Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 56326 Document(s) match with the query
cover
Theresia M. Adam
"Manusia adalah mahluk yang sangat rapuh. la lemah dan sendirian. Untuk menanggulangi ketidakberdayaannya itu ia lalu membangun sebuah benteng yang terdiri dari penipuan-penipuan ke dalam dan tekanan-tekanan ke luar. Benteng itu tidak hanya berfungsi sebagai tempat berlindung tapi juga sebagai tempat melancarkan serangan-serangan terhadap orang-orang yang dianggap membahayakan keselamatan benteng. Meminjam kata-kata Baldwin (lihat halaman 58-59), orang hanya akan merasa selamat bila ia melihat orang lain berada dalam bahaya. Dalam ke tiga novel yang Gaya sorot kita bisa melihat bagaimana masyarakat mengancam keselamat_an individu-individu tertentu yang berada di luar benteng demi memperkokoh keselamatan diri.McMurphy harus dilobotomi karena ia terlalu banyak menertawakan sistim terapi dalam rumah sakit jiwa yang ditempatinyat dan juga karena ia terlalu berpengaruh di antara kawan-kawannya. Bila McMurphy sampai berhasil membuat teman-temannya ikut menertawakan Sang Sistim, Para dokter jiwa dan Nurse Rached akan kehilangan satu-satunya pegangan mereka, yaitu rasa kuat dan hebat"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S14239
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Rochili Saali bin Ajuni
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas novel. The Bell Jar karya sas_tra Sylvia Plath yang pertama kali. di terbitkan pada 1963 oleh William Heinemann Ltd., London. Karya yang mendapat sambutan baik ketika pertama kali di terbitkan ini, te1ah membangkitkan minat: saya untuk memilihnya sebagai bahas_an skripsi . Saya tertarik pada masalah-masalah yang dihadapi tokoh utama bernama Esther Greenwood, seorang wa_nita muda berbakat dan intelek, dalam manghadapi norma_-norma dan kewajiban-kewajihan sosial yang berlaku di masyarakatnya. Ia didik dan dibesarkan, dalam lingkungan masyarakat puritan pinggiran kota Boston, dan merasa ha_rus patuh kepada tuntutaan-tuntutan sosial menyanqkut masalah norma-norma dan peran-peran sosial yang wajib dijalaninya. Tuntutan-tuntutan ini. membuatnya merasa Tertekan, terhimpit dan tidak berdaya untuk memberontak.
Pengalaman-pengalaman baru waktu, ia perqi ke New York, selain memaparkan juranq-juranq nilai yang sangat dalam, juga makin mernpertajam kesadarannya akan ketidak_adilan masyarakat dan norma-norma terhadap dirinya sebagai wanita. Gadis pinggiran kota Boston ini sangat terguncang melihat kenyataan-kanyataan New York dan norma-norma serta peran sosial yang amat kontradiktif dengan

"
1986
S13957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murti Andriastuti
"Tesis ini merupakan kajian kepustakaan yang bertujuan meneliti unsur nilai budaya dalam novel karya Ken Kesey One Flew Over the Cuckoo 's Nest. Penelitian ini mengkaji teori untuk menjelaskan keterkaitan alegoris antara semangat individualisme non-konformis dari pemeran protagonis dalam Cuckoo's Nest dengan perlawanan kaum muda terhadap nilai-nilai kemapanan teknokrasi pada akhir masa 1950-an dan permulaan tahun 1960-an.
Tahun 1950-an dan permulaan 1960-an merupakan suatu kurun masa yang mempunyai karakteristik tersendiri dalam sejarah Amerika. Masa itu adalah masa Affluence, di mana negara Amerika mengalami perkembangan dan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, sosial dan stabilitas politik. Teknokrasi mengalami kemapanan. Namun di tengah kemapanan teknokrasi itu terdapat suatu gejala yang sangat kontroversial. Stabilitas dan kemajuan yang dicapai di segala bidang ternyata membawa perubahan nilai, yang ditentang oleh sebagian warganya, terutama golongan intelektual, mahasiswa dan kaum mudanya. Salah satu di antara mereka ialah Ken Kesey, yang mengarang One Flew Over the Cuckoo's Nest, yang terbit sukses pada tahun 1962. Novel ini menceriterakan keadaan di suatu rumah sakit jiwa, dimana pasien-pasiennya, dipimpin oleh Randle Patrick McMurphy, ingin mengusulkan pembaharuan sistem dan suasana di dalam rumah sakit tersebut.
Metode penelitian yang saya pakai ialah metode deskriptif analisis. Saya melakukan analisa terhadap nilai-nilai budaya masyarakat Amerika, khususnya nilai individualisme, kemandirian dan non-konformisme. Saya juga melakukan analisa terhadap bentuk, cerita dan tokoh-tokoh Cuckoo's Nest sebagai suatu karya alegori, di mana terdapat simbol-simbol dan perumpamaan metafora, guna memahami konflik dan perilaku tokoh serta peristiwa dalam novel tersebut.
Tesis ini memperlihatkan bahwa ceritera dalam Cuckoo's Nest menjadi simbol pandangan dan sikap kritis kaum muda, yang ingin mempertahankan nilai-nilai individualisme, kemandirian dan otonomi, terhadap konformisme dalam kemapanan teknokrasi.
Hasil analisis teori menunjukkan bahwa ada keterkaitan alegoris antara peranan tokoh protagonis dalam novel One Flew Over the Cuckoo's Nest dengan perilaku serta sikap kritis mahasiswa dan orang muda masa itu, yang didasari atas konflik nilai individualisme dengan konformisme, sebagai dampak kemakmuran dan kemajuan teknologi masyarakat otomatisasi (automatic society) Amerika pada masa permulaan 1960-an.

One Flew Over the Cuckoo 's Nest As a Social Critique Allegory On Technocracy Establishment : Individualism and NonconformityThis thesis is a library study which aims at examining theoretically the cultural values conveyed in Ken Kesey's novel, One Flew Over the Cuckoo 's Nest. It tries to explain the allegorical relation between the nonconforming individuality of the protagonist in the novel and the rebel of American youngsters against the established technocracy of the late 50's and the early `60s.
The turn of the `505 into the `60s comprises a remarkable period in American history. This was a time of affluence, during which America had made enormous progress in science, economic wealth, social life and political stability. Technocracy got firmly established. However, the established technocracy and the economic abundance of the country ironically led to a controversy.
Stability and progress in all fields resulted in shifts and changes of values, which were criticized by parts of the citizens--mostly intellectuals, university students and people of the younger generation--among whom was Ken Kesey. Kesey wrote One Flew Over the Cuckoo 's Nest, which, at its publication in 1962, immediately became a success.
The novel is about people in a mental hospital where its inmates, led by Randle Patrick McMurphy, strive to reform and bring innovation to its system.
This research is a qualitative research, which employs a descriptive analysis method. I examined American cultural values, particularly individualism, self-reliance and nonconformity, and I analyzed Cuckoo's Nest in terms of its form, its theme and its characters. Rich in metaphors, this story provides sets of analogies and symbols, which makes it easier for us to see through the events and the conflicts, and to explain the characters' attitudes.
The discussion in this thesis proves that Cuckoo 's Nest presents the assumptions and critical views of the youth, who tried to preserve individualism, self-reliance and automomy in complying with conformity within a wealthy society.
An analysis on the novel proves that, indeed, there is an allegorical relation between the protagonist's role in the novel and that of the students and the youth of the sixties, in terms of individualism and conformity, two conflicting cultural values which reflect the impact of the prosperity and the technological achievement of the automatic society of America in the late 1950s.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11089
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Mumpuni
"Skripsi ini membahas tentang bagaimana unsur-unsur leksikal kelas kata adjektiva, nomina dan verba dalam mendukung tema cerita Typhoon karya Joseph Conrad. Tema cerita ini adalah sebagai berikut: Tindakan yang tepat dalam mengatasi suatu kesulitan atau cobaan berat adalah menghadapinya dengan semangat pantang menyerah dan sikap yang tenang.
Tujuan skripsi ini adalah memperlihatkan sejauh mana unsur-unsur leksikal tersebut mendukung tema cerita. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan statistika, yaitu pendekatan yang didasari pada intuisi terhadap teks yang akan dianalisis, kemudian mengumpulkan data-data kongkret untuk mendukung intuisi tersebut. Teori yang digunakan adalah teori gramatika, yaitu teori gramatika fungsional dan teori gramatika tradisional.
Dari hasil analisis Dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pemilihan unsur-unsur leksikal oleh pengarang sangat mendukung tema cerita. Dengan demikian apa yang penulis asumsikan tentang peranan penggunaan unsur-unsur leksikal adjektiva, nomina dan verba dalam menunjang penyampaian tema cerita terbukti."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S14214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parwati Kramadibrata
"Naturalisme pada periode 1860-1900 berkembang di Amerika akibat dua hal penting. Pertama, adanya pengaruh Eropa, kedua, keadaan sosial dan budaya Amerika yang berubah akibat perkembangan ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi. Keadaan sosial dan budaya yang berubah ini menjadi patokan kritik sosial.Stephen Crane yang hidup pada periode ini, dan yang karya-karyanya diterbitkan juga pada periode ini, termasuk pengarang naturalis. Dalam empat karyanya, yaitu Male: A Girl Of The Streets, The Red Badge Of Courage, The Open Boat dan The Blue Hotel, terkandung ide naturalisme. Dalam Maggie: A Girl Of The Streets ciri naturalisme terlihat dart pengaruh lingkungan terhadap perkembangan hidup seseorang, ketergantungan seseorang terhadap lingkungannya, dan nasib tokoh-tokoh cerita yang seolah-olah telah digariskan"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S14183
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Indraria Sri M.F.
"Penelitian atas drama The Zoo Story karya Edward Albee dalam skripsi ini menggunakan pendekatan ekstrinsik. Konflik dalam drama The Zoo Story dikupas dengan menggunakan pandangan filsuf Jean-Paul Sartre, khususnya mengenai komunikasi/hubungan antar manusia. Tujuannya ialah memperlihatkan bahwa konflik dalam drama The Zoo Story adalah ungkapan dari persengketaan yang tak terelakkan dalam komunikasi antar manusia. Penelitian ini adalah penelitian perpustakaan. Data-data sebagian besar didapatkan dari buku-buku, seperti buku kritik yang mengulas karya Edward Albee, buku-buku mengenai drama secara umum dan drama absurd, Berta ulasan mengenai filsafat abad 20, khususnya filsafat Jean-Paul Sartre. Drama The Zoo Story pada intinya menampilkan kontras dan konflik antara dua tokoh utamanya, yaitu Jerry dan Peter. Masalah konflik ini menarik karena ternyata yang ditampilkan, lebih jauh, adalah konflik yang terjadi dalam komunikasi antar manusia. Jean-Paul Sartre secara radikal pernah menyatakan bahwa pada dasarnya komunikasi antar manusia itu mustahil terjadi tanpa adanya sengketa. Seorang manusia adalah suatu subyek yang menghayati subyektifitasnya di dunia. Kehadiran manusia lain akan merusak penghayatan akan dunia. Suatu subyek seseorang, akan mempertahankan subyektifitasnya, bahkan di tengah-_tengah subyek lain orang lain sekalipun. Karena_nya, dalam komunikasi akan terjadi konflik diantar subyek-subyek yang ingin mempertahankan subyektifitasnya dengan menjadikan subyek lain sebagai obyek bagi dirinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh Jerry dalam drama The Zoo Story adalah gambaran suatu subyek yang ingin menguasai dunia Peter, subyek lain. Meskipun pada awalnya Peter tidak terlalu peduli, pada akhirnya ia menyadari bahwa kehadiran Jerry merupakan ancaman bagi keberadaannya..Kesadaran ini membuat Peter bangkit mempertahankan subyektifitasnya. Konflik yang terjadi di antara Jerry dan Peter ini menunjukkan adanya konflik dalam komunikasi, seperti yang diungkapkan oleh Jean-Paul Sartre."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14127
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sally Tarunomihardjo
"Hemingway adalah seorang penulis yang banyak malukis_knn kemelut dari pengalaman manusia, manusia yang mengha_dapi suatu tantangan. Tantangan ini bermacam-macam. Ia dapat berupa suatu tantangan di dalam melakukan suatu tu_gas yang berbahaya, tantangan di dalam mangatasi suatu ke_hidupan yang hampa, ataupun menghadapi perang yang telah libatkan dirinya. Di dalam menghadapi tantangan-_tantangan inilah manusia itu diuji akan sifat kedewasaannya, daya tahannya dan sikapnya terhadap kehidupnn itu. Perang ternyata merupakan suatu medan studi yang unik terhadap sikap dan reaksi manusia. Di mana manusia diha_dapkan langsung dengan berbagai-bagai tantangan, percobaan yang kadang-kadang acara langsung ataupun tidak dapat mengarah kepada kematian. Akibatnya sikap dan reaksi ma_nusia terhadapnya pun berbeda-beda, dan ini pun tergantung dari alasan keterlibatannnya. Di dalam skripsi ini saya mencoha melalui karya-karya perang Hemingway menangksp sikap dan reakai tokoh ceritaterhadap tantangan-tantangan yang dihadapinya atas keterlibatannya di dalam perang, maupun akan akibat perang yang dideritanya sesudah perang itu berakhir.Sebagai bahan penyusunan skripsi ini saya gunakan beberapa novel Hemingway yang menggambarkan sikap dari_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1979
S14235
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Dennis Prasetyo
"Setelah melalui pembahasan ketiga novel Virginia Woolf yang berjudul The Voyage Out, Mrs.Dalloway dan To the lighthouse, terlihat adanya perubahan pandangan terhadap kehidupan yang tercermin dalam tokoh-tokoh utama novel-novel. Pada mulanya tokoh-tokoh utama memandang kehidupan dengan pessimistic sekali, namun pada akhirnya mereka da_pat menerima kenyataan-kenyataan dalam kehidupan tanpa mengharapkan lebih dari yang ada dan tanpa ada rasa penyesalan dalam dirinya. Namun sebelum saya menerangkan lebih jauh mengenai hal tersebut diatas, terlebih dahulu, saya menerangkan atau menyimpulkan bagaimana perkembangan Virginia Woolf dalam mengungkapkan tema pokoknya, yaitu, pandangan terhadap kehidupan tokoh-tokoh utamanya, dalam ke tiga karyanya yang berjudul The Voyage Out, Mrs. Dalloway, den To the Lighthouse. Pertama-tama terlihat perkembangan dalam masalah pokok dan lingkungan sosial yang melingkupi tokoh-tokoh utama. Dalam novel pertamanya, berjudul The Voyage Out , masalah pokok yang meliputinya adalah masalah percintaan, yaitu, bagaimana sepasang kekasih yaitu Rachel dan Terence Hewet mengalami kesulitan dalam mencapai suatu titik temu"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S13691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Sastrowardoyo
"Alasan dan tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengungkapkan Perjuangan Tokoh Tragis dalam usaha merubah nasibnya.Metode yang saya pakai dalam Pembahasan novel-novel ini adalah metode deskriptis-analistis yang meneliti karya sastra dari unsur-unsur dalam karya sastra itu dan berdasarkan penelitian kepustakaan. Mengenai basil penelitian karya tulis ini adalah seba_gai berikut. Saya mencoba mewujudkan gambaran dimana manusia itu ternyata tidak dapat lepas dari berbagai faktor. Saya melihat misalnya manusia tidak dapat lepas dari faktor lingkungan baik masyarakat, keluarga maupun lingkungan alamnya. Disamping itu, manusia juga tidak dapat lepas dari sifatnya. Yang dimaksud dengan faktor sifat adalah kelemahan manusia yang ada dalam dirinya. Contohnya harga diri yang terlalu besar, ambisi untuk berkuasa dan sebagainya. Faktor lain yang cukup berperan adalah faktor turunan atau Heredinty. Ketergantungan manusia terhadap faktor-faktor tersebut menyebabkan ia tidak dapat lepas dari nasibnya. Bagaimana_pun ia berusaha menjauhi nasibnya, ia akan selalu terperang_kap kembali.Kesimpulan akhir adalah bahwa nasib atau tujuan akhir dari hidup itu tidak dapat diramalkan. Kadang kala usaha ma_nusia untuk merubah nasibnya hanya akan menjerumuskan diri_nya ke arah malapetaka. Hal ini juga dialami oleh tokoh tokoh tragis dalam 3 novel T. Hardy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S14196
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Winarni Suleiman
"Setelah saya menganalisa masing-masing novel dari segi pengaruh modernisasi terhadap tokoh-tokoh novel Hardy yang tinggal di pedesaan, maka dapat saya mengambil kesimpulan, bahwa pengaruh modernisasi terhadap pedesaan mempunyai dua akibat. Yang pertama adalah akibat positif, misalnya dalam bidang pertanian, dengan masuknya mesin-mesin, maka produksi pertanian akan meningkat. Selain itu metode-metode baru mulai dikenal. Dengan demikian ilmu pengetahuan para petani dalam bidang pertanian menjadi maju. Misalnya mereka dapat meningkatkan hasil pertanian mereka dengan adanya pupuk-pupuk buatan. Metode lama dalam penanaman bibit diganti dengan metode baru. Penghitungan dengan cara lama seperti yang dilakukan para petani mulai ditinggalkan. Dengan demikian waktu dapat dipergunakan secara efisien. Contoh diatas dapat kita lihat dalam novel Thomas Hardy yang berjudul The Mayor of Casterbridge seperti apa yang telah dilakukan oleh Farfrae. Demikian pula halnya dalam bidang pendidikan"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S14128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>