Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111352 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agung Prasetia
"Penelitian mengenai campur kode bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris telah dilakukan pada bukan Feberuari-Desember 2006, tujuannya adalah untuk mendeskripsikan kata bahasa Inggris apa saja yang tercampr dalam kalimat bahasa Indonesia dan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab munculnya campu kode tersebut.
Data diambil dari empat teelit yang berjudul Dealova; Fairish; Me versus High Heels; dan My friends, My Dreams. Data yang diambil adalah kalimat-kalimat percakapan antar tokoh dalam teenlit-teenlit tersebut.
Hasilnya menunjukkan bahwa dari 112 kata bahasa Inggris yang ditemukan dalam kalimat campur kode tersebut, nomina munculnya sebanyak 59 kali, ajektiva sebanyak 26 kali. Faktor-faktor penyebab terjadinya campur kode pada percakapan antartokoh dalam teenlit-teenlit tersebut adalah adanya situasi informal, pemeran, lokasi, meningatkan gengsi atau ingin pamer, topik yang sedang dibicarakan, kebiasaan, keinginan untuk menafsirkan dan menjelaskan, tidak ada padanan kata yang sepat, serta adanya kesopanan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S10781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Maulita
"Saat ini, sebagian besar masyarakat Belanda dapat berbicara dan mengerti bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Campur kode dapat terlihat pada akun Instagram @cosmopolitan_nl sebagai salah satu majalah di Belanda. Bentuk, proses terjadinya campur kode dan faktor penyebab terjadinya campur kode dalam keterangan foto Instagram @cosmopolitan_nl itulah yang dikaji dalam penelitian ini. Metode yang digunakan adalah studi deskriptif dengan menggunakan pandangan Muysken mengenai penyisipan, alternasi dan leksikalisasi kongruen serta pandangan Hoffman mengenai faktor penyebab terjadinya campur kode. Data diambil dari periode Desember 2019 sampai Februari 2020. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa bentuk campur kode yang banyak terjadi adalah bentuk penyisipan dan alternasi. Faktor penyebabnya yaitu penekanan yang ingin diberikan kepada pembaca dan ingin memberi kesan menarik mengenai topik yang disampaikan. 

Most Dutch people can nowadays speak and understand English as a second language. This phenomenon of code mixing can be seen on Instagram account @cosmopolitan_nl, as a magazine in the Netherlands.This study analyzes the form, the process of code mixing and factors contributing to code mixing in caption @cosmopolitam_nl Instagram account.The method used is descriptive according to Muyskens point of view on the insertion, alternation and congruent lexicalization and Hoffman's point of view regarding factors contributing to code mixing. The data was collected during the period of December 2019 to February 2020. The results of this study revealed that the most common form of code mixing are insertion and alternation. The contributing factor is the need to give emphasis to the reader and to make an interesting impression on the topic being conveyed."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Ramadhani
"Penelitian ini berkaitan dengan campur kode dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang digunakan dalam acara "Welcome to BCA" di Metro TV. Dalam campur kode, penutur mengganti bentuk-bentuk linguistis dari bahasa satu ke bahasa yang lain secara bergantian. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis proses campur kode dan unsur-unsur bahasa Inggris yang masuk dalam ujaran. Berdasarkan analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa dalam percakapan tersebut terdapat ketiga jenis proses campur kode, yaitu penyisipan, alternasi, dan leksikalisasi kongruen. Selain itu dalam penelitian ini ditemukan pula bahwa unsur-unsur bahasa Inggris yang masuk dalam ujaran didominasi oleh nomina dan frasa nominal. Temuan ini menunjukkan bahwa campur kode tersebut tidak terjadi secara acak, tetapi mengikuti kecenderungan tertentu.

This research deals with code mixing in Bahasa Indonesia and English which is used in "Welcome to BCA" show on Metro TV. Code mixing here is defined as a condition when a speaker changes the linguistic forms of one language into another language. The aims of this research are to identify the types of code mixing process and the items of English that insert the utterances. Based on the analysis, it is found that there are three types of code mixing process in the utterances; insertion, alternation, and congruent lexicalization. Furthermore, it is found that noun and noun phrase of English are the most common items which insert Indonesian utterances. The findings show that the code mixing in Bahasa Indonesia and English is not random but follows certain patterns."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28043
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Nuryanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis alih kode serta alasan kemunculannya dalam percakapan siswa dan pengajar di Akademi Bina Sarana Informatika Jakarta. Penelitian ini dibatasi pada bahasa lisan bahasa Inggris dan alih kode bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia.
Dari analisis data ditemukan jenis alih kode yang muncul adalah 1) pengulangan kembali makna suatu pesan dalam bahasa lain (reiteration); 2) spesifikasi lawan bicara (addressee specification); 3) penjelas pesan (message qualification); 4) interjeksi atau pelengkap pesan (interjection or sentence fillers); serta 5) kutipan (quotation). Sementara itu, alasan munculnya alih kode yaitu:1) karena alasan retoris yang menggambarkan asosiasi kedua bahasa;2) karena perbedaan status dan formalitas antara peserta tutur;3) topik pembicaraan;4) karena keinginan mengutip perkataan seseorang atau peribahasa;5) karena kekurangan kosakata;6) karena kehadiran peserta lain dalam sebuah percakapan.

This research is aimed to identify the types and reasons of code switching in the conversation among students and also between students and teacher at the Academy of Foreign Language Bina Sarana Informatika Jakarta. This research is limited to spoken English and the code switching of English-Bahasa Indonesia.
Based on data analysis, the types of code switching were identified as follows 1) reiteration; 2) addressee specification; 3) message qualification; 4) interjection or sentence fillers); and 5) quotation. Besides that, the reasons of code switching were identified as 1) because of rethorics reason that associate between those language;2) the differences of status and formalites;3) topic;4) to quote other statements or proverbs;5) because of lack of vocabulary;6) because of other participant join the conversation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T27549
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Leander, Meisyninda Gloriana
"Penelitian mengenai penggunaan alih kode dan campur kode telah dilakukan terhadap ketujuh informan yang merupakan keturunan Orang Depok Asli yang tinggal di Depok, pada bulan April 2006 sampai bulan Mei 2006. Adanya kebijakan pemerintah Hindia Belanda untuk mewajibkan pembelajaran bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar di sekolah menyebabkan Orang Depok Asli menjadi masyarakat bilingual karena mereka mengenal dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Belanda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh penjelasan mengenai ciri_-ciri bahasa Belanda-Pecuk mirip dengan varian bahasa Belanda yang digunakan oleh para informan ketika mereka melakukan alih kode dan campur kode, fungsi penggunaan alih kode oleh para informan serta jenis alih kode yang mereka lakukan, kemampuan tata bahasa para informan dalam membentuk kata dan frasa bahasa Belanda yang bercampur ke dalam bahasa Indonesia, dan kelas kata dalam varian bahasa Belanda yang paling banyak digunakan para informan dalam campur kode ke dalam bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari. Pengumpulan data yang berupa hasil rekaman diambil dengan cara melakukan percakapan dengan para informan di kediamannya masing-masing. Percakapan tersebut membicarakan hal-hal yang bersifat informal, misalnya masalah keluarga, pekerjaan, gereja, makanan, teman lama, dan kenangan masa kecil. Ragam bahasa yang digunakan pun merupakan ragam bahasa santai, baik bahasa Indonesia maupun bahasa Belanda. Hasilnya menunjukkan bahwa bahasa Belanda yang digunakan oleh para informan merupakan bahasa Belanda ragam santai dan akrab. Varian bahasa tersebut memiliki kemiripan dengan bahasa Belanda-Pecuk pada tataran fonologis, morfologis, dan sintaksis. Dengan demikian alih kode yang dilakukan oleh para informan merupakan alih kode dari bahasa Indonesia ke varian bahasa Belanda yang mirip dengan bahasa Belanda-Pecuk. Daum alih kode yang dilakukan ke dalam varian bahasa Belanda ragam santai tersebut hanya memiliki beberapa fungsi seperti yang dirangkum oleh Giesbers (1989:29-30). Tetapi dari 19 fungsi alih kode penulis hanya ditemukan 8 fungsi alih kode yang dilakukan oleh informan. Hasil lain juga menunjukkan bahwa kemampuan informan dalam bercampur kode hanya sampai pada tataran kata. Hal tersebut dapat kita lihat melalui perbandingan jumlah kata dan frasa yang bercampur dalam bahasa Indonesia pada percakapan dengan informan, terbukti bahwa jumlah kata lebih banyak digunakan daripada frasa dan kelas kata yang paling banyak digunakan adalah kelas kata benda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S15863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Hardianti
"ABSTRAK
Artikel ini menjelaskan campur kode yang dilakukan oleh mahasiswa program studi Rusia, Fakultas
Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia dalam percakapan sehari-hari dan alasan mengapa mereka
menggunakan campur kode dalam percakapan sehari-hari di lingkungan kampus maupun di media sosial.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode penulisan deskriptif analisis dengan
metode pengumpulan data: angket, wawancara, dan pengamatan terlibat. Teori yang digunakan dalam
menganalisis masalah tersebut adalah teori campur kode. Hasil penelitian ini adalah campur kode bahasa Rusia-
Indonesia terjadi pada mahasiswa program studi Rusia, Universitas Indonesia dalam percakapan di kelas dan
kantin, serta di media sosial: Line dan Instagram dengan berbagai alasan. Berdasarkan hasil analisis campur kode
lebih banyak ditemukan dalam percakapan secara lisan di kelas dan kantin dibandingkan dalam tulisan melalui
media sosial.
ABSTRACT
This article explains the code mixing carried out by students of the Russian studies, Faculty of
Humanities, Universitas Indonesia in daily conversations and the reasons why they use code mixing in daily
conversations on campus and social media. This research is a qualitative research that uses descriptive analysis
writing method with data collection methods: questionnaire, interviews, and involved observations. The theory
used in analyzing the problem is code mixing theory. The results of this study are mixed Russian-Indonesian
language codes that occur in students of Russian studies, Universitas Indonesia in conversations in classrooms
and canteen, as well as on social media: Line and Instagram for various reasons. Based on the results of mixed
code analysis, more is found in verbal conversations in class and canteen than in writing through social media."
2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Hardianti
"ABSTRAK
Artikel ini menjelaskan campur kode yang dilakukan oleh mahasiswa program studi Rusia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia dalam percakapan sehari-hari dan alasan mengapa mereka menggunakan campur kode dalam percakapan sehari-hari di lingkungan kampus maupun di media sosial. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode penulisan deskriptif analisis dengan metode pengumpulan data: angket, wawancara, dan pengamatan terlibat. Teori yang digunakan dalam menganalisis masalah tersebut adalah teori campur kode. Hasil penelitian ini adalah campur kode bahasa Rusia-Indonesia terjadi pada mahasiswa program studi Rusia, Universitas Indonesia dalam percakapan di kelas dan kantin, serta di media sosial: Line dan Instagram dengan berbagai alasan. Berdasarkan hasil analisis campur kode lebih banyak ditemukan dalam percakapan secara lisan di kelas dan kantin dibandingkan dalam tulisan melalui media sosial.

ABSTRACT
This article explains the code mixing carried out by students of the Russian studies, Faculty of Humanities, Universitas Indonesia in daily conversations and the reasons why they use code mixing in daily conversations on campus and social media. This research is a qualitative research that uses descriptive analysis writing method with data collection methods: questionnaire, interviews, and involved observations. The theory used in analyzing the problem is code mixing theory. The results of this study are mixed Russian-Indonesian language codes that occur in students of Russian studies, Universitas Indonesia in conversations in classrooms
and canteen, as well as on social media: Line and Instagram for various reasons. Based on the results of mixed code analysis, more is found in verbal conversations in class and canteen than in writing through social media."
2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Enggar Mulyajati
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas campur kode bahasa Indonesia - bahasa Inggris di acara tayang bincang Just Alvin. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan jenis-jenis campur kode dan menjelaskan faktor-faktor penyebab campur kode pada percakapan di acara tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan data berupa transkripsi rekaman percakapan dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga jenis campur kode pada percakapan di acara ini yang meliputi penyisipan, alternasi, dan leksikalisasi kongruen. Selain itu ditemukan delapan faktor penyebab campur kode yaitu terkait dengan topik percakapan, sebagai status, keinginan untuk mengutip ujaran, kekurangan kosakata, pengalihan metaforis, fungsi afektif, penekanan pesan, dan pengulangan untuk mengklarifikasi ujaran. Penutur melakukan campur kode dengan menyisipkan dan mengalternasikan tuturannya berdasarkan konteks percakapan. Dengan demikian, faktor-faktor penyebab campur kode berkaitan dengan jenis campur kode dan konteks percakapan.

ABSTRACT
This thesis discusses the code mixing Indonesian English on the Just Alvin talkshow. The purpose of this study is to discover types of code mixing and explain the factors of code mixing in the conversation. This study is a qualitative research which data are the transcriptions of recorded conversation and interview. The results showed that there are three types of code mixing, namely insertion, alternation, and congruent lexicalization. Besides, there are eight factors of code mixing in the conversation. Based on the analysis, the factors of code mixing in this conversation are related to the topic of conversation, as a form of status, quoting speech, metaphorical switching, lack of vocabulary, affective functions, emphasize their messages, and repetition to clarify speech. In addition, the speakers mix the codes by inserting and alternating their speech based on conversation context. Therefore, the factors of code mixing are related to the types of code mixing and context of conversation."
2017
T47133
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Choerun Ni`mah Nasriyanti
"Penelitian mengenai alih kode dan Campur kode dalam pemakaian bahasa keluarga campuran Indonesia-Rusia yang tinggal di Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai pemakaian bahasa bagi masyarakat yang telah mengalami perpindahan tempat atas perkawinan campuran, khususnya pemakaian bahasa di dalam keluarga campuran Indonesia-Rusia. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, wawancara, dan pengamatan langsung atas pemakaian bahasa keluarga campuran Indonesia Rusia, dengan memperhatikan situasi dan kondisi apa yang mempengaruhi pemakaian bahasa mereka.
Di dalam penelitian ini, pemakaian bahasa yang diteliti adalah pemakaian bahasa secara sadar yang meliputi pemakaian bahasa dalam topik masalah sehari-hari, keluarga, pendidikan, dan pekerjaan, selain itu juga diteliti pemakaian bahasa pada nada tutor bersenda gurau dan marah atau kesal, pada situasi di rumah dan di luar rumah, serta pemakaian bahasa secara spontan, yang terbagi atas berdoa di dalam hati, berhitung di dalam hati, dan bermimpi. Basil penelitian disajikan dalam tabel dan diinterpretasikan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S14879
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gede Satya Hermawan
"ABSTRAK
Tesis ini membahas penggunaan campur kode Jepang Inggris pada lirik lagu
theme song Detective Conan Movie Karya ini juga melihat campur kode pada
JPop dalam teori yang sedang berkembang yaitu sosiolkultural linguistik
Kemudian penelitian ini difokuskan pada ciri ciri dan fungsi stilistika dan campur
kode Jepang Inggris pada lirik lagu theme song Detective Conan movie dan
bagaimana latar belakang sosiokultural melahirkan hal tersebut Penelitian mi
memperlihatkan penggunaan campur kode Jepang Inggris yang mengubah ulang
diksi pada lirik lagu dan memperlihatkan bahwa sosiokultural merupakan pemicu
lahirnya hal tersebut.

ABSTRACT
This thesis discusses about the use of Japanese Enghsh code mixing m Detective
Conan Movie theme song lyrics It explores code mixmg m JPop (Japanese
Popular Music) m the light of recent theoretical development of sociocultural
hnguistic However this works focused on characteristic and styhstic functions of
Japanese English code mixing m Detective Conan Movie theme song lyrics of
how sociolinguistic are produced to construct new meamng This thesis shows of
Japanese English code mixing refashions diction m a song lyrics and draws
attention to the way that sociocultural becames a force to provoke such
refashiomng"
2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>