Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11443 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Triana Purwitasari
"Penelitian mengenai perilaku pencarian informasi jurnalis radio dilakukan di Radio 100.2 FeMale Radio (yang kini sudah berpindah gelombang menjadi 99.5 FM), pada bulan Oktober 2003. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perilaku pencarian informasi jurnalis radio FeMale. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dan pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dengan responden Radio Programmer yang dilaksanakan'pada bulan Oktober-Desember 2003. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden menggunakan internet untuk mencari informasi yang akan disebarluaskan pada pendengar, kebutuhan informasi mereka adalah masalah kesehatan, hukum, dan perempuan. Seorang Radio Programmer juga harus mempunyai networking yang luas untuk membantu pekerjaannya sebagai penyebar informasi. Perilaku pencarian informasi jurnalis radio FeMale umumnya sudah cukup memadai. Tetapi untuk meningkatkan keefektifan dan keefisien_annya, adapun saran-saran yang diberikan peneliti antara lain; Radio Programmer_ lebih baik jika didampingi dengan seorang pustakawan, untuk lebih meningkatkan efisiensi kerja seorang Radio Programmer, sebaiknya di stasiun radio 100.2 FeMale Radio memiliki sebuah perpustakaan atau pusat dokumentasi. yang dapat menyimpan semua jenis sumber informasi dan bahan pustaka lain, stasiun radio 100.2 FeMale Radio perlu untuk membuat databases yang memuat seluruh informasi yang selalu dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka, stasiun radio 100.2 FeMale Radio akan lebih baik dan bermutu proses penyiaran informasinya jika mereka juga melanggan sebuah jurnal elektronik yang bisa diakses melalui internet."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diarmila Tri Lestari
"Salah satu radio siaran yang melayani pendengar wanita berusia 25-39 tahun dengan SES AB di Jakarta adalah 100.2 FeMale Radio. Dengan menghadapi 3 radio pesaing lainnya yang juga sama-sama menargetkan wanita, Radio FeMale harus mengelola mereknya dengan lebih baik.
Penelitian ini mencoba melihat aspek merek bagi sebuah radio siaran dan apa strategi komunikasi pemasaran yang telah dilakukan untuk mendukung pengelolaan merek tersebut.
Teori mengenai merek, media massa dan komunikasi pemasaran digunakan untuk mencari jawaban dari permasalahan tesis ini.
Hasil dari penelitian adalah karena merek memegang peranan yang semakin pEnting dalam industri radio siaran sehingga pengelolaan yang benar juga diperlukan. Namun karena konsep ini baru diterapkan sehingga pelaksanaan komunikasi pemasaran yang mendukung merek masih belum menyeluruh."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T11995
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Frederich-Naumann-Stiftung, 2000
070.194 ADA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
W.A. Permono
"
ABSTRAK
Penelitian mengenai perilaku pencarian informasi para jurnalis televisi telah dilakukan sejak September 1996 hingga Mei 1997 di enam stasiun televisi di Indonesia yaitu Televisi Republik Indonesia (TVRI), Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), SCTV (Surya Citra Televisi), Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), Andalas Televisi (ANTEVE), dan Indosiar Visual Mandiri (IVM).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai persoalan yang dihadapi para jurnalis televisi dalam pencarian informasi berkaitan dengan penyusunan berita televisi dan keterlibatan partnership para pustakawan, ahli dokumentasi dan informasi. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Sementara itu, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan kuesioner yang dibagikan kepada para jurnalis di enam stasiun televisi.
Hasilnya menunjukkan bahwa metode kerja yang berlaku pada jurnalis televisi dalam sebuah tim menuntut peran berbagai pihak. Pustakawan, ahli dokumentasi dan informasi sebagai partner atau rekan kerja amat diharapkan optimalisasi perannya. Sementara itu, sistem temu kembali informasi yang dirancang secara tepat juga mempengaruhi kinerja tim kerja tersebut. Sebagian stasiun televisi memang sudah menggunakan sistem temu kembali informasi yang memadai, namun sebagian lagi masih belum seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, dialog mutualis dari berbagai pihak yang terlibat dalam proses penyusunan berita televisi di masa mendatang amat diharapkan demi optimalisasi peran masing-masing pihak.
"
1997
S15512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Untuk mengetahui kualifikasi sumber daya manusia yang dibutuhkan dunia kerja, perguruan tinggi seyogyanya
aktif melakukan pendekatan serta penelitian terhadap dunia kerja. Penelitian ini diarahkan untuk
mengetahui serta merumuskan kualifikasi sumber daya manusia di bidang jurnalistik radio yang dibutuhkan
oleh radio siaran dalam aspek pemahaman terhadap filosofi jurnalistik, karakter media, kemampuan mengolah
pesan untuk siaran radio, serta pemahaman etika profesi.Penelitian dilakukan terhadap tiga stasiun radio
siaran di Bandung yaitu Radio PR FM, Radio Republik Indonesia, dan Radio Litasari FM. Penelitian menggunakan
metode deskriptif kualitatif dimana data diperoleh melalui pengamatan dan wawancara mendalam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwajurnalis radio yang dibutuhkan adalahyang memahami filosofi perannya
sebagai pembawa pesan serta memahami karakteristik radio siaran agar optimal mengolah pesan untuk radio.
Mereka juga diharapkan dapat menjunjung tinggi etika profesi. Sejalan dengan perkembangan teknologi
berbasis internet, para jurnalis radio juga dituntut bekerja dalam pola kerja media konvergensi. Pengelola radio
menyadari kesenjangan antara kondisi ideal dan real kualifikasi jurnalis radio,namun mengaku kesulitan
mengatasinya. Kondisi ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi perguruan tinggi untuk menyediakan
calon jurnalis radio dengan kualifikasi yang memadai."
384 JKKOM 1:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lodelvi
"Bagian I - Analisis Situasi
Era ekonomi baru, yakni ekonomi kreatif sedang berkembang di Indonesia. Ekonomi kreatif dilihat sebagai suatu era ekonomi yang berpeluang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa. Dalam sektor ini, perempuan mempunyai peluang yang cukup besar untuk berpartisipasi karena sektor ini mengandalkan kreasi dan inovasi dalam pengerjaannya. Di sinilah media berperan sebagai sarana komunikasi yang dapat menambah wawasan sekaligus memotivasi perempuan-perempuan Indonesia agar berani mengembangkan potensi mereka. Karena itulah, program profile feature ?Inspirative Female? hadir di Female Radio, yang memiliki target khalayak perempuan. Program ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan perempuan-perempuan Indonesia akan sebuah program yang dapat menginspirasi mereka dalam mengembangkan potensi dan kreasi mereka.
Bagian II - Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototipe
Manfaat bagi khalayak: memberikan informasi yang mendalam kepada khalayak mengenai profil perempuan pelaku ekonomi kreatif, serta memberikan program alternatif yang bersifat inspiratif kepada khalayak. Manfaat bagi pengelola: memperoleh keuntungan dari pihak pengiklan dan sponsor yang memiliki target konsumen perempuan.
Tujuan: untuk memotivasi perempuan Indonesia agar terdorong untuk berani mengembangkan keahlian, bakat dan kreativitas mereka dalam bidang ekonomi, serta untuk menambah wawasan khalayak terkait peran perempuan dalam bidang ekonomi kreatif.
Bagian III - Prototipe yang Dikembangkan
Program ini merupakan program dalam bentuk profile feature yang berjudul ?Inspirative Female?. Dalam program ini akan ditampilkan profil perempuan-perempuan sukses yang bergelut di bidang ekonomi kreatif. Profil perempuan yang ditampilkan akan bervariasi sesuai dengan beragamnya subsektor industri kreatif yang ada. Program ini disiarkan di Female Radio setiap hari Senin pada pukul 17.00-17.10 WIB di program Female Afterglow. Target pendengar program ini adalah perempuan berusia 25-35 tahun, dengan Status Ekonomi Sosial A,B.
Bagian IV - Evaluasi
1. Pre-test dilakukan setelah program ini selesai diproduksi, namun belum disiarkan kepada khalayak. Metode yang dilakukan adalah evaluasi di dalam tim internal produksi dan juga dengan metode Focus Group Discussion (FGD). FGD terdiri dari 2 kelompok yang dibagi berdasarkan kelompok usia mereka, yakni perempuan yang berusia 25-30 tahun dan yang berusia 31-35 tahun. Tiap kelompok berisi 8 orang. Instrumen yang digunakan dalam FGD adalah berupa daftar pertanyaan terkait materi program yang sudah disiapkan oleh tim evaluasi
2. Post-test dilakukan setelah program disiarkan kepada khalayak. Metode evaluasi yang digunakan mencakup evaluasi produksi dan kualitas program, evaluasi khalayak, dan evaluasi biaya. Untuk evaluasi produksi dan kualitas program, serta khalayak dilakukan dengan metode penyebaran kuisioner secara langsung kepada pendengar program. Selain itu, pihak stasiun radio juga melakukan evaluasi berdasarkan kritik dan saran yang masuk ke dalam email dan social media (Facebook dan Twitter) Female Radio.
Bagian V - Anggaran
1. Jumlah total anggaran pembuatan prototipe: Rp 200.000
2. Jumlah total anggaran pembuatan program: Rp 480.000
3. Jumlah total biaya produksi selama 12 minggu: Rp 5.760.000
4. Jumlah total biaya promosi: Rp 180.000
5. Jumlah anggaran evaluasi
- Pre-test: Rp 4.460.000
- Post-test: Rp 4.550.000
6. Jumlah total pendapatan
- Sebelum diskon: Rp 314.060.000
- Setelah diskon: Rp 186.060.000

Part I - Situation Analysis
There's such a new era in economy called ?the creative economy', which is now growing in Indonesia. Creative economy is seen as an economic era that has the chance to support the nation's economic growth. In this sector, women have a big opportunity to participate because this field emphasize the participants' creation and inovation. This is where the media rules as a means of communication that can motivate Indonesian women to develop their potential. For that reason, ?Inspirative Female? the profile feature program, presented at Female Radio, the radio which target audience's are women. This program is expected to meet the need of Indonesian women for a program that can inspire them to develop their potential and creativity.
Part II - The Advantages and the Purposes of Prototype Development
The advantages for the listeners: listeners will get in-depth information about the profile of the women who has participated in creative economy. Furthermore, listeners will get an alternative inspiring program. The advantages to the radio station: the radio station will gain some benefits from the advertisers and sponsors who have targeted female consumers.
The aim to listeners: motivating the women listeners to be encouraged to bodly develop their skill, talents, and creativity in the field of economic, as well as to broaden the listeners' insight about women's role in the fields of creative economy.
Part III - The Developed Prototype
The program is formatted as profile feature program, named ?Inspirative Female?. This program will show many profiles of Indonesian women that successfully as creative economic actors. The women profile will be showed according to the variety of existing creative industry sub-sectors. This program is planned to be broadcasted on Female Radio every Monday at 17.00-17.10 WIB in Female Afterglow program. Target listeners are women in the ages about 25-35 which their social economic class belongs to A and B.
Part IV - Evaluation
1. The pre-test will be held after the production is done, but this won't be broadcasted to the audiences. It will apply internal evaluation method within the production team and also use Focus Group Discussion (FGD) method. FGD will be divided into two groups, based on their ages, which is women aged 25-30 years old and 31-35 years old. Each group consists of eight persons. The instrument that will be used in the FGD is question lists related to the content program which has been prepared by the evaluation team.
2. Post-test will be held after the program is broadcasted. The evaluation method that will be used are production and programme quality evaluation, audience evaluation and cost evaluation. The production and programme quality evaluation, and audience evaluation will use questionnaires that are distributed directly to the listeners. Beside that, the radio station will also conduct the evaluation based on criticism and suggestions from listeners to the radio by email or Female Radio's social media.
Part V- Budget
1. Total budget of prototype's production: Rp 200.000
2. Total budget of program production process: Rp 480.000
3. Total budget of program production process for 12 weeks: Rp 5.760.000
4. Total budget of promotion: Rp 180.000
5. Total budget of evaluation
- Pre-test: Rp 4.460.000
- Post-test: Rp 4.550.000
6. Total budget of income
- Before discount: Rp 314.060.000
- After discount: Rp 186.060.000
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S44280
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riama Luciana S.
"Sebagai salah satu media massa elektronik, radio seyogyanya menjalankan fungsi - fungsi yang searah dengan fungsi - fungsi media massa (fungsi surveillance atau pengawasan, korelasi, transmisi budaya, dan hiburan) dan fungsi media radio (fungsi Informasi, edukasi, persuasi, membimbing dan mengarahkan, mengubah sikap, dan menghibur). Begitu pula halnya dengan radio 'Suara Metro 91.1 FM" hadir sebagai media untuk Emergency Assistance, dengan menjalankan fungsi - fungsi media broadcast, yakni mengudarakan berita kejadian darurat yang aktual dan terpercaya Iangsung dari sumber yang obyektif dan independen, memberikan hiburan musik sebagai teman masyarakat dalam beraktivitas, menawarkan solusi bagi berbagai persoalan sosial kemasyarakatan berdasarkan fakta akurat melalui koordinasi dengan Instansi pelayanan masyarakat, dan lain - lain. Dari uraian tersebut, maka masalah utama yang muncul adalah bagaimana peranan fungsi - fungsi media massa pada radio "Suara Metro 91.1 FM"sebagai media Informasi.
Bertolak dart masalah yang ada, maka penelitian ini dikaitkan dengan teori Fungsional Struktural atau Structural Functional yang menjelaskan tentang kebutuhan masyarakat terhadap institusi media yang berkenaan dengan fungsi - fungsi media massa. Dalam hal ini, media massa diharapkan dapat menjamin kehidupan sosial masyarakat, menunjang kesinambungan nilai - nllai masyarakat, menginformastkan tujuan masyarakat, dan menyediakan hiburan sebagai pereda ketegangan sosial, sesual dengan fungsi - fungsi media massa.
Metode survei dengan cara Descriptive Study merupakan metode yang diterapkan untuk melakukan penelitian ini tanpa perlu melakukan uji hipotesa atau kesimpulan yang terlampau jauh. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesloner, melakukan wawancara dan observasi. Sedangkan, sampel diambil dari masyarakat yang berada di kelurahan Pondok Pinang, Jakarta Selatan, yang berjumlah 200 responden, dengan teknik penarikan sampel, yaitu Multi Stage Area Sampling dan lokasi penelitian dengan menerapkan teknik Purposive Sampling dan Random Sampling.
Hasil penelitian pada radio "Suara Metro 91.1 FM" dikaitkan dengan teori Fungsional Struktural adalah bahwa radio inl diciptakan atas dasar kebutuhan - kebutuhan masyarakat akan rasa aman, tertib, dan kebutuhan untuk mendapatkan berita atau informasi terutama informasi - informasi darurat yang cepat dan akurat. Radio 'Suara Metro 91.1 FM? ? sebagai bagian dari Sistem Pelayanan dan Pengendalian 911 SuaraMetro Emergency Assistance dituntut untuk mampu berkontribusi dan berperan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, namun tetap mengacu pada fungsi - fungsi media massa yang melekat pada radio tersebut. Dengan kata lain, di dalam tugasnya, media radio seyogyanya tanggap terhadap keinginan dan kebutuhan audiensnya. Masyarakat sebagai khalayak pendengar, berharap bahwa dengan mengkonsumsi radio "Suara Metro 91.1 FM; kebutuhan - kebutuhan mereka akan terpenuhi sebagian. Hal ini menuntun masyarakat pada kegiatan mendengarkan informasi - informasi melalui radio tersebut, interaktif dalam memberikan dan menanggapi informasi serta memberikan saran dan kritik.
Merujuk pada uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pada fungsi surveillance atau pengawasan, maka informasi melalui radio "Suara Metro 91.1 FM" yang merupakan peringatan bagi masyarakat agar bertindak waspada menjadi unsur yang paling dominan di antara unsur unsur yang lain, sedangkan pada fungsi korelasi, penjelasan informasi melalui radio "Suara Metro 91.1 FM"dapat mengurangi kepanikan masyarakat. Pada fungsi transmisi budaya, masyarakat berpendapat bahwa program dan Informasi harus disosialisasikan untuk menghindari kebingungan dan kesimpangsiuran, fungsi informasi memperlihatkan bahwa berbagai Jenis informasi melalui radio "Suara Metro 91.1 FM" bersifat faktual, cepat, dan netral. Untuk fungsi edukasi, masyarakat memperoleh pengetahuan dan bisa belajar dari penyajian program atau diskusi, lalu pada fungsi persuasi, masyarakat aktif dalam menyampaikan informasi suatu peristiwa, bimbingan dan arahan bagi masyarakat untuk memberikan sikap dan kritik bagi kinerja pihak - pihak terkait tercermin dari fungsi membimbing dan mengarahkan dan fungsi mengubah sikap. Selanjutnya, pada fungsi hiburan, masyarakat menjadikan radio "Suara Metro 91.1 FM''' sebagai teman selama beraktivitas."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14274
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ali Hakim
"Latar Belakang penelitian ini adalah (1) peningkatan signifikan dari jumlah stasiun radio selama 30 tahun terakhir, yaitu sebanyak 578 stasiun radio; (2) Fenomena pertumbuhan jaringan radio pada akhir tahun 2003 yang tercatat sebanyak 25 stasiun radio/ grup.
Jaringan Delta Female Indonesia (PT. JDFI) adalah suatu perusahaan yang didirikan untuk menjadi pengelola jaringan bagi stasiun radio yang berada dalam kelompok jaringannya. Perusahaan ini menjalankan fungsi sentralistik dalam bidang pemasaran dan keuangan. Sedangkan fungsi produksi dan operasi dijalankan secara otonom oleh masing-masing stasiun radio anggota jaringan. Perusahaan tersebut dibentuk dalam rangka mengantisipasi persaingan bisnis radio yang sangat dibatasi oleh jangkauan area siaran, dan untuk menghadapi perkembangan teknologi dan globalisasi melalui suatu jaringan radio yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.
Teori yang mendasari tulisan ini adalah strategi horisontal yang diterapkan perusahaan sehingga menimbulkan interelasi antar unit usaha melalui pemakaian bersama fungsi-fungsi tertentu. Interelasi tersebut meningkatkan keunggulan bersaing radio jaringan dibandingkan dengan radio yang beroperasi secara tunggal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengertian jaringan radio pada PT. JDFI, keunggulan bersaing yang diperoleh dari jaringan , untuk menilai kinerja PT. JDFI dalam mencapai target yang direncanakan dan untuk menilai positioning PT. JDFI dibandingkan jaringan lainnya. Selain itu penelitian juga ditujukan untuk mengetahui kinerja Radio Delta Jakarta sebelum dan setelah terbentuknya jaringan, untuk mengetahui posisi bersaing Radio Delta Jakarta sebelum dan setelah terbentuknya jaringan dan untuk mengidentifikasi langkah kerja strategis yang dapat meningkatkan kinerja Radio Delta Jakarta.
Metode Penelitian dari tulisan ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Sedangkan tipe penelitiannya adalah studi kasus.
Dari hail penelitian pada PT. JDFI disimpulkan bahwa: (1) Konsep jaringan radio yang dimaksud pada PT. JDFI merupakan strategi pengembangan usaha secara horisontal dengan membentuk stasiun radio di daerah melalui penyertaan atau kontrak waralaba, dimana PT. JDFI sebagai pengelola jaringan radio memperoleh fee atas kegiatan marketing dan keuangan yang dikelola secara terpusat. Selain sebagai konsep pengembangan bisnis, konsep ini juga mengkombinasikan bagaimana suatu perusahaan radio siaran membidik segmen pendengarnya melalui gabungan antara lokal, network dan sindikasi; (2) Keunggulan bersaing dari dibentuknya jaringan radio ini adalah terciptanya interelasi antar rantai nilai sehingga timbul efisiensi dan efektivitas kerja yang diterapkan pada pengelolaan pemasaran dan keuangan secara bersama, produksi program siaran bersama dan penjualan waktu komersial secara bersama untuk iklan-iklan berskala nasional, serta area yang dilayani menjadi lebih luas; (3) Kinerja PT. JDFI belum optimal sesuai target penjualan yang direncanakan, karena belum terbentuknya semua jaringan sebagaimana direncanakan dan ketidaksiapan manajemen dalam hal prosedur operasi penjualan waralaba; (4) PT. JDFI memiliki positioning yang cukup dibandingkan dengan jaringan lainnya.
Sedangkan kesimpulan penelitian pada Radio Delta Jakarta adalah: (1) Kinerja Radio Delta Jakarta setelah terbentuknya jaringan radio dibandingkan dengan sebelum terbentuknya jaringan radio adalah sebagai berikut: Penjualan perusahaan menurun, Profit margin meningkat, Laba perusahaan menurun, Return on Investment (ROI) menurun dan Biaya operasional menurun; (2) Posisi bersaing Radio Delta Jakarta sebelum terbentuknya jaringan radio berada pada pangsa pasar relatif tinggi dan tingkat pertumbuhan yang tinggi (stars), setelah terbentuknya jaringan perusahaan berada pada posisi pangsa pasar yang relatif rendah namun masih dalam tingkat pertumbuhan yang tinggi sekali (question mark); (3) Preferensi langkah kerja Radio Delia Jakarta untuk meningkatkan kinerjanya secara berturut turut adalah fokus pada segmen tertentu, meningkatkan pelayanan kepada pendengar dan pengiklan dan meningkatkan coverage area dan quality audio.
Rekomendasi penelitian yang ditujukan kepada PT. JDFI adalah (1) agar segera membuat prosedur operasi standar guna merealisasi pembeli waralaba yang sudah terdaftar dan mempersiapkan program pendidikan dan latihan bagi sumber daya manusia pemegang waralaba; (2) melakukan penelitian tentang kemungkinan diterapkannya initial cost bagi pembeli waralaba baru. Sedangkan rekomendasi yangditujukan kepada Radio Delta Jakarta adalah bahwa untuk meningkatkan kinerja, preferensi langkah kerja yang harus segera dilakukan oleh Radio Delta Jakarta adalah memfokuskan segmen tertentu untuk dibidik, meningkatkan pelayanan kepada pendengar dan pengikian serta meningkatkan coverage area dan quality audio.

The background of this research are: (1) the significant growth of radio stations in the last of thirty years which now there are 578 radio stations available; (2) radio network growth phenomenon in the end of 2003 which lists 25 radio station networks or groups in operation.
PT. Jaringan Delta Female Indonesia (JDFI) is a company established to be a network arranger to all radio stations in its network group. This company runs centralized functions in marketing and finance, whereas production and operation functions are autonomously run by each radio station within the network. The company-is also formed to anticipate radio business competition, which has strictly limited broadcast radio coverage, and to face globalization and technological advancement trough spread radio network in several town in Indonesia.
The underlined theory of this thesis is the horizontal strategy applied by the company, which can result an interrelation among business units trough the used of certain functions. The interrelation can increase the competitive advantage of radio network against the single-operated radio station.
This research aims at exploring the definition of radio network in PT. JDFI, competitive advantage of the network, assessing PT. JDFI performance in accomplishing its target and evaluating PT. JDFI positioning among other networks. Moreover. The research also aims at knowing the performance of Radio Delta Jakarta before and after the emergence of the network and identifying strategic procedures to enhance Radio Delta Jakarta performance.
The research method of the thesis is the usage of qualitative and quantitative approach. The research type is case study.
The results of research on PT. JDFI are: (1) the concept of network radio in PT. JDFI is a business development strategy horizontally by forming radio station in local area through direct investment or franchising, where PT. JDFI as the network radio arranger will earn fee on marketing and financial activities which is centralized managed. Moreover, this concept also combines the way how a broadcast radio company covers its audience through a joint local area, network and syndication; (2) the competitive advantage of the radio network is the emergence of interrelation among chain values in order to have efficiency and effectively of work applied in the management of marketing and finance altogether, a joint broadcasting program production and a commercial time sale for national scope advertisement, and also a larger coverage area; (3) the performance of PT. JDFI is yet optimum in reaching selling target due to the fact that not all networks are formed as planned and the unready of the management in franchise operational procedure; (4) PT. JDFI has enough positioning compared to other networks.
The research conclusions on Radio Delta Jakarta are: (1) The productivity of Radio Delta Jakarta has improved compared to before the establishment of radio network, which the company selling has gone down, profit margin has increased, company profit has decreased, Return on Investment (ROI) has decreased and operation cost has decreased; (2) the competitive position of Radio Delta Jakarta before the establishment of radio network has relative high market share and high growth (stars), but after this establishment, the company has on relatively low market share with very high growth (question mark); (3)the Preference of the Radio Delta Jakarta' step work is to improve its productivity by focusing on certain market share and to give better services for its audiences and advertisers, and to increase coverage area and quality audio.
PT. JDFI has recommended that the company should prepare operating procedure and education program for manpower for franchise holder and observe the initial cost for new franchising holder. Additionally, Radio Delta Jakarta should improve its performance, set preference step work by focusing on certain market segment, and increase audience and advertiser services, broader coverage area and quality audio.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14117
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wilby, Pete
New York: Routledge, 1994
R 384.54 Wil r
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>