Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183288 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Intan Putri S
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S30738
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Abdullah
"Dalam penelitian ini, SiO2 diperoleh dari mineral kaolin dan digunakan sebagai padatan pendukung untuk imobilisasi asam bronsted (HCIO4, H2S04, H3PO4), dan asam lewis (AICI3 dan ZnC12). Katalis asam dikarakterisasi dengan XRD, XRF dan FTIR untuk membuktikan terjadinya imobilisasi asam tersebut. Katalis yang terbentuk digunakan pada reaksi esterifikasi antara asam-4-hidroksibenzoat dengan sukrosa dengan memvariasikan jenis katalis, waktu reaksi, dan suhu reaksi. Katalis SiO2-AICI3 memberikan persen produk paling tinggi, hal ini berkaitan dengan kekuatan asam lewisnya yang palin besar. Semakin lama waktu reaksi dan tinggi suhu yang digunakan, persen produk yang terbentuk menjadi semakin besar. Kondisi optimum yang diperoleh adalah katalis 1% berat/mmol, pelarut DMSO, suhu 100oC dan lama reaksi 8 jam. Hasil analisis mass spectroscopy mengindikasikan ada tiga jenis ester yang terbentuk. HasiI pengujian dengan DPPH radical scavenging menunjukkan bahwa ester yang dihasilkan merupakan antioksidan yang baik dengan 1C50 65,07 ppm.

In this research, SiO2 was prepared from kaolin mineral and was used as solid supporting matter for immobilization of bronsted acid (HCIO4, H2SO4, H3PO4) and lewis acid (AICI3 and ZnCl2). The catalysts were characterized by XRD, XRF, and FTIR to verify these acid immobilization. The catalyst formed is used on esterification reaction between 4-hydroxybenzoic acid with sucrose by varying the kind of catalyst, reaction time, and the temperature of the reaction. SiO2-AICI3 catalyst gave the best yield due to its strongest lewis acidity. The longer the reaction time and the higher temperature, gave the higher percent of yield. The optimum condition was achieved with 1% w/mmol catalyst with DMSO solvent, temperature l00°C for 8 hours reaction time. The mass spectroscopy result indicated that three ester kinds were formed. DPPH radical scavenging method showed that the ester is a good antioxidant with IC 50 65,07 ppm."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T33351
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elfia Siska Yasa Putri
"Esterifikasi senyawa fenolik seperti asam p-hidroksi benzoat dengan glukosa dpharapkan dapat menghasilkan ester yang memiliki aktivitas antioksidan. Reaksi esterifikasi berlangsung lambat, oleh sebab itu dibutuhkan katalis asam untuk mempercepat reaksi.
Pada penelitian ini mempelajari katalis γ-Al2O3 yang diimpregnasi dengan asam protik H2SO4 dan HClO4. Katalis heterogen γ-Al2O3/SO4 dan γ-Al2O3/ClO4 dikarakterisasi dengan XRD, XRF, BET. Reaksi esterifikasi menggunakan dua pelarut yakni aseton pada suhu 550C dan dimetil sulfoksida (DMSO) pada suhu 1000C dengan perode waktu reaksi 1 jam sampai 24 jam. Produk reaksi esterifikasi dianalisis menggunakan HPLC dan LC-MS.
Analisis LC-MS menunjukkan bahwa produk ester memiliki berat molekul 300, 420, 540. Aktivitas antioksidan menggunakan metode 1,1-difenil-2-pikril hidrazil (DPPH) menunjukkan produk ester memiliki IC50 282 ppm.

Esterification of phenolic compound, such as p-hydroxy benzoic acid with glucose can be expected to produce esther products, which have antioxidant capacity. Esterification reaction rate is normally very slow and it needs acid catalyst to accelerate the reaction.
This research studied the catalyst performance of γ-Al2O3 impregnated with protic acids H2SO4 and HClO4. The heterogeneous catalysts, γ-Al2O3/SO4 dan γ-Al2O3/ClO4 were characterized by XRD, XRF, and BET methods. The esterification reactions were conducted using two kinds of solvents, in which reactions with acetone were conducted at a temperature of 550C whereas with dimethyl sulfoxide (DMSO) were conducted at temperature of 1000C, for a reaction period from 1 hours up to 24 hours. The reaction product were analyzed using HPLC and LC-MS methods.
The LC-MS showed three the ester products had 300, 420, and 540 molecular weights. The determination of antioxidant capacities with 1,1-difenil-2-pikril hidrazil (DPPH) showed that the ester products had IC50 = 282 ppm.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29026
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Norma Fauziah
"Etilen glikol merupakan senyawa alkohol yang memiliki dua buah gugus hidroksil (-OH) sehingga dari satu senyawa etilen glikol dapat direaksikan dengan suatu asam karboksilat membentuk ester. Salah satu senyawa yang termasuk ke dalam asam karboksilat adalah asam p-hidroksi benzoat yang juga merupakan senyawa fenolik. Pada penelitian ini dilakukan reaksi esterifikasi asam p-hidroksi benzoat dengan etilen glikol menggunakan dua jenis katalis asam yaitu H2SO4 pekat dan y-AI2O3/SO4. Pelarut yang digunakan adalah aseton dengan suhu reaksi 55-60°C dan DMSO dengan suhu sebesar 165-17o°C. Ester yang dihasilkan masih merupakan campuran antara mono-ester dan di-ester berdasarkan uji KLT. Ester hasil esterifikasi dengan katalis H2SO4 pekat diperoleh pada saat digunakan pelarut aseton selama 24 jam dengan nilai Rf pada KLT sebesar 0,33 dan 0,59 yang merupakan mono-ester dan di-ester. Sedangkan dengan katalis y-AI2O3/SO4 diperoleh ester pada saat digunakan pelarut DMSO dengan variasi waktu, dimana persen konversi terbesar yaitu 87,75 % pada waktu 6 jam, dan harga Rf 0,38 untuk mono-ester dan 0,61 untuk di-ester."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30352
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jayanti Wiwahaning Putri
"Reaksi alkilasi merupakan salah satu reaksi yang memerlukan katalis untuk mempercepat reaksi, biasanya digunakan katalis transfer fasa. Katalis transfer fasa yang digunakan seperti eter mahkota tidak ramah lingkungan sehingga diganti dengan cairan ionik. Cairan ionik bisa digunakan sebagai pelarut sekaligus katalis pada reaksi katalitik. Cairan ionik memiliki banyak keuntungan sebagai katalis, misalnya mudah diregenerasi.
Pada penelitian ini, digunakan cairan ionik [BMIM]Cl yang diimobilisasi ke dalam silika gel sebagai katalis. Katalis cairan ionik ini merupakan katalis heterogen yang mudah dipisahkan dari reaktan. Karakterisasi silika gel dan [BMIM]Cl-silika gel dilakukan menggunakan FTIR. Spektrum FTIR pada [BMIM]Cl-silika gel menunjukkan adanya puncak serapan pada 802.39 cm-1 yang merupakan puncak serapan Cl-.
Dalam penelitian ini, dilakukan uji katalisis [BMIM]Cl?silika gel pada reaksi alkilasi antara benzena dan diklorometana. Pada reaksi alkilasi ini, dipilih aseton sebagai pelarut polar aprotik. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan waktu dan berat katalis optimum pada suhu 30°C. Hasil dikarakterisasi dengan GC-MS dan GC, diketahui produk yang terbentuk benzil klorida, didapatkan 28.93% sebagai %konversi dan 34.39% sebagai %yield terbesar pada penggunaan katalis [BMIM]Cl-silika gel.

Alkylation is the one of chemical reaction that requires a catalyst to accelerate the reaction, usually phase transfer catalyst was used. Phase transfer catalyst such as crown ethers are not environmental friendly so are replaced by ionic liquids. Ionic liquids can be used as a solvent as well as catalyst in the catalytic reaction. Ionic liquids have many advantages as catalyst, such as easily regenerated.
In this study, ionic liquids [BMIM]Cl was immobilized into silica gel and was used as catalyst. This ionic liquid catalyst [BMIM]Cl-silica gel is a heterogeneous catalyst that easily separated from the reactants. Characterization of silica gel and [BMIM]Cl-silica gel were performed using FTIR. The FTIR spectrum of [BMIM]Cl-silica gel showed peak absorptions at 802.39 cm-1 which is the peak absorption of Cl-.
In this research, catalyst [BMIM]Cl-silika gel was used for the reaction of alkylation between benzene and dichlorometane. In this reaction, acetone was chosen as aprotic polar solvents. This research was conducted to determine the optimum condition for reaction time and the weight of catalyst at the temperature of 30°C. The reaction products were characterized using GC and GC-MS showed product from reaction is benzil chloride, 28.93% as %convertion and 34.39% as %yield using catalyst [BMIM]Cl-silica gel.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1033
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lauditta Indahdewi
"Sintesis silika berpori dilakukan melalui teknik co-micelle emulsion templating (co-MET) untuk digunakan sebagai pendukung katalis AlCl3. Teknik co-MET menggunakan dua template polimer, yaitu PEG 4000 dan poliakrilamida. Konsentrasi PEG divariasikan pada 2,5%, 5%, dan 10%. Silika makro/mesopori dikarakterisasi dengan BET, FTIR, SEM-EDS, dan XRD sedangkan silika yang telah diimpregnasi oleh AlCl3 dikarakterisasi dengan SEM-EDS dan FTIR untuk membuktikan terjadinya impregnasi AlCl3 pada permukaan silika. Dari karakterisasi menggunakan SEM-EDS, terlihat bahwa silika dengan template PEG 5% memberikan pori-pori yang seragam dan teratur. Silika tersebut digunakan sebagai katalis untuk reaksi esterifikasi antara gliserol dan asam lemak, yaitu asam oktanoat dan dekanoat dengan memvariasikan jenis padatan pendukung, waktu reaksi, dan suhu reaksi.
Hasil produk esterifikasi dianalisis dengan HT-GC dan HPLC untuk mengetahui besar persen konversi, kemudian HTGC-MS untuk mengetahui jenis dan komposisi produk yang dihasilkan. Kondisi optimum diperoleh pada reaksi gliserol dan asam dekanoat menggunakan katalis AlCl3 yang terimpregnasi pada SiO2 makro/mesopori dengan konsentrasi PEG 5% dengan suhu 100°C selama 6 jam yang menghasilkan persen konversi sebesar 97,6%. Produk utama yang dihasilkan adalah tricaprin sebesar 30,19% dari total keseluruhan produk.

Synthesis micro/mesoporous silica through co-micelle emulsion templating (co-MET) technique to be used as a support catalyst AlCl3. co-MET technique was conducted by two polymer templates, which is PEG 4000 and polyacrylamide. Concentrations of PEG are varying 2.5%, 5%, and 10%. The forming catalyst support was characterized by BET, FTIR, SEM-EDS, and XRD while the modified catalysts were characterized by SEM-EDS and FTIR to verify impregnation of AlCl3 on silica surface. From SEM-EDS analysis, it is shown that PEG 5% template gave uniform, ordered and interconnected macrospores. The synthesized catalyst was used for esterification reaction, between glycerol and fatty acid, which is octanoic acid and decanoic acid with varying solid support catalyst, reaction time and temperature.
The resulting products were analyzed by HT-GC and HPLC to determine the percentage of conversion, and analyzed by HTGC-MS to determine structure and composition of the products. The optimum condition is obtained over reaction between glycerol and decanoid acid using catalyst AlCl3/silica with concentration of PEG of 5% with temperature of 100°C and reaction time 6 hours which is gave 97.6% of fatty acid conversion. The main product of the reaction is tricaprin which is gave 30.19% from all total products.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S55979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lila Muzdalifah
"Reaksi esterifikasi asam p-nidroksi benzoat termasuk reaksi penting karena produknya digunakan sebagai bahan pengawet kosmetik dan obat. Reaksi esterifikasi membutuhkan energi aktivasi yang tinggi sehingga dibutunkan katalis Katalis yang biasa digunakan adalan katalis nomogen. Namun, katalis nomogen menimbulkan masalah dalam proses pemisahan produk dan tidak ramah Iingkungan. Pada penelitian ini, dilakukan reaksi esterifikasi asam p-nidroksi benzoat dengan gliserol menggunakan katalis y-AI2O3/SO4 sebagai katalis neterogen dan dibandingkan dengan katalis HQSO4 pekat Katalis y-AI2O3/S04 disintesis dari tawas yang mempunyai harga ekonomis. Katalis hasil sintesis dikarakterisasi dengan XRD, XRF dan BET. Produk esterifikasi dianalisis menggunakan uji KLT dan FT-IR. Dari hasil esterifikasi, untuk katalis H2SO4 pekat dengan pelarut aseton selama 24 jam menghasilkan 2 bercak ester dengan % konversi ester total sebesar 55,74%, sedangkan katalis y-AI2O3/SO4 diperolen 2 bercak ester dengan % konversi ester total 92,08% setelah 6 jam reaksi dengan pelarut DMSO."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30358
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Nur Insani
"Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis ester sukrosa dari asam lemak hasil hidrolisis minyak kelapa sawit dengan sukrosa menggunakan lipase Candida rugosa EC 3.1.1.3. Lipase yang digunakan diimobilisasi secara adsorbsi pada matriks silka gel 60. Proses imobilisasi menggunakan tris buffer HCl 0,1M pH 7, waktu adsorbsi 3 jam, dan variasi silika gel sebanyak 100, 250, 500, 750, dan 1000 mg. Nilai % loading ditentukan dengan metode Lowry.
Hasil pengujian efisiensi lipase terimobilisasi melalui reaksi hidrolisis minyak sawit dengan nilai efisiensi imobilisasi mencapai 80,59% untuk jumlah silika gel sebanyak 500 mg. Reaksi esterifikasi optimum pada, suhu37oC, perbandingan rasio sukrosa:asam lemak 1:80, dan waktu reaksi 8 jam. Nilai % konversi asam lemak pada keadaan optimum sebesar 2,90%. Penggunaan molecular sieve yang bertujuan meningkatkan % konversi memberikan dampak penurunan % konversi.

The aim of this study is to synthesize sucrose ester from fatty acid obtained from hydrolyzed palm oil and sucrose using Candida rugosa lipase EC 3.1.1.3. Lipase was immobilized in matrix silica gel 60. Immobilization was carried out in condition at pH 7 using Tris buffer HCl 0.1M, for 3 hours, and varying the amount of matrix 100, 250, 500, 750, and 1000 mg. % loading was determined by Lowry method.
The results of determining the efficiency of immobilized lipase reached 80.59% with a total amount of silica gel 500 mg. The optimum conditions for esterification are at 37oC, ratio sucrose : fatty acid 1:80, and for 8 hours incubation.. The highest % conversion in this condition reached 2,90%. The addition of molecular sieve, which aims to increase the % conversion, lead to lowered % conversion.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43297
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Destiyanti
"ABSTRAK
Sintesis ester asam lemak hidrolisat minyak kelapa secara enzimatik dapat
dilakukan dengan menggunakan lipase dalam kondisi sedikit air. Immobilisasi
merupakan teknik modifikasi enzim yang dilakukan dengan bantuan media agar
enzim dapat digunakan secara kontinyu dan berulang. Penelitian ini bertujuan
untuk melakukan studi reaksi esterifikasi antara sukrosa dengan asam lemak hasil
hidrolisis minyak kelapa menggunakan enzim lipase Candida rugosa yang
terimmobilisasi pada silika gel 60. Persentase loading terbesar adalah 69,84%
pada immobilisasi lipase yaitu pada 1000 mg silika gel 60 tanpa pencucian dan
efisiensi immobilisasi lipase terbesar adalh 32,33% yaitu pada 500 mg silika gel
60 dengan pencucian. Kondisi optimum esterifikasi diperoleh pada waktu
inkubasi 32 jam, temperatur reaksi 37 0C, rasio mol sukrosa dengan asam lemak
1:32, dan berat molecular sieve 0,1 g dengan % konversi sebesar 4,47 % .

ABSTRACT
Enzymatic synthetis of hydrolized coconut oil fatty acid ester could be
carried out in minimum amount of water with lipase as biocatalyst. Enzyme
immobilization is a recovery technique which using media so its can be used
continously. In this study, sucrose esters were synthesized by enzymatic
esterification between hydrolized coconut oil fatty acids and sucrose using silica
gel 60 immobilized lipase of Candida rugosa. The maximum loading percentage
of immobilization (69,84%) was achieved at 1000 mg of unwashed silica gel 60
and the maximum percentage efficiency of immobilization (32,33%) was
achieved at 500 mg of buffer-washed silica gel 60. The optimum conditions of
esterification were achieved at incubation time 32 h, temperature 30 0C, substrate
sucrose to fatty acid molar ratio 1:32, and weight of molecular sieve is 0,1 g with
conversion percentage of 4,47 %.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43853
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ebsya Serashi Fitriana
"Ester asam lemak karbohidrat adalah emulsifier ramah lingkungan yang dapat disintesis melalui reaksi esterifikasi antara asam lemak dengan sukrosa, baik secara kimiawi maupun enzimatik. Sintesis emulsifier ester asam lemak karbohidrat pada penelitian ini dilakukan melalui reaksi esterifikasi antara asam lemak hasil hidrolisis minyak kelapa sawit dengan sukrosa. Reaksi esterifikasi dilakukan secara enzimatik menggunakan lipase Candida rugosa EC 3.1.1.3 terimmobilisasi pada matriks silika gel 60 dengan bantuan pelarut organik (n-heksana) dan kandungan air yang relatif sedikit.
Immobilisasi enzim merupakan teknik recovery enzim yang menjadi perhatian dalam beberapa tahun belakangan, dilakukan dengan bantuan support sebagai media yang dapat mencegah terlarutnya enzim. Teknik immobilisasi yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik adsorpsi menggunakan lipase Candida rugosa EC 3.1.1.3. Reaksi yang diamati adalah reaksi hidrolisis minyak kelapa sawit dalam sistem emulsi minyak dalam air. Produk hasil sintesis diuji dengan uji emulsi dan diketahui mempunyai sifat sebagai emulsifier.
Berdasarkan hasil penentuan % konversi asam lemak, didapatkan % konversi produk tertinggi sebesar 9,43% pada kondisi suhu 37°C, rasio molar sukrosa:asam lemak 1:80, waktu inkubasi 8 jam, berat lipase bebas untuk immobilisasi 100 mg, dan berat lipase terimmobilisasi untuk esterifikasi 1800 mg. Hasil identifikasi produk menggunakan FT-IR menunjukkan serapan gugus ester pada bilangan gelombang 1737,86 cm-1.

Fatty acid sucrose esters are biodegradable emulsifiers that may be synthesized by esterification reaction between fatty acid (FA) and sucrose (S) was carried out chemical or enzimatic. In this study, the synthesis of emulsifier fatty acid - carbohydrate esters used palm oil fatty acid and sucrose. The esterification reaction was carried out enzimatically using Candida rugosa EC 3.1.1.3 lipase immobilized on matrix silica gel 60 in the present of organic solvent (n-hexane) and little bit water.
Enzyme immobilization is a recovery technique that has been studied in several years, using support as a media to help enzyme dissolutions to the reaction substrate. Immobilizing method used in this study was adsorption method, using specific lipase from Candida rugosa EC 3.1.1.3. The reaction studied was palm oil hydrolysis in oil-water emulsion system. The synthesized product was then examined by simple emulsion test and was proved to be an emulsifier.
Based on the determination of % conversion of fatty acid, obtained the highest % conversion products was up to 9,43% at conditions for esterification were temperature 37°C, the molar ratio of sucrose:fatty acid 1:80, 8 hours incubation time, 100 mg free lipase for immobilization, and 1800 mg immobilized lipase for esterification. The characterization of synthesized product with FT-IR showed that product exhibit the absorbtion of ester functional group at 1737,86 cm-1.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S45280
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>