Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146928 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asri Adyati Dwiyahreni
"ABSTRAK
Penelitian tentang aktivitas harian, terutama tingkah laku makan kuskus beruang Ailurops ursinus (Temminck, 1824) pada siang hari telah dilakukan di Cagar Alam Tangkoko-Duasudara Sulawesi Utara dari bulan April 1995 sampai dengan Juli 1995. Data perilaku diperoleh menggunakan metode focal animal sampling. Bila kuskus beruang yang diikuti terlihat makan, maka dicatat pula jenis dan bagian tumbuhan yang dimakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuskus beruang tidak terlalu aktif di siang hari. Sebagian besar waktunya (63,4%) digunakan untuk istirahat dan tidur, sedangkan aktivitas makan hanya menghabiskan 5,6% dari waktu. Daun muda adalah pakan utama kuskus beruang. Berdasarkan nilai indeks preferensi, Gamga floribunda adalah jenis yang paling banyak dipilih. Di antara seluruh tumbuhan yang potensial sebagai sumber pakan, preferensi pakan dipengaruhi oleh kerapatan tiap jenis tumbuhan di alam dan di antara jenis-jenis tumbuhan pakan, preferensi pakan dipengaruhi oleh banyaknya daun muda. Komposisi pakan kuskus beruang selalu berubah dari minggu ke minggu sesuai dengan banyaknya daun muda yang tersedia."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Suer Suryadi
"Di Indonesia terdapat 13 jenis rangkong, tiga di antaranya berstatus endemik yaitu rangkong Sulawesi (Aceros cassidix), kangkareng Sulawesi (Penelopides exarhatus), dan rangkong Sumba (Aceros everetti). Seluruh jenis rangkong tersebut sudah dilindungi oleh pemerintah Indonesia sejak tahun 1931, namun keberadaanya masih sangat mengkhawatirkan karena perburuan, dan perubahan habitat.
Penelitian mengenai ekologi dan biologi rangkong Sulawesi sudah banyak dilakukan namun informasi mengenai pola pergerakan belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daerah jelajah, pergerakan harian, site fidelity (kesetiaan pada tempat) dan penyebarannya berdasarkan ketinggian dari permukaan laut. Informasi yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi usaha konservasi rangkong Sulawesi pada khususnya, dan Cagar Alam Tangkoko-Dua Sudara (TDS) pada umumnya.
Penelitian dilakukan di Cagar Alam Tangkoko-Dua Sudara, Sulawesi Utara sejak bulan Oktober 1994 hingga Juni 1995, dengan menggunakan teknik radiotelemetri. Sembilan ekor jantan rangkong Sulawesi berhasil ditangkap dengan menggunakan jaring penangkap (mist net). Pada bagian punggung burung-burung tersebut dipasang radio pemancar (transmitter) dengan frekuensi yang berbeda-beda, antara 164-165 MHz. Burung-burung tersebut dipantau (track) dengan meggunakan alat penerima (receiver) dari beberapa stasiunpemantau permanen di puncak bukit atau menara (tinggi 20 m dari permukaan tanah) di sekitar tepi kawasan TDS.
Pemantauan dilakukan selama 3 hari dalam seminggu; pagi hari (06.00-12.00), siang hari (12.00-18.00) clan satu hari penuh (06.00-18.00) dengan total waktu 24 jam seminggu. Dua pengamat dari stasiun yang berbeda pada waktu yang sama memantau arah burung selama tiga menit dengan interval waktu satu jam..
Peta TDS berskala (1:50.000) di "digitizing" dengan menggunakan program CAMRIS, sebuah perangkat keras komputer untuk sistem informasi geografi. Hasil tersebut digunakan untuk menganalisa lokasi burung pada setiap elevasi. Irisan dari rata-rata lokasi mingguan dihitung untuk menduga tingkat kesetiaan pada tempat (site fidelity) dari rangkong terhadap lokasi pergerakannya.
Analisa data hanya dilakukan pada enam ekor rangkong karena 3 buah radio pemancar jatuh pada awal penelitian. Penentuan luas daerah jelajah rangkong dihitung berdasarkan minimun convex polygons dari 600 jam data. Daerah jelajah rangkong bervariasi dari 39,8 hingga 55,8 km2. Rata-rata jarak jelajah harian adalah 10,49 km, tetapi beberapa individu mampu terbang sejauh 30 kin dalam sehari.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa rangkong cenderung untuk tinggal di wilayah Tangkoko, khususnya dari ketinggian 0 hingga 400 m dari permukaan lout. Namun demikian, tiga ekor rangkong terdeteksi di sekitar wilayah Dua Sudara, 13atuangus, dan Hutan Lindung Wiau.
Rangkong yang diteliti menu njukkan pergerakan harian yang cukup jauh tetapi tetap kembali ke lokasi asalnya. Rangkong bergerak dari wilayah Tangkoko (daerah sarang) ke wilayah Batuangus atau Dua Sudara yang diduga sebagai wilayah pergerakannya dan tidak menunjukkan pola nomadis.
Ketersediaan pakan, terutama buah beringin (Ficus sp.) diduga berperan penting untuk mempengaruhi pola pergerakannya, termasuk sifat kesetiaan pada tempat, daerah jelajah, dan distribusi berdasarkan ketinggian. Namun, data fenologi (ketersediaan buah) pada masa tidak berbiak ternyata tidak mendukung hipotesis tersebut. Hal itu mungkin disebabkan oleh luas areal studi ketersediaan buah terlalu kecil dibandingkan pergerakan rangkong Sulawesi.
Terisolasinya kawasan cagar alam TDS oleh pedesaan, perkotaan, Laut Sulawesi, dan adanya penebangan di sekitar kawasan dapat membahayakan kelaitgsungan hidup satwa langka yang ada di dalamnya. Dalam penelitian ini terbukti bahwa rangkong Sulawesi hingga saat ini masih bergantung pada sumber pakan yang ada di dalam kompleks cagar alam itu. Namun dengan adanya tekanan akibat pengembangan wilayah dan ancaman lainnya, maka ruang gerak, kualitas habitat, dan sumber pakan di kawasan itu akan berkurang. Oleh karena itu, upaya pengembangan wilayah di kawasan TDS perlu dilakukan secara terpadu dengan mempertimbangkan aspek kehidupan satwa liar yang hidup di dalam kawasan."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Supriyadi
"ABSTRAK
Skripsi ini merupakan hasil penelitian kehidupan Monyet Buton (Iiacaca biunnesceris) di Suaka Margasatwa Buton Utra, Sulawesi Tenggara. maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari tingkah laku ekologi dan soslal kelompok Monyet Buton dalam memanfaatkan habitatnya.
Dalam menjalankan aktivitas hariannya, Monyet Buton bergerak rata-rata sejauh 1.074,83 m setiap harinya. Radius maksimum daerah jelajah hariannya rata-rata sejauh 560 m. Jarak perjalanan harian yang ditempuh Monyet Buton tidak berkorelasi positif dengan jarak perpindahan lokasi tempat tidurnya, tetapi berkorelasi positif dengan radius maksimum daerah jelajah hariannya.
Aktivitas makan kelompok Monyet Buton mencapai puncaknya dua kali dalam satu hari, pada pagi hari dan sore harinya. Mornyet Buton tidak memakan buah yang banyak mengandung getah dan terlalu keras. Tajuk-tajuk pohon di lapisan tengah paling sering dimanfaatkan monyet Buton. Tajuk-tajuk pohon pada lapisan tengah ini relatif lebih rapat, satu sama lain hampir saling bersentuhan, dan percabanganya yang banyak dan cenderung horizontal. Sumber makan Monyet Buton juga tersedia melimpah pada lapisan tajuk tengah ini. Pergerakan quadrupedal paling sering terlihat ketika Monyet Buton tengah melakukan aktivitas makan dan jelajah.
Monyet Buton tidur pada pohon-pohon yang tumbuh di tempat-tempat yang sedikit terbuka. Pohon-pohon yang dimanfaatkan Monyet Buton biasanya berdaun tidak terlalu lebat, tinggi dan besar, bercabang banyak, tidak berduri, dan tidak dililit liana.
Kepadatan populasi monyet Buton di Suaka Margasatwa Buton Utara adalah 36,9 indlvidu per km , dengn ukuran kelompok 13 sampai 21 individu pada setiap kelompoknya. Perbandingan jumlah individu jantan-dewasa terhadap betina dewasa dalam kelompoknya rata-rata adalah 1,4 : 1. kelompok Monyet Buton di Suaka Margasatwa Buton Utara mempunyai daerah jelajah kira-kira seluas 40 ha. Rangkong Sulawesi (Rhyticeros cassidix) merupakan kompetitor utama Monyet Buton, sedangkan interaksinya dengan sejenis Burung Sriguntirig (Dicrurus celebensis dan B. hottntotus) belum jelas.
ABSTRACT
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Tamar
"ABSTRAK
Penelitian ini berawal dari adanya asumsi bahwa KUD tidak bisa maju, karena pengelolanya tidak memiliki tingkah laku entrepreneur (jiwa kewiraswastaan), serta banyaknya faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pengelolaan KUD. Sementara tuntutan untuk mengembangkan KUD pada khususnya dan koperasi pada umumnya semakin dirasakan perlunya baik ditinjau dari segi yuridis yaitu amanat UUD 1945 dan GBHN, maupun dari segi manfaatnya pada masyarakat. Sebagai salah satu pelaku ekonomi nasional di antara BUMN dan swasta, koperasi nampaknya belum memberikan konstribusi secara berarti terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga diperlukan upaya strategis untuk memacu gerak koperasi sehingga mampu berkembang dan bersaing dengan pelaku ekonomi lainnya.
Manajer KUD sebagai pengelola usaha merupakan tulang punggung dalam usaha untuk memajukan KUD. Untuk itu sebagai langkah awal dalam membenahi manajemen KUD adalah dengan melibat potensi sumber daya manusia yang merupakan kunci utama keberhasilan suatu usaha, dalam hal ini manajer KUD dituntut pada dirinya kemampuan-kemampuan dalam pengelolaan usaha KUD. Kemampuan utama dalam pengelolaan usaha adalah tingkah laku antreprenur.
Untuk itu penelitian ini berusaha mengungkapkan bagaimana persepsi terhadap lingkungan tugas dan tingkah laku antreprenur manajer KUD yang dihubungkan dengan keberhasilan manajer yang dilihat dari kemandirian KUD yang dikelolanya. Persepsi terhadap lingkungan tugas meliputi empat jenis yang merupkan obyek persepsi yaitu kebijaksanaan pemerintah/aparaturnya, anggota KUD/pelanggan, penyalur dan pesaing. Tingkah laku antreprenur meliputi sembilan aspek tingkah laku yaitu : tingkah laku instrumental, tingkah laku prestatif, tingkah laku keluwesan bergaul, tingkah laku kerja keras, tingkah laku keyakinan diri, tingkah laku pengambilan risiko, tingkah laku swakendali, tingkah laku inovatif, dan tingkah laku kemandirian. Disertai beberapa variabel lain yaitu : tingkat pendidikan, lama kerja, umur, dan pelatihan.
Penelitian ini bersifat ex post facto; subyek penelitian adalah manajer KUD di Sulawesi Selatan sebanyak 151 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disusun dengan menggunakan skala pengukuran model Likert skala 1 sampai 6. Teknik analisis yang dipergunalcan adalah Regresi Berganda (Multiple Regression) dengan taraf signifikansi 0,05.
Dari hasil analisis regresi berganda ditemukan beberapa hal yaitu :
a. Persepsi terhadap lingkungan tugas dan tingkah laku antreprenur beserta variabel-variabel bebas lainnya secara bersama-sama ternyata mempunyai sumbangan yang bermakna terhadap unjuk kerja manajer KUD. Diantara variabel-variabel itu ternyata yang memberikan sumbangan unik secara bermakna terhadap unjuk kerja manajer KUD adalah tingkah laku antreprenur dan lama kerja.
b. Masing-masing jenis persepsi terhadap lingkungan secara bersama-sama memberikan sumbangan secara bermakna terhadap unjuk kerja manajer KUD. Jenis persepsi yang paling menonjol sumbangannya adalah persepsi terhadap pesaing.
Masing-masing aspek tingkah laku antreprenur secara bersama-sama memberikan sumbangan yang bermakna terhadap unjuk kerja manajer KUD. Aspek tingkah laku antreprenur yang menonjol sumbangannya terhadap unjuk kerja manajer KUD adalah tingkah laku prestatif dan pengambilan risiko."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Kurniawan
"ABSTRAK
Penelitian mengenai struktur populasi Yaki (Macaca nigrescens) telah dilakukan pada hutan primer di Toraut dan hutan terganggu di sekitar Matayangan, Sub Seksi Konservasi Dumoga, Taman Nasional Bogani Nani Warta Bone, Sulawesi Utara dari bulan Juli sampai November 1998. Data yang diambil untuk penelitian struktur populasi Yaki (Macaca nigrescens) adalah jumlah individu berdasarkan umur clan jenis kelamin, jarak pengamat dari kelompok, ketinggian kelompok dari tanah, petunjuk terhadap pertemuan, waktu saat pengambilan data dimulai, waktu saat pengambilan data diakhini, gangguan hutan, clan keadaan lokasi pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi Yaki (Macaca nigrescens) di Toraut dalam keadaan stabil, sedangkan populasi di Matayangan walaupun masih dalam keadaan stabil, tetapi keberadaannya untuk jangka waktu yang panjang tetap terancam."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"People in rural community live a life peacefully because they have human and social capital. The existence of human is indicated by mutual love and living in peace and ih harmony while the existence of social capital is in the forms of mutual trust, cooperation and mutual help. Peace and order in rural community life are supported by the potential in the form of value and unwritten low systtem which grow in the people's life. This study is concerned with the Kombong institution at Enrekang community which has the systems of value, and unwritten low which become the reference for forming the social behaviour"
340 JIHAG 13:3 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Kajian ini dijalankan untuk mengkaji perkaitan antara tempoh pengambilan dadah dengan ingatan. Selain itu, kajian ini juga untuk melihat kesan terhadap sistem kawalan dan tingkah laku relaps penagih dadah. Kajian ini juga dijalankan untuk meneliti interaksi tempoh pengambilan dadah dengan daya ingatan. Malah perbezaan kebolehan ingatan subjek diuji berdasarkan kepada kesukaran item yang berbeza dengan tahap kesukaran. Kajian ini dijalankan secara eksperimental dengan menggunakan Rekabentuk Campuran (Between Group dan Within Group). Seramai 40 orang dipilih melalui persampelan rawak berstrata dengan setiap kumpulan diwakili seramai 20 orang penagih dadah. Data dianalisis dengan menggunakan program SPSS. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan ujian ANOVA untuk Rekabentuk Campuran (Repeated Measure). Keputusan daripada kajian ini menunjukkan wujud perbezaan yang signifikan antara tempoh penagihan dadah dan kepayahan item dengan ingatan. Kajian ini menunjukkan tempoh penyalahgunaan dadah mempengaruhi sistem kawalan dan tingkah laku relaps."
JBSD 1:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkia Darmawan
"Studi ini mengkaji perilaku “herding” di tingkat industri menurut IDX JASICA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku “herding” periode wabah pandemi penyakit pra dan pasca-coronavirus 2019 (COVID-19) dengan menggunakan studi dari Dhall & Singh (2020) yang menggunakan modifikasi dari model yang diusulkan oleh E.C. Chang et al. (2000) sebagai referensi utama untuk mendeteksi perilaku “herding”. Dengan menggunakan harga penutupan saham harian dari 76 perusahaan, yang termasuk di dalam 9 sektor industri menurut klasifikasi industri saham Jakarta dari 1 Januari 2015 hingga 1 Juni 2020, hasil menunjukkan indikasi perilaku menggiring pada sektor industri yang berbeda sesuai dengan periode horizon investasi yang diamati dari keseluruhan. periode (1 Januari 2015 hingga 1 Juni 2020), sebelum periode wabah COVID-19 (1 Januari 2015 hingga 29 Januari 2020), dan setelah periode wabah COVID-19 (30 Januari 2020). Lebih lanjut, studi ini mengkaji perilaku “herding” pada kondisi pasar bullish dan bearish, dimana hasilnya menunjukkan bahwa investor lebih rentan terhadap perilaku “herding” dalam kondisi pasar bearish.

This study examines the herding behavior at the industry level according to the IDX JASICA. The purpose of this study is to examine the herding behavior during the pre-and post-coronavirus disease 2019 (COVID-19) pandemic outbreak period. The research from Dhall & Singh (2020) which uses a modification of the model proposed by E.C. Chang et al. (2000) is used as the main reference of this research to detect the herding behavior. Using daily stock closing prices of 76 firms, which constitute 9 industrial sectors according to the Jakarta Stock Industrial Classification from 1 January 2015 to 1 June 2020, the results show indication of herding behavior in differing industry sectors subject to observed investment horizon period of the whole period (1 January 2015 to 1 June 2020), before COVID-19 outbreak period (1 January 2015 to 29 January 2020), and after COVID-19 outbreak period (30 January 2020). Furthermore, this study investigates the herd during bull and bear market conditions, whereby the results show that investors are more prone to the herding behavior under bearish market conditions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Rompo Banne
"Penelitian ini mengungkapkan tentang bagaimana upaya mewujudkan citra yang baru dari Orang Tolaki di Sulawesi Tenggara. Otonomi Daerah sebagai suatu kebijakan pemerintah telah menjadi momentum bagi Orang Tolaki untuk menampilkan identitasnya yang baru. Usaha menampilkan citra baru yang dipelopori oleh para kelompok elite Tolaki ini terutama bertujuan untuk mengangkat posisi Orang Tolaki yang dianggap maijinal baik dari segi politik, ekonomi maupun pendidikan.
Manipulasi ide - ide kebudayaan kemudian dilakukan oleh elite melalui lembaga lembaga yang beratribut Tolaki, seperti Lembaga Adat Sarano Tolaki, Forum Komunikasi Generasi Muda Tolaki dan Tamalaki disesuaikan dengan kepentingan elite tersebut baik di bidang Politik, Ekonomi, Seni maupun dalam isu-isu peningkatan SDM. Penelitian yang sesuai dengan tradisi antropologi menggunakan metode kualitatif ini banyak bersentuhan dengan Practice dari Bourdieu. yaitu bahwa aktor memproduksi, mereproduksi dan memanipulasi simbol - simbol kebudayaan sesuai dengan kepentingannya di arena kontestasi. Elite - elite Tolaki juga melakukan reproduksi dau reinterpretasi simbol - simbol kebudayaan Tolaki agar dapat sesuai dengan tuntutan kehidupan (kepentingan).
Otonomi Daerah sebagai suatu kebijakan politik memberikan keberanian bagi elite Tolaki yang berada di pemerintahan untuk mengangkat kembali kebudayaan dan jatidiri Orang Tolaki dengan memberlakukan aturan - aturan yang akan menguntungkan bagi kernajuan kebudayaan Tolaki.
Tesis ini menggambarkan bagimana aktor - aktor menggunakan isu - isu Ketolakian untuk menjadikan tujuan - tujuan kelompok, faksi dan kubunya dianggap sebagai tujuan Orang Tolaki secara kolektif. Ketika suatu isu dianggap merugikan eksistensinya rnaka elite akan melakukan produksi wacana bahwa isu tersebut merupakan ancaman bagi eksistensi Orang Tolaki di arena tertentu, politik misalnya.
Tulisan ini juga menggambarkan hubungan antara aktor yang terlibat, dimana kelanjutan hubungan tersebut sangat tergantung pada kualitas hubungan antara aktor dalam mengusung tujuan - tujuan yang sama. Isu Kebudayaan yang mengemas agenda politik Iokal dan bagaimana aktor menggunakan isu kebudayaan untuk kepentingan eksistensialismenya menjadi tema utama tesis."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22355
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>