Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121806 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kumala
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Singgih Hartanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emi Maryamah
"Bahan pangan sumber karbohidrat sebagian besar masyarakat Indonesia adalah beras Tahun-tahun terakhir mi produksi beras di Indonesia berhasil ditingkatkan Penduduk Indonesia makmn lama makin meningkat, berarti konsumsi beras juga ak-an bertambah, oleh karenanya harus dicari pangan lain yang dapat digunaka n sebagai pangan sumber karbohidrat lain disainping beras Selama mm telah dikenal berbagam pangan sumber karbohidrat lain diantaranya ubi kayu, ubi jalar, sagu, jagung, dan talas Sebenarnya masih banyak lagi pangan lain yang dapat digunakan sebaga pangan sumber karbohidrat, salah satu diantaranya yaicu umbi kimpul
Tanaman kitnpul merupakan tanaman yang tumbuh subur di daerah tropis Diduga kandungari zat gizi umbi kitnpul tidak ,jauh berbeda dengan kandungan zat gizi umbi-umbian lamnnya yang telah banyak dikenal selama mi Tlntuk tu,]uan menjadikan umbi kmnipul menjadi salah satu pangan pokok sumber karbonidrat atau pangan tambahan lainnya, perlu diadakan perelitian yang lebih akurat mengenai kadar kandungan zat gizi di dalamnya
Pada penelitian mi dilakukan pengukuran kadar beberspa zat gizi yang terdapat pada umbi kminpul Kadar karbohidrat ditentukan dengan metode antron Kadar mineral Ca, Fe, Mg, dan K ditentukan dengan metode spektrofotometri serapan atom, sedangkan kadar mineral P ditentukan dengan metode spektrofotometri UV-Vms Kadar vitamin C dan niasin ditentukan dengan metode spektrofotometri UV-Vms, sedangkan kadar vitamin B1 dan B2 ditentukan dengan metode spektrofotometri fluoresensi
Dari hasil percobaan mi diperoleh kadar zat gizi dlam 100 g umbi kimpul yaitu sebagai benikut kadar air 71 ,L36 g kadar abu 0,983 g kadar lemak 0,24 0' g kadar serat kasar 1,211 g kadar karbohidrat 24,38 g kadar mineral Ca 20,11 mg mineral Mg 43,48 mg mineral P 61 50m mineral K 131 ,73 mg mineral Fe 1,27 mg kadar vitamin C 13,70 mg niasin 0,93 mg vitamin B1 0,31 mg dan kadar vitamin B2 0,21 mg."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Ambono Saleh
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Rahmat
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supriyono H.S.
"Buah andaliman ( Evodia sp ) telah lama d.ikenal terutama di daerah Tapanuli - Sumatera Utara, sebagai bumbu ( rempah ) beberapa masakan Disamping itu buah andaliman mempunyai rasa getir dan bersifat mernbius Khasiat seperti tersebut di atas diduga karena komponen-komponen kimia yang terkandung dalam buah andaliman ini.
Penelitman 1111 bertujuan untuk mengisolasi dan menentukan struktur molekul senyawa kimia dengan metoda distilasi uap Berdasarkan analisa dengan kromatagrafi lapisan tipis, sedikitnya 7 komponen muncul dalarn bercak Percobaan isolasi dilakukan dengan kromatogra±'i kolom dan kromatografi lapisan tipis.
Penentuan struktur molekul komponen-komponen kimia buah andaliman ini dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer infra merah, spektrometer resonansi magnit inti, dan kromatografi gas-spektrometer massa Hasil analisa menggunakan alat-alat tersebut di atas kemudian diidentifikasi. Senyawa yang berhasil dildentifikasi adalah geranil asetat, linalool, dan eugenol.
Kesimpulan hasil peneirtian yang dilakukan penulis adalah bahwa buah andaliman mengandung senyawa jenis monoterpen dan penolik yang m'u.dah menguap 0leh karena itu untuk mengisolasi komponen-komponen yang terkandung dalam buah andaliman dJ.sarankan menggunakan kromatografi gas cara trapping agar senyawa-senyawa yang kurang stabil dan mempunyai R±' berdekatan dapat diisolasi dengan kemurnian yang lebih tinggi Disamping itu diperlukan jumlah sampel yang cukup banyak, supaya komponen-komponen yang jumlahnya sedikit dapat mudah diisolasi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitohang, Ida Bonauli
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfina Rianti
"Telab dilakukan penelitlan daya antibakteri ( cara
difusi cakrain ) terhadap infus 20 % dari 8 tumbuhan pengganggu
dan 6 tumbuhan bakau yang diduga mempunyai khasiat s.
bagai. antibakteri, Penentuan Konsentrasi Hainbatan Minimum
( cara dilusi agar ) hanya dilakukan terhadap infus yang mew,
punyal daya antibakteri. Kuman uji yang digunakan adalak
Escherjchja coil ATOC 25922 dan StaDhylococcus aureus ATCC
25923.
Easil yang diperoieh menunjukkan bahwa infus 20 % dan
8 tumbuhan pengganggu dan 6 tumbuhan bakau yang cLiperiksa
tidak mempenlihatkan daya antibakteri terhadap kuman uji
Escherjchja coil •ATCC 25922. Hanya 5 tumbuhan bakau yang me
penlihatkan daya antibakteni terhadap kuman uji Staphylococcus
aureus ATOC 25923, yaitu : batang, buah dan daun Ael
ceras fioridurn R.&S.; daun Barrintonia psi pticp Kurz (Buton);
b--tang dan daun Excoecania aa11ocha Linn (Buta-buta);
batang dan daun Kandeila candei Druce (Linggoyong), dan batang
Pem phis acidui p Forster (Sentigi). Daun Pem phis acidula
Forster (Sentigi), daun RhizoDhora a piculata Bi. dan 8
tumbuhan pengganggu tidak meznperiihatkan daya antibakteni
terbadap kumanuji Sta phylococcus aureus ATCC 25923.
Tiap gram serbuk kering dari bakau tersebut rnenunjukkan
daya antibakteri yang setara dengan 20 - 10.0. ug Tetrasiklin
Ec. (standar).

Telab dilakukan penelitlan daya antibakteri ( cara
difusi cakrain ) terhadap infus 20 % dari 8 tumbuhan pengganggu
dan 6 tumbuhan bakau yang diduga mempunyai khasiat s.
bagai. antibakteri, Penentuan Konsentrasi Hainbatan Minimum
( cara dilusi agar ) hanya dilakukan terhadap infus yang mew,
punyal daya antibakteri. Kuman uji yang digunakan adalak
Escherjchja coil ATOC 25922 dan StaDhylococcus aureus ATCC
25923.
Easil yang diperoieh menunjukkan bahwa infus 20 % dan
8 tumbuhan pengganggu dan 6 tumbuhan bakau yang cLiperiksa
tidak mempenlihatkan daya antibakteri terhadap kuman uji
Escherjchja coil •ATCC 25922. Hanya 5 tumbuhan bakau yang me
penlihatkan daya antibakteni terhadap kuman uji Staphylococcus
aureus ATOC 25923, yaitu : batang, buah dan daun Ael
ceras fioridurn R.&S.; daun Barrintonia psi pticp Kurz (Buton);
b--tang dan daun Excoecania aa11ocha Linn (Buta-buta);
batang dan daun Kandeila candei Druce (Linggoyong), dan batang
Pem phis acidui p Forster (Sentigi). Daun Pem phis acidula
Forster (Sentigi), daun RhizoDhora a piculata Bi. dan 8
tumbuhan pengganggu tidak meznperiihatkan daya antibakteni
terbadap kumanuji Sta phylococcus aureus ATCC 25923.
Tiap gram serbuk kering dari bakau tersebut rnenunjukkan
daya antibakteri yang setara dengan 20 - 10.0. ug Tetrasiklin
Ec. (standar).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>