Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119629 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zerni Melmusi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16612
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Widjaja Tunggal
Jakarta: Rineka Cipta, 1994
657.75 AMI a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S18060
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herawati Paryono
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16980
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safe'i
"Adalah akuntansi suatu hal yang lazim dalam dunia akan terjadinya perbedaan perhitungan praktek laba akuntansi yang di tentukan dengan Prinsip Akuntansi Indonesia atau generally accepted berdasarkan lebih kepada accounting principles yang makna ekonomisnya, dengan perhitungan laba menurut pajak yang lebih berdasarkan kepada makna hukumnya. Tetapi yang menjadi masalah adalah kalau perbedaan perhitungan laba menj adi demikian besarnya sehingga mempunyai pengaruh yang material terhadap laporan keuangan secara keseluruhan, yang pada akhirnya kedalam akan mempengaruhi kemampuan perusahaan membayar pajak tepat jumlah dan waktu, keluar akan berpengaruh terhadap para pengambil keputusan. Hal seperti ini tampak pada laporan keuangan perusahaan leasing di Indonesia. Untuk itu menarik sekali untuk mengetahui dan menelaah sampai sejauh mana hal itu mempengaruhi laporan keuangan lessor. Untuk membahas hal ini dilakukan studi kepustakaan dan analisa data kuantitatif untuk memudahkan perumusan masalah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18452
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18274
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Insan Nur Cahyo
"ABSTRAK
Garuda Indonesia sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha jasa transportasi udara sekarang ini tengah menghadapi tingkat persaingan yang tajam, baik di pasar domestik maupun di pasar internasional. Adanya deregulasi kebijaksanaan pemerintah di sektor perhubungan udara yang meliputi jetisasi perusahaan swasta nasional dan kebijaksanaan limited open sky semakin menambah tingginya persaingan. Persaingan juga diwarnai dengan perang tarif baik oleh maskapai penerbangan nasional maupun maskapai penerbangan asing, disamping adanya tuntutan penumpang terhadap layanan yang memuaskan dan maskapai penerbangan.
Agar bisa bertahan dan unggul dalam kondisi persaingan tersebut, tidak ada jalan lain bagi setiap airline untuk berusaha menjadi airline yang efisien (low-cost airline) untuk bisa memperoleh keuntungan yang wajar. Salah satu upaya yang ditempuh Garuda Indonesia dalam menghadapi persaingari tersebut adalah dengan melakukan pembenahan dalam jajaran armada. Perencanaan armada ditinjau kembali dengan tujuan untuk merampingkan jenis armada yang dimiliki dan melalui peremajaan armadanya.
Strategi pengadaan pesawat yang sebelumnya dilakukan melalui pembelian secara langsung, sekarang ini cenderung dirubah menjadi pembiayaan secara leasing dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja laporan keuangannya yang dimana pada tahun-tahun belakangan ini tidak menunjukkan hasil yang baik.
Oleh karena pengadaan pesawat melibatkan dana yang sangat besar dimana pembiayaannya dalam bentuk valuta asing maka Garuda Indonesia merencanakan untuk go publik di bursa internasional. Untuk kepentingan tersebut, maka Garuda harus mempunyai kinerja (performance) yang baik di mata para investor. Salah satu ukuran kinerja perusahaan tercermin dalam laporan keuangannya yang berkaitan dengan aspek akuntansi.
Pembiayaan pengadaan pesawat dan sudut pandang lessee dapat dibedakan kedalam dua jenis, yaitu operating lease dan capital lease. Sehingga timbul permasalahan mengenai jenis leasing yang akan dipilih apabila dihubungkan dengan adanya tujuan untuk meningkatkan kinerja laporan keuangan.
Perlakuan akuntansi untuk setiap jenis leasing mempunyai perbedaan dalam hal pencatatan, pelaporan dan penyajiannya. Sehingga dampak ditimbulkannya juga akan berlainan. Dalam capital lease manfaat dan resiko yang terjadi dalam pemakaian pesawat berada pada lessee (subtance over form), sehingga aktiva leasing, kewajiban yang timbul, biaya bunga dan biaya penyusutan harus diakui dan disajikan dalam laporan keuangan.
Berbeda halnya dalam operating leasing, transaksi ini diperlakukan seperti halnya sewa menyewa biasa, sehingga hanya biaya sewa saja yang diakui dan dilaporkan. Sedangkan aktiva dan kewajiban tidak dilaporkan (off-balance sheet financing).
Berdasarkan pembahasan yang dilakukan dengan membandingkan perlakuan leasing terhadap kedua jenis leasing tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa kinerja laporan keuangan dengan pendekatan akuntansi operating lease Iebih baik dibandingkan dengan capital lease. Namun demikan rnanfaat operating lease yang disebabkan off balance sheet financing tersebut tidak dapat dinikmati selama jangka waktu leasing akan tetapi dengan berlalunya waktu manfaat yang diperoleh semakin menurun dan akhirnya hal sebaliknya terjadi.
Dengan demikian para pemakai laporan keuangan baik pihak internal maupun eksternal harus berhati-hati dalam mengintrepretasi dan menilai kinerja laporan keuangan. Dengan harapan dapat digunakan sebagai salah satu dasar bagi pengambilan keputusan."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Purwandono
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16808
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrie Rheksapradana Siswoyo
"Leasing merupakan sarana untuk membiayai perusahaan, yang dapat dilakukan oleh lembaga keuangan atau badan usaha lain yang bergerak di bidang leasing. Walaupun usaha leasing dapat dilakukan oleh lembaga keuangan, ia tidak dapat memberikan pinjaman (loan) kepada nasabahnya seperti layaknya bank melainkan hanya pembiayaan dengan cara penyediaan barang modal. Lembaga pembiayaan leasing di Indonesia dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor: Kep.-122/MK/IV/2/1974, Nomor: 32/M/SK/2/1974, Nomor: 30/Kpb/I/1974 tertanggal 7 Januari 1974, tentang Perizinan Usaha Leasing. Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif. Kemudian selanjutnya disajikan dalam bentuk deskriptif kualitatif. Untuk menganalisis data dan menarik kesimpulan dari hasil penelitian, data yang diperoleh akan dianalisis dengan metode kualitatif dan selanjutnya akan disajikan dalam bentuk deskriptif.

Leasing is a method to fund a company, which may be carried out by financial institution or other business entities in the field of leasing. Although leasing may be carried out by a financial institution, unlike a bank, it cannot provide a loan to its customers but it only provides funding by supplying capital goods. Leasing institutions in Indonesia are established by virtue of Collective Decree (SKB) of Minister of Finance Number: Kep.-122/MK/IV/2/1974, Minister of Industry Number: 32/M/SK/2/1974, Minister of Trade Number: 30/Kpb/I/1974 dated 7 January 1974, on the License of Leasing Business. This research employs a normative research method and is presented in a descriptive qualitative method.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
T43929
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Erdyah Safitri
"Perlakuan akuntansi sewa guna usaha bagi lessee mengalami perubahan yang cukup signifikan dibandingkan dengan peraturan terdahulunya yakni Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 30 yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2012 berbasis IFRS kemudian berganti menjadi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 73 berbasis IFRS yang berlaku efektif 1 Januari 2020. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implikasi pencatatan antara PSAK 30 dengan PSAK 73 dalam hal Sewa Guna Usaha bagi lessee dengan kriteria sewa operasi yang menjadi sewa pembiayaan yang memiliki kaitan dengan pengakuan aset sewa kendaraan pada laporan keuangan perusahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik analisis dalam pengumpulan data yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode analisis data menggunakan metode studi lapangan dan studi literatur dari perusahaan. Perkembangan PSAK 73 yang menggantikan PSAK 30 tentang kegiatan Sewa Guna Usaha (SGU) atau leasing turut mempengaruhi aktivitas perusahaan yang menggunakan skema kegiatan tersebut. PT XYZ menggunakan kontrak sewa operasi dimana pada PSAK 73 mengenai pencatatan secara sewa operasi dapat disesuaikan dengan pencatatan secara sewa pembiayaan. Hasil penelitian ini adalah berupa peninjauan dalam menggunakan skema Sewa Guna Usaha menggunakan PSAK 30 dengan simulasi pencatatan menurut PSAK 73 dalam laporan keuangan perusahaan. Kemudian dikaitkan dengan peraturan perpajakan sehingga akan terlihat bagaimana PT XYZ dalam penerapan perhitungan sewa guna usaha akan memberikan petunjuk di masa depan dalam hal aspek pencatatan dan pengakuan aset tetap perusahaan. Sumber data penelitian ini adalah data sekunder dari perusahaan. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara yang dilakukan secara langsung kepada pihak yang sudah ahli dan berkompeten dalam penerapan sewa guna usaha.

The accounting of leasing treatment for lessees has undergone a significant change compared to the previous regulation, namely Financial Accounting Standard Statement Number 30 which was effective from January 1, 2012 based on IFRS and then changed to IFRS-based Financial Accounting Standard Statement Number 73 which became effective January 1, 2020. This study aims to analyze the implications of recording between PSAK 30 and PSAK 73 in terms of business leases for lessees with the criteria of operating leases that become finance leases related to the recognition of vehicle leased assets in the company's financial statements. This research uses a qualitative approach. The analysis technique in data collection used is descriptive method. Methods of data analysis using field study methods and literature studies from the company. The development of PSAK 73 which replaced PSAK 30 regarding leasing (SGU) or leasing activities also influenced the activities of companies that used these activity schemes. PT XYZ uses an operating lease contract where in PSAK 73, the recording under an operating lease can be adjusted with the recording under a finance lease. The results of this study are in the form of a review in using the lease scheme using PSAK 30 with a simulation of recording according to PSAK 73 in the company's financial statements. Then it is linked to taxation regulations so that it will be seen how PT XYZ in applying the lease calculation will provide instructions in the future in terms of the recording and recognition aspects of the company's fixed assets. The data source of this research is secondary data from the company. In this study, the data collection technique used was direct interviews with those who were experts and competent in the application of leasing."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>