Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157370 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mitra Adriyanti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31344
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fatimah
"Penelitian mengenai persentase tutupan terumbu karang, komposisi bentuk koloni, dan keanekaragaman karang batu di lereng terumbu atas Pulau Panjang Besar telah dilakukan pada tanggal 11--13 November 2005. Sampel diambil dengan metode Quadrat Sampling Along Transect di lereng terumbu atas (upper reef slope) pada 4 stasiun, Barat Daya, Tenggara, Timur Laut, dan Barat Laut. Kondisi terumbu karang Pulau Panjang Besar dikategorikan buruk dengan persentase tutupan karang batu hidup kurang dari 25%. Komposisi bentuk koloni karang batu didominasi oleh bentuk koloni bercabang di Stasiun Barat Laut, Barat Daya, dan Tenggara. Bentuk koloni masif mendominasi di Stasiun Timur Laut. Karang batu yang ditemukan sebanyak 20 marga dengan rata-rata indeks keanekaragaman sebesar 1,01 di Stasiun Tenggara; 0,80 di Stasiun Timur Laut; 0,64 di Stasiun Barat Daya; dan 0,34 di Stasiun Barat Laut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wapalley, Lydia Ingeline
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31362
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska F. Primastuti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
S31195
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toni
"Pengambilan data penelitian tentang perbandingan struktur komunitas karang batu di lereng terumbu Pulau Pramuka dan Pulau Penjaliran Timur, Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu (TNLKS) telah dilakukan pada bulan Juni 2008. Penentuan stasiun penelitian dilakukan dengan cara haphazard selection. Penentuan jumlah unit kuadrat minimum di kedua lokasi penelitian dilakukan dengan menggunakan metode sampling dua tahap. Pengambilan data karang batu dengan menggunakan metode visual quadrat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah marga karang batu yang ditemukan di P. Pramuka sebanyak 14 marga yang termasuk ke dalam 7 famili, sedangkan 20 marga yang termasuk 10 famili terdapat di P. Penjaliran Timur. Acropora adalah karang batu utama penyusun ekosistem terumbu karang di P. Pramuka dan P. Penjaliran Timur karena memiliki Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi, yaitu sebesar 86, 10% dan 58, 63%. Indeks keanekaragaman, kemerataan, dan dominansi marga karang batu di P. Pramuka dan P. Penjaliran Timur berturut-turut adalah1,93; 0,73; dan 0,18, sedangkan di P. Penjaliran Timur sebesar 2,14; 0,71; dan 0,26. Tingkat kesamaan marga karang batu di P. Pramuka dan P. Penjaliran Timur, yaitu 75%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S31508
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Nurdin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31363
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aurellia Azahra Syahalan
"Keberadaan ekosistem terumbu karang berperan penting secara ekologis karena menjadi sumber kehidupan bagi berbagai biota laut. Penurunan kualitas ekosistem terumbu karang di Indonesia, disebabkan oleh aktivitas manusia dan pengaruh alam. Penelitian dilakukan di empat stasiun Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu (Utara, Timur, Selatan, dan Barat). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi kesehatan terumbu karang dengan mengetahui persentase tutupan dan warna terumbu karang, mengidentifikasi bentuk koloni terumbu karang, serta menganalisis dominansi, keanekaragaman dan keseragaman karang. Metode yang digunakan yaitu metode Underwater Photo Transect (UPT) dan dianalisis menggunakan software CPCe (Coral Point Count with Excel extension), lalu metode CoralWatch (CW) dengan Coral Health Chart, serta perhitungan indeks dominansi (Simpson), keanekaragaman (Shannon-Wiener), dan keseragaman (E). Analisis CPCe menunjukkan bahwa tutupan persentase terumbu karang berada pada kategori sedang (30,87-42,20%). Analisis CoralWatch menunjukkan Stasiun 1, 2, dan 4 mayoritas terumbu karangnya mengalami stres dengan persentase karang sehat masing-masing sebesar 29,36%, 9,23%, dan 15,22%, sedangkan Stasiun 3 memiliki proporsi karang sehat lebih tinggi (35.65%).  Ditemukan 10 bentuk koloni karang, Coral Massive mendominasi di Stasiun 1 (50), Stasiun 2 (69), dan Stasiun 3 (19). Stasiun 4 di dominasi oleh Coral Foliose (34). Hasil analisis indeks biodiversitas terumbu karang berada pada kategori dominansi rendah (0,25), keanekaragaman sedang (2,47), dan keseragaman rendah (0,36).

The existence of coral reef ecosystems plays an important role ecologically because it is a source of life for various marine biota. The quality of coral reef ecosystems in Indonesia can decline, due to human activities and natural influences. The research was conducted at four stations on Pramuka Island, Seribu Islands (North, East, South and West). This research aims to analyze the health condition of coral reefs by knowing the percentage of coral cover and color, identifying the shape of coral reef lifeform, and analyzing coral dominance, diversity and uniformity. The method used is method Underwater Photo Transect (UPT) and analyzed using CPCe software (Coral Point Count with Excel extension), method CoralWatch (CW) with Coral Health Chart, as well as calculation of dominance (Simpson), diversity (Shannon-Wiener) and uniformity (E) indices. CPCe analysis shows that the percentage cover of coral reefs is in the medium category (30.87-42.20%). CoralWatch analysis shows that Stations 1, 2, and 4 have the majority of coral reefs experiencing stress with healthy coral percentages of 29.36%, 9.23%, and 15.22%, respectively, while Station 3 has a higher proportion of healthy corals (35.65%). About 10 lifeform were found, Coral Massive are dominating at Station 1 (50), Station 2 (69), and Station 3 (19). Station 4 is dominated by Coral Foliose (34). The results of the coral reef biodiversity index analysis are in the categories of low dominance (0,25), medium diversity (2.47), and low uniformity (0.36)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasman
"Penelitian mengenai Nudibranchia di terumbu karang Pulau Pramuka dan Karang Lebar, Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu telah dilakukan pada bulan November dan Desember 2000 serta bulan Januari 2001. Sebanyak 18 jenis Nudibranchia (4 Suku) ditemukan tersebar pada kedalaman 20-80 kaki (6-25 meter). Jenis-jenis dari suku Phyllidiidae (13 jenis) merupakan jenis yang paling sering dijumpai dan paling banyak jumlah individunya serta tersebar di berbagai kedalaman. Secara umum, jenis jenis Nudibranchia paling banyak dijumpai di kedalaman 50-60 kaki. Jumlah jenis Nudibranchia yang ditemukan akan menurun pada kedalaman yang kurang (20-40 kaki) dan lebih (70-80 kaki) dari 50-60 kaki. Pengamatan pemangsaan salah satu jenis Nudibranchia memberikan hasil catatan pertama (first record) pemangsaan Phyllidia varicosa terhadap sponge Axinyssa cf. aculeata. Teramatinya bekas pemangsaan pada sponge juga merupakan catatan pertama (first record)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian mengenai kondisi tutupan karang di perairan Pulau Panjang
Besar, Kepulauan Seribu telah dilakukan pada tanggal 9--13 November 2005.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi tutupan karang di Perairan
Pulau Panjang Besar, Kepulauan Seribu. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan metode Line Intercept Transect. Hasil penelitian menunjukkan
kondisi terumbu karang pada kedalaman 3 m berada dalam kondisi rusak
(tutupan 10,86--16,10%) kecuali di sisi Barat Laut (43,31%) yang berada
dalam kondisi sedang. Terumbu karang pada kedalaman 8 m berada dalam
kondisi rusak dengan angka tutupan tertinggi di sisi Barat Daya (14,86%).
Bentuk koloni bercabang mendominasi pada kedalaman 3 m dan bentuk
koloni masif mendominasi pada kedalaman 8 m. Kondisi tutupan karang di
sebagian besar perairan Pulau Panjang Besar berada dalam kondisi rusak,
sedangkan lokasi yang memiliki kondisi sedang adalah sisi Barat Laut."
Universitas Indonesia, 2006
S31393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Alvi Rahman
"Kepulauan Seribu dikenal sebagai sektor pariwisata, terutama wisata bahari dan memiliki kondisi oseanografi yang optimal untuk kesesuaian terumbu karang. Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKS) adalah kawasan sebagai bentuk upaya konservasi ekosistem terumbu karang dan spesies lainnya, dengan beberapa zonasi pemanfaatan kawasan di dalamnya. Pemanfaatan setiap zonasi di TNKS mempengaruhi kondisi lingkungan di darat dan di laut, termasuk terumbu karang. Setiap zona memiliki masalah atau tekanan yang berbeda baik dari faktor alam atau aktivitas manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis distribusi terumbu karang dan perbedaan yang terkait dengan karakteristik fisik perairan di setiap zonasi di Taman Nasional Kepulauan Seribu. Distribusi terumbu karang diperoleh dengan menggunakan metode Koreksi Kolom Air yang diproses menggunakan citra Sentinel-2A. Setelah itu, pengolahan data variabel penelitian dilakukan dengan menggunakan batimetri, suhu, arus laut dan data kecerahan laut. Analisis deskriptif spasial digunakan dalam penelitian ini untuk menjelaskan pola distribusi terumbu karang di zona TNKS. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa pola penyebaran terumbu karang di Pulau Belanda berpusat di Timur Laut sedangkan di Pulau Bira Besar dan Pulau Pramuka tersebar merata di sepanjang rataan terumbu. Persentase tertinggi dari distribusi terumbu karang ditemukan di zona inti & perlindungan, yang setara dengan 6% dari semua wilayah habitat bentik di pulau penelitian. Selain itu, inter-zoning memiliki karakteristik kecerahan dan kedalaman yang bervariasi sesuai dengan lokasi geografi.

The Thousand Islands is known as the tourism sector, especially marine tourism and has optimal oceanographic conditions for the suitability of coral reefs. Thousand Islands National Park (TNKS) is an area as a form of conservation efforts for coral reef ecosystems and other species, with some zoning utilization of the area in it. The use of each zoning in KSNP affects the environmental conditions on land and at sea, including coral reefs. Each zone has a problem or pressure that is different from either natural factors or human activities. The purpose of this study was to analyze the distribution of coral reefs and differences related to the physical characteristics of the waters in each zoning in the Thousand Islands National Park. The distribution of coral reefs was obtained by using the Water Column Correction method which was processed using Sentinel-2A imagery. After that, the processing of research variable data is carried out using bathymetry, temperature, ocean currents and sea brightness data. Spatial descriptive analysis was used in this study to explain the distribution pattern of coral reefs in the TNKS zone. In this study it was found that the distribution pattern of coral reefs on the Dutch Island was centered in the Northeast while in Bira Besar Island and Pramuka Island were spread evenly along the reef flats. The highest percentage of coral reef distribution is found in the core & protection zones, which is equivalent to 6% of all benthic habitat areas on the research island. In addition, inter-zoning has brightness and depth characteristics that vary according to geographical location."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>