Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84768 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lukman
"Pembangunan desa adalah pembangunan yang dilaksanakan diwilayah pemorintahan terendah, yaitu desa atau kelurahan dengan ciri utama keikutsertaan masyarakatnya yang dilaksanakan secera langsung dalam bentuk swadaya gotong-royong (PEPRES 21, 1984). Adapun sasarannya 'menjadikan desa-desa yang maju den berkembang, sehingga masyarakat' desa memiliki taraf bidup dan tingkat kesejahteraan yang akan terus meningkat. Dikemukakan oleh Bintarto (1983), bahwa maju mundurnya desa dapat tergantung pada beberapa faktor, salah satu diantaranya adalah potensi nonfisik desa. Potensi nonfisik desa tentu tidak sama untuk tiap desa, karena liagkungan geografi dan keadaan penduduknya berbeda. Kenyataan ini akan mengakibatkan adanya perbedaan bagi desa yang bersangkutan, khususnya dalam hal kondisi desanya yakni: kaya, sedang dan miskin. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui penyebaran desa-desa kaya di kabupaten Subang, serta hubungan potensi nonfisik desa terhadap status desa (desa kaya). Sesuai dengan tujuan tersebut make pembahasan tulisan ini terbatas pada masalah: Dimana saja desa kayĆ  di kabupaten Subang, serta, faktor apakah yang paling berpengaruh terhadap status desa (desa kaya). Atas dasar masalah tersebut pada hipotesa dikemukakan: Faktor yang paling berpengaruh terbadap status desa adalah pamong desa. Untuk menjawab permasalahan diatas didkn analisa sebagai berikut: untuk mendapatkan status desa (kaya, sedang dan 'miskin) dipergunakan indikator, pendapatan per kapita, persentase rumah permanen, persentase jalan yang baik, persentase penduduk tamat sekolah dasar. Sedangkan untuk potensi non-fisik desa (baik, sedang dan buruk) diperoleh dari swadaya gotong-royong, kelembagaan desa, adat Istiadat, katagori lkmd den pamong desa. Metode pendekatan yang digunakan adalah analisa model matrik penilaian, korelasi pets dan analisa korelasi Karl Pearson. Setelah dihitung, diklasifikasi dan dianalisa diperoleh: desa yang termasuk dalam status desa kaya adalah: Sukamelang Pagaden, asuk dalain status desa keys adalab: Sukamelang
Pagaden, Lengkong, Marluk, Rancasari, Gempol, Blanka,
Ciberes, Parapatan, Sagalaherang, Kawungluwuk dan
Tambakan. Hubungan antare potensi desa terhadap
status desa erat, dengan besar r/kp. = 0 1 89. Pamong
desa merupakan faktor yang paling bepengaruh terhadap
status desa. Dengan demikian atas dasar kesimpulan
tersebut make hipotesa menunjukan kecenderungannya atau terbukti."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joni Haryadi D.
"Mangrove ecosystem has been studied by many researchers in several topics, such as mangrove density, litter production and decomposition rate, nutrients dynamic, and structure of aquatic organism communities. Since their studies are incomplete, the comprehensive study about mangrove ecology as a unity of vegetations, water and sediment environments, and their relationships on the aquatic organisms, specifically plankton and infernal macrobenthic need more attention. The research was conducted at Blanakan mangrove pond from March - October 2008 which diveded into 4 sampling site such as tambak terbuka (TB), tambak tumpang sari (TS), tambak tanah timbul (IT) and tambak perhutani (TP). The aims of this research were to know and to analysis; (1) standing stock, structure, and composition of mangrove vegetation at Blanakan mangrove pond, (2) production and decomposition of mangrove litter, (3) abiotic factors, (4) the potency of nutrients, (5) the structure of plankton and infaunal macrobenthic Blanakan mangrove pond."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
D1254
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Kapitono DJ.
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gigi Gunandi Indra Cahya
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai implementasi kebijakan pemilihan kepala desa
serentak yang merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk menganalisis
bagaimana implementasi kebijakan pemilihan kepala desa serentak di Kabupaten
Subang dan mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap implementasi
kebijakan pemilihan kepala desa serentak di Kabupaten Subang. Dengan
menggunakan metode kualitatif, penelitian ini menghasilkan beberapa temuan
penting yaitu terhambatnya pencairan dana bantuan penyelenggaraan pemilihan
kepala desa, sosialisasi kebijakan yang belum berjalan dengan baik, kualitas SDM
pelaksana implementasi kebijakan yang perlu ditingkatkan, mekanisme
penyelesaian sengketa atau permasalahan yang belum diatur dengan baik di
peraturan bupati. Dari sisi akademis, penelitian ini membuktikan bahwa konsep
implementasi kebijakan ternyata juga dipengaruhi oleh kontekslokal seperti dalam
penelitian ini yaitu faktor struktur politik lokal dan daya dukung masyarakat. Faktor
yang paling berpengaruh dalam implementasi kebijakan pilkades serentak ini
adalah faktor komunikasi, sumber daya pelaksana kebijakan dan struktur politik
lokal

ABSTRACT
This thesis deals with the implementation of the policy of concurrent village chief
elections which is the mandate of law number 6 Year 2014 of the village. The
purpose of performance of this research is to analyze how the implementation of
the policy of the village chief elections simultaneously in Subang and aware of the
factors that affect the implementation of the policy of the village chief elections
simultaneously in Subang. By using qualitative methods, the research produced
some important findings i.e. delays disbursement assistance conducting the election
of the village chief, the policy of socialization has not gone well, the quality of
human resource for implementing the policy implementation needs to be improved,
the dispute resolution mechanism or a problem that has not been regulated in the
regulation of the Regent. From the academic side, research is proving that the
concept of implementation policy turns out to be too influenced by the local context
as the factor structure of local political power and support of the community. The
most influential factor in the implementation of the policy of concurrent election
this factor is communication, implementing policies and resources of the local
political structure."
2016
T46763
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ika Rani Suciharjo
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S7711
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eki Karsani Apriliyadi
"ABSTRAK
Isu alih fungsi lahan telah menjadi perhatian banyak orang dan sering menjadi
tema penelitian. Dari beberapa studi tentang alih fungsi lahan, perhatian terhadap
isu alih fungsi lahan sawah menjadi kolam dirasa masih jarang. Penelitian ini
mengangkat isu alih fungsi lahan pertanian yang terjadi di desa Sumurgintung
seiring dengan begitu intensifnya kegiatan budidaya ikan mas yang dilakukan
petani. Alih fungsi lahan yang terjadi masih berada dalam ranah yang sama yaitu
masih dalam kegiatan pengolahan lahan yang produktif. Temuan lapangan
menunjukkan bahwa peristiwa alih fungsi lahan dari sawah menjadi kolam yang
secara massif terjadi pada tahun 90-an dipengaruhi oleh adanya intervensi pasar
seiring dengan adanya perkembangan kegiatan budidaya ikan di daerah Subang
Selatan sebagai sentra budidaya ikan kolam air deras dan perkembangan kegiatan
perikanan kolam jaring apung di Waduk Cirata dan Jatiluhur. Perubahan yang
terjadi tidak hanya perubahan dalam ekosistem lahan saja, tetapi juga menyangkut
perubahan sosial, ekonomi dan pengetahuan masyarakat itu sendiri. Temuan
lapangan lain pun menunjukkan bahwa pengetahuan teknis terkait dengan
pengelolaan kegiatan budidaya ikan menjadi hal penting yang harus dipahami
petani, ketika mereka melakukan alih fungsi lahan. Sehingga pengetahuan
tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap petani yang melakukan alih
fungsi lahan. Perubahan sawah menjadi kolam berimplikasi secara luas terhadap
kehidupan sosial ekonomi masyarakat itu sendiri. Oleh sebab itu untuk memahami
mengapa banyak lahan sawah yang berubah menjadi kolam dan pengetahuan apa
yang melatarbelakangi petani ketika mengalihfungsikan lahannya, dan apa
implikasinya terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat, penulis
menggunakan metode etnografi dengan pengamatan secara terlibat dan
wawancara mendalam

ABSTRACT
The Issue of land-use change becomes attention of many people and frequently
appears as theme of studies. Of the few studies of land-use change, attention to
issue of land-use change of paddy fields to ponds is still rare. This study focused
on issue of land-use change of farming land that occured in Sumurgintung village
along with the very intensive activities of bussines of golden fish fishery.The
land-use change which occured is still in the the same domain that is stil in
productive land processing activities. Some findings indicate that the event of
land-use change from paddy field to fish ponds which massively occured in 1990s
was influenced by the intervention of markets along with the growth of fisheries
activities in the Southern Subang as the centre of running water fisheries and the
growth of floating net fisheries activities in Cirata and Jatiluhur dam. The change
that occured is not just the change of ecosystem itself, but involving social,
economy, and community knowledge change. Some other findings indicate that
the technical knowledge of fisheries activities appear as important thing for farmer
to understand when they commit land-use change. So, that knowledge influenced
significantly to farmer who commit land-use change. The change of paddy fields
became ponds had implicated broadly to the social economic life of the
community itself. Therefore, in order to understand why many paddy fields
changed and became fish ponds and what knowledge which is the cause of farmer
commited land-use change, and what its implications to social economic life of
the community, I use ethnographic method with participation observation and indepth
interview."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Octavia
"ABSTRACT
Kabupaten Subang merupakan salah satu sentra perikanan di Provinsi Jawa Barat. Sebagai salah satu kawasan tambak terbesar, penting untuk menjaga kualitas perairan tambak di Blanakan, Kabupaten Subang. Produktivitas Primer dapaat digunakan untuk mengetahui kualitas suatu ekosistem, termasuk perairan tambak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai produktivitas primer serta kandungan unsur hara dan kelimpahan fitoplankton pad perairan tambak di Blanakan. Pengambilan sampel dilakukan pada tiga stasiun penelitian dan masing-masing terdiri dari 3 titik kedalaman, yaitu 0,5 m, 1 m, dan 1,5 m. Pembagian stasiun didasari pada vegetasi mangrove masing masing tambak, stasiun I memiliki vegetasi Avicennia marina, stasiun II Rhizopora mucronata, dan stasiun III memiliki vegetasi campuran kedua jenis dalam 1 tambak. Nilai produktivitas primer dilakukan menggunakan metode botol gelap-terang. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai produktivitas primer yang berkisar antara 152,083 ndash; 260,417 mgC/m3/hari dengan rata-rata tertinggi diperoleh pada stasiun I dan terendah pada stasiun III. Dari hasil uji statistik diketahui bahwa nilai produktivitas primer antar stasiun tidak berbeda signifikan. Berdasarkan hasil analisis korelasi pearsondiketahui bahwa produktivitas primer berkorelasi sangat kuat terhadap unsur hara nitrat, fosfat, klorofil-a dan kelimpahan fitoplankton.

ABSTRACT
Subang regency is one of the largest fisheries area in West Java. As one of the largest fishpond area in West Java, it is important to maintain the quality of fishpond area in Blanakan, Subang. Primary productivity can be used to defined the quality of an ecosystem include fishpond. The aim of this research was to measure the value of primary productivity in Blanakan fishpond, know the correlation among phytoplankton abundance, nitrate, phosphate, and chlorophyl a with primary productivity, and analyze the significance differences of primary productivity among three stations. The samples were collected from three sampling station based on its mangrove vegetation, station I consists of Avicennia marina, station II Rhizopora mucronata, while station III is a mixed mangrove vegetation fishpond consists of Avicennia marina and Rhizopora mucronata. Each of the stations were divided into three points based on different depth which consist of 0,5 meters, 1 meters, and 1,5 meters. The measurement of primary productivity was done by light dark bottle method. Meanwhile, the concentration of nitrate, phosphate and chloropyl a were measured by spectrophotometer method. The result showed that the value of primary productivity ranged from 152,083 to 260,417 mgC m3 day with the highest value obtained at station I and the lowest value at station III. According to statistical test, there is no significance differences of primary productivity value among three stations. Correlation analysis also showed that primary productivity was correlated strongly with niitrate, phosphate, chloropyl a and phytoplankton abundance. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S7565
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>