Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142046 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sidabutar, T. Rosalyn
"ABSTRAK
Penelitian laboratorium tentang aktivitas antimikotik suatu disinfektan baru Dessin LC-80 telah dilakukan terhadap beberapa jenis jamur dan ragi misalnya Aspergillus Diger Rhizopus Sp. Geotrichum candidum, pennicillium sp. ragi saccha romyces cerevisiae dan pichia mebranaefaciens, yang dapat dianggap sebagai pencemar dalam pabrik makanan dan minuman. Dessin LC-80 mengandung H2O2 50% (80 bagian), asam asetat (12 bagian), zat penambah tertentu untuk menstabilkan H2O2 (1 bagian) dan air (7 bagian) konsentrasi pemakaian yang dianjurkan Dessin LC-80 ini berkisar antara 0,3%sampai 2,5% tetapi data yang pasti mengenai aktivitas antimikotik disinfektan itu dianggap masih diperlukan. Tes untuk pengujian aktivitas antimikotik dilakukan dengan penentuan koefisien tenol dan teknik pengenceran plat tuang untuk menetapkan prosentase kematian jamur dan ragi uji. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa dessin LC-80 mempunya koefisien fenol sebesar 2,73 terhadap trichophyton mentagrophites dan memperlihatkan prosentase kematian sebesar 100 pada kensentrasi pemakaian 0,3% dampai 2,5% yang dilakukan bertutrut-turut selama 2,5,10,15 menit terhadap jamur Aspergillus niger, rhizopus sp. ragi saccharomices cerevisae dan phicia membranaefaciens. sedangkan geotrichum candidum dan penichillium sp. memperlihatkan prosentase kematian sebesar 100 pada konsentrasi 1,25% dan 0,625% berturut-turut dalam waktu 10 menit."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayat Heryati
"ABSTRAK
Cassia alata, sebenarnya sudah dikenal sejak dahulu sebagai tanaman obat. Dalam percobaan ini telah dilakukan penelitian laboratorium untuk mengetahui ada atau tidak adanya antibakteri dan antijamur dari daun Cassia alata Linn terhadap beberapa jasad renik patogen yang dapat menimbulkan infeksi terhadap kulit. Penelitian tersebut berdasarkan pada perhitungan jumlah koloni kuman yang dapat tumbuh pada plat tuangan setelah dicampur dengan infuss daun Cassia alata Linn dengan membandingkannya dengan jumlah kuman yang dapat tumbuh tanpa dicampur dengan infusa daun tersebut. Dari hasil percobaan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa daun Cassia alata Linn mengandung zat yang bersifat antibakteri pada konsentrasi palin kecil 10 ° dan tidak memperlihatkan adanya efek antijamur."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1980
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miegawati
"ABSTRAK
Suatu disinfektan baru dengan nama dagang "Dessin LC80" telah diprcduksi dan diperkenalkan yang selanjutnya digunakan untuk mensterilkan pelbagaipipa, tangki dan peralatandari mesin yang dibangun dalam pabrik makanan dan minuinan terutama yang memproduksi bir, minuman biasa dan susu.
Telah diketahui, bahwa Dessin LC80 mengandung berturut-turut H202 50% (80 bagian), asam asetat ( 12 bagian ), aditif tertentu untuk menstabilkan H 202 (1 bagian) dan air (7 bagian). Sebagai petunjuk pernakaian dari Dessia LC80, telah dianjurkan konsentrasj vane berkisar antara 0,3% dan 2,5%. WalauDun demikian, data yarrg past mengenai aktvta antiDaxtarl ear' sinfektan dianggap masih dipeniukan.
Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka suatu
perielitian laboratonium telah dilaksanakan, untuk mernoelajani dan mengadakan evaluasi mengenai aktivitas antibakteni yang pas tidani Dessin LC8O terhadap mikroorganisrne benikut seperti Salmonella typhimunium, Sta phylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa dan Aerobacter aerocenes, yang sernuanyadianggap sebagai kuman pencemar yang paling sening ditemukan dalam pabrik makanan dan minuinan.
Sebagai kesimpulan akhir dapat diarnbil, adanya fakta,bahwa Dessin LC80, rneinang sesungguhnya mernpunyai aktivitas antibakteri yang kuat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bangun, Merekta
"RSUD Argamakmur adalah satu-satunya rumah sakit milik pemerintah tipe C dan merupakan rujukan bagi pelayanan kesehatan di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. Akibat krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 sampai sekarang menyebabkan kemampuan pemerintah untuk memberikan subsidi kepada pelayanan kesehatan khususnya rumah sakit semakin terbatas. Terbatasnya subsidi tersebut menyebabkan RSUD Argamakmur mengalami kesulitan dalam pengelolaan dan pembiayaan keuangannya. Instalasi laboratorium yang berfungsi sebagai penunjang medis, pendukung fungsi rujukan rumah sakit dan pusat pendapatan (revenue censer) merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan yang paling terkena dampak pennasalahan keuangan tersebut.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Utara memberikan peluang kepada RSUD Argamakmur untuk menjadi unit swadana. Berkenaan dengan itu rumah sakit diminta untuk melakukan persiapan-persiapan dimana salah satunya adalah perbaikan pola tarif. Permasalahannya adalah belum pernah dilakukan analisis biaya di Instalasi Laboratorium RSUD Argamakmur, sehingga tarif yang berlaku belum diketahui apakah sesuai dengan biaya satuan (unit cost).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah pemeriksaan per jenis pemeriksaan laboratoriuan masih rendah (rata-rata 19,2%). Tarif yang berlaku saat ini lebih rendah daripada biaya satuan, dimana biaya satuan aktual rata-rata lebih tinggi 261% dan biaya satuan normatif rata-rata lebih tinggi 182% per jenis pemeriksaan.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh alternatif tarif yang rasional untuk 12 jenis pemeriksaan laboratoriuin di Instalasi Laboratorium RSUD Argamakmur sebagai berikut. Pertama, alternatif tarif dengan subsidi biaya tetap (fixed cost) dan gaji, ditujukan bagi tarif pelayanan kelas III, akan terjadi peningkatan tarif rata-rata sebesar 88, 7% per jenis pemeriksaan. Kedua, alternatif tarif dengan subsidi biaya tetap (fixed cont) dan gaji dengan kebijakan subsidi silang, ditujukan bagi tarif pelayanan kelas El, I, WP, akan terjadi peningkatan tarif rata-rata sebesar 143,34% per jenis pemeriksaan dari tarif yang berlaku saat ini. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi rujukan bagi RSUD Argamalunur untuk melakukan penyesuaian tarif di Instalasi Laboratoriumnya.

Rational Pricing Analysis For Laboratory Examination in Argamakmur General District Hospital North Bengkulu 2001Argamakmur General District Hospital is the only Government Hospital Type C and referral hospital for Region of North Bengkulu District. Since economic crisis in 1997 Government prosided only limited subsidy for health services including for hospital. Limited subsidy caused Argamakmur General District Hospital faced the difficulties to operate and support the activities. Laboratory unit with its function to support medical services, ancillary service for referral hospital and revenue center has gotten his impact due to this financial problem.
To overcome that problem the Regional Government of North Bengkulu has given the Argamakmur District Hospital an opportunity to be converted as autonomous hospital. The hospital should have preparatory activities, including price setting, The problem. is there is no cost analysis on Laboratory Unit. yet price was set up without considering the unit cost of services.
This study was an operational study using cost analysis approach for clinical laboratory examination activities in Argamakmur General District Hospital; the study used Activity Based Costing method.
The study showed that total output for each examination were still low (49,2% on average). Current price was lower than unit cost where actual unit cost was higher 262% than the price and normative unit cost was 182% higher current price. The study showed that rational pricing for 12 laboratory examinations were. as followed. First, alternative price with subsidy faced cost and salary was set up for class III wards. Therefore, average price will increase 88,72% for each examination. Secondly alternative price with subsidy for fixed cost and salary implicitly includes cross subsidy was setup for class II, I and VIP wards in general average price will increase 143,34% for each examination.
Findings of the study are expected to be implemented for Argamakmur General District Hospital to adjust the current price at laboratory unit.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T1130
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Upaya pemeliharaan dan pengembangbiakan Mansonia uniformis di laboratorium, sampai saat ini belum memperoleh hasil yang memuaskan karena ditemukan beberapa kendala. Salah satu di antaranya tersedianya makanan (mikroorganisme) dalam medium pemeliharaan. Suatu penelitian telah dilakukan di laboratorium Stasiun Penelitian Vektor Penyakit untuk memelihara dan mengembangbiakkan Ma.uniformis dengan memberi makanan tambahan berupa ragi tape dan ragi roti. Hasil penelitian menunjukkan persentase nyamuk dewasa yang dihasilkan dengan pemberian makanan tambahan ragi tape dan ragi roti berturut-turut 27,8% dan 36,3%, sehingga ragi tape dapat digunakan sebagai pengganti ragi roti impor untuk pemeliharaan jentik Ma.uniformis di laboratorium."
MPARIN 6 (1-2) 1993
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ema Viaza
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian efek anti jamur dari Zingiber Of ficinale Roscoe terhadap jamur Trichophyton men tagrophy tes, Trichophyton rubrum dan microsporum canis, dengan menentukan zona hambatan pertumbuhan jamur secara cakram dan kadar hambat minimal secara pengenceran tabung. Dari hasil penelitian diperoleh jamur Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton rubrum dan microsporum canis memberikan kadar hambat minimum sebaqai berikut 6,25 mg/ml, 12,5 mg/ml dan 6,25 mg/ml. Berdasarkan zona hambatan yang diperoleh, efek anti jamur tertinggi diberikan terhadap jamur Trichophyton mentagrophytes kemudian disusul Trichophyton rubrum dan Nicrosporum canis
ABSTRACT
It ha been carried out to study the effct of anti fungi of Zingiber officinale Roscoe against the dermatophyta fungi such as, Trichophyton nien tagrophytes. Trichophytori rubrum and Microsporum canis, determined the growth inhibitation zone by the dies inethode and determined the minimum inhibitation concentration b y the dilution tube method. The result of this study shows that Tnichophyton inentagrophytes. Trichophyton rubrum and Microsporum canis give the minimum inhibitation concentration respectively 6.25 mg/ml, 12.5 mg/ml and 6.25 mg/ml. According to the growth inhibitation zone, Tnichophyton inentagrophytes gives the highest diameter of the growth inhibitation zone compares to the other two fungsi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Widiahwati Sudiro
"ABSTRAK
Berbagai jenis tumbuhan dipakai untuk mengobati haemorrhoid, antara lain jenis-jenis berikut yang umum didapat dengan mudah di Indonesia : Allium odorum Linn., Bryophyllum cali cynum Saliab., Clerodendron calamitosum Linn., Coleus atropur pureus Benth., EcLipta alba Hassk. dan Nasturtium officinale R.Br. Jenis-jenis tersebut belum banyak diketahui kandungan kimianya, karena itu perlu diadakan penelitian kimia terhadap keenam jenis tumbuhan tersebut. Untuk keperluan tersebut dalam penelitian ini telah dilakukan pemeriksaan pendahuluan terhadap ekstrak air dan petroleum eter, juga dilakukan pemeriksaan lanjutan menggunakan ekatrak etanol terhadap berhagai golongan senyawa, seperti glikosida, antrakinon, saporiin, flavonoid, sterol dan tanin, kemudian di ikuti dengan pemeriksaan kromatografi lapisan tipis Dan hasil-hasil percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa senyawa-senyawa sterol dan fenol terdapat pada keenam jenis tumbuhan yang diperiksa; Senyawa-senyawa glikosida dan flavonoid terdapat pada semua jenis tumbuhan, kecuali Alliwn odorum Linn. Sebaliknya saponin hanya terdapat pada Eclipta alba Hassk., sedangkan antrakinoz, dan tanin hanya terdapat pada Coleus atropurpureus Benth."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1981
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aan Risma Lili N.
"The novel compounds of 3-hydroxypicolinyl serine penthyl penthanoyl ester (PSPPE) and 3-hydroxypicolinyl serine hexyl hexanoyl ester (PSHHE) were obtained from modification of the UK-3A that had been known to inhibit cancer cells growth. From this research it is expected to obtain analogous compounds that have higher activities. Synthesis of these compounds were carried out in three steps. The first step was esterification of L-serine with penthanol and hexanol using p-toluenesulfonic acid as catalyst in benzene yielded 72,4% and 84,6% of L-serine penthyl esther p-TsOH (LSPE) and L-serine hexyl esther p-TsOH (LSHE) respectively. The second step was amidation of LSPE and LSHE with 3-hydroxypicolinic acid using DCC/DMAP as activator/catalyst in pyridine yielded 3-hydroxypicolinyl serine penthyl ester (PSPE) 73,5% and 3-hydroxypicolinyl serine hexyl ester (PSHE) 74,6%. The third step was esterification of PSPE with pentanoic acid using DCC/DMAP as activator/catalyst in chloroform yielded 71,8% of 3-hydroxypicolinyl serine penthyl pentanoyl esther (PSPPE) and PSHE with hexanoic acid yielded 70,1% of 3-hydroxypicolinyl serine hexyl hexanoyl esther (PSHHE). The LC50 value of toxicity of PSPPE and PSHHE were 509.6 μg/mL and 443.2 μg/mL respectively. The IC50 of cytotoxicity of PSPPE and PSHHE on Murine leukemia P-388 cells were 23.5 μg/mL and 23.0μg/mL respectively and indicated that PSPPE and PSHHE have higher activity than UK-3A.

Senyawa 3-hidroksipikolinil serin pentil pentanoil ester (PSPPE) dan 3-hidroksipikolinil serin heksil heksanoil ester (PSHHE) adalah senyawa baru yang merupakan modifikasi dari struktur molekul senyawa UK-3A yang diketahui mempunyai aktivitas menghambat pertumbuhan sel kanker. Hasil penelitian ini diharapkan akan diperoleh senyawa analog UK-3A yang lebih aktif. Sintesis senyawa analog UK-3A tersebut dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah reaksi esterifikasi antara L-serin dengan pentanol dan heksanol dengan pelarut benzene dan katalis p-toluensulfonat. Masing-masing reaksi menghasilkan Lserin pentil ester p-TsOH (LSPE) sebesar 72,4% dan L-serin heksil ester p-TsOH(LSHE) 84,6%. Tahap kedua adalah reaksi amidasi antara LSPE dan LSHE dengan asam 3-hidroksipikolinat menggunakan pelarut piridin dan aktivator/katalisator DCC/DMAP menghasilkan 3-hidroksipikolinil serin pentil ester (PSPE) sebesar 73,5% dan 3-hidroksipikolinil serin heksil ester (PSHE) sebesar 74,6 %. Tahap ketiga adalah reaksi esterifikasi mrenggunakan pelarut kloroform dan aktivator/katalisator DCC/DMAP antara PSPE dengan asam pentanoat menghasilkan 3-hidroksipikolinil serin pentil pentanoil ester (PSPPE) sebesar 71,8%, antara PSHE dengan asam heksanoat menghasilkan 3-hidroksipikolinil serin heksil heksanoil ester (PSHHE) sebesar 70,1%. Hasil uji toksisitas terhadap larva udang Artemia salina L. menunjukkan nilai LC50 PSPPE 509,6 μg/mL dan PSHHE 443,2 μg/mL .Nilai IC50 hasil uji sitotoksisitas terhadap sel Murine Leukimia P-388 menunjukkan senyawa hasil sintesis mempunyai aktivitas lebih tinggi dibandingkan dengan senyawa UK-3A (IC50 38 μg/mL) yaitu 23,5 μg/mL dan 23,0 μg/mL berturut-turut untuk senyawa PSPPE dan PSHHE."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 1994
S31980
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasbi Aulia Ahmad
"Pencemaran udara dalam ruangan merupakan masalah penting yang harus diperhatikan. Jamur udara ialah salah satu pencemar udara dalam ruangan. Tujuan penelitian ini ialah mengukur dan menganalisis perbedaan konsentrasi jamur udara, menganalisis suhu, kelembaban, dan kepadatan hunian yang mempengaruhi konsentrasi jamur udara di beberapa jenis hunian, dan menganalisis hubungan pengetahuan, sikap, dan perilaku penghuni indekos terhadap konsentrasi jamur udara di indekos. Sampel jamur udara diambil dengan alat EMS E6-Single Stage yang diisi dengan media jamur MEA. Sampel penelitian berjumlah 79 (18 di indekos, 31 di rumah tapak, dan 30 di apartemen). Pengambilan sampel dilakukan 1 menit untuk setiap sampel. Jamur diinkubasi selama 48-72 jam dengan suhu ±29 oC. Perhitungan statistik menggunakan software SPSS versi 24. Hasil pengukuran konsentrasi jamur rata-rata di indekos, rumah tapak, dan apartemen masing-masing sebesar 1.046±413 CFU/m3, 825±241 CFU/m3, dan 294±55 CFU/m3. Kelembaban mempengaruhi konsentrasi jamur udara di rumah tapak (r=0,911) dan apartemen (r=0,521). Kepadatan hunian mempengaruhi konsentrasi jamur di rumah tapak (r=0,553) dan apartemen (r=0,459). Suhu tidak mempengaruhi konsentrasi jamur di seluruh jenis hunian (p>0,05). Perilaku membuka jendela kamar mempengaruhi konsentrasi jamur udara di indekos (r=0,477). Pengetahuan dan sikap tidak mempengaruhi konsentrasi jamur di indekos (p>0,05). Konsentrasi jamur udara tertinggi berada di jenis hunian indekos

Indoor air pollution is a major problem that needs to be concerned. Airborne fungi is one of the indoor air pollutants. This research aims to measure and analyses airborne fungi concentration, analyses temperature, and relative humidity, and occupancy density that influenced airborne fungi concentration, and analyses the relationship between knowledge, attitude, and behavior of boarding house occupants to airborne fungi concentration in boarding house. Samples are taken with EMS E6-Single Stage which is filled with MEA. The amount of samples are 79 (18 in boarding house, 31 in homes, and 30 in apartments) with duration 1 minute of each samples and incubated for for 48-72 hours (±29 oC). SPSS is used to calculate statistical analyses. Mean airborne fungi concentrations for boarding houses, homes, and apartments respectively are 1,046±413 CFU/m3, 825±241 CFU/m3, and 294±55 CFU/m3. Relative humidity influenced airborne fungi concentration in homes (r=0,911) and apartments (r=0,521). Occupancy density influenced airborne fungi concentration in homes (r=0,553) and apartments (r=0,459). Temperature does not influence airborne fungi in any residence types (p>0,05). Opening room window influenced airborne fungi concentration in boarding house (r=0,477). Knowledge and attitude does not influence airborne fungi in boarding house (p>0,05). The highest airborne fungi concentration is in boarding house."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>