Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135711 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Inditian Latifa
"Skripsi ini membahas terperangkapnya Craig di dalam kepala Emily pada film Being John Malkovich sebagai simbolisasi dari psikosis yang is derita akibat ketidakmampuannya melakukan manajemen libido. Pembahasan dilakukan melalui pendekatan psikoanalisa Freud dengan menganalisis upaya-upaya yang ditempuh Craig untuk memperolch kepuasan seksual dari objek seksual dan ilusi.
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa film ini menampilkan pandangan Freud bahwa kebahagiaan diperoleh dari kepuasan seksual melalui manajemen libido.

This study proves Craig's entrapment inside Emily's head as a symbolization of a psychosis caused by the lack of ability to perform the economics of libido. Analysis is done from the perspective of psychoanalysis by exploring the ways Craig tries to gain sexual satisfaction, i.e. from sexual objects and illusions.
This study conclusively states that Being .John Malkovich shows Freud's outlook that happiness is attained through sexual satisfaction and depends on one's ability to carry out the economics of libido."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13976
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Dinar Prihatina
"Skripsi ini menganalisis kaitan antara eksistensi dan intersubjektivitas yang ditampilkan dalam film Artificial Intelligence: A.I. dengan memaknai tokoh David, sebagai subjek yang memenuhi dorongan untuk mencapai pemenuhan diri (transendensi). Dengan menggunakan pendekatan filsafat Gabriel Marcel, penelitian ini menganilisis dinamika tokoh David yang berpartisipasi dalam hubungan personal berlandaskan cinta sehingga dapat mencapai transendensi. Berdasarkan analisis tersebut dapat dibuktikan bahwa manusia dapat meraih pemenuhan diri dengan menghentikan objektivikasi dan membina hubungan intersubjektif. Secara keseluruhan, A.I. menyuarakan keprihatinan terhadap kondisi manusia modern yang cenderung tenggelam dalam individulitas dan mengabaikan nilai hubungan personal antarmanusia sehingga tidak dapat mencapai tingkat eksistensi tertinggi sebagai _Aku_ yang _Ada_.

Abstract
The main focus of this study is the significance of David_s existence in Steven Spielberg_s film, Artificial Intelligence: A.I. This study particularly analyzes the correlation between human_s existence and openness (l_intersubjectivit_) by exploring David as a subject who urges to achieve the exigence of transcendence, the need of transcendence. Using Gabriel Marcel_s philosophical approach, this study examines David_s interpersonal relationship based on love as a manifestation of his openness which could lead him to achieve the state of fullness (transcendence). This study confirms that human being will be able to achieve the need of transcendence when we are willing to see other people as subject and maintain interpersonal relationship. All in all, A.I. criticizes the condition of modern man who are drowned in individuality and despises the value of interpersonal relationship, so that the highest level of existence, the state of Being cannot be achieved."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13942
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Di tahun 2005,saat menjadi juri kompetisi esai pelajar British Council tentang gender dalam film, saya sempat tersentak oleh komentar seorang peserta usai menonton film bertema homoseksualitas,"Saya akan bunuh diri bila mendapati diri saya lesbian.""
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Qurata`ain
"Penelitian ini membahas masalah ujaran pada film Eliana, Eliana, khususnya pemakaian bahasa yang terdapat dalam film tersebut serta serta kaitannya dengan faktor dan dimensi sosial. Tujuannya ialah untuk memerikan faktor-faktor yang ada dalam ujaran Bunda, Eliana, dan sopir taksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui alat perekam. Konsep yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian ini adalah konsep Janet Holmes yang dinyatakan dalam bukunya An Introduction to Sociolinguistics. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ujaran adalah bunyi yang di lisankan yang dapat berupa bentuk tegun, kata, atau kalimat. Faktor sosial dan dimensi sosial ternyata turut mempengaruhi pilihan kata yang diujarkan Bunda, Eliana, dan sopir taksi. Ujaran yang mereka ungkapkan memiliki maksud dan fungsi sesuai keinginan dan keperluan penutur, di antaranya untuk menunjukkan rasa solidaritas, perbedaan status, dan hubungan kekerabatan. Secara umum, pemakaian bahasa dalam film Eliana, Eliana sesuai dengan konsep Janet Holmes mengenai faktor sosial dan dimensi sosial"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S10779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanus Wishnu Prabowo
"Skripsi ini berisi tentang analisis pedofilia pada tokoh Humbert dalam novel Lolita/Lolita karya Vladimir Vladimirovich Nabokov. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis dan menggunakan ilmu bantu psikologi. Penulis mengaitkannya dengan psikologi sastra dan menggunakan teori psikoanalisa dan psikoseksual dari Sigmund Freud untuk menemukan penyebab dan ciri-ciri seorang pedofil yang berada di dalam tokoh Humbert dan kemudian akan membuktikan bahwa Humbert adalah seorang pedofil.

This mini thesis analyzes case of pedophilia of the character Humbert in the novel Lolita/Lolita by Vladimir Vladimirovich Nabokov. This research is using the method of descriptive analysis and psychological approach. Combined with the psychoanalytic literary and Freud's psychosexual theories, this research finds the causes and characteristics of pedophilia in character Humbert in order to prove that Humbert is a pedophile."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S15046
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Medhira Fathinadia
"Lingkungan buatan diketahui memiliki dampak yang cukup ekstensif terhadap perilaku manusia. Ruang domestik merupakan lingkungan buatan manusia di mana memori, pengalaman, hubungan dengan sesama manusia dan keterkaitan berada. Tidak lain halnya dengan penderita penyakit jiwa skizofrenia, semua manusia memiliki kebutuhan akan sebuah ruang memiliki nilai sentimen dan familiarity. Kombinasi elemen interior pada ruang domestik dapat menentukan bagaimana individu berorientasi dalam ruang, dan memiliki dampak terhadap munculnya episode halusinasi dan delusi. Penelitian ini akan membahas kaitan antara elemen interior seperti pencahayaan, kualitas akustik dan privasi ruang dengan ruang domestik dengan kemunculan gejala psikosis serta well-being penderita.

The built environment has been known to have an extensive effect upon human behavior. Domestic space in particular has memory, experience, relationship between people and attachment. All human beings, especially the ones with mental incapacities need a sense of familiarity and sentiment in their domestic space. The total combination of interior elements within a space can determine how an individual lives in a space and has been known to have a certain effect on the emergence of psychotic behaviors such as hallucinations and delusions. This research will discuss the relationship between interior elements such as lighting, room acoustics and privacy and the psychotic symptoms and well-being of a schizophrenic."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Merlina Guspita
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan menganalisis gej ala beserta faktor penyebab skizofrenia yang dialami oleh tokoh Sarah dalam film Horse Girl. Penelitian termasuk dalam penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data dianalisis berdasarkan kriteria dari Panduan Asosiasi Psikiatri Amerika, yaitu Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders versi DSM-IV-TR (2000). Gejala-gejala yang tercerminkan pada tokoh utarna Sarah, yaitu (l) waham; (2) halusinasi; (3) berbicara tidak teratur; (4) perilaku tidak teratur; dan (5) gejala perilaku negatif. Selain itu, diternukan pula beberapa faktor penyebab skizofrenia menurut Kapor dan Selten yang tercerminkan pada tokoh utama Sarah, yaitu faktor genetika dan faktor disfungsi keluarga."
Serang: Kantor Bahasa Banten, 2023
400 BEBASAN 10:1 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Putri Septiani
"Dilatarbelakangi oleh film bertema sejarah Korea periode Dinasti Joseon (1392-1910), berjudul The Royal Tailor, yang bercerita tentang dua orang desainer kerajaan, penelitian ini dilakukan untuk mengungkap simbol yang ada pada busana dalam film tersebut. Simbol merupakan suatu alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada komunikan. Simbol bisa berupa apa saja, termasuk busana sebagai objek yang digunakan seseorang dalam keseharian. Busana bisa menjadi sebuah refleksi kebudayaan suatu peradaban. Penelitian tentang simbol pada busana kerajaan Dinasti Joseon dapat mengungkapkan catatan sejarah mengenai peradaban pada zaman Dinasti Joseon. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif analitis dengan pendekatan semiotik. Teori semiotika yang digunakan adalah sistem tanda, simbol, dan ikonisitas. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa simbol pada busana memiliki pesan, doa, atau harapan tertentu bagi pemakainya terutama raja pada zaman itu.

Due to the Korean historical-themed film during the Joseon Dynasty period (1392-1910), entitled The Royal Tailor, which tells the story about two royal designers, this study was conducted to reveal the symbol on clothing in the film. The symbol is a tool that is used to convey a message to the communicant. Symbol can be anything, including clothing as an object that a person uses in everyday life. Clothing can be a reflection of a culture of a civilization. Research on the symbols on the royal Joseon Dynasty clothing can reveal the historical record of the civilization in the time of the Joseon Dynasty. This study was conducted with descriptive analysis method through the semiotic approach. Semiotic theory used is a system of signs, symbols, and iconicity. The result of this study revealed that the symbols on the clothing contain a message, a prayer, or a certain expectation for the wearer, especially the king of that era.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65800
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naomi Krisanty Ganata
"Kepopuleran film genre komedi romantis di seluruh dunia mendorong kreativitas industri perfilman Korea Selatan untuk menghasilkan film bertemakan cinta yang memiliki kekhasan tersendiri. Penelitian ini bertujuan memaparkan bagaimana komponen cinta yang terkandung di dalam hubungan antara sembilan pasang tokoh utama film Happy New Year mempengaruhi jenis cinta yang terbentuk merepresentasikan tema kecil yang dipayungi tema besar yaitu ragam cinta manusia modern. Metode penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis unsur intrinsik yaitu tema yang dikaji menggunakan Teori Segitiga Cinta oleh Robert Sternberg. Teori ini memaparkan tiga komponen utama cinta yang terdiri atas keintiman (intimacy), hasrat (passion), dan keputusan atau komitmen (decision/commitment) dalam setiap hubungan yang berperan dalam membentuk delapan jenis cinta. Hasil analisis menunjukkan terbentuknya delapan jenis cinta dari hubungan sembilan pasang tokoh utama yaitu terdiri dari tanpa cinta (nonlove), rasa suka (liking), cinta gila (infatuated love), cinta kosong (empty love), cinta romantis (romantic love), cinta persahabatan (companionate love), cinta bodoh (fatuous love), dan cinta sempurna (consummate love). Hasil penelitian memaparkan kombinasi komponen cinta menghasilkan delapan jenis cinta representasi delapan tema kecil yang dipayungi satu tema besar yaitu ragam cinta manusia modern.
The popularity of romantic comedy genre films throughout the world has encouraged the creativity of the South Korean film industry to produce love-themed films that have their own characteristics. This research aims to explain how the components of love contained in the relationships between the nine pairs of main characters in the film Happy New Year influence the kinds of love that is formed, representing a small theme under the umbrella of the large theme which is the variety of modern human love. Qualitative descriptive research methods were used to analyze intrinsic elements, namely themes studied using the Triangular Theory of Love by Robert Sternberg. This theory explains the three main components of love consisting of intimacy, passion, and decision or commitment in every relationship which play a role in forming eight kinds of love. The results of the analysis show the formation of eight kinds of love from the relationships of nine pairs of main characters, namely nonlove, liking, infatuated love, empty love, romantic love, companionate love, fatuous love, and consummate love. The results of the research explain that the combination of love components produces eight kinds of love, representing eight small themes which are covered by one large theme which is the variety of modern human love."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ucu Aditya Gana
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S5652
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>