Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5666 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Machitah
"ABSTRAK
Telah dilakukan suatu pemeriksaan kecepatan melarut dan kecepatan absorpsi secara in vitro terhadap dua sampel Paracetamol 500 mg. Pemeriksaan kecepatan melarut dilakukan dengan alat solubility simulator, dalam cairan lambung buatan pH 1,2 dan pH 3,0. Jumlah Paracetamol yang terlarut dalam Medium disolusi ditentukan dengan spektrofotometri pada panjang gelombang 243 nm. Dari hasil pemeriksaan ini, didapatkan kecepatan melarut dan dua tablet Paracetamol yang diperiksa menunjukkan perbedaan, misalnya pada tablet A, jumlah maksimum zat yang melarut tercapai pada menit ke 30, sedangkan untuk tablet B jumlah maksimum yang melarut dicapai pada menit ke 48. Profil melarut kedua sampel ini, cukup baik dimana terjadi kenaikan jumlah melarut yang cukup tajam dari menit ke 6 sampai ke 18. Pemeriksaan kecepatan absorpsi dilakukan dengan menggunakan alat absorption simulator dalam cairan lambung buatan pH 1,2 dan pH 3,0; cairan usus buatan pH 6,5, yang dimasukan kedalam cairan plasma buatan pH 7,5 dengan melalui lapisan lemak. Dari hasil pemeniksaan ini, didapatkan bahwa kecepatan absorpsi dan tablet Paracetamol yang diperiksa menunjukan perbedaan bermakna secara statistik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nafri Yenny
"ABSTRAK
Telah dilakukan pemeriksaan kecepatan melarut dan kecepatan absorpsi secara in vitro dengan data solubility simulator dan absorption simulator terhadap 3 sampel bronkodilatar, yaitu : Ursiprenalin tablet, Salbutamol tablet, dan Efe drin tablet. Pemeriksaan kecepatan melarut dengan alat solubility simulator, dilakukan dalam cairan lambung buatan pH 1,2 dan pH 3,0. Dan hasil pemeriksaan didapatkan hasil yang hampir sama antara pH 1,2 dan pH 3,0 untuk ketiga sampel bronkodilator ini, Jumlah maksimum zat yang melarut dicapai pada menit ke 30; dan profil melarutnya juga cukup baik, dimana terjadi kenaikan jumlah melarut yang cukup tajam dan menit ke 6 sampai ke 18. Pemeriksaan kecepatan absorpsi dengan alat absorption simulator dilakukan dalam cairan lambung buatan pH 1,2 dan pH 3,0, dalam cairan usus buatan pH 6,5 kedalam cairan plasma buatan pH 7,5. Dan hasil pemeriksaan didapatkan kecepatan absorpsi dan Orsiprenalin tablet dalam cairan lambung buatan pH 1,2 lambat, dalam cairan lambung buatan pH 3,0 sedang, dan dalam cairan usus buatan pH 6,5 juga sedang; untuk Salbutamol tablet dalam cairan lambung buatan pH 1,2 lambat, dalam cairan lambung buatan pH 3,0 sedang, dan dalam cairan usus buatan pH 6,5 cepat; dan untuk Efednin tablet, dalam cairan lambung buatan pH 1,2 dan pH 3,0 sedang, dalam cairan usus buatan pH. 6,5 cepat. Kurva absorpsi dan ketiga sampel bronkodilator ini dan cairan lambung dan usus buatan kedalam cairan plasma buatan melalui suatu membran lemak menyerupai tipe difusi pasif."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1985
S31913
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erni Widhyastari
"Bioavailabilitas memiliki arti yang penting dalam peni
laian mutu obat. Secara sederhana bioavailabilitas dijabar-
• kan sebagai kecepatan danjumlah relatif obat yang diabsor
si dari bentuk sediaannya ke d.alam sirkulasi sisternik. Proses
pelepasan obat dalam bentuk padat yang d.iberikan secara
oral di dalam tubuh, berkaitan dengan proses melarut dan ke
cepatan absorpsi dari obat tersebut. Untuk itu dilakukan pt
nieniksaan laju larut dan kecepatan absorpsi dengan alat .simulator
kelarutan dan simulator absorpsi.
Pémeriksaan laju larut•dari kapsul kmoksisilina, sebagai
media digunakan cairan lanibung buatan pH 1,2 dan pfl 3
dengan putaran labu disolusi 1,2 rpm dan suhu labu diatu.r
sehingga berkisar antara 35 0 - 390 ,
selang waktu 6 menit
sampel diambil dari labu disolusi. Jumlah Amoksisilina yang
terlarut dalam medium disolusi ditentukan dengan Spektrofotometri
dengan panjanggelombang Liaksimum 320 mn. Profildi
solusi. kapsul A.moksisilina yang diperiksa menyerupai tipe
nondisintegrating tablet dengan proses pelepasan zat akti±'
bergantung pada.fonmulasi, komposisi dan proses pembuatan.
Kecepatan absorpsi diukur dengan menggunakan alat simu
lator absorpsi dengan melarutkan zat aktif kmksisilina dalam
medium cairan lambung buatan pH 1,2 dan 3 , cairan Usus
buatan pH 6,5 yang dimasukkan ke dalam medium plasma b
atan pH 7,4 dengan melalui lapisan lernak buatan. 3etiap 30 menit, sehingga menit ke-150 sampel dari tiap-tiap cairan
dianibil, kernudian kadarnya dipeniksa secara 3pektrofotome -
tri dengan panjang gelombang maksirnum 320 rim.
Hasil percobaan menujukkan bahwa kecepatan absorpsi da
ri kapsul Amoksisilina yang.diperiksa menunjukkan perbedaan
yang berrnakna secara statistik, clan tipe penyerapan Arnoksi
silina dari cairan lam-bung atau usus buatan ke dalam cairan
plasma buatan melalui suatu lapisan lemak kurvanya menyerupai
tipe difusi pasif."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
M.M. Mien Soemirah
"ABSTRAK
Sudah dilakukan penelitian penetapan kadar Kliokuinol dalam beberapa sediaan tablet secara spektrofotometri berdasarkan terbentuknya kompleks ion'Ferri dengan Kliokuinol. Dilakukan juga penelitian terhadap stabilitas kompleks yang terbentuk. Metode ini mudah dilakukan dan mempunyai ketelitian yang relatip baik.
ABSTRACT
It has been investigated on determination of Qlioquinol in some preparation of tablet by spectrophotometry, which is based on complex formation of ferric ion with Qlioquinol. Furthermore, the stability of formed complex has also been. investigated. This method is simple to carry out and has a relative good level of accuracy."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1983
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henhen Hernasih
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S33059
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Imelda Priana
"Ampisilin merupakan antibiotik golongan beta laktam, dikeluarkan dalam jumlah besar ( ± 90%) melalui urin dalam bentuk utuh atau tidak berubah. Penetapan kadar ampisilin dalam urin umumnya dilakukan dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT), untuk itu perlu dikembangkan metode dengan alat yang lebih sederhana seperti spektrofotometri. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimasi penetapan kadar ampisilin dalam urin secara spektrofotometri. Ampisilin akan bereaksi dengan natrium 1,2 naftoquinon-4- sulfonat dalam larutan buffer fosfat pH 9,5 menghasilkan warna coklat tua jernih, yang dianalisis dengan spektrofotometer visibel pada panjang gelombang maksimum 401 nm, dengan kondisi optimasi pH ± 9 dan lama reaksi 1 jam. Urin yang digunakan merupakan urin segar, agar tidak mempengaruhi stabilitas serapan. Pada kondisi optimum ini didapat nilai perolehan kembali dari hasil analisis sebesar 95,41 ? 110,53%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33132
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>