Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58458 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mardety
"Skripsi ini membicarakan salah satu tema penting dalam filsafat Karl Jaspers, yaitu Komunikasi. Karl Jaspers adalah seorang filsuf Jerman yang muncul pada abad kedua puluh. Dia dikategorikan sebagai tokoh penting dalam Eksistensialisme. Sebagai Eksistensialisme, Jaspers membahas manusia dan menguak dimensi sosial manusia, yaitu hubungan antar manusia (intersubjektivitas) yang merupakan salah satu tema dalam Eksistensialisme. Komunikasi yang diperkenalkan Jaspers dikategorikan sebagai hubungan antar manusia (intersubjektivitas), namun dalam konsep Komunikasi ini Jaspers membedah kehidupan kejiwaan manusia, dan dia menampilkan inti terdalam dari manusia yang disebutnya dengan Existenz. Menurut Jaspers, ada dua cara ada manusia. Pertama Dasein adalah ada manusia secara empiris. Kedua, Existenz adalah ada manusia yang tidak empiris, dan merupakan kehidupan batiniah manusia. Existenz bersifat unik, otentik dan tidak objektif. Existenz menampakkan diri dalam Komunikasi. Existenz menurut Jaspers adalah eksistensi manusia yang berkaitan erat dengan komunikasi. Malahan bagi Jaspers eksistensi manusia adalah eksistensi dalam komunikasi. Bagi Jaspers Komunikasi penting dalam rangka manusia menjadi dirinya. Existenz adalah ada manusia yang sebenarnya. Menurut Jaspers, komunikasi yang sebenarnya adalah komunikasi eksis tensial. Komunikasi Dasein tidaklah menyentuh inner space dari manusia, sehingga komunikasi berlangsung tanpa sadar diri dan komunikasi ini tidak melahirkan kreativitas apa-apa. Sedangkan Komunikasi eksistensial, adalah komunikasi yang menyentuh kehidupan batiniah manusia, sehingga dalam komunikasi ini manusia akan menjadi dirinya sendiri dan dapat menangkap diri orang lain. Menurut Jaspers, menjadi diri sendiri sangat penting, karena dengan menjadi diri sendiri orang dapat melahirkan kreativitas yang memperkaya ada dunia dan memperkaya kehidupan manusia. Disamping itu, menangkap diri orang lain juga penting dalam kerangka hidup bersama. Bagi Jaspers, dunia ini adalah milik bersama. Manusia hidup bersama di atasnya. Dalam hidup bersama ada hubungan antar manusia. Kata Jaspers dalam hubungan antar manusia ada koeksistensi, aku ada karena orang lain ada. Aku sadar diri karena orang lain sadar akan dirinya pula. Aku menjadi diri sendiri karena orang lain menjadi dirinya pula. Pemikiran Jaspers tentang Komunikasi menonjolkan suatu gagasan moral, dimana dinyatakan bahwa suatu pedoman moral yang kokoh sangat penting dalam melangsungkan hidup bersama. Aksentuasi Jaspers pada otentisitas masing-masing individu menampilkan suatu gagasan moral bahwa dalam hidup bersama perlu ada saling pengertian, dan harus saling menerima diri masing-masing. Usaha untuk mengatur orang lain , sehingga ia menjadi orang lain menurutku akan menyebabkan komunikasi hancur. Hasilnya adalah perselisihan dan perpisahan."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budhy Kusworo
"Situasi batas dalam filsafat eksistensi Karl Jaspers adalah suatu tema filsafati yang menjelaskan, bahwa manusia di samping dapat memperoleh pengetahuan karena brrfikir rasional obyektif juga memperoleh pengetahuan yang mengatasi pengetahuan ini, yaitu pengetahuan transenden. Filsafat eksistensi Karl Jaspers bertitik-tolak dari tiga asas pemikiran, universalitas, orisinalitas dan unitas Ada. Universalitas menunjuk kepada kita dan dunia, di mana kita ini berada (Dasein). Di dunia ini kita berfikir rasional obyektif, artinya kita menanggapi dunia sebagai obyek dan kita sendiri subyeknya. Pengetahuan yang kita peroleh tentang dunia ini berlaku umum, yaitu berlaku untuk siapa saja lama, dan oleh karena itu bersifat universal. Di dalam mitos dan agama kita mengenal istilah-istilah jiwa dan Tuhan, dan dalam bahasa filsafat kita mengenal Existenz dan transendensi. Existenz inilah orisinalitas atau keaslian kita. Beberapa nama lain yang diberikan kepada Existenz adalah jiwa jati diri dan kadang-kadang juga disebut kebebasan, karena sifatnya bebas. Unitas Adalah Ada Yang Satu, yaitu Tuhan atau transendensi. Baik Existenz maupun transendensi tak dapat diketahui dan difahami dengan berfikir rasional obyektif, karena bukan obyek. Existenz dan transendensi hanya dihayati oleh individu yang bersangkutan saja dan seperti yang telah dikatakan di atas bukan merupakan hasil pemahaman rasional obyektif atau menurut istilah Karl Jaspers, orientasi dunia. Untuk kemungkinan dapat menghayati Existenz dan transendensi ini diperlukan dipenuhinya dua syarat. Syarat yang pertama ialah, bahwa orientasi dunia atau berfikir rasional obyektif telah mencapai batasnya, artinya orientasi dunia sudah tidak dapat memberikan pengetahuan lagi. Situasi demikian ini disebut situasi batas, yaitu batas kemampuan orientasi dunia dapat memberikan pengetahuan. Syarat yang kedua ialah, bahwa setelah berfikir rasional obyektif mencapai batas kemampuannya untuk memberikan pengetahuan, maka kita tetap memusatkan perhatian kita atau mengkontemplasikan masalah yang secara rasional obyektif tak dapat dipecahkan lagi itu. Menurut istilah filsaat eksistensi Karl Jaspers tetap berusaha memecahkan masalah yang telah mencapai jalan buntu ini disebut membuat keputusan. Demikianlah, hanya dengan memenuhi kedua syarat tersebut ini sajalah kemungkinan pengetahuan transenden dapat diperoleh. Hanya dengan demikian ini sajalah Existenz dan transendensi dihayati. Existenz pada hakekatnya tidak memberikan pengetahuan.Exist-enz juga tidak berdiri mandiri. Artinya, Existenz atau jati-diri, atau jiwa atau kebebasan itu hanya muncul dari kedalaman batin kita karena tidak puas dengan masalah yang tak dapat kita pecahkan hingga mencapai situasi batas itu, dan selanjutnya semata mata hanya membuka diri kepada transendensi saja. Dalam hal Existenz ini benar-benar bebas, maka transendensi memanifestasikan diri kepada Existenz yang bebas itu, karena transendensi hanya memanifestasikan diri kepada kebebasan saja. Dan dengan demikian, pengetahuan transenden kita peroleh. Sifat pengetahuan transenden ini mutlak, artinya yang menerima pengetahuan transenden tidak menanyakan lagi tentang mengapa dan bagaimananya, namun menerimanya secara mutlak. Demikianlah inti-sari dari situasi batas dalam fileafat eksistensi Karl Jaspers."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 1989
S16018
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Nabi adalah manusia yang mendapat wahyu dari Allah untuk dirinya sendiri. Iatidak diperintahkan menyampaikan wahyu yang memuat pelajaran keagamaan kepada umat manusia. Sedangkan Rusul adalah nabi yang mendapat wahyu dari Allah dan diperintahkan menyampaikannya kepada umatnya. Jadi tidak semua nabi adalah Rusul."
[Arab, Universitas Indonesia], 2005
UI-ARABIA 7(14-15)2004/2005
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid S. Susanto
Bandung: Bina Cipta, 1976
001.5 AST f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid S. Susanto
Bandung: Binacipta, 1986
301.161 AST f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid S. Susanto
Bandung: Binacipta, 1986
001.5 AST f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wirdyaningsih
"Abstrak
Perkawinan Islam membolehkan poligami dengan syarat suami dapat berlaku adil. Konsep adil ini menjadi menarik untuk dikaji karena tidaklah mudah mengukur rasa adil dalam suatu perbuatan. Dengan melalui kajian analisis yuridis dan menggunakan penelitian pustaka, penulis mengkaji dua pokok permasalahan yaitu bagaimana filosofi perkawinan poligami menurut hukum Islam dan bagaimana penerapan konsep keadilan dalam poligami menurut filsafat hukum Islam. Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi bagi laki-laki yang akan melakukan poligami. Salah satu persyaratan yang disebutkan dalam Alquran adalah dapat berlaku adil. Sesuai dengan dua prinsip hukum Islam yang pokok, yakni keadilan dan kemaslahatan, poligami dapat dilakukan ketika terpenuhinya kedua prinsip tersebut. Poligami harus sesuai dengan dua prinsip hukum Islam yang pokok, yakni keadilan dan kemaslahatan. Keadilan yang dapat diukur adalah yang bersifat kualitatif tapi dengan memperhatikan kemaslahatan. Oleh karena itu, suami dan isteri yang akan melakukan poligami sebaiknya memikirkan hakekat dari suatu perkawinan poligami."
Lengkap +
Depok: Badan Penerbit FHUI, 2018
340 JHP 48:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ihven
"Dunia kini mulai beralih dari paradigma Mekanikal ke paradigma Elektronik. Paradigma baru ini memberikan tantangan yang kuat terhadap Arsitektur karena paradigma baru ini mendefinisikan reality dalam bentuk media dan simulasi, menghargai appearance lebih daripada existence, what can be seen over what is.
Muncul pertanyaan-pertanyaan yang membuat perngertian ruang maupun Vision kita terhadap ruang, kian rumit untuk dimengerti.
Banyak teoritisi yang menawarkan pemikiran baru terhadap Space. Salah satunya adalah seorang ahli filsafat bernama Gilles Deleuze yang memperkenalkan teori The fold". Bagi Deleuze, Folded Space memberikan artikulasi baru terhadap hubungan antara horizontal dan vertikal, figure dan ground, dalam dan luar, la memperkenalkan cara pandang baru terhadap struktur-struktur yang sebelumnya diartikulasikan dengan pandangan tradisional. Tidak seperti pengertian ruang dalam pandangan lama, ide Folded Space tidak mengenal framing sebagai modulasi temporal.
Ide "folding" dari Deleuze ini lebih radikal dibandingkan dengan origami, karena ia mengandung sebuah kualitas dari °apa yang tidak terlihat", la bukan hanya menyangkut lipatan-lipatan pada materi.
Dalam Folded Space, banyal hal yang dilibatkan maupun yang terkandung di dalamnya. Untuk menjelaskan apa yang terlibat maupun yang terkandung di dalamnya, kita harus dapat terlebih dahulu mangupas pertanyaan-pertanyaan umum terhadap space, time, Vision, teknologi dan arsitektur yang bersangkutan dengannya.
Perngertian Fold dari Deleuze inilah yang kemudian banyak dijadikan sebagai dasar bagi para arsitek dan teoritisi lainnya untuk mendeinisikan ruang. Para arsitek dan teoritisi tersebut antara lain adalah Peter Eisenman dan Greg Lynn."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48497
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perkembangan ilmu komunikasi mengambil bentuk-bentuk dan arahan yang berbeda di belahan dunia yang berbeda-beda. Para ahli berupaya mendefmisikan komunikasi, namun itu bukanlah haI yang mudah. Kata komunikasi adalah kata yang abstrak dan memiliki sejumlah arti. Sehingga untuk menetapkan satu definisi tunggal adalah hal yang tak mungkin. Implikasi dari hal tersebut akan turut mempengaruhi kegiatan penelitian dalam bidang komunikasi. Oleh karena itu, jenis penelitian yang berbeda juga memerlukan definisi komunikasi yang berbeda. Dalam tulisan mencoba merangkum pemikiran berbagai ahli terkait makna, konsep, dan pemikiran dalam ilmu komunikasi. Hingga akhirnya, ilmu komunikasi pun makin berkembang dengan adanya ketertarikan terhadap komunikasi sebagai suatu subjek studi karena dipromosikan oleh filsafat progressivisme dan pragmatisme yang merangsang munculnya hasrat bagi kemajuan kehidupan masyarakat melalui meluasnya perubahan sosial. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi dan perkembangan masyarakat yang makin kompleks dan global, terutama makin sulitnya dipisahkan antara kehidupan modem dengan telekomunikasi dan media massa. Maka fungsi komunikasi tidak lagi sekedar untuk memenuhi kebutuhan informasi dan hiburan, tetapi makin terasa dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Masyarakat pun menjadi Iebih aktif dalam menggunakan media baru dalam berkomunikasi, karena berbagai kelebihan yang dimilikinya. Media baru memperluas jangkauan, melewati batas-batas geografis. Berbagai informasi dapat berpindah sangat cepat dan mendapatkan feed back yang lebih cepat juga. Namun, kecepatan informasi itu kadang membuat informasi menjadi cepat basi dan terdapat batasan yang tak jelas antara ranah publik dengan ranah pribadi."
Lengkap +
384 KOMAS 10:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Sejarah mengungkapan bahwa proses Islamisasi di Pulau Jawa berjalan aman dan damai. Para waliyullah atau walisongo punya peranan besar disni. salah satunya sangat terkenal adalah Sunan Kalijaga. Selain seorang ulama sakti dan politikus yang cerdas, Sunan Kalijaga juga dikenal sebagai budayawan yang santun dan seniman wayang yang hebat. Caranyab berdakwah diangggap berbeda dengan metode para wali yang lain."
384 WACA 7:26 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>