Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 178731 Document(s) match with the query
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17370
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Handayani
"Industri perbankan memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Selain berfungsi untuk mengumpulkan dana dari masyarakat, perbankan melempar dana tersebut dalam bentuk kredit yang digunakan untuk memajukan dunia usaha, yang pada gilirannya mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak, terutama usaha kecil yang berpotensi untuk berkembang, serta meningkatkan produksi nasional. Karena itu, adanya penurunan kinerja yang berakibat pada penurunan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan dapat menjadi sorotan terutama otoritas moneter negara yang bersangkutan. Hal ini karena kegiatan perbankan menyangkut seluruh lapisan masyarakat sehingga terjadinya disfungsi bahkan kegagalan dalam menjalankan kegiatannya secara benar akan mempengaruhi perekonomian nasional suatu negara. Akibat krisis moneter pada tahun 1998 mengakibatkan pemerintah mengambil tindakan untuk mengevaluasi kinerja bank-bank di Indonesia untuk menentukan bank-bank yang dapat bertahan, yang masih perlu diselamatkan, serta yang harus dilikuidasi.
Tujuan dari penulisan karya akhir ini adalah untuk menganalisis kinerja salah satu bank swasta di Indonesia, PT. Bank ABC, yang berhasil menjadi salah satu bank yang paling pertama keluar dari BPPN pasca krisis ekonomi. Data-data yang digunakan untuk analisis ini adalah laporan keuangan Bank ABC periode 2001-2003 beserta catatan atas laporan keuangan untuk menganalisis rasio-rasio keuangan seperti rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, efisiensi usaha, risiko usaha, dan ROE Model. Selain itu untuk memperoleh gambaran yang lebih realistis, maka dibuat analisis pembanding dengan menggunakan PT. Bank Mega, Tbk. yang memiliki total aset hampir sama dengan Bank ABC, yaitu berkategori bank dengan aset di bawah Rp 50 milyar.
Dari hasil analisis rasio keuangan dan ROE Model, tampak bahwa tingkat likuiditas Bank ABC menampakkan kinerja yang baik, lebih baik daripada ffank Mega. Semua rasio likuiditas Bank ABC mengalami peningkatan selama periode 2001-2003. Kinerja solvabilitas dan risiko usaha berfluktuasi dimana sebagian rasio mengalami penurunan namun sebagian lainnya mengalami peningkatan, dan kinerjanya berada di bawah Bank Mega. Kinerja rentabilitas, efisiensi usaha, dan ROE mengalami penurunan dan juga berada di bawah bank Mega. Berdasarkan analisis, penurunan disebabkan karena meskipun net income dan pendapatan bunga bersih mengalami peningkatan, namun peningkatannya tidak setara dengan peningkatan total asset dan deposit sehingga perubahan dari tahun 2002 ke tahun 2003 tidak signifikan, di bawah level 20%.
Kesimpulan dari analisis ini adalah bahwa Bank ABC perlu lebih meningkatkan kinerjanya dari segi net income melalui pengefektifan kegiatan usahanya seperti pelemparan kredit dengan NPL yang tetap terjaga serta pemanfaatan modal yang lebih maksimal agar kinerja rasio keuangannya bisa lebih baik lagi dari sekarang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17369
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abi Kistono
"Salah satu cara untuk mengetahui kinerja sebuah perusahaan, yaitu dengan melihat laporan akuntansi. Laporan akuntansi tersebut antara lain berupa laporan neraca, laba-rugi dan pergerakan dana. Sistem akuntansi yang menghasilkan laporan akuntansi disebut dengan Sistem lnformasi General Ledger. Sistem akuntansi perbankan mempunyai aturan yang berbeda bila dibandingkan dengan perusahaan bukan perbankan. Perbedaan tersebut karena sistem akuntansi perbankan harus mengikuti aturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Peraturan yang dicanangkan Bank Indonesia pada awal tahun 2000, menetapkan adanya perubahan bentuk laporan akuntansi yang harus diikuti oleh perbankan efektif sejak periode laporan Januari 2001. Laporan akuntansi perbankan dengan format yang telah ditentukan, secara teratur dikirim ke Bank Indonesia dengan tepat waktu dan akurat. Kriteria laporan akuntansi yang akurat, diantaranya tidak ada selisih antara data rekap ( ledger ) dengan data rincian ( sub-ledger ). Dengan adanya perubahan peraturan, tuntutan pengiriman tepat waktu dan laporan yang akurat, perbankan harus mempunyai Sistem lnformasi General Ledger yang dapat mendukung hal tersebut. Perancangan sistem General Ledger Perbankan ini, penulis mengacu pada metodologi pengembangan sistem SDLC (System Development Ufe Cycle). Tahapan - tahapan yang terdapat pada SDLC tidak keseluruhan dilaksanakan, melainkan sampai pada tahap perancangan sistem baru ( design phase ). Feature utama yang harus ada pada sistem baru yaitu meliputi multi currency, multi balance sheet, multi income statement dan mudah dalam melakukan implementasi dan setting. Tujuan dan ruang lingkup proyek akhir adalah untuk melakukan perancangan Sistem lnformasi General Ledger Perbankan pada sisi back-office bukan menyangkut transaksi pada front-end. Penulis menggunakan Bank 11X" yang telah go public untuk dijadikan obyek studi kasus dalam melakukan analisis dan penelitian termasuk menggunakan rujukan data serta hal lain yang terkait dengan karya tulis ini.

One-way to know a company performance, that is by seeing accounting report. Such accounting report for example: balance sheet, income statement and cash flow. Accourting system yielding accounting report called General Ledger Information System. Banking accounting system has a different order compared to Non-Banking Company. The difference because Banking accounting system has to follow order specified by Bank lndoneia. Regulation, which declared by Bank Indonesia in early 2000, specify the existence accounting report change which must be followed by effective banking since the report period of January 2001 . Banking accounting report with determined format, regularly sent to Bank Indonesia punctually and accurate. Accurate accounting report criterion, among other things there is no difference between recapitulation data (ledger) with detailed data (sub-ledger). With the existence of regulation change, banking has to JDSSes General Ledger Information System that can support the aforesaid. The design of Banking General Ledger system, writer refers to system development methodology of SDLC (System Development Life Cycle). Phases found on SLDC do not entirety executed, oberwise come up with the phase of new system design phase. Main feature which must exist for the new system covers multi currency, multi balance sheet, multi income statement and easy to perform implementation and setting. Final goal and project scope is to conduct Banking General Ledger Information System design at the back-office side non concerning transaction at front-end. Writer uses "X" Bank which has go public to be made case study object in performing the analysis and research including by using data reference and also others related to this paper.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
T40510
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asikin Nur
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1982
S16765
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fazlur Rahman Lutfi
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis proses perencanaan produksi dan manajemen persediaan yang diterapkan oleh perusahaan kue dan roti PT. ABC, serta merekomendasikan metode yang tepat dan komprehensif sehingga dapat mengatasi permasalahan produksi dan persediaan yang selama ini dihadapi perusahaan. Penelitian dilaksanakan dengan melakukan observasi pada perusahaan manufaktur PT. ABC, perusahaan kue dan roti di kota Jakarta Selatan. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan sekunder, berupa wawancara yang dilakukan pada pihak manajemen dan karyawan PT. ABC, serta data historis perusahaan berupa laporan keuangan dan dokumen administrasi lainnya yang berkaitan dengan produksi dan gudang. Penelitian ini dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang selama ini dialami oleh PT. ABC. Hasil penelitian berupa analisis perencanaan produksi pada proses peramalan permintaan dan penyusunan jadwal induk produksi. Selain itu, peneliti juga menyajikan analisis tentang bagaimana manajemen persediaan yang sebaiknya diterapkan berkaitan dengan proses produksi dengan mengusulkan metode Material Requirement Planning (MRP), melakukan perhitungan rasio perputaran persediaan, serta analisis horizontal berdasarkan data laporan perusahaan periode sebelumnya.

This research was conducted with the aim of analyzing the process of production planning and inventory management applied by pastry and bakery company PT. ABC, as well as recommending an appropriate and comprehensive method that could overcome production and inventory problems that have been faced by the company. The research was carried out by observing the manufacturing company PT. ABC, a pastry and bakery company in South Jakarta. The data used in this study are primary and secondary data, in the form of interviews conducted with the management and employees of PT. ABC, as well as company historical data in the form of financial reports and other administrative documents related to production and warehouses. This research was conducted to solve the problems that have been experienced by PT. ABC. The results of the research are in the form of analysis of production planning in the demand forecasting process and the preparation of master production schedules. In addition, the researcher also presents an analysis of how inventory management should be applied in relation to the production process by proposing the Material Requirement Planning (MRP) method, calculating the inventory turnover ratio and horizontal analysis based on previous company report data."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessika Adelia Diponegoro
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik keberlanjutan dan melakukan perancangan stakeholder engagement pada PT. ABC sebagai salah satu tahapan dalam penyusunan laporan keberlanjutan. PT. ABC adalah sebuah perusahaan pertambangan emas yang status kepemilikannya adalah oleh perusahaan pertambangan besar Australia sebesar 75% dan BUMN Indonesia sebesar 25%, beroperasi di daerah timur Indonesia. PT. ABC belum membuat laporan keberlanjutannya sendiri, padahal kedua perusahaan induknya telah membuat laporan keberlanjutan yang sangat baik. Metode penelitian dilakukan melalui studi kepustakaan dan wawancara dengan pimpinan dan personil PT. ABC. Perancangan stakeholder engagement dilakukan berdasarkan project stakeholder engagement dari A Guide to Project Management Body of Knowledge 6th edition (PMBOK 6th edition), mencakup tahapan pengidentifikasian, perencanaan, pengelolaan, dan pemantauan keterlibatan pemangku kepentingan. Dengan melakukan proses stakeholder engagement, perusahaan dapat memetakan para pemangku kepentingannya dan melakukan perubahan atau penyesuaian strategi perusahaan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan dari para pemangku kepentingan, khususnya yang berkaitan dengan keberlanjutan perusahaan. Hasil dari penelitian ini adalah rancangan stakeholder engagement yang dapat digunakan untuk menyusun laporan keberlanjutan untuk meningkatkan transparansi perusahaan terhadap para pemangku kepentingannya.

ABSTRACT
This research aims to analyze sustainability practice and to conduct stakeholder engagement at PT. ABC as one of the stages in the preparation of sustainability report. PT. ABC is a gold mining company whose ownership status is by Australia's largest mining company of 75% and Indonesia's state-owned enterprise of 25%, operating in eastern Indonesia. PT. ABC itself has not made its own sustainability report, but both of its parent companies have made excellent sustainability reports. The research method was conducted through library research and interview with PT. ABC. The stakeholder engagement design is done based on the project stakeholder engagement of the A Guide to Project Management Body of Knowledge 6th edition (PMBOK 6th edition), including the stage of identification, plan, manage, and monitor stakeholder involvement. By doing stakeholder engagement process, company can mapping their stakeholders and make changes or adjustments needed to meet the needs and expectations of stakeholders, particularly those related to corporate sustainability. The result of this study is the stakeholder engagement that can be used to preparing sustainability report to enhance corporate transparency towards its stakeholders."
2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feniwati Chendana
"Penelitian ini membahas tantangan emisi karbon yang dihadapi oleh suatu perusahaan jasa dan kantor konsultan, ABC Consulting, bagaimana perusahaan dapat mencapai target yang ditetapkan. Penelitian ini menganalisis aktivitas dan proses yang diterapkan perusahaan untuk mengurangi emisi rumah kaca, perhitungan emisi karbon dan juga bagaimana perusahaan mengkomunikasikan aktivitas sustainability yang dilakukan kepada para pemangku kepentingannya. ABC Consulting sepenuhnya mendukung ambisi ABC Consulting Global untuk mengurangi dampak lingkungan dan berkontribusi terhadap Sustainable Development Goals, dengan menetapkan target untuk mencapai net zero carbon pada tahun 2025. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan interview dengan key persons yang bertanggung jawab atas penyusunan strategi perusahaan dan pelaksanaan program yang berkaitan dengan komitmen dan tanggung jawab perusahaan dalam mencapai target penurunan emisi karbon perusahaan; juga dengan melakukan focus group discussion dengan berbagai tingkatan personil untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam. Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pihak manajemen perusahaan sehubungan dengan penerapan konsep sustainability melalui penerapan strategi karbon perusahaan (corporate carbon strategy) yang bermanfaat bagi kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang, memberikan rekomendasi terkait policy dan juga langkah nyata yang dapat dilakukan ABC Consulting dalam mencapai target net zero carbon yang ditetapkan. Lebih jauh, penelitian ini dapat menjadi tolok ukur bagi perusahaan jasa lainnya dalam mengukur dan meningkatkan performasi ESG nya.

This paper explores challenges in carbon challenge faced by examining a service organization and consulting firm, ABC Consulting (the “Firm”) on how the Firm can achieve the target. This research explores activities and process undertaken by the Firm to reduce greenhouse gas emissions, carbon emission calculation and how the Firm communicate these activities to its stakeholders. ABC Consulting fully support ABC Consulting Global’s ambitions to reduce environmental impacts and contributing to the SDGs climate action which has set a target to become net zero carbon by 2025. The method of this research is a qualitative method conducted with a case study approach. The data collection was done by conducting interviews with the key persons who are responsible to establish the corporate strategy and executing the programs relating to the Firm’s commitments and responsibility to achieve the carbon reduction targets; and also by conductiong focus group discussion with various level employees to gain in-depth understanding. The results of this paper offer inputs for the management for the implementation of the sustainability concept by applying corporate carbon strategy which will be benefited to the company's long-term sustainability, provide recommendation on the policy and practice actions for ABC Consulting to achieve the net zero carbon target. Furthermore, the findings may provide a benchmarking opportunity which can be used by another services organization to measure and improve their ESG performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parulian, Ondis
"Endless Economic crisis knock over Indonesia since 1997 causing many companies cannot pay for the obligation and the creditor proposed it to be a bankrupt in Commercial Justice. This Condition for Tax General Directorate (DJP) become separate problems, because to the number of Taxpayers which is bankrupt cause DJP losing of Taxpayer and un-billed for tax debt. In bankrupt case there is interesting matter needing careful attention that is existence of different interpretation of Judge of Commercial Justice to the domiciling of tax debt. At the case of PT. ABC Judge of Commercial Justice treat tax debt is equal to commercial debt, whereas at case of PT. XYZ, Judge of Commercial Justice differentiate tax debt of commercial debt so that, it has to pay ahead then the rest of estate divided for the creditor of other commercial. Therefore problem which raised in this research is how domiciling Taxation rule in penalty system in Indonesia and whether there is correlation of synergy between Taxation rule with rights rule and bankrupt bill for debt including tax payable and what effort able to be conducted to harmonize taxation rule with Bankrupt rule.
Research method used is descriptive with qualitative approach. From research result obtained result of tax rule that has to domicile as lex specialis in Indonesia law for problem related to tax, while civil law and other public law as lex generalis. But in Bankrupt rule, bankrupt problem is lex specialis, so that has to domicile which is equal strength. So that whether DJP and Commercial Justice stay with rule of each rule which cause UUK (bankrupt rule) with Taxation rule cannot synergize in solution of tax debt for company's bankrupt. Position relating to lex specialis, hence both, that is taxation rule and bankrupt rule is less synergy, this matter seen in case of PT. ABC and PT. XYZ. Judge of Commercial Justice handling the case in different interpretation. In case of PT. ABC Judge of Commercial justice overrule tax and only focusing at Bankrupt rule in order to be billed for tax payable DJP must conduct an effort to many levels of Cassation Appellate Court.While case of PT. XYZ Judge of Commercial Justice overrules the problem of tax from bankrupt problem because tax arranged in Taxation rule, it means that Judge of Commercial Justice pay attention at Taxation rule as lex specialis. The above mentioned can be avoided by adding coherent rule in bankrupt rule that tax has to be differentiated with civil debt and is not in bankrupt scope.
In order to have legal force which is jurisprudence remain from Appellate Court decision in case of cassation taxation area was presumably packed into recorrection of other trading law. For example bankrupt problem, Bankrupt rule consist of 308 section only mentioning word " taxation" that is section 113 Sentence (1) letter b, expressing that must be done verification tax debt, without expressing that tax is not civil debt. This matter not explained in explanation of section 113 UUK (bankrupt rule) so that just arise different interpretations or understanding. By equalizing DJP with other creditor make DJP must be at one's feet of bankrupt mechanism, in fact, clearly tax debt is not civil debt so that there must be coherent in UUK that DJP is not creditor and tax debt is not civil debt but obligation of political. In order to conduct activity of collection at once and at the same time Taxpayer showing bankrupt marking, hence DJP need information from Commercial Justice if there is Taxpayer which is processing by application of its bankrupt. It can be made by a kind of MoU (Memorandum of Understanding) between DJP with Commercial Justice to obtain information quickly if there is bankrupt case. Then resources of DJP out of condition to finish tax collection at Taxpayer which is bankrupt, hence activity of collection tax can be more intensive again."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T22927
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Dameria Christina
"Selama kurun waktu 2014 sampai pertengahan tahun 2017, PT ABC, yang merupakan perusahaan pengembang perangkat lunak, memiliki rasio persentase kegagalan proyek dari sisi waktu proyek sebanyak 64% dari total proyek yang sudah dijalankan. Di antara proyek-proyek yang dijalankan dalam rentang waktu tersebut ada 7% yang memiliki status terminate atau diberhentikan. Keterlambatan waktu proyek ini tentu saja dipengaruhi oleh ruang lingkup dan biaya yang tidak sesuai dengan perencanaan awal berdasarkan triple constraints menurut Leach tahun 2005. Dampak dari keterlambatan delivery proyek ini adalah PT ABC tidak bisa memenuhi target gross profit sales tahun 2017 sebesar 48 milyar rupiah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan proyek di PT ABC. Identifikasi faktor-faktor kesuksesan proyek dilakukan menggunakan tinjauan pustaka terhadap penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dengan kata kunci penelitian ini. Model penelitian ini mengadopsi penelitian Ahimbisibwe di tahun 2017. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif. Data diperoleh melalui survei kepada pegawai PT ABC yang terlibat dalam pengerjaan proyek di PT ABC. Untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan proyek di PT ABC, penulis menggunakan teknik analisis olah data Partial Least Squares Structural Equation Modelling (PLS SEM). Dari hasil penelitian diperoleh faktor-faktor yang memengaruhi kesuksesan proyek di PT ABC adalah top management support dan vission and mission.

During the period 2014 to middle year of 2017, PT ABC, which is a software development company, has a percentage of project failure ratio as much as 64% of the total projects run is delayed from the planned schedule. Among the projects that had been executed within the time range, there are 7% who have terminated or dismissed status. The schedule delay is certainly influenced by the scope and costs that are not in accordance with the initial planning based on triple constraints according to Leach in 2005. The impact of the delay in delivering this project is PT ABC can not meet the target of gross profit sales in 2017 of 48 billion rupiah.
This study aims to determine and analyze the factors that affect the success of the project at PT ABC. The identification of the success factors of the project was carried out using a literature review of previous studies which is relevant to the research keyword. Research model is adopted from research of Ahimbisibwe in 2017. This research was conducted using quantitative approach. The data were obtained through a survey to employees of PT ABC who is working on a project at PT ABC. To find out the factors that influence the success of the project at PT ABC, the researchers used data processing analysis technique of Partial Least Square Structural Equation Modeling (SEM). From the research results is obtained the factors that influence the success of the project at PT ABC is top management support and vission and mission in client organizations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>