Ito, dan Yabu no Naka. Novel Hana dan Imagayu mendapat pujian dari Natsume Soseki, yaitu salah seorang guru Akutagawa. Dari karya Akutagawa bahkan ada yang telah difilmkan oleh sutradara Jepang terkenal yang bernama Kurosawa Aki_ra, dengan.judul Rashomon, dan mendapat penghargaan (grand prize) pada Festival Film ke-15 di Venice, Italia pada tahun 1951. Film Rashomon merupakan karya paduan dari novel yang berjudul Rashomon dan Yabu no Naka. Dalam film Ra_shomon, Kurosawa mengambil Yabu no Naka untuk dijadikan alur cerita, yaitu mengenai konflik-konflik yang ditimbul_kan sehubungan dengan adanya peristiwa kematian seseorang. Sedangkan dari karya Akutagawa yang berjudul Rashomon, di_ambil judulnya, suasana dan latar belakang, dan karakter orang-orang yang membicarakan kejadian pembunuhan dan yang mempermasalahkan antara kebenaran dan kesalahan serta ke_wajiban-kewajibannya. Dalam skripsi ini, penulis akan membahas karya Akuta_gawa yang berjudul Yabu no Naka (Di Dalam Semak). Karya ini disadur dari Konjaku Monagatari, sebuah cerita rakyat pada zaman Heian (794-1192) dan dimuat dalam majalah Shin_shico edisi Januari 1922. Yabu no Naka yang terdapat di Konjaku Monogatari ber_kisah mengenai sepasang suami istri yang sedang melakukan perjalanan. Di tengah jalan mereka bertemu dengan seorang pemuda yang membawa pedang bagus, sehingga si suami tadi berkeinginan untuk menukarkan busur dan panah miliknya dengan pedang itu. Akan tetapi setelah penukaran terjadi, sewaktu mereka masuk ke dalam semak, tiba-tiba pemuda itu membentangkan anak panah dan siap membidikkannya ke arah suami istri itu. Suami itu benar-benar terkejut, dan tidak dapat berbuat apa-apa. Lalu pemuda itu mengikat suami itu di akar pohon, dan memperkosa istrinya. Setelah adanya peristiwa itu, si istri tidak mempercayai suaminya lagi kare_na si suami tidak dapat dijadikan tempat berlindung. Si istri minta dikembalikan ke kampung halamannya di Tanba no Kuni. Sampai akhir cerita, tidak diketahui pemuda itu sia_pa. Yabu no Naka, versi Akutagawa merupakan rekaan baru, yang didalamnya diikutkan berbagai tokoh yang memberikan kesaksian sehubungan dengan adanya suatu peristiwa di da_lam semak, yaitu diketemukannya mayat seorang samurai. Ide penulisan ini dicetuskan oleh Akutagawa sewaktu ia berada dalam kondisi puncaknya, pada saat ia mengalami kegun_cangan jiwa. Ia mencoba mengeluarkan Yabu no Naka versi baru yang temanya pun telah diperbaharui. Di dalam Yabu no Naka ini, pengarang tampaknya mencoba mencari apakah kebe_naran obyektif itu ada atau tidak. Di dalam Yabu no Naka karya Akutagawa, dikisahkan mengenai kesaksian 7 orang di pengadilan sehubungan dengan diketemukannya mayat seorang samurai di dalam semak. Ke-7 orang itu adalah: 1. Si penebang pohon, orang yang menemu_kan mayat di dalam semak. 2. Pendeta Budha, orang yang bertemu dengan pasangan suami istri yang pada keesokan harinya diketemukan mayat si suami itu di dalam semak. 3. Seorang prajurit polisi, yaitu orang yang menangkap Tajo_maru seorang penjahat yang dituduh telah membunuh si samurai. 4. Seorang perempuan tua, sebagai ibu mertua si samu_rai. 5. Tajomaru, si penjahat yang mengaku bahwa dialah orang yang membunuh si samurai. 6. Orang yang datang ke kuil Kiyomizudera (Masago), sebagai istri si samurai, yang .juga telah mengaku membunuh suaminya sendiri. 7. Kesaksian si samurai yang telah meninggal melalui mulut seorang du_kun (kesaksian Takehiro). Dia bersaksi bahwa dia bunuh diri. Dari kesaksian 7 orang, dalam bahasan skripsi ini penulis akan berpusat pada 3 orang kesaksian saja yaitu, kesaksian Tojomaru, kesaksian Masago, dan kesaksian Ta_kehiro melalui mulut seorang dukun, karena mereka merupa_kan tokoh yang penulis anggap penting dalam kaitannya dengan pokok bahasan Yabu no Naka. Setelah membaca beberapa karya Akutagawa, penulis merasa tertarik dengan salah satu hasil karyanya yang ber_judul Yabu no Naka. Karena karya ini isi ceritanya menarik untuk dijadikan pokok bahasan skripsi ini. Yabu no Naka mirip dengan cerita detektif, akan tetapi berbeda dengan cerita detektif biasa. Pada cerita detektif biasanya si tersangka akan berusaha sekuat tenaga untuk menyangkal segala tuduhan terhadapnya, tetapi di akhir cerita si pelaku akan mengakui tuduhan-tuduhan itu dan akan diketa_huilah pelaku yang sebenarnya dikarenakan adanya bukti kuat beserta kesaksian orang lain. Akan tetapi hal ini tidak akan ditemui dalam novel Yabu no Naka. Di dalam semak diketemukan mayat si samurai dengan 1 tusukan di dadanya. Di dalam pengadilan ada 2 orang yang mengakui bahwa dialah yang membunuh si samurai itu. Sedangkan si samurai sendiri melalui mulut seorang dukun bersaksi bahwa dia bunuh diri. Sampai akhir cerita kita tidak tahu siapa penyebab kematian samurai itu. Nam-paknya Akutagawa pun tidak mempermasalahkan apa yang menja_di penyebab kematiannya, dibunuh ataukah bunuh diri. Jadi menurut penulis disinilah letak menariknya isi cerita Yabu no Naka dalam hal pencarian kebenaran obyektif."
Depok: Universitas Indonesia, 1991
S13732
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabar Walujati
"Karya Sastra adalah suatu bentuk pengungkapan seni dengan bahasa sebagai medianya, tapi banyak peneliti sas_tra yang mengabaikan bahasa sebagai variabelnya. Oleh karena itu, saya tertarik untuk menjadikan karya sastra sebagai obyek penelitian, yang akan saya teliti dari sudut linguistik. Dalam penelitian ini, saya mengkhususkan diri pada karya sastra yang berbentuk cerpen. Dilihat dari segi gra_matikal, cerpen adalan satuan gramatikal yang terlengkap, yang dapat dibagi merijadi satuan-satuan yang lebih kecil yang d isebu t paragraf. Dilihat dari tujuannya, ada 6 jenis wacana yang kita kenal. Dari keenam jenis wacana tersebut hanya wacana tuturanlah yang akan diteliti dalam skripsi ini. Tujuan skripsi ini ialah melihat hubungan antara proposisi dalam paragraf, mencari unsur dominan yang mempersatukan paragraf tuturan, dan meneliti struktur gramatikal yang umumnya terdapat pada paragraf tuturan. Dari hasil analisis, ternyata diperolah kesimpulan bahwa (1) sebagian besar paragraf semantis mempunyai hubungan INDUK-pendukung yang non-kronologis, (2) umumnya struktur paragraf gramatikal berbentuk sub-ordinatif, de_ngan kalimat terra di awal paragraf, dan (3) keutuhan paragraf cerpen pada garis besarnya diikat oleh tokoh tematis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mila Saptawati
"ABSTRAK
Penelitian mengenai unsur kibun dan kanketsu dalam dua novel karya Shiga Naoya telah dilakukan pada bulan Januari sampai bulan Agustus 1989. Tujuannya adalah untuk lebih mengetahui lagi kekhasan gaya penulisan dari pengarang Shiga Naoya.
Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian kepustakaan pada perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta.
Hasilnya menunjukkan bahwa ada keterkaitan antara latar belakang kehidupan pengarang dengan karya-karya yang dihasilkannya. Disamping itu ditemukannya gaya penulisan yang khas dari pengarang Shiga Naoya, khususnya dalam pemakaian unsur kibun (perasaan) dan kanketsu (singkat dan padat).

"
1989
S13730
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noke Shinta Selaning Wulan
"Mishima Yukio adalah seorang sastrawan Jepang yang sejak uslia 20 tahun sudah diakui reputasinya sebagai penulis muda berbakat. la banyak menerima berbagai penghargaan kesusasteraan atas karya-karyanya. Pada tanggal 25 November 1970 la melakukan seppuku pada usia 45 tahun. Kamen No Kokuhaku adalah novel panjang kedua Mishima. Novel inilah yang mengangkat nama Mishima dalam dunia kesusasteraan Jepang. Novel ini bertemakan kehidupan pribadi seorang tokoh utama homoseksual bernama Kochan, yang menunjukkan kedekatan Mishima terhadap metode psikoanalisis.
Skripsi ini menganalisis kehidupan tokoh Kochan dengan menggunakan pendekatan behavioral pada psikologi sastra yang mengacu pada teori psikologi individu yang dikemukakan oleh Alfred Adler. Berdasarkan analisis penyimpangan seksual tersebut, terungkap bahwa kepribadian manusia, termasuk di dalamnya perkembangan kehidupan seksual dapat terbentuk akibat pengaruh-pengaruh dari Iingkungannya yang secara psikologis akan merasuk ke dalam pemikiran seorang individu dan membentuk kepribadiannya. Dalam hal ini, jelas pula bahwa wawasan pengarang dalam pskologi penting artinya dalam membangun karakter tokoh rekaannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
S13753
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Sudijono Abdurachman
"Skripsi ini membicarakan novel penting dalam sejarah Jepang, gaya penulisannya adalah gaya naturalisme. Aliran ini timbul sebagai akibat pengaruh Kesusastraan Barat. Shimazaki Toson adalh punjangga pertama yang mengungkapkan adat, tradisi dan kebiasaan hidup masyarakat jepang, dengan tema kaum Burakumin Sekelompok orang Jepang yang tergolong dalam kelas masyarakat terendah pada zaman itu yang disebut kaum Burakumin."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1979
S13452
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evie Djuhanda
"Penelitian mengenai Novel OtoKarya Dazai Osamu telah dilakukan melalui riset kepustakaan sejak bulan Agustus 1989 sampai dengan bulan April 1990. Tujuannya adalah untuk membuktikan karya tersebut sebagai Novel Keluarga (Katei Shosetsu) dan untuk mengetahui sejauh mana kaitan yang ada antara novel tersebut dengan realitas kehidupan pengarang (Dazai Osamu).
Novel Oto (buah ceri) yang dibahas dalam skripsi ini adalah jelas mengangkat persoalan keluarga, terutama peran suami selaku kepala keluarga yang diungkapkan melalui kon_flik kejiwaan antar tokoh utamanya, yaitu suami dan isteri dengan melibatkan anak-anak mereka sebagai kambing hitam.
Novel ini juga menggambarkan pemikiran Dazai Osamu tentang peran dan tanggungjawab orang-tua. Dia mengatakan bahwa di dalam keluarga orang-tua lebih penting dari anak_-anak dan ini bertentangan dengan pendapat Yamanoue No Okura yang justru berpendapat bahwa anak-anak lebih penting dari orang-tua. Lalu, buah ceri yang dipakai oleh Dazai untuk judul karyanya, dijadikan simbol untuk mengungkapkan semua permasalahan di atas.
Kemudian, kaitan antara novel ini dengan realitas kehidupan pengarangnya, jelas sekali. Bahkan hampir tidak ada perbedaan antar isi cerita dalam novel ini dengan kehi_dupan Dazai beberapa tahun menjelang kematiannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S13646
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Mutiara
"[ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai perubahan karakter pada beberapa tokoh dalam kumpulan cerita pendek Kami no Kodomotachi wa Mina Odoru melalui pendekatan psikologi sastra, khususnya menggunakan metode telaah karakterisasi fiksi. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menganalisis perubahan karakter yang dialami oleh beberapa tokoh dalam setiap cerita dan menjabarkan berbagai pemicu yang mempengaruhi perubahan tersebut. Upaya mengamati perubahan karakter dapat ditunjukkan melalui dialog antar tokoh, sudut pandang pencerita, tuturan pengarang, tingkah laku, dan penampilan tokoh. Hasil analisis menunjukkan bahwa hanya ada beberapa tokoh dari keenam cerita yang mengalami perubahan karakter setelah adanya suatu pemicu, baik yang berupa bencana maupun keadaan yang tak terduga.

ABSTRACT
The focus of this study is the transformation of character in the short story Kami no Kodomotachi wa Mina Odoru through approach of psychology literature, especially using fictional characterization method. This study aims to analyze the transformation of some characters in each story and describe the various triggers that influence these transformation. To observe the transformation in the character can be shown through dialogue among characters, the viewpoint of the narrator, the author’s speech, behavior, and appearance of characters. The analysis shows that there are only a few characters of the six stories that are changing the character after the triggers, either in the form of a disaster or unforeseen circumstances.;The focus of this study is the transformation of character in the short story Kami no Kodomotachi wa Mina Odoru through approach of psychology literature, especially using fictional characterization method. This study aims to analyze the transformation of some characters in each story and describe the various triggers that influence these transformation. To observe the transformation in the character can be shown through dialogue among characters, the viewpoint of the narrator, the author’s speech, behavior, and appearance of characters. The analysis shows that there are only a few characters of the six stories that are changing the character after the triggers, either in the form of a disaster or unforeseen circumstances., The focus of this study is the transformation of character in the short story Kami no Kodomotachi wa Mina Odoru through approach of psychology literature, especially using fictional characterization method. This study aims to analyze the transformation of some characters in each story and describe the various triggers that influence these transformation. To observe the transformation in the character
can be shown through dialogue among characters, the viewpoint of the narrator, the author’s speech, behavior, and appearance of characters. The analysis shows that there are only a few characters of the six stories that are changing the character after the triggers, either in the form of a disaster or unforeseen circumstances.]"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S58229
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Analisis mengenai enam unsur utama yang ada dalam tiga cerpen ugetsu monogatari telah dilakukan untuk skripsi mencapai gelar sarjana sastra. Tujuannya ialah untuk mengungkapkan bahwa cerita-cerita tersebut banyak mengandung ajaran-ajaran tentang moral dan cinta kasih yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Metode penulisan yang digunakan adalah deskriptif analistis, yang bersifat memaparkan dan menganalisis. Hasil analisis ini berupa kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut : 1.Isi dari cerpen Asaji ga Yado, Kibitsu no Kama dan Jasei no In mempunyai kemiripan dengan kehidupan pengarang. Ueda Akinari sering mengikuti ayahnya melakukan perjaianan dari kota ke kota, seperti yang dilakukan oleh tokoh-tokoh utama dari ketiga cerpen tersebut. 2. Cerita tentang moral dan etika mempengaruhi isi cerpen, dapat kita lihat dari tokoh Manago (Jasei no In) yang senang dengan pemuda tampan, tokoh Shotaro (Kibitsu no Kama) yang tega mengkhianati istrinya dan tokoh Katsushiro (Asaji ga Yado) yang meninggalkan istrinya demi harta"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S13583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>