Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75496 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2004
S33988
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Mayasari
"Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat cepat, berdampak pada semakin berkembangnya bisnis telepon seluler di Indonesia. Dalam rangka mengantisipasi perkembangan teknologi tersebut, perlu dilakukan pembangunan infrastruktur dan noninfrastruktur telekomunikasi. Pembangunan fasilitas - fasilitas penunjang tersebut membutuhkan investasi yang sangat besar, namun tetap harus dilakukan karena pertumbuhan pasar pun sangat pesat.
Salah satu operator telepon seluler yang sangat berkembang di Indonesia adalah PT Indosat M3 . Perusahaan tersebut didirikan pada bulan Agustus 2001 oleh PT Indosat Tbk, berdasarkan Keputusan No. KP.247. Sebagai pendatang baru PT Indosat M3 telah mampu memposisikan dirinya pada peringkat keempat operator telepon seluler yang mempunyai pelanggan terbanyak di Indonesia. Potensi profit yang menjanjikan berdasarkan analisis industri yang telah dilakukan dan gambaran kondisi ekstemal di Indonesia menunjukkan prospek pertumbuhan industri telepon seluler di Indonesia yang sangat cerah. Hal ini menjadi dasar yang kuat bagi PT Indosat M3 untuk masuk dan mengembangkan usaha dalam bisnis ini.
Analisis SWOT terhadap PT Indosat M3 dilakukan untuk dapat menentukan altematif strategi yang mungkin dapat diterapkan oleh perusahaan. Penerapan strategi tersebut salah satunya akan direalisasikan melalui pelaksanaan pengembangan usaha. Perusahaan berencana untuk melakukan proyek pengembangan jaringan XYZ pada bulan September 2003 ( selambat - lambatnya dilaksanakan awal tahun 2004 ).
Proyek pengembangan jaringan XYZ dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas layanan dan memperluas kapasitas cakupan pelanggan dengan menggunakan teknologi terbaru (upgrade site) di Jabotabek, Bandung, Jawa Tengah dan Batam. Pada karya akhir ini dihitung kelayakan proyek pengembangan jaringan XYZ tersebut, sebagai masukan dan bahan perbandingan bagi perusahaan. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan dan mengolah data, baik yang berupa data primer maupun data sekunder yang diperoleh melalui riset kepustakaan dan riset lapangan. Data - data yang diperoleh kemudian diolah untuk mengetahui besamya cash flow, yang kemudian dihitung kclayakan proyek dengan metode capital budgeting.
Analisis kelayakan penambahan investasi dilakukan berdasarkan tiga skenario kondisi yang mungkin dihadapi oleh perusahaan. Penggunaan skenario tersebut dimaksudkan agar perusahaan lebih fleksibel dan siap dalam menghadapi kondisi terbaik maupun terburuk di masa yang akan datang. Penulis juga mengajukan tiga altematif proporsi sumber pembiayaan agar perusahaan dapat memilih altematif yang paling menguntungkan bagi perusahaan dengan mempertimbangkan berbagai risikonya.
Perhitungan dengan metode capital budgeting dilakukan dengan metode Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Period (PP). Perhitungan dengan ketiga metode tersebut menunjukkan indikasi positif, o;eh karena itu dapat disimpulkan bahwa proyek XYZ layak dilaksanakan. Adapun proporsi pembiayaan yang paling menguntungkan bagi perusahaan adalah dengan altematif 60% dari pinjaman dan 40% dari modal sendiri."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Safarizky
"Makalah ini membahas tentang perkembangan pemasaran yang dilakukan oleh sebuah perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia, yaitu “Indosat M3”. Di dalam makalah ini, pembahasan dilakukan dengan menelaah 4 konseptual, yaitu pemasaran, periklanan, produksi, dan promosi. Semua konseptual itu didasari dengan beberapa pendapat dari praktisi serta beberapa orang terkenal di bidang periklanan dan perekonomian. Selain menelaah, makalah ini terdiri juga dari analisis pergerakan pemasaran yang di lakukan oleh pihak Indosat M3 dengan wilayah cakupan Indonesia saja. Hal ini bermaksud untuk memfokuskan analisis sehingga analisis menjadi tajam dan menjadi petunjuk untuk melakukan pemasaran lainnya.

This paper talk about development marketing that made by a telecommunications firm leading in indonesia namely “Indosat M3”. In this paper, discussion done with analyse conceptual, 4 namely marketing- advertising, production, and promotion. Conceptual all are based on with some opinions of practitioners and some famous person in the field of advertising and the economy. Exploring, besides this paper consisting also of analysis movement marketing in do by the indosat m3 with areas scope indonesia course. It is meant to focus analysis so analysis into sharp and become directions for the conduct other marketing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Diyah Prihartini
"Teknologi generasi ketiga kini mulai berkembang di hampir seluruh belahan dunia, tidak terkecuali Indonesia. Wideband code-division Multiple Access (WCDMA) teknologi dapat memberikan berbagai layanan tambahan kepada para pengguna-nya. Fenomena ini yang menuntut para pelaku industri telekomunikasi untuk mengembangkan perangkat komunikasi yang lebih modern baik dari sisi jaringan maupun ponsel. Selain itu, para operator juga berusaha meningkatkan layanan kepada para pengguna layanan telekomunikasi, baik dengan sistem monitoring yang handal dan maupun dari sistem optimasi jaringan.
Tugas Akhir ini membahas mengenai analisis penyebab terjadinya drop call yang menjadi salah satu parameter dalam penilaian kualitas jaringan. Analisis yang akan dilakuakn melalui study kasus BTS 3G BPK akan menganalisa beberapa sumber informasi sebagai referensi yaitu analisis dari pengukuran OSS dan pengukuran di lapangan. Secara perhitungan di lapangan daya pancar BTS dan RSCP yang diterima di UE sektor 2 BTS 3G BPK masih dalam range nilai yang terbilang baik. Untuk Pout BTS rata-rata sebesar 45.52 dBm dan ini masih diatas Pthreshold yakni ? 39 dBm dengan nilai RSCP rata-rata sebesar -70.5 dBm dan ini juga masih terletak pada range -15 dBm s.d -85 dBm. Namun pada kenyataannya, kondisi dilapangan BTS 3G BPK memiliki tingkat drop call yang relative tinggi terutama untuk service voice yakni ?1%.
Berdasarkan hasil analisa dari pengukuran drive test dapat diketahui bahwa penyebab drop call dikerenakan belum terdaftarnya site tetangga atau yang lebih dikenal dengan missing neighbour. Setelah proses Optimasi, data statistik drop call dan handover telah mengalami perbaikan.

Now day third generation (3G) wireless technology has been growth almost all of the wide word, not except in Indonesia. Wideband code-division Multiple Access (WCDMA) technology give many features to their costomer. This fenomena has lead some telecommunication expertises to develop telecommunication infrastructure to be better. Beside that, the telecommunication operators try to give the best services to the costomers, both of in monitoring side and optimization network.
In this final assignment, writer will analyze the cause of drop call which is this parameter is taken as mark in network quality. Analyzing will be done through case study at BTS 3G BPK where the writer will analyze some data as reference such as OSS measurement data and Drive test measurement data. As the result, the value of power BTS and RSCP of UE are good. The BTS Power is still in good quality with the average 41.12 dBm because it's bigger than Pthreshold (45.52 dBm) and the average of RSCP is -70.5 dBm, It's still in range -15 dBm s.d -85 dBm. It is mean that there isn't problem in power receive. But actually, from the measurement report, drop call is found. Statistically the value of drop call is bigger than ?1%.
Based on drive test measurement analyze, we can find the caused of drop call. Drop call that occurs at BTS 3G BPK is occurred due to missing neighbor. After the optimization processed, statistically the drop call and handover value has be improved.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51410
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maha Indra Atmaja
"Pertumbuhan telekomunikasi mengalami perkembangan yang tinggi. Menara BTS
dibutuhkan untuk memberikan layanan kepada konsumen. Lokasi menara BTS ada
yang membentuk mengelompok dengan ciri yang khas berbeda antar providernya.
Ciri khas yang dimaksud dapat dilihat dari kerapatan menara BTS, letak menara BTS,
dan jumlah menara BTS. Bagaimana karakteristik lingkungan menara BTS pada Kota
Administrasi Jakarta Timur? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik
lingkungan menara menara BTS pada Kota Administrasi Jakarta Timur.
Menggunakan metode penelitian deskriptif dan kualitatif untuk mendapatkan
korelasi antar-ciri pengelompokkan lokasi menara BTS dengan pendekatan
keruangan dikaitkan dengan kerapatan bangunan dan kerapatan jalan. Karakteristik
lingkungan Menara BTS PT. Telkomsel, PT. Indosat, PT Excelcomindo Pratama dan
menara BTS gabungan pada Kota Administrasi Jakarta Timur di dominasi oleh kelas
lingkungan menara BTS rendah yang tersebar dari bagian utara, tengah dan selatan
Kota Administrasi Jakarta Timur, sedangkan untuk kelas lingkungan menara BTS
sedang terkonsentrasi pada bagian tengah Kota administrasi Jakarta Timur, dan kelas
lingkungan menara BTS tinggi hanya tersebar pada bagian utara Kota Administrasi
Jakarta Timur."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34164
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fakhri Aulia
"TransJakarta adalah satu fenomena yang muncul di kalangan masyarakat Jakarta sejak awal tahun 2004. Sejak awal kemunculannya, TransJakarta atau Tije sudah menarik perhatian karena sistem pengoperasian yang baru. Tije merupakan penerapanan dari sistem bus rapid transit (BRT) yang sudah lebih dulu diterapkan di Bogota, Kolombia. Sistem ini menimbulkan banyak perubahan dalam pola transportasi masyarakat Jakarta, dan mendorong kebutuhan akan kondisi jalur pedestrian yang baik, terutama di sepanjang koridor TransJakarta. Skripsi ini akan menganalisis kedua hal tersebut: yaitu bagaimana kondisi riil TransJakarta dibandingkan dengan kondisi ideal sistem BRT dan bagaimana kondisi fisik jalur pedestrian di sepanjang koridor TransJakarta.
Dasar pemikiran yang digunakan untuk menganalisis adalah konsep-konsep mengenai transportasi publik, bus rapid transit, transit-oriented development, dan pedestrian. Unit analisis pada skripsi ini adalah jalur TransJakarta pada koridor I (Blok M ? Kota) dan koridor VI (Ragunan ? Dukuh Atas); serta jalur pedestrian pada kedua koridor tersebut, yaitu antara halte Patra Kuningan ? Depkes dan antara halte Bunderan Senayan ? Gelora Bung Karno.
Berdasarkan studi kasus pada unit analisis di atas dapat dilihat bahwa kondisi TransJakarta masih berada cukup jauh di bawah kondisi ideal sistem BRT dan bahwa kondisi fisik jalur pedestrian di sepanjang koridor TransJakarta juga belum maksimal. Lebih jauh lagi, keberadaan TransJakarta ternyata belum mampu mendorong peningkatan kondisi fisik jalur pedestrian ? walaupun di pihak lain ia menuntut pedestrian untuk melakukan lebih banyak aktivitas berjalan kaki.

TransJakarta is a phenomenon which started taking the Jakartans attention since early 2004. From the beginning of its operation, TransJakarta or Tije has attracted people?s attention because of its novelty in the operation system. Tije is an application of a bus-rapid transit (BRT) system which has already been used first in Bogota, Columbia. This system caused many changes in the travel patterns of Jakartans, and encouraged further the need of a good condition for pedestrian way, especially along the busway corridor. This thesis will analyse both issues: about how is the real condition of TransJakarta in comparison to the ideal condition of a BRT system and how is the physical condition of pedestrian way along the busway corridor.
The basic concepts used to analyse and answer the questions are: concepts about public transportation, bus rapid transit, transit-oriented development, and pedestrian. The analysis unit on this thesis is the busway runway on corrido I (Blok M ? Kota) and corridor 6 (Ragunan ? Kuningan); and the pedestrian ways on each of the corridor, i.e. between the busstop Patra Kuningan ? Depkes and between the busstop Bunderan Senayan ? Gelora Bung Karno.
Based on the case study on the aforementioned analysis unit, we can see that the condition of TransJakarta is still below the ideal condition of a BRT system and that the physical condition of the pedestrian way along the busway corridor is not yet optimal. Furthermore, the existence of TransJakarta has not been able to encourage the improvement of the physical condition of the pedestrian way ? eventhough on the other hand it demands pedestrians to walk more towards the busstops."
2008
S48432
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Rosa Indah
"Salah satu permasalahan transportasi DKI Jakarta adalah meningkatnya mobilitas dan perjalanan harian penduduk terutama pengguna kendaraan pribadi yang mengakibatkan tingginya tingkat kemacetan lalu lintas di jalan. Dibuatlah jalur khusus bus atau busway sebagai solusi dari masalah tersebut. Namun dari pemantauan di lapangan sepertinya jalur busway yang dibangun hanya menambah masalah kemacetan yang terjadi di beberapa ruas jalan. Hal ini menandakan adanya dampak dan pengaruh langsung dari pembangunan jalur busway terhadap kinerja jalan.
Analisis yang dilakukan adalah membandingkan kinerja jalan dengan dua kondisi yaitu Before and After dan With or Without Implementasi jalur khusus bus. Perbandingan ini didasarkan data sekunder dan hasil survey aktual tahun 2007. Data sekunder digunakan untuk analisa kondisi sebelum adanya jalur khusus bus dan untuk prediksi volume tahun 2007. Data hasil prediksi digunakan untuk analisa kondisi (if conditional) jika jalan tanpa jalur khusus bus di tahun 2007.
Metode penelitian yang digunakan adalah survey lalu lintas 12 jam. Pengolahan data dilakukan dengan metode MKJI baik manual maupun dengan software KAJI 1997, serta uji hipotesa dengan metode Chi-Kuadrat.
Dari pengolahan data didapatkan hasil yang bervariasi untuk 2 lokasi studi. Untuk Jl. Wr. Jati Barat (koridor VI) didapatkan kenaikan tingkat pelayanan jalan dari LOS (Level Of Service) F ke LOS E dengan penurunan kapasitas aktual sebesar 52 % dan 46 % untuk arah Selatan - Utara (S-U) dan Utara - Selatan (U-S). Sementara Jl. Raya Bogor (Koridor VII) mengalami penurunan tingkat pelayanan jalan dari LOS D ke LOS E dengan penurunan kapasitas aktual sebesar 22% untuk kedua arah. Selain itu, dari fluktuasi volume lalu lintas didapatkan kondisi yang bervariasi untuk distribusi waktu puncak kedua ruas lokasi studi. Untuk Jl. Raya Bogor arah S-U, cenderung tidak terjadi perubahan yang signifikan. Sementara untuk arah U-S terjadi pergeseran waktu puncak. Untuk Jl. Wr. Jati Barat mengalami perubahan distribusi waktu puncak, dimana untuk arah S-U, terjadi pergeseran waktu mulai jam puncak dan pengurangan durasi waktu puncak. Dan untuk arah U-S, terjadi penambahan durasi waktu puncak pagi yang lebih lama dibandingkan durasi normal jam puncak."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35275
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1998
S33739
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S35369
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triandriani Mustikawati
"Signage dalam bentuk papan nama toko dan reklame, merupakan elemen visual yang dominan pada suatu koridor pertokoan dan memiliki peran yang penting dalam menentukan penampilan keseluruhan koridor pertokoan sebagai bagian dari kawasan kota. Sering tidak disadarinya hal ini menyebabkan keberadaan signage kurang mendapat perhatian dari segi penataan kota, padahal penataan signage dapat memberikan nilai tambah bagi penampilan kota. Karena itu perlu diketahui apa raja aspek-aspek penataan signage pads koridor pertokoan, dilihat dari segi penataan kota. Skripsi ini membahas mengenai aspek-aspek penataan signage dari segi kota, melalui tinjauan pustaka. Kemudian dilakukan tinjauan kasus di koridor pertokoan Pasar Baru untuk mengetahui bagaimana penerapan aspek-aspek tersebut. Kesimpulan dari skripsi ini menyatakan bahwa dari pendekatan penataan kota, aspek-aspek yang menjadi pertimbangan dalam penataan signage pada sebuah koridor pertokoan adalah visibilitas (terlihat), legibilitas (terbaca) dan aspek visual / estetika. Di camping itu, hasil tinjauan kasus menunjukkan bahwa dalam penerapannya, selain ketiga aspek ini, kondisi fisik koridor pertokoan di mana signage tersebut berada juga ikut mempengaruhi pertimbangan penataan signage di koridor pertokoan tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48203
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>